Episode 4

...🌹🌹🌹🌟🌟🌟🌹🌹🌹...

Karena malas berdebat dengan papanya, akhirnya Danish asal setuju saja untuk menikahi Amara si gadis kucel kampungan itu. Setidaknya dengan menikahi gadis itu gosip miring tentang dirinya akan tenggelam dan lagi pula dia juga tidak perlu benar benar memerankan tugas sebagai suami yang sebenarnya.

Kini Danis berbaring nyaman di kursi mobilnya sembari menunggu mobil yang ditumpanginya itu tiba di rumahnya.

Sementara Amara, duduk diam di sofa tepat dihadapan Roy dan juga sekretarisnya.

"Apa nona Amara tidak punya pakaian lain selain piyama lusuh ini?" Tanya Yuna si sekretaris yang penasaran pada gadis lusuh yang sebenarnya tampak sangat cantik dimata wanita empat puluh tahun itu.

Amara hanya sedikit menggeleng ragu. Hal itu membuat Yuna berpikir Amara benar benar gadis lugu yang polos dan sangat mengasihankan.

"Nanti saya akan membantu nona Amara memilih beberapa pakaian yang bagus."

Amara hanya diam. Dia merasa tidak tahu harus melakukan apa. Sebelumnya semuanya baik baik saja. Bahkan pagi tadi Amara masih naik bus untuk pergi bekerja. Tapi, malam ini tiba tiba ayahnya menyerahkannya pada orang asing yang malah memaksanya untuk menikah dengan putranya sebagai ganti rugi uang milyaran yang dipinjamkannya pada ayah angkat Amara.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata pria yang akan menikahinya adalah pria yang sangat dikenalnya dan tidak pernah sekalipun dilupakannya barang sedetik saja selama lima belas tahun terakhir.

"Kau tidak perlu takut, manis. Saya tidak akan menjualmu pada ibu ayam. Saya hanya akan menikahkan kamu dengan putra saya untuk menutupi berita miring tentangnya.." Roy mulai menjelaskan pada Amara yang tampak jelas merasa bingung dengan keadaan yang sedang dihadapinya ini.

"Paijo punya hutang dua belas milyar pada saya. Dia bilang semua uang itu dia berikan pada putrinya yang ingin menjadi artis. Tapi, Paijo membohongi saya. Bahkan setelah lima tahun berlalu, uang saya hanya hilang begitu saja dan putrinya tidak menjadi artis sama sekali.."

"Jadi maksud tuan, ayah memberikan saya pada tuan sebagai penembus hutang hutangnya pada tuan?" celetuk Amara memotong kalimat Roy barusan.

"Hahaahaa… kau ternyata gadis yang pintar." Sahut Roy tertawa menanggapi pernyataan Amara.

Wajah Amara tampak ketakutan dan sedih. Dia bahkan sampai gemetar menahan rasa sakit dan menahan air mata yang hendak tumpah dari pelupuk matanya.

"Berapa umurmu?" Tanya Roy kemudian.

"Du-dua puluh dua tahun, tuan."

"Masih sangat muda. Ah tapi, kau akan saya ubah menjadi gadis yang pantas untuk bersanding dengan Danish, setidaknya di depan media." ujarnya tersenyum penuh arti.

"Yuna, antarkan dia ke kamarnya."

"Baik tuan."

Yuna menghampiri Amara, dia membantu Amara untuk bangkit dari posisi duduknya.

"Oh ya Yuna, ajarkan juga gadis ini menjadi wanita berkelas. Setidaknya itu akan berguna, karena dia akan menjadi istri dari sang aktor superstar." titahnya pada sekretarisnya itu.

"Baik tuan." jawab Yuna sambil menundukkan kepalanya.

Roy meninggalkan ruangan itu lebih dulu. Dan diam diam Amara menatap punggung lelaki tua itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Nona Amara, mari ikut saya."

Suara Yuna menyadarkan Amara, dengan cepat dia mengalihkan pandangannya dan mengikuti langkah Yuna menaiki anak tangga menuju lantai atas rumah itu.

"Sementara nona Amara bisa menempati kamar ini." Yuna membuka pintu kamar itu. "Dulunya ini kamar tuan muda Danish." tuturnya menjelaskan.

Amara ikut melangkah masuk ke kamar bernuansa gelap itu. Mata Amara mengedar menatap satu persatu barang yang ada di kamar itu. Sampailah matanya menatap satu benda yang membuatnya menggengam erat ujung jilbabnya dan matanya mulai berkaca kaca.

"Tongkat golf itu…" Batin Amara.

Tongkat golf itu mengingatkannya kembali kejadian lima belas tahun lalu yang dilihatnya sendiri dengan kedua bola matanya.

Flashback On

Gadis kecil bersembunyi di dalam peti tempat penyimpanan mainannya. Saat itu dari dalam peti itu dia dapat mendengar teriakan histeris dari kedua orangtuanya yang sedang bertarung melawan segerombolan orang orang berbadan tegap dan berpakaian serba hitam.

"Mama aku takut… Papa aku takut.." Bisik gadis kecil itu sangat pelan. Dia menutup telinganya karena tidak tahan mendengar jeritan kesakitan mamanya.

Hingga akhirnya setelah beberapa waktu, suara mama dan papanya tidak lagi terdengar. Gadis kecil itu mencoba mengintip di celah peti itu. Matanya menatap jelas wajah seorang pria tinggi memakai kemeja kotak kotak warna merah dengan jeans hitam yang sobek di kedua lututnya.

Pria itu memegang tongkat golf yang di ujung tongkat itu menetes darah. Mata gadis kecil itu melihat kearah lantai dan mendapati kedua orangtuanya terbaring tak bernyawa berlumur darah.

Sontak gadis kecil itu membekap erat mulutnya sendiri menggunakan kedua telapak tangan mungilnya. Dia menangis ketakutan dalam peti itu, hingga membuatnya tidak berani untuk sekedar menjerit.

"Tuan muda, kita harus pergi dari tempat ini." titah seorang pria tegap itu pada pria muda berkemeja kotak kotak.

Dengan cepat pria itu melangkah pergi dan membawa serta tongkat golf yang memang sejak tadi dipegangnya.

Falshback Off

Mengingat lagi kejadian itu membuat napas Amara terasa sesak. Dia bahkan terduduk begitu saja di lantai. Hal itu membuat Yuna terkejut dan segera menghampiri Amara.

"Nona Amara!"

Yuna memeriksa keadaan Amara yang tampak sangat pucat dan kesusahan menarik napasnya.

"Apa yang terjadi? Nona Amara kenapa?" celoteh Yuna khawatir. Ya, dia sangat khawatir melihat Amara dengan keadaan seperti itu. Tanpa peduli apapun, Yuna memeluk erat tubuh Amara dan memberikan tepukan lembut di punggung Amara yang berhasil membuat Amara merasa lebih tenang dan bisa kembali bernapas dengan normal.

💕

...Semangat untuk diri saya sendiri. Dan kalian juga manteman, jangan lupa bahagia dan bersyukur....

Terpopuler

Comments

RossyNara

RossyNara

apakah tuan muda itu Danish???

2024-06-08

1

Yani

Yani

Siapa yang membunuh kedua orang tua Amara?

2023-10-21

1

Siti Zuriah

Siti Zuriah

siapa ya kira" ya udh membunuh kedua ortu nya amara apa danish ataw ayah nya roy tp klo danish ga mungkin ya pasti itu si roy yg membunuh nya kliatan sampe skrg aja roy kejem, jngn " amara punya rencana untuk membalas atas kematian kedua ortu nya

2023-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!