Chapter 8

Keyla melihat jam dinding sudah pukul setengah 8 malam.

"Mama.., mama.." Keyla memanggil-manggil mamanya namun tidak ada jawaban sama sekali.

"Gadis itu mencari ke dapur, ruang makan, kamar mandi bahkan sampai ke kamar tidur, tidak ada siapapun di sana, dia hanya sendiri.

Keyla mengambil handphonenya, ada notif chat dari mamanya.

"Keyla, mama masih keluar ke rumah bi Edah bawa kue, kamu jaga rumah ya nak" - Mama.

Gadis itu kemudian masuk ke kamar, Tiba-tiba keningnya terasa gatal lagi, seperti kejadian tadi pagi di parkiran, mata itu muncul lagi di keningnya, rasa gatal yang berubah menjadi panas seperti terbakar api. Keyla berjalan menuju cermin, dia melihat jelas mata yang muncul di keningnya, dia memiliki tiga mata, semakin hari mata itu semakin jelas terlihat dan semakin sering muncul. Keyla berteriak keras melihat dirinya mempunyai tiga mata seperti itu, dia menangis di kamar, dia merasa dirinya seperti monster menyeramkan. Keesokan harinya, alarm keyla berbunyi, gadis itu Mengusap-usap matanya, melihat jam sudah pukul 6.

Tiba-tiba dia teringat kejadian kemarin malam, kemudian bergegas menuju cermin. Mata di keningnya sudah tidak terlihat pagi itu. Keyla bernafas lega. Setelah mandi, keyla mulai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah membawa surat izin dirinya dan Rico. Gadis itu menyisir rambutnya di depan cermin, kemudian memakai make-up natural pemberian dari Yella.

"Mama, aku pergi dulu ya" Ucap keyla minta izin, kemudian mencium tangan sang mama.

Sesampainya di sekolah gadis itu langsung berlari menuju ruang guru, dan bertemu bu Mia disana.

"Permisi bu, selamat pagi" Keyla mengucapkan salam kepada bu Mia yang duduk di depan ruang guru.

"Pagi, ada apa keyla? " Bu Mia bertanya sambil memperhatikan Keyla yang datang ke sekolah tanpa menggunakan seragam sekolah.

"Maaf Bu, saya ke sini tidak menggunakan seragam sekolah, saya datang mau izin tidak masuk sekolah hari ini karena ada acara keluarga" Jelas Keyla kemudian menyerahkan dua amplop surat kepada bu Mia.

"Kok suratnya ada dua?" Tanya bu Mia.

"Oh iya itu satunya punya Rico bu" Keyla menjawab dengan raut wajah masam, otaknya berpikir kali ini pasti di marahin bu Mia lagi.

Bu Mia tersenyum melihat keyla yang mulai salah tingkah di depannya.

"Iya Keyla, ibu terima suratnya. Kebetulan juga hari ini tidak ada pelajaran di sekolah, hari ini sekolah kita mau melayat ke rumah Amel" Jelas bu Mia.

"Tapi kamu tidak ikut melayat ke rumah Amel dong Keyla? " Bu Mia bertanya.

"Iya bu, waktu ini aku sama Rico udah melayat duluan ke rumah Amel" Balas Keyla.

Setelah izin dengan bu Mia, Keyla langsung balik ke parkiran. Keyla berjalan melewati ruang kelas XII-2. Dia menengok ke arah dalam kelas itu, tepatnya ke arah bangku tempat duduk Amel, gadis itu menghentikan langkahnya.

Keyla kembali melihat sosok mengerikan itu di bangku Amel. Keyla bergumam dalam hatinya "untuk apa Amel kembali merubah dirinya menjadi sosok mengerikan itu? kenapa dia tidak kembali menyerupai sosoknya semasa hidup? "

Badan keyla kembali membeku di lorong depan kelas XII-2. Keyla menelan ludah, sosok itu melihatnya mematung disana. Beberapa detik kemudian sosok itu mendekati Keyla. Kini Keyla benar-benar dekat dengan sosok itu hanya beberapa centi saja, bau anyir darah menusuk ke hidung Keyla, bekas luka gorok pada leher sosok itu terlihat jelas di depan mata Keyla.

Sosok itu hendak mencekik leher Keyla, kuku-kukunya yang panjang dan runcing hampir saja menusuk leher Keyla. Keyla berteriak, keningnya kembali panas mata ke-3nya muncul dengan jelas di kening gadis itu. Sosok mengerikan itu ikut merasakan hawa panas dari mata Keyla, kemudian melepaskan cekikannya dan langsung menghilang seketika dari hadapan

Keyla. Keyla langsung lunglai dan lemas, tubuhnya jatuh ke lantai seakan energinya habis, beberapa detik mata di keningnya kembali menghilang.

"Keyla!!" Teriak Bryan yang baru saja datang menuju ke kelas melihat Keyla yang terbaring di lantai depan kelasnya.

