Daniel mengendarai mobilnya menuju rumahnya bersama Clara. Sudah ia putuskan bahwa ia akan mengakhiri semuanya. Jika ingin mempunyai anak, keturunan Rodriquez tidak harus dengan cara yang mereka lakukan. Di Negaranya sekarang bisa dengan menyewa rahim pengganti. Dan ada jasa spesial untuk hal seperti itu yang memungkinkan mereka tidak harus berhubungan intim secara langsung. Mereka hanya perlu melakukan penanaman benih kepada ibu pengganti yang sudah disepakati. Daniel menyayangkan kenapa dari awal ia tidak berfikir ke sana.
"Kau datang?" Clara menyambutnya di pintu, ia melingkarkan lengannya di belakang leher suaminya seraya memberikan kecupan mesra di bibir Daniel.
"Kita perlu berbicara" ujar Daniel.
"Sepertinya sangat serius melihat kau datang pagi-pagi begini" Clara menuntunnya masuk seraya menggandeng tangannya dengan manja.
Daniel menatap Clara dengan lekat, berharap wanita yang sudah menjadi istrinya selama 4 tahun itu bisa mengerti apa yang akan disampaikannya. "Clara" panggilnya seraya mengusap rambut Clara lembut. Clara diam dan menunggu dengan wajah tersenyumnya. Ia selalu menyukai sentuhan Daniel, sentuhan yang penuh kasih sayang yang selalu ditunjukkan pria itu, dan itu hanya miliknya. Ia memang tidak salah akan keputusannya menyerahkan hidupnya kepada Daniel, karena pada kenyataannya pria itu melimpahinya dengan kasih sayang luar biasa, hingga ia lupa apa itu yang dikatakan menderita.
"Clara, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan konyol hanya untuk mendapatkan seorang bayi, maksudku tidak seharusnya kita melakukannya"
Clara menautkan kedua alisnya, masih berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh Daniel. "Apa maksudmu?"
"Aku ingin kita membebaskan Freya, apa yang kita lakukan tidak benar"
Wajah Clara pias seketika, melihat suaminya mempunyai rasa empati pada wanita lain, membuatnya tidak suka.
"Apa yang terjadi? Kau mulai peduli?!" tuduhnya, bahkan genggaman tangannya di tangan suaminya ia lepaskan. Ia menatap Daniel dengan tatapan penuh selidik.
Daniel menggelengkan kepalanya, "Aku bukannya peduli, hanya saja kerapuhannya mengingatkannya padamu, sayang. Aku tidak tega melakukannya" ujarnya penuh kelembutan, berharap Clara bisa mengerti. Daniel menarik tangan Clara, menggenggamnya dengn erat, manik matanya menatap langsung ke manik mata Clara, manik mata yang dulu membuatnya terpesona, hingga sekarang. Manik mata yang selalu membuatnya jatuh cinta. "Pernikahan bukan hanya tentang seorang anak. Ini tentang kita. Aku dan kau, saling berbagi rasa. Keikhlasan, kejujuran dan kepercayaan, pondasi itu yang perlu kita tanamkan di dalam rumah tangga kita" Daniel mengusap lembut punggung tangan Clara, "Apa pun kekuranganmu, dan apa pun kelebihanku, kita harus mampu saling menutupi. Bukan mengorbankan orang lain untuk menutupi kekurangan kita itu, Clara"
"Haruskah kita membahas ini lagi dan lagi." Desis Clara, terlihat ia sedang berusaha mengendalikan emosinya. Napasnya naik turun, dan manik mata yang membuat seorang Daniel lemah di hadapannya, kini terlihat berkaca-kaca. Daniel menghela napas dalam, lalu menarik Clara ke dalam pelukannya, seraya menenangkan wanita itu.
"Nenek menginginkan keturunan Rodriquez, yang tidak mampu kuberikan" lirihnya.
"Kita bisa menyewa ibu pengganti" Daniel menyuarakan pendapatnya. "Sekarang itu hal yang lumrah di sini, bukan?" Ya, penyewaan rahim pengganti bukanlah hal yang aneh di negara liberal yang mereka tinggali. Banyak tokoh dan beberapa para artis ternama yang melakukan hal tersebut. Tidak tahu apa alasan mereka melakukan hal tersebut, tapi menurut mereka adanya penyewaan rahim pengganti sangat membantu mereka yang ingun mempunyai keturunan tapi tidak mampu menunaikannya.
"Bukankah aku sudah pernah mengatakan hal yang sama pada Nenek, bagaimana bisa kau melupakan hal itu. Nenek menginginkan keturunan Rodriquez secara alami dan secara sah, dia ingin cicit darimu dan juga istrimu, dia seakan menegaskan bahwa aku tidak layak menjadi istrimu karena tidak mampu menjadi wanita sempurna. Daniel, kau membuatku sedih mengingat hal itu"
💐💐
"Nenek, aku akan menikahi Clara"
Daniel dan Clara berdiri di hadapan sang Nenek, Ny. Laura Rodriquez. Ny.Laura mengangkat tatapannya dari buku yang sedang dibacanya. Ia menatap Daniel dan Clara secara bergantian dengan wajah datar, tapi terlihat sombong membuat nyali Clara ciut seketika. Clara segera menundukkan kepalanya begitu Ny. Laura menatapnya dengan intens. Clara menggigit bibirnya dengan gugup, hingga akhirnya ia merasakan rangkulan di bahunya, siapa lagi kalau bukan Daniel, ia mengangkat kepalanya, menoleh ke arah Daniel, dan pria itu tersenyum hangat seakan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.
