Chapter 17

Suara motor Rico terdengar mendekat ke arah rumah Keyla pagi itu. Namun Rico kaget, ada mobil terparkir di halaman rumah Keyla.

"Astaga! papa Keyla sepertinya sudah pulang dari dinas" Gumamnya.

Papa Keyla yang sedang membaca koran di halaman rumahnya melihat Rico yang sedang celingukan di depan gerbang rumahnya.

"Siapa itu?" Tanya papa Keyla dari halaman rumahnnya.

"Permisi Om, saya temannya Keyla" Jawab Rico gugup. Papa Keyla kemudian membukakan gerbang rumahnya dan menyuruh Rico untuk masuk. Mama Keyla yang melihat Rico di ajak masuk oleh suaminya langsung bergegas ke kamar Keyla untuk membangunkan puterinya.

"Tok..Tok..Tok.." Nak Keyla bangun" Teriak mama Keyla dari luar pintu kamar Keyla. Keyla yang mendengar teriakan mamanya kemudian terbangun, dan melihat jam.

"Ini baru pukul 05.00 pagi, kenapa mama sudah bangunin gue sih?" Gadis itu menggerutu sambil beranjak dari tempat tidurnya kemudian membuka pintu kamarnya.

"Nak.. Kenapa Rico datang jam segini ke rumah? Langsung ketemu papa lagi" Mama Keyla bertanya dengan nada pelan.

Keyla menepuk jidatnya, dia baru teringat perkataan Rico kemarin, yang bilang mulai hari ini akan jemput dirinya ke rumah lebih awal.

"Astaga, aku gak ingat ada janji sama Rico, seharusnya aku chat dia kemarin bilang jangan kesini" Ucap Keyla mulai gawat.

Keyla kemudian menyisir dengan cepat rambutnya yang masih berantakan dan bergegas menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu keyla mendapati Rico yang tengah duduk di sofa bersama papanya.

"Keyla, kamu tidak bilang sama papa kalau pagi ini ada pelajaran penjas di sekolah, tau begitu kan papa bangunin kamu dari tadi, papa sudah bangun satu jam yang lalu lo baca koran" Ucap papa Keyla.

"Eh..? Pelajaran penjas? " Gumamnya dalam hati. Keyla melirik Rico, cowok itu mengedipkan matanya ke arah Keyla.

"Oh.. Hehe, iya pa Keyla lupa ngasih tau papa" Ujar Keyla sambil tersenyum masam.

"Ya udah cepat siap-siap sana, kasihan teman kamu sudah rapi kesini, kamunya malah baru bangun"

Keyla kemudian ber siap-siap dengan cepat dan kembali ke ruang tamu.

"Om, Tante.. Saya berangkat dulu ya sama Keyla" Ucap Rico berpamitan.

Keyla naik di boncengan Rico, motor cowok itu melaju menjauh dari Rumah Keyla.

"Gimana Key, gue keren kan? Bisa hadapi papa lo dengan baik" Ujar Rico.

"Lo bilang apa tadi ke papa? Kok bisa jadi pelajaran penjas? "

"Haha, pas gue liat mobil papa lo di halaman rumah lo, gue sudah duluan mikirin alasan mau bilang apa gue datang ke rumahnya jam segitu, satu-satunya alasan yang ada di otak gue ya pelajaran penjas" Jelas Rico kemudian tertawa.

"Licik banget si lo Co" Ucap Keyla.

"Iyaa meskipun gue licik, lo seneng kan kita gak batal jalan pagi ini."

Beberapa menit kemudian mereka sampai di taman Kota.

Lokasi tempat biasa mereka duduk sebelumnya yaitu kursi di dekat air mancur.

"Co, lo kenapa sih se-niat ini jemput gue jam segini? Lo gak ngantuk apa? " Tanya Keyla.

"Ya gimana ya, ngantuk gue hilang setiap ingat lo" Jawab Rico.

"Ihhh, gombal lo"

"Hehe, bercanda. Sebenarnya gue cemas sama lo Key"

"Cemas kenapa? " Tanya Keyla.

"Gue cemas semenjak lo punya mata ke-3, banyak yang mengincar lo, entah itu manusia ataupun arwah gentayangan" Jelas Rico.

Keyla kembali termenung. Setiap membahas mata kutukan itu hatinya merasa tida enak. Kemunculan mata itu benar-benar berpengaruh besar di hidup Keyla.

