Chapter 14

Keesokan harinya Keyla kembali datang ke sekolah. Motor gadis itu memasuki area parkiran, Keyla kemudian melepas jaketnya dan melihat di sekitar area parkiran, tidak ada motor Rico.

Tampaknya cowok itu belum datang. Keyla kemudian memasang earphone di telinganya, dan berjalan menuju gerbang sekolah yang berada di seberang tempat parkiran. Sekolahnya unik, parkiran terpisah dari area sekolah.

Setibanya di kelas, Keyla meletakkan tasnya, keyla berpikir, entah apa yang akan ia lakukan nanti disaat Rico datang? Dan apakah dia sanggup melihat Rico yang kini sudah berpacaran dengan Monic? Rico dan Monic satu kelas dengannya, Keyla tidak akan bisa menghindari sakit hatinya jika melihat semua itu di dalam kelas. Seperti biasa Keyla setibanya di sekolah pasti selalu mengawali hari dengan membaca buku di perpustakaan sendirian.

Gadis itu berjalan keluar kelas dan menuju ke perpustakaan.

"Hey Keyla!" Seseorang memanggilnya dari arah kelas XII - 2. Keyla menoleh, ternyata Bryan yang memanggilnya. Cowok itu berdiri di depan kelas XII - 2.

"Hey Bryan." Balas Keyla menyapa dengan raut wajah datar. Bryan kemudian berjalan menuju ke arah Keyla berdiri.

"Key, Lo mau ke perpustakaan ya?" Tanya Bryan.

"Iya nih." Jawab Keyla singkat.

"Gue ikut ya." Ucap Bryan.

Mereka berdua berjalan menuju perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, Keyla hanya terdiam. Keyla tidak bisa merubah dirinya menjadi extrovert di dekat Bryan seperti saat bersama Rico. Perasaan nyaman Keyla hanya muncul di saat bersama Rico.

"Keyla, gue kemarin ketemu sama lo di Taman kota" Bryan memulai pembicaraan.

"Oh ya? Tapi gue gak lihat lo tuh" Balas Keyla dingin.

"Iya, maunya gue cari lo, tapi gue lagi sama keluarga gue, jadi gak bisa lama-lama disana." Jelas Bryan.

"Tapi Key, kemarin gue lihat lo di dekat air mancur di sudut taman."

Keyla tiba-tiba teringat, bahwa dirinya waktu itu bertemu makhluk tak kasat mata, dan mata ke-3 nya muncul bahkan Keyla sore itu mengobrol dengan makhluk tak kasat mata itu di taman.

"Jangan-jangan Bryan lihat gue dengan kondisi tiga mata kemarin?!" Gumam Keyla dalam hatinya. Gadis itu kemudian menatap Bryan dan bertanya.

"Terus, lo lihat apa lagi?"

"Enggak kok, gue gak lihat apa-apa, habis itu gue langsung pulang sama keluarga gue" Jawab Bryan.

Beberapa saat kemudian Rico datang.

"Keyla, ternyata lo disini." Ujar Rico kemudian masuk ke ruang perpustakaan.

Keyla hanya terdiam, dia tidak menjawab ucapan Rico. Dan Bryan yang duduk di samping Keyla tersenyum licik ke arah Rico.

Keyla langsung menutup buku yang ia baca, kemudian berlari pergi keluar perpustakaan meninggalkan Bryan dan Rico disana.

"Lo ngapain disini sama Keyla?!" Tanya Rico sambil menatap tajam Bryan.

"Cih, mau apa Lo?! Sekarang Keyla udah benci kan sama lo? Siapa suruh lo sakitin hati dia!" Ujar Bryan sambil tertawa.

"Keyla itu gadis yang unik, gue tau itu" Ucap Bryan yang kemudian pergi meninggalkan Rico.

Rico seolah paham apa maksud Bryan menyebut Keyla gadis yang unik. Rico sudah mulai curiga dengan Bryan.

"Bryan pasti sudah tahu tentang mata ke-3 Keyla. Ucap Rico kemudian mengepalkan tangannya seakan kesal dengan semua yang terjadi, terutama tentang hubungannya dengan Keyla yang sudah rusak sekarang.

