Chapter 18

Sore itu hujan deras turun di kota tempat tinggal Keyla. Rico yang sedang dalam perjalanan ingin ke rumah Keyla terpaksa harus berhenti di pinggir jalan untuk berteduh.

"Ahh sial! Kenapa harus hujan segala sih, kalau gini gue bisa-bisa malam baru sampai di rumah Keyla" Gumam Rico sembari memakai jas hujannya.

Di tempat yang sama dengan Rico, namun posisinya di seberang jalan tempat Rico berteduh terlihat ada dua orang yang berteduh juga.

Pandangan Rico menuju ke dua orang itu, Rico seperti mengenal mereka. Setelah beberapa detik memperhatikan kedua orang itu akhirnya Rico tahu mereka siapa. Mereka berdua adalah Monic dan Bryan.

Namun Monic dan Bryan tidak menyadari keberadaan Rico disana. Mereka berdua terlihat fokus mengamankan sesuatu yang di bawanya, sesuatu itu semacam bungkusan dari plastik kecil yang kemudian di bungkus lagi dengan plastik berwarna hitam di bagian luarnya.

Rico yang terus memperhatikan Monic dan Bryan dari seberang merasa penasaran dengan bungkusan kecil itu. Namun Rico tidak bisa melihat apa isi di dalam bungkusan itu.

Beberapa menit berlalu hujan sudah mulai reda, Monic dan Bryan terlihat pergi menjauh dari tempat itu.

Notif chat handphone Rico berbunyi, chat dari Keyla masuk.

"Rico, lo jadi ke rumah gue? Jangan terlalu malam ya, takutnya nanti papa udah mengunci gerbang rumahnya." - Keyla.

"Tunggu sebentar ya Key, ini gue baru saja mau lanjutin perjalanan lagi, dari tadi hujan masih deras dan gue masih neduh di jalan" Balas Rico pada chatnya.

Beberapa menit kemudian suara motor Rico terdengar datang. Keyla mengintip dari celah jendela kamarnya. "Astaga!! Tuh anak hujan deras gini masih aja niat datang kesini." Gerutu Keyla kemudian berlari membuka pintu gerbang rumahnya. Rico terlihat datang dengan kondisi basah kuyup, meskipun sudah memakai jas hujan. Namun hujan sore itu benar-benar deras.

"Co.. Lo nekad banget sih kesini di tengah cuaca hujan deras gini." Ujar Keyla.

Rico kemudian membuka jas hujannya di halaman rumah Keyla, kemudian datang papa Keyla dari ruang tamu.

"Waduh, sampai basah kuyup begitu teman kamu Keyla, ajak ke dalam gih buatin teh hangat." Ucap papa Keyla tersenyum kepada Rico.

Rico duduk bersama papa Keyla di ruang tamu, sementara Keyla ke dapur membuatkan teh hangat untuk Rico.

"Oh ya nama kamu siapa? Kemarin om lupa nanya nama kamu." Tanya papa Keyla.

"Saya Rico om." Jawab Rico sambil menganggukkan kepalanya.

"Ini baru pertama kali Keyla punya teman sedekat ini, dari dulu anak itu selalu saja sendirian, dulu om sempat prihatin melihat dia yang sering mengurung diri di kamar dan tidak pernah bergaul keluar." Jelas papa Keyla.

"Benarkah om? Jadi dari kecil Keyla memang sudah pendiam dan tertutup begini ya." Balas Rico bertanya

"Iya, dia memang dari kecil pendiam dan suka menutup diri. Tapi sekarang om sangat senang, karena akhirnya Keyla bisa menemukan seseorang yang tulus dengannya meskipun tahu keunikannya" Ucap papa Keyla.

Rico seketika terdiam, barusan papa Keyla menyebut keunikan. Sepertinya papa Keyla sudah mengetahui sesuatu. Rico mencoba bertanya.

"Keunikan maksud om apa?"

"Sebenarnya Keyla adalah gadis unik yang mempunyai kelebihan di wajahnya, Keyla berbeda dari anak pada umumnya, gadis itu memiliki mata di keningnya sewaktu masih kecil. Namun setelah usianya 5 tahun mata itu tidak pernah muncul lagi di keningnya. Dulu waktu Keyla baru lahir dia sering di incar makhluk tak kasat mata dan arwah gentayangan. Namun setelah mata ke-3 nya itu tidak muncul lagi di usianya yang ke 5 tahun, om sudah tidak pernah lagi melihat Keyla menjerit-jerit takut karena melihat hantu. Namun om dan tante sengaja tidak memberi tahu Keyla tentang dirinya yang pernah memiliki mata ke-3 di keningnya. Kami takut Keyla akan membenci dirinya sendiri karena merasa dirinya berbeda dari orang pada umumnya." Jelas papa Keyla.

