Chapter 19

Pagi itu Keyla sudah selesai memakai seragam sekolahnya, gadis itu melihat jam tangannya ternyata masih pukul 06.00 pagi. Kelas di mulai jam 7. Hari ini Keyla tidak berangkat sendiri ke sekolah seperti hari-hari sebelumnya, namun menunggu jemputan Rico ke rumah. Beberapa menit kemudian Rico tiba.

"Hei Key, sorry ya lama nunggu, tadi gue masih belanja, beli sarapan buat kita." Ucap Rico sembari menyerahkan dua bungkus sarapan untuk mereka berdua.

Keyla tersenyum, kemudian mengambil bungkus sarapan itu.

"Mau berangkat sekarang atau mau ke taman kota dulu?" Tanya Rico.

"Hari ini langsung ke sekolah aja deh, gue takut nanti kita keenakan ngobrol di taman kota yang ada telat lagi seperti kemarin."

"Ya udah, naik Tuan Putri!!" Ucap Rico kemudian menurunkan pedal motornya.

Selama perjalanan menuju ke sekolah, mereka berdua mengobrol di atas motor.

"Key, kemarin papa lo dapat ngomong sama gue." Ucap Rico lirih.

"Ngomong apa?"

"Sekarang lo gak perlu cemas lagi tentang orang tua lo yang gak akan nerima lo sebagai anaknya, ternyata orang tua lo sudah tau tentang mata ke-3 lo Key. Kata papa lo, mata ke-3 lo itu udah muncul semenjak lo baru lahir dan mata itu menghilang semenjak lo berusia 5 tahun." Jelas Rico.

"Lo serius Co? Tapi papa atau mama sama sekali gak pernah ngasih tau apapaun ke gue soal itu." Ucap Keyla.

"Iya, karena mereka sengaja merahasiakan itu dari lo, mereka takut lo sedih dan merasa berbeda katanya dari orang lain." Jawab Rico.

Beberapa menit kemudian Rico dan Keyla sampai di sekolah. Keyla kemudian turun dari motor Rico, hari ini adalah hari kegiatan tengah semester di sekolahnya, tidak ada jam pelajaran, hanya event-event dan acara bebas saja.

Sekolah sangat ramai hari ini karena banyak mengundang tamu-tamu dadi perusahaan besar untuk acara pameran. Lapangan basket yang berada di tengah-tengah area gedung sekolah tampak padat dengan siswa-siswi yang berkumpul.

"Ayo Key! hari ini pasti akan menjadi hari yang seru di sekolah" Ucap Rico, kemudian menggandeng tangan Keyla menuju tengah sekolah.

"Key hari ini gue mau nyumbang lagu buat memeriahkan acara." Ucap Rico.

"Oh ya? Kok lo baru bilang sih." Ujar Keyla sambil menepuk bahu Rico pelan.

"Hehe iya, ini surprise biar lo terkejut ternyata gue gak cuma pintar gombal aja, tapi juga punya bakat menyanyi." Jawab Rico kemudian tertawa.

Keyla ikut tertawa mendengar itu, Rico benar hari ini akan menjadi hari yang seru di sekolah apalagi Keyla bisa menyaksikan Rico naik ke panggung dan bernyanyi.

Para siswa-siswi menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan hari itu, ada yang melihat beberapa pameran dari perusahaan-perusahaan ternama yang datang ke sekolah hari itu.

Pembawa acara kegiatan hari itu memanggil nama Rico untuk maju membawakan lagunya.

"Kemudian acara kali ini ada sebuah lagu yang akan di bawakan oleh salah satu idola di sekolah kita, mari kita sambut Rico Alexander!! Untuk yang bersangkutan silahkan naik ke atas panggung." Seru pembawa acara.

Siswa-siswi di sekolah riuh bertepuk tangan Rico adalah cowok populer di sekolahnya namun terkesan dingin dan susah di dekati. Keyla sangat semangat melihat Rico naik ke atas panggung.

"Baik kali ini saya akan membawakan lagu yang berjudul Mencintai jiwa wanita yang tulus dan lagu ini saya persembahkan untuk Keyla Putri Kirana." Ucap Rico di atas panggung.

Keyla langsung tersipu ternyata sepenting itu dirinya bagi Rico. Siswa-siswi yang ada di sana langsung menatap ke arah Keyla, banyak di antara mereka yang berbisik seakan tidak terima gadis pendiam dan tertutup seperti itu bisa mendapatkan Rico, cowok yang diidolakan banyak gadis di sekolah itu.

Monic dan Bryan yang menyaksikan itu semua juga menoleh ke arah Keyla, mereka menatap tajam Keyla yang duduk sendirian di tengah keramaian itu.

Keyla menatap Rico dengan mata berbinar, penampilan Rico hari itu sangat keren mulai dari hair style kemudain outfit yang di kenakan, T-sirt warna hitam yang kontras dengan warna kulitnya yang putih, dengan perpaduan celana jins membalut badannya yang tinggi ditambah suara merdunya.

beberapa menit berlalu sekolah itu nampak ceria diiringi lagu yang di bawakan Rico hari itu.

"Baik terimakasih atas kesempatan kali ini." Ucap Rico kemudian turun dari panggung diiringi riuh tepuk tangan dari para siswa-siswi dan Guru yang menontonnya.

Rico kembali duduk di samping Keyla yang sedari tadi sendirian.