"Keyla, lo kenapa?! , lo sakit ya, lo bertahan gue bakal bawa lo ke ruang UKS.

Bryan menggendong keyla menuju UKS yang dekat dengan kantin sekolah. Siswa-siswi yang sudah datang di sekolah pada saat itu melihat Bryan yang menggendong Keyla menuju UKS, di antara dari mereka ikut berkerumun di depan pintu UKS. Di situasi yang berbeda Rico tiba di depan rumah Keyla.

"Permisi.. Om, tante".

"Eh nak Rico, ada apa? " Mama Keyla datang.

"Saya mau jemput Keyla tante" Ucap Rico.

"Loh, Keyla tadi udah ke sekolah bawa surat izin, katanya kamu sama dia mau ke gunung buat nyari air penangkal jin, ada-ada saja anak itu sampai izin tidak masuk sekolah" Jelas mama Keyla.

"Loh?! Keyla belum datang tante?, kemarin dia bilang mau tunggu aku di rumah, bukan di sekolah"

"Dia belum pulang, tadi dia berangkat jam 6, tante fikir dia nunggu kamu di sekolah" mama Keyla mulai khawatir.

"Ya udah tante, aku akan susul ke sekolah" Rico menaiki motornya dan melaju cepat meninggalkan rumah Keyla.

Beberapa menit kemudian motor Rico memasuki parkiran depan sekolah.

Dia melihat handphonenya, sama sekali tidak ada notif chat dari Keyla, kemudian memasukkan kembali handphone nya ke saku celananya lalu berlari menuju gerbang sekolah. Siswa-siswi berkerumun di depan ruang UKS, Rico yang merasa penasaran berlari menuju kerumunan itu.

"Minggirrrr" Rico berteriak di kerumunan itu, dia melihat Keyla terbaring di kasur ruangan UKS.

Cowok itu mendesak di antara kerumunan memaksakan tubuhnya masuk ke ruang UKS.

"Keyla!! Lo kenapa?? " Rico langsung menghampiri Keyla yang terbaring lemas.

Keyla tidak menjawab pertanyaan Rico.

"Tadi gue lihat Keyla terbaring di depan kelas XII-2, gue langsung ajak dia kesini" Jelas Bryan.

Rico menoleh ke arah Bryan, dengan tatapan sinis.

"Lo gak apa-apain keyla kan?!!" Rico berkata dengan nada tinggi.

"Rico, lo apaan si?" Keyla bersuara sambil terbaring.

"Tadi Bryan yang nolongin gue" Jelas keyla.

"Gue udah minta izin ke bu Mia tadi, anterin gue pulang Co" Keyla berusaha bangun.

"Lo bisa berdiri kan key? Apa perlu gue gendong?" Rico menawarkan.

"Enggak usah gue udah bisa jalan" Keyla beranjak.

"Thanks ya Bryan, gue pulang dulu" Keyla menghampiri Bryan kemudian pergi di bonceng Rico. Selama perjalanan menuju rumah, Keyla masih lemas di atas motor Rico. Entah kenapa setiap mata ke - 3nya itu muncul di keningnya, energinya seakan tersedot membuat dia seakan kehabisan energi.

"Key.. Lo gapapa kan? Entar sampai rumah ceritain ke gue ya apa yang terjadi" Rico berkata sambil menatap keyla yang ada d belakangnya lewat kaca spion.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan rumah Keyla.

"Sepertinya di rumah gak ada orang, tadi mama bilang mau ke pasar, papa juga belum pulang dari dinas" Jelas Keyla sembari turun dari motor Rico.

"Lo mau istirahat di rumah dulu atau kita langsung berangkat nih?" Tanya Rico.

"Enggak-enggak, gue gak mungkin nunda nyari Magic water itu lagi, arwah Amel sudah semakin gentayangan, kematiannya karena pembunuhan sudah jelas sekarang hatinya di penuhi dendam" Jelas Keyla

"Bahkan arwah Amel mau ngebunuh gue, dia nyekik gue di depan kelas XII-2, tapi entah kenapa Arwah itu pergi saat mata ke-3 gue muncul".

"Key.. Meskipun lo ngira mata ke-3 lo itu buruk, tapi gue yakin mata lo itu gak mungkin muncul di diri lo secara cuma-cuma, contohnya tadi. bayangin aja mata lo itu gak muncul pada saat lo di cekik, mungkin lo udah gak selamat" Ujar Rico.

Keyla termenung, entah mengapa dia merasa semenjak punya mata ke-3, hidupnya jadi gelisah dan bermasalah.

"Kita langsung aja berangkat co, gue gak mau nunda-nunda lagi" Keyla kembali menaiki motor Rico.

Terpopuler

Comments

Chimera🔥

Chimera🔥

wih sip

2023-10-30

0

Agus Suastika

Agus Suastika

lanjuttt lagii donggggg

2023-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!