Rico terdiam, ternyata keluarga Keyla memang sudah mengetahui hal itu namun mereka sengaja menyembunyikannya dari Keyla. Itu artinya keluarga Keyla tidak pernah mempermasalahkan mata ke-3 Keyla sejauh ini.

"Maaf ya lama nunggu, tadi masih hangatin air" Ucap Keyla datang dari dapur dengan membawa segelas teh untuk Rico.

"Hujan sudah reda, papa mau berangkat kerja dulu ya nak" Papa keyla beranjak dari sofa kemudian keluar dari rumahnya dan meninggalkan Keyla dan Rico di ruang tamu.

Rico memperhatikan penampilan Keyla sore itu, wajahnya yang datar namun terkesan lembut, rambutnya yang panjang dan dress berwarna putih dengan motif bunga-bunga daisy.

"Bagaimana bisa gadis secantik ini di bully orang-orang? " Gumamnya dalam hati.

Rico selalu melihat Keyla sempurna di matanya, meskipun Rico tahu keyla itu gadis unik yang mempunyai tiga mata di wajahnya. Tapi hal itu benar-benar tidak pernah menjadi masalah bagi Rico, karena Rico sudah terlanjur mencintai jiwa Keyla. Jadi apapun penampilan luarnya itu benar-benar bukan masalah bagi Rico.

"Hello.. Kok lo malah bengong sih?! " Seketika Keyla membuyarkan lamunan Rico.

"Eh.. Hehe enggak kenapa" Jawab Rico wajahnya kemudian memerah.

Keyla kemudian tertawa melihat tingkah Rico sore itu.

Namun tiba-tiba Rico teringat tentang Monic dan Bryan yang di lihatnya tadi di jalan dengan bungkusan kecil itu.

"Key, tadi gue ketemu Bryan sama Monic di pinggir jalan, pas gue lagi berteduh"

"Sejak kapan mereka akrab?" Tanya Keyla.

"Sejak gue putusin Monic dan kembali sama lo" Jawab Rico.

"Key lo mulai sekarang jangan lengah, mereka sedang mencari bukti tentang mata ke-3 lo. Itu sebabnya gue selalu antar jemput lo sekolah, gue gak mau pada saat lo sendirian kemudian mereka menjebak lo" Jelas Rico

Keyla mengangguk, dia mulai kepikiran dengan perkataan Rico, sebenarnya posisinya sudah sangat berbahaya sekarang. Karena Monic sudah tahu tentang mata ke-3 di keningnya.

"Co, gue gak faham sama mata ke-3 gue, di beberapa kondisi mata ini muncul tidak menimbulkan rasa panas di kening gue, bahkan tidak terasa" Ujar Keyla akhirnya memberi tahu Rico soal kejanggalannya itu.

"Kapan mata lo muncul dan gak terasa panas Key?" Kemudian Rico bertanya.

"Waktu ini gue sempat berkunjung ke taman kota sendirian, dan pada saat itu gue bertemu arwah gentayangan juga namun wujudnya sangat cantik, gue sampai tidak tahu kalau dia adalah arwah gentayangan di taman kota." Jelas Keyla.

Rico kembali bingung, sekarang Keyla akan mendapat masalah baru jika mata ke-3nya muncul tanpa sengaja seperti itu, bisa-bisa di tempat umum mata itu muncul dan Keyla tidak menyadarinya. Namun Rico mencerna ucapan Keyla barusan, dia bilang arwah gentayangan di taman kota itu tampilannya cantik bahkan sampai tidak bisa di bedakan oleh Keyla dia manusia atau bukan, kemungkinan karna arwah itu bukan arwah yang jahat seperti yang sering di lebur Keyla selama ini.

"Key, apa mungkin arwah yang lo temui di taman kota itu arwah baik? Jadi mata lo gak mungkin bereaksi terhadap energi-energi positif sama halnya terhadap manusia biasa." Rico menjelaskan pendapatnya kepada Keyla.

Keyla merasa benar, sejauh ini semakin mengerikan dan pekat aura negatif dari arwah gentayangan maka semakin panas pula mata ke-3nya bereaksi akan hal itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!