"Thanks Co, lo udah selalu peduli sama kondisi gue." Ucap keyla dengan suaranya yang lembut.

"Iya sama-sama, gue gak akan ninggalin lo sendirian lagi entah itu di sekolah ataupun di luar sekolah, kecuali lo lagi di rumah sama keluarga lo" Ujar Rico.

Keyla tersenyum kemudian memeluk Rico. Keyla bahagia sekali bisa bertemu cowok sebaik Rico di hidupnya.

"Eh.. ? Tumben berani meluk" Ucap Rico.

"Bisa gak sih lo berhenti ngeledek! Kalo di peluk diam saja" Keyla berdecak kesal.

"Ih cepat banget ngambek, entar gue cubit hidung lo Key" Rico tertawa sambil Mengusap-usap rambut Keyla.

Mereka berdua melihat matahari yang mulai terbit dari sudut taman Kota. Hati Keyla merasa kembali sembuh dari luka kemarin.

"Key, Gue paham kenapa Tuhan memilih elo buat di ciptakan dengan mata ke-3 di kening lo" Rico berucap.

"Kenapa? " Tanya Keyla.

"Key.. Lo itu orang yang paling tulus yang pernah gue temui Key, mata di kening lo bukan mata kutukan, melainkan itu kelebihan lo yang bisa menolong banyak makhluk." Ucap Rico kemudian tersenyum kepada Keyla.

Keyla menunduk, dia ingat kemarin malam sudah merutuki dirinya sendiri dengan berbagai ujaran kebencian karena mata ke-3nya. Namun kini Keyla mendengar pernyataan yang sebaliknya dari yang ia pikirkan kemarin.

Keyla mulai berpikir, perkataan Rico benar, ini bukan kekurangan melainkan kelebihan yang ia miliki yang tidak dimiliki oleh orang lain, namun kini ada satu yang mengganjal di otaknya. Keyla takut jika orang tuanya mengetahui mata ke-3 nya. Apa mungkin orang tuanya menerima?

"Terimakasih Co, lo satu-satunya orang yang menganggap ini sebuah kelebihan dari diri gue" Keyla berkata pelan.

"Tapi gue masih takut kalau sampai orang tua gue tahu soal ini, mereka pasti tidak ingin mempunyai anak dengan tiga mata seperti ini di wajahnya." Ucap Keyla lesu.

Rico menghela nafas, Ini pasti situasi yang sangat berat bagi Keyla.

"Key, lo tenang ya.. Semua pasti akan baik-baik saja kok. Gue akan selalu dampingi langkah lo, lo gak pernah sendiri Key, lo masih punya Gue." Ucap Rico kemudian tersenyum.

Beberapa saat kemudian mereka berdua hendak pergi ke sekolah, waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 menit.

"Kelas di mulai 15 menit lagi, apa kita bisa sampai di sekolah tepat waktu Co? " Keyla mulai cemas, ia tidak mau pagi ini lari keliling lapangan basket 20 putaran.

"Udah lo gak usah takut, kita gak akan telat kok" Rico berkata menenangkan Keyla. cowok itu kemudian memakai jaket dan helmnya, lalu Keyla naik ke motor Rico. Mereka berdua pergi meninggalkan Taman kota itu.

"Key lo pegangan yang erat ya, gue mau ngebut" Ucap Rico.

Beberapa menit kemudian Rico dan Keyla sampai di sekolah.

"Kita cuma telat lima menit Key"

Keyla melihat jam tangannya, mata pelajaran hari ini sepertinya sudah di mulai di kelas. Siswa siswi juga sudah masuk kelasnya masing-masing.

Mereka berdua bergegas lari menuju ruang kelas.

Sesampainya di kelas mereka sudah mendapati bu Mia duduk di depan kelas.

"Rico, Keyla! Kalian berdua pacaran ya? Kok selalu saja telat barengan, tidak sekolah barengan pula." Bu Mia menegur mereka.

"Ma-maaf Bu, motor saya kempes di jalan" Rico menjawab dengan alasan yang dibuatnya.

"Benar-benar ya kalian, sekarang ibu minta lari keliling lapangan 20 putaran! " Perintah Bu Mia.

Keyla dan Rico akhirnya berlari 20 putaran pagi itu.

"Key.. Maafin gue ya, gara-gara gue lo jadi kena hukuman lari pagi ini, gue merasa bersalah banget" Rico berkata sembari berlari beriringan dengan Keyla di lapangan basket.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!