"Gimana penampilan gue? Keren kan!!" Ucap Rico sambil mengerlingkan matanya kepada Keyla.

Keyla tersipu malu wajahnya mulai memerah.

"Lo keren banget." Ucap Keyla sambil tersenyum.

"Habis ini waktu break Key, kita ke kantin yuk?" Ajak Rico.

"Boleh, gue juga sudah haus banget nih." Jawab Keyla kemudian beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke kantin bersama Rico.

Dalam perjalanan ke kantin Rico dan Keyla melihat Bryan yang memasang LCD proyektor di atas panggung.

"Eh lihat deh si Bryan sepertinya dia mau bikin pertunjukan juga deh buat acara hari ini" Ucap Keyla.

Rico merasa curiga, pertunjukan apa yang akan di buatnya sampai memasang LCD proyektor di atas panggung?

Sesampainya di kantin Rico dan Keyla mendapati Monic dan geng-nya sudah ada disana.

Keyla melihat Monic duduk di kantin dan membawa sebuah flashdisk di tangannya.

"Hey kawan-kawan ayo perg..! Tiba-tiba hawa panas nih di kantin, kayaknya ada monster indigo datang." Ucap Monic kepada geng-nya kemudian mereka tertawa.

Keyla terdiam, dia tahu maksud Monic bilang seperti itu karena dirinya ada disana. Beberapa menit berlalu waktu break berakhir. Kini siswa-siswi kembali kumpul di depan panggung pertunjukan.

Keyla dan Rico kembali duduk di tempat duduknya yang tadi. Siswa-siswi juga sudah mulai berkumpul di tempat semula.

"Baik kali ini kita akan menyaksikan pertunjukan misteri oleh Bryan dan Monic!! Silahkan Bryan dan Monic naik ke atas panggung." Ujar Pembawa acara.

Rico menoleh Keyla, sepertinya ketakutan mereka berdua selama ini benar.

"Key.. Jangan-jangan Bryan sama Monic menampilkan hal aneh tentang lo!" Ujar Rico yang mulai gawat.

Rico tiba-tiba teringat waktu melihat Bryan dan Monic berdiri di depan jendela perpustakaan beberapa hari yang lalu, di saat yang bersamaan juga Rico melihat Keyla yang terduduk lesu karena munculnya mata ke-3 nya di perpustakaan.

Keyla terdiam, jika benar pertunjukan Bryan dan Monic sekarang adalah tentang mata ke-3nya habis sudah riwayat Keyla di sekolah ini.

Rico langsung berdiri dan beranjak dari tempat duduknya kemudian berlari ke atas panggung, Siswa-siswi menyaksikannya.

"Hey Bryan, Monic! Kalian mau menampilkan apa?!" Ucap Rico kemudian meloncat ke atas panggung.

"Dimohon bagi siswa yang bernama Rico untuk tidak menganggu jalannya pertunjukan!" Tegur pembawa acara. Rico berdecak kesal kemudian terpaksa turun dari panggung. Siswa-siswi menyorakinya.

"Sialll!! Gue lengah. Sekarang sudah terlambat." Ujar Rico berdecak kesal.

Bryan mulai menghidupkan LCD proyektornya, kemudian Monic memasukkan flashdisk-nya ke laptop.

Perlahan video itu di putar dan benar disana terekam adegan Keyla yang berbicara sendiri di ruang perpustakaan, dengan mata ke-3 di keningnya. Siswa-siswi heboh melihat rekaman itu, para guru melotot kaget.

"Baik sekian pertunjukan dari saya dan Monic, diharapkan semua siswa-siswi dan para guru untuk berhati-hati karena di sekolah kita ada monster indigo bermata tiga. Ucap Bryan mengumumkan.

Siswa-siswi riuh, mereka kaget dan beberapa di antara mereka ketakutan serta yang tempat duduknya berdekatan dengan Keyla langsung pindah menjauhi gadis itu.

"Cukup!!! " Rico berteriak.

"Semuanya jangan percaya dulu mungkin saja itu hanyalah editan! Semua jangan ada yang percaya dulu!" Ucap Rico.

Kepala sekolah mengambil alih microfon dari pembawa acara.

"Siswa-siswi diharapkan tenang! " Ucap pak Kepala sekolah.

"Sekarang saya bertanya kepada Bryan dan Monic apakah rekaman di video yang kalian tampilkan itu nyata adanya?" Tanya pak kepala sekolah.

"Ini jelas bukan editan pak, saya merekamnya langsung dengan handphone saya." Ucap Bryan.

"Baik kalau begitu sekarang saya bertanya kepada Keyla maju ke panggung sebentar untuk mengklarifikasi video tersebut." Ujar pak kepala sekolah memanggil Keyla yang duduk di area kursi belakang. Keyla kemudian berjalan dan menaiki panggung.

"Silahkan di klarifikasi Keyla." Ucap pak kepala sekolah kemudian menyerahkan microfon-nya kepada Keyla.

Keyla mengambil microfon tersebut kemudian menjelaskan.

"Baik disini saya akan klarifikasi bahwa yang di video itu memang benar saya, dan saya memang indigo. Pagi itu saya bertemu setan gentayangan di ruang perpustakaan yang mungkin tidak terlihat di rekaman video tersebut, yang jelas saya tidak berbicara sendiri." Jelas Keyla.

Siswa-siswi yang ada disana kemudian menyoraki Keyla dan beberapa mengatakan bahwa Keyla gadis gila karena berbicara sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!