Chapter 12

Keesokan harinya, tepat di hari senin, Alarm handphone Keyla berbunyi pukul 05.00 pagi, gadis itu tidak mau terlambat datang ke sekolah hari ini, atau lapangan basket akan menunggunya lagi untuk lari 30 putaran.

Pagi ini Keyla semangat datang ke sekolah, entah kenapa dia merasa hari-harinya di sekolah lebih menyenangkan dari biasanya. Keyla berdiri di depan cermin, menyisir rambut panjangnya yang sepinggang itu, kemudian memasang jepit berwarna pink di poninya.

"Meskipun orang lain menganggap ku monster bermata tiga, tapi aku akan tetap mencintai diriku sendiri" Gumamnya di depan cermin sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian Keyla sampai di parkiran sekolah. Hari ini keyla sangat sumringah dia bernyanyi-nyanyi kecil di parkiran sekolah. Matanya melirik kanan kiri, mencari-cari motor Rico. Tampaknya cowok itu belum datang.

Keyla kemudian memakai earphone di telinganya dan berjalan menuju gerbang sekolah. Gadis itu akan menjadi pribadi yang tertutup dan introvert jika tidak bersama Rico. Namun kehadiran Rico membuatnya bisa lebih terbuka dan menjadi pribadi yang banyak bicara.

Sesampainya di kelas Keyla menaruh tasnya dan pergi ke kantin untuk membeli sarapan. Namun di kantin dia bertemu dengan Monic.

"Hey, gadis aneh!" Teriak Monic. Keyla seketika kaget dan menoleh. Monic menghampiri Keyla, kemudian menarik rambut keyla. Monic berharap bisa melihat mata di kening Keyla, dan mem-fotonya agar dia bisa menyebarkannya di twitter. Namun mata ke-3 Monic sama sekali tidak muncul meskipun samar-samar.

"Monic apaan sih, lepasin rambut gue!! Sakit tau gak! " Keyla merintih kesakitan.

Monic merasa percuma karena tidak mendapatkan bukti yang dia cari. Kemudian melepaskan tangannya dari rambut Keyla.

"Jauhin Rico atau gue siksa lagi lo" Ujar Monic sambil menunjuk-nunjuk wajah Keyla, kemudian pergi.

Siswa-siswi di kantin sekolah melihatnya, namun semuanya hanya menjadi penonton, tidak ada satupun yang membantu Keyla, Keyla merasa dikucilkan dan di anggap aneh oleh semua orang karna pribadinya yang sangat tertutup.

Mata keyla berkaca-kaca, hatinya sedih sekali, kenapa semua orang selalu saja mem-bully -nya, padahal Keyla sama sekali tidak pernah berbuat salah pada mereka. Selama ini Keyla selalu menutupi kesedihannya karena tidak punya teman.

"Bruummmm" motor rico tiba di parkiran. Cowok itu membuka jaket dan Helmnya.

Seragamnya masih acak-acakan, belum di rapikan.

"Rico!! " Terdengar suara gadis memanggilnya dari depan gerbang sekolah Spontan Rico menoleh. Ada Monic yang memanggilnya sambil melambaikan tangan padanya. Rico sama sekali tidak menjawab dan berdecak kesal.

"Rico.. Lo kenapa sih gak pernah balas nyapa gue?" Ucap Monic manja kemudian memegang tangan Rico.

Rico langsung melepaskan pegangan tangannya Monic.

"Jangan megang tangan gue, entar orang-orang ngira yang enggak-enggak." Ujar Rico.

"Rico, lo masih gak nerima cinta gue? Gue sayang sama lo"

"Gue kan udah bilang gue lagi gak ingin pacaran, gue masih nyaman sendiri" Balas Rico.

"Nyaman sendiri? Nyaman karena punya teman se-frekuensi kali.. Lihat aja Co, gue bakal sebarin berita bahwa Keyla punya mata ke - 3, gue gak akan batalin niat gue" Monic mengancam Rico.

"Lo jangan gitu dong mon!! Gue gak mau Keyla jadi bahan ejekan satu sekolah!" Rico kembali panik mendengar ancaman itu.

"Syaratnya cuma satu, gue gak akan sebar berita itu asalkan lo jadi pacar gue. " Ujar Monic.