Keyla melihat handphonenya ada notif chat dari Rico.

"Key.. Gue tahu lo udah gak mau lagi dengerin apapun penjelasan dari gue, tapi gue mohon satu hal sama lo, Lo jangan dekat-dekat dengan Bryan" – Rico

Setelah membaca isi chat dari Rico, Keyla memasukkan kembali handphonenya ke dalam tas tanpa membalasnya.

"Buat apa Rico ngelarang gue dekat dengan Bryan? Apa dia masih cemburu? Dia saja gak pernah mikirin perasaan gue, tiba-tiba pacaran sama Monic" Ucap Keyla.

Bel masuk berbunyi, jam pelajaran dimulai.

Keyla memasuki ruang kelas, ia melihat Rico sudah ada di kelas dan duduk di kursinya. Mereka berdua satu bangku, situasi itu akan membuat Keyla semakin tidak nyaman mengikuti pelajaran.

Keyla kemudian duduk di samping Rico tanpa menoleh cowok itu.

Beberapa menit kemudian guru mata pelajaran hari itu memasuki ruang kelas.

"Anak-anak, hari ini saya tugaskan kalian mencari kelompok masing-masing dua orang untuk mengerjakan tugas kelompok dari saya, dan biar cepat kelompoknya bersama teman sebangku saja." Ujar Guru mata pelajaran.

"Permisi bu!! " Tiba-tiba Monic mengacungkan jarinya.

"Ada apa Monic? " Tanya Guru.

"Saya mau satu kelompok sama Rico saja bu."

"Lo? Kenapa begitu Monic, kamu kan sudah ada teman sebangku, kenapa mau satu kelompok sama Rico? "

"Iya saya mau tukar saja biar satu kelompok sama Rico boleh kan bu" Monic memaksa.

"Ya sudah kalau mau di tukar silahkan asalkan temannya setuju" Jawab Gurunya.

"Saya gak mau bu" Rico menjawab.

"Saya satu kelompok sama Keyla saja" Ucap Rico.

"Ya sudah tetap di kelompok masing-masing ya Monic, jangan lagi tukar kelompok" Tegas Guru nya.

Monic menoleh ke arah Keyla dan menatap tajam Keyla. Seperti biasa monic sangat cemburu jika Keyla dekat-dekat denga Rico. Namun ia tidak bisa membantah karena pembagian kelompok ini sudah menjadi keputusan guru.

Rico tersenyum, Ini kesempatan bagus buatnya bisa satu kelompok dengan Keyla, otomatis ia bisa kembali dekat dengan Keyla lagi.

Beberapa jam berlalu, kemudian Bel berbunyi, pelajaran hari itu selesai. Sudah waktunya siswa-siswi pulang. Keyla memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan Rico yang masih berdiri menunggu Keyla di sebelahnya.

"Key, lo masih gak mau bicara sama gue? " Ucap Rico yang dari tadi mematung menunggu Keyla.

"Sorry, gue gak mau ganggu hubungan Lo sama Monic" Ucap Keyla kemudian pergi meninggalkan Rico.

Sesampainya di rumah Keyla langsung masuk ke kamarnya, dia merebahkan tubuhnya di kasur, otaknya berkecamuk, antara memikirkan sakit hatinya karena Rico, tentang Bryan di sekolah tadi yang berkata melihat dirinya di taman kota waktu itu, dan yang terakhir tentang Mata ke-3nya yang sudah tidak terasa panas lagi saat muncul.

"Aaaaahh sial!!" Kepala gue sakit mengingat hal-hal menyebalkan seperti ini! " Gadis itu berteriak kesal.

Tetapi Keyla mulai berpikir, jika sekarang keningnya tidak panas lagi di saat mata ke-3nya itu muncul, itu artinya Keyla tidak akan sadar kapan mata itu akan muncul. Dan itu adalah masalah baru bagi Keyla, karena jika Keyla tidak sadar kapan mata itu muncul, Keyla tidak akan bisa berusaha menyembunyikan mata itu lagi seperti sebelumnya saat mata itu muncul dengan rasa yang panas. Parahnya sekarang Keyla sama sekali tidak sadar disaat mata ke-3nya muncul, seperti kemarin sore di Taman kota itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!