Chapter 5

Mereka berdua memasuki halaman rumah itu, tapi mereka masih bingung karena belum ada yang menyapa sama sekali.

Namun beberapa menit kemudian datang wanita tua yang sepertinya adalah keluarga Amel.

"Halo, kalian temannya amel?" Seketika suara wanita tua itu mengagetkan Keyla dan Rico yang sedari tadi celingukan di rumah itu.

"Halo tante" Keyla menyapa sambil tersenyum.

"Silahkan duduk dulu nak" Wanita tua itu mempersilahkan mereka duduk di salah satu area tamu kunjungan di rumah itu.

" Saya ibu nya Amel, sepertinya saya belum pernah melihat kalian kesini sebelumnya ya, kalian satu sekolah dengan Amel?"

"Iya tante kami masih satu sekolah dengan Amel, tapi beda kelas aja tante" Rico menjawab mendahului Keyla.

"Sebelumnya kami mau ngucapin turut berduka cita buat keluarga tante" Keyla menambahi.

"Terimakasih kalian sudah menyempatkan datang kesini, buat melayat atas meninggalnya Amel" Ibu amel menunduk, air matanya menetes.

Melihat itu Keyla terenyuh, dia membayangkan betapa sedih hati ibu amel melihat puterinya yang masih remaja sudah harus pergi secepat ini.

"Tante yang tabah ya, kami mengerti tante pasti sangat sedih atas semua kejadian ini, semoga Amel bisa beristirahat dengan tenang ya tante" Keyla mengusap lengan ibu Amel.

"Tapi tante tidak yakin Amel bisa beristirahat dengan tenang nak" Ibu Amel berkata sambil mengusap air matanya.

Keyla menoleh Rico. Mereka saling tatap seakan perkataan ibu amel sangat janggal. "Bukannya seharusnya ibu amel balik mendoakan puterinya semoga beristirahat dengan tenang? Namun kenapa malah sebaliknya?" Gumam Keyla dalam hati.

"Kenapa ibu berkata begitu?" Tanya Keyla spontan.

"Sebenarnya kematian Amel ini tidak wajar nak.. " Sekali lagi air mata ibu amel menetes setiap menyebut nama puterinya.

"Maksud ibu tidak wajar bagaimana?" Giliran Rico bertanya.

Ibu Amel belum sempat menjawab, kerena Keyla langsung berteriak tiba-tiba dan membuat seisi rumah dan tamu-tamu lainnya menatap ke arah mereka.

"Aaaakkhhhhh Rico gue mau balik aja" Tanpa pamitan keyla langsung lari menuju ke luar rumah itu.

"Tante.. Maaf, kami izin pulang dulu ya" Rico pamitan kemudian bergegas menyusul Keyla yang sudah lewat keluar gerbang rumah itu.

"Keyla.. Tunggu gue" Rico berlari mengejar keyla yang jauh meninggalkan rumah itu.

Akhirnya Rico bisa menggapai lengan Keyla dan menarik gadis itu.

"Key.. Ada apa lagi? Ada sesuatu yang lo liat lagi disana? " Rico berusaha bertanya.

"Co.. Gue gak mau ngobrol disini, kita balik aja dulu" Keyla menatap Rico dengan tatapan seakan tercekam.

"Ya udah kita balik cari tempat ngobrol dulu" Balas Rico sambil mengajak Keyla naik ke motornya.

Rico melihat dari kaca spion motornya selama perjalanan balik Keyla tampak pucat.

"Key.. Ini baru jam 5, apa mau langsung balik ke rumah lo?" Rico bertanya pelan.

"Kita ke kedai kopi di depan itu aja dulu co" Keyla menunjuk kedai kopi yang beberapa meter di depan.

"Cappucino Tiramisu dua mbak" Rico memesan kemudian duduk di samping keyla.