Ny. Laura menghela napasnya, ia memberi isyarat agar Daniel dan Clara segera duduk.
"Apa kau mencintai cucuku?" pertanyaan itu ia layangkan untuk Clara. Clara menatap Daniel sebelum menjawab pertanyaan san Nenek.
"Aku bertanya padamu, kenapa kau melihatnya? Kau hanya perlu tinggal menjawab saja." Ny. Laura tersenyum sinis.
"Nenek" tegur Daniel seraya memberi tatapan peringatan, yang diabaikan nenek tua itu, ia masih menatap Clara, menunggu jawaban wanita itu.
Clara menganggukkan kepalanya secara perlahan, tangannya saling merem*as satu sama lain, karena percayalah tatapan Nenek Daniel seperti seorang hakim yang sedang menghakimi terdakwa, dan terdakwa di sini adalah Clara, karena sudah mencuri hati cucu laki-lakinya.
"Jawab dengan mulutmu, gadis muda!"
"Nenek, jangan membuatnya takut" kembali Daniel menegur sang Nenek, yang kembali diabaikan Neneknya.
"Ya, Nenek. Aku mencintainya"
"Jika Daniel bukanlah pria mapan yang mampu menopang hidupmu, apa kau masih mencintainya?!"
"Oh Nenek ada apa denganmu?!" erang Daniel dengan jengah.
"Diamlah, dari tadi kau berisik sekali!" Neneknya melotot ke arahnya. Daniel mendengus.
"Aku hanya ingin meminta restumu, bukan ceramah atau introgasimu, Nenek!"
"Aku perlu memastikan kebahagianmu, anak muda"
"Aku bahagia Nenek, aku mencintai Clara dan Clara juga demikian. Hal apa lagi yang lebih membahagiakan dari itu. Kami tinggal menyempurnakan kebahagiaan kami dengan ikatan yang lebih sakral."
"Wanita itu tidak jelas asal usulnya, kau mengenalnya hanya beberapa bulan, jangan karena hanya kecantikannya kau jadi buta, Daniel"
"Nenek, aku tidak menyukai ucapanmu!" rahang Daniel mengeras seketika, tatapan tajamnya menyiratkan kemarahan.
"Wanita tua ini tidak perlu izinmu untuk mengutarakan apa yang ada di hatinya, bukan??" kini Ny. Laura juga menatap Daniel, tidak terpengaruh sama sekali dengan tatapan marah cucunya.
"Bahkan jika Daniel tidak mempunyai apa-apa, aku tetap menyukainya. Sekalipun dia buta, aku akan menjadi mata baginya, jika dia cacat dan kehilangan kakinya, aku akan menjadi petunjuk jalannya" Clara menyela dengan cepat. Menurutnya perseteruan Nenek dan cucu itu akan semakin berlanjut, karena dari awal Clara juga bisa melihat dan menebak, bahwa Ny. Laura memang kurang menyukainya, dan menurutnya itu adalah hal yang wajar mengingat statusnya yang tidak jelas, dibanding dengan status Rodriquez yang sangat berkelas. Tapi apa salah cinta mereka? haruskah terhalang hanya karena perbedaan kasta. "Aku mencintainya tanpa syarat, Nenek" Clara menegaskan.
Ny.Laura dan Daniel kompak menoleh ke arah Clara, Daniel tersenyum hangat, terharu atas ucapan Clara, berbeda dengan sang Nenek, ia hanya menatap datar wanita itu.
"Kau dengar itu Nenek, apalagi yang kau ragukan"
Ny. Laura mengehela napasnya, kini ia mengalihkan tatapannya kepada cucunya. "Apa pun yang akan kukatakan, kau tidak akan mendengarkannya lagi, bukan? Jadi lakukan apa pun yang menurutmu terbaik untukmu, jika karena hanya restu yang kau minta, tentu saja aku akan memberikannya, aku sebagai tetua di rumah ini hanya menginginkan kebahagiaanmu, walau aku meragu wanita itu bisa membahagiakanmu. Aku tidak menyukai perempuan lemah, yang hanya bisa menggantungkan dirinya terhadap pria. Itu akan sangat merepotkan" Ny. Laura segera beranjak dari kursinya. Ia melangkahkan kakinya, lalu sesaat kemudian berhenti. "Jika kalian ingin menikah, menikahlah secepatnya dan berikan aku cicit secepatnya" pungkasnya tanpa membalikan badannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
♥️💕 MomSha 🌹🌹💕❤️
kayaknya ada udang dbalik tomat...soalnya asal usul clara belum jelas.
nanti bakal terungkap...lanjuuuut
2021-06-06
0
Alby Upy