Rico benar-benar bingung, dia sangat sayang pada Keyla, bahkan baru kemarin dia menyatakan perasaannya pada Keyla, tapi hari ini Monic mengancam dengan hal yang akan membahayakan kehidupan Keyla.

"Iya gue bakalan jadi pacar lo, tapi ingat lo gak boleh sebarin berita apapun tentang Keyla, gue gak mau dia kenapa-napa" Rico akhirnya menerima cinta Monic. Dengan sangat terpaksa Rico harus menerima cinta Monic, dia benar-benar tidak ingin Keyla dipermalukan se-isi sekolah karena di anggap makhluk aneh yang memiliki tiga mata. Sesampainya di kelas Rico melihat tas Keyla yang sudah ada di atas bangkunya. Rico tau Keyla pasti ada di perpustakaan, gadis itu adalah gadis kutu buku yang suka menghabiskan waktunya sendirian di perpustakaan.

Rico berjalan menuju perpustakaan, sesampainya di perpustakaan benar ternyata keyla duduk sendirian disana membaca sebuah buku. Tanpa pikir panjang Rico langsung menghampiri Keyla kemudian duduk di sampingnya. Keyla terkejut, dan menoleh. Wajah Rico yang tersenyum dengan mata sipitnya dan rambutnya yang sudah disisir rapi dan wangi itu membuat keyla langsung gugup. Dari kemarin malam senyum itu yang memenuhi otaknya, bahkan sampai kuntilanak yang menganggunya pun membuat dia emosi kemarin malam.

"Hai lagi baca apa tuh?" Rico menyapa Keyla yang beberapa centi di depannya.

"Gu-gue lagi baca cerpen" Jawab Keyla gugup.

"Rico pasti kesini buat nanya jawaban gue nerima dia atau gak" Gumamnya dalam hati.

"Oh ya key, lo udah sarapan belum?"

"Udah kok, kalau elo? " Tanya keyla balik.

"Belum nih, tadi gue buru-buru takut telat, gue ke kantin dulu ya"

"Oh ya udah sana sarapan dulu" Jawab keyla.

Rico beranjak dari samping keyla dan keluar menuju kantin.

Keyla melihat Rico yang berjalan menjauh darinya, Rico sama sekali tidak bertanya tentang keputusan keyla menerima atau tidak cintanya.

...***...

Keyla melihat jam di handphonenya, waktu menunjukkan pukul 10.05 malam. Hari ini dia harus jaga rumah sendirian, mamanya menginap di rumah bik Edah karena ada acara nikahan anaknya bik Edah. Mama keyla pasti sibuk disana, bik Edah adalah kerabat jauh keluarga keyla yang selalu membantu keluarga keyla setiap ada acara-acara penting.

Keyla duduk di sofa ruang tamunya, merasa bosan sambil mengutak-atik handphonenya.

"Sreett.. srettt.. srettt.. "

Terdengar suara langkah kaki berjalan di belakang sofa nya. Disaat yang bersamaan keningnya kembali panas mata ke-3 nya muncul.

Keyla yang mulai terbiasa dengan rasa panasnya sudah tidak merasa aneh lagi. Mata itu muncul samar samar kemudian semakin jelas dan sangat jelas. Kemudian keyla menoleh ke arah suara langkah kaki itu. Sosok makhluk setengah badan berjalan menuju mendekatinya, sosoknya mengerikan badannya terlihat terpotong hanya dari pinggang sampai ke kaki saja dan berlumuran darah.

Seperti sebelum-sebelumnya, setan-setan rendahan semacam itu bukan apa-apa di hadapan mata terkutuk Keyla, beberapa menit kemudian hawa panas dari mata Keyla membakar habis sosok mengerikan setengah badan itu.

"Kepala melayang dengan organ-organ dalam, kuntilanak yang mengetuk pintu, dan sekarang sosok badan terpotong yang seperti korban mutilasi.. Hufttt besok apa lagi?!!" Gerutu keyla setelah melebur habis setan gentayangan barusan. Gadis itu langsung lunglai lemas dan terbaring di sofa. Mata itu benar-benar seperti mata terkutuk yang ******* habis energinya rasanya seakan Keyla benar-benar lelah dan kehabisan energi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!