"Key.. Ceritain ke gue apa yang terjadi jangan diem aja"

"Gue ngeliat perempuan dengan luka gorokan itu lagi, gue liat dia berdiri di bawah pohon besar di halaman rumah itu, sosoknya benar-benar mengerikan Co, gue benar-benar kaget melihat sosoknya"

"Rambut panjang nya yang terurai sampai ke pinggang nya, darah yang menetes dari lehernya, dan dia tersenyum ke arah gue, tapi.. "

"Gimana key? Apa yg terjadi lagi" Rico bertanya dengan ekspresi penasaran menatap Keyla tanpa berkedip"

"Permisi.. Dua gelas Cappucino tiramisunya" Pelayan kedai kopi menyela percakapan mereka.

"Ya udah lo minum dulu Key, biar pikiran lo gak terlalu tegang" Rico mengambil cangkir kopi miliknya, meminumnya sambil melihat Keyla yang wajahnya masih pucat.

satu jam berlalu .. Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Keyla.

"Permisi om,tante" Rico memanggil-manggil di depan rumah Keyla.

"Hei, Rico, Keyla" Kalian udah datang" Yella membuka pintu gerbang rumahnya.

"Keyla kenapa co? Kenapa wajahnya pucat begitu? Dia sakit? " Yella langsung mencerca Rico dengan berbagai pertanyaannya.

"Kak sebaiknya kita masuk dulu biar Keyla bisa beristirahat" Rico berucap.

Mereka bertiga masuk ke dalam ruang tamu rumah Keyla.

"Key.. Kamu kenapa? Papa sama mama tadi keluar jadi kakak cuma sendiri di rumah, tadi kakak telfon kamu tapi kamu gak angkat".

"Kak.. Aku yakin kakak gak bakalan percaya apa yang aku ceritain, tapi aku tadi benar-benar melihat sosok mengerikan di rumah Amel kak" Keyla memeluk kakaknya sambil menangis takut.

"Sosok perempuan yang rambutnya panjang terurai, dengan luka gorok di lehernya, bahkan aku melihat jelas darah itu menetes" Keyla menjelaskan dengan detail kepada yella.

Yella melotot kaget, dan melirik ke arah Rico yang duduk di sofa sebelah Keyla.

"Belakangan ini keyla memang sering melihat makhluk tak kasat mata kak" Rico memberi tahu Yella perlahan.

Beberapa menit berlalu mereka bertiga mengobrol di ruang tamu.

"sejak kapan kamu bisa melihat hantu Keyla?" Yella bertanya, bahkan kakak tau kamu tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistis biasanya.

"Aku gak tau kak, belakangan ini aku sering melihat arwah-arwah gentayangan, seminggu yang lalu aku melihat Rico gendong cewek di punggungnya" ujar Keyla.

"Eh? maksud lo apa? gue gendong cewek?" tanya Rico kaget.

"Sorry Co, gue belum kasih tahu lo. sebenarnya waktu pelajaran penjas seminggu yang lalu, waktu lo lambaiin tangan ke gue terus lo bilang pinggang lo sakit itu sebenarnya lo gendong arwah cewek" jelas Keyla.

Rico yang baru mengetahuinya langsung merinding.

"Pantas aja gue mencium aroma busuk pas baru masuk gerbang sekolah, gue juga sempat merinding waktu itu" Rico menjelaskan.

"Keyla, sebenarnya kakak lihat mata tadi di kening kamu, awalnya kakak kira itu cuma perasaan kakak aja, karena efek kelelahan tadi di jalan. tapi pas kakak raba kening kamu teksturnya memang seperti tekstur mata. makanya kakak tadi sampai kaget, tapi beberapa detik kemudian mata itu hilang dari kening kamu" Yella menjelaskan apa yang dilihatnya tadi sore.

"Iya kak, tadi Rico juga bilang kalau dia pernah lihat mata di keningku seperti yang kakak lihat" balas Keyla.

"Key.. mungkin aja ini ada hubungannya sama arwah-arwah yang sering kamu lihat. kamu memiliki mata ke-3 di kening kamu yang membuat kamu bisa melihat dan merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata" Ujar Yella sambil menatap adiknya yang masih pucat.

"Semoga aja mata ini tidak berdampak buruk ke kamu key" Ucap Rico sambil mengusap rambut Keyla.

Rico cemas melihat kondisi Keyla yang sering di terror arwah gentayangan belakangan ini.

Terpopuler

Comments

Park Kyung Na

Park Kyung Na

nambah serem 😱😱😱

2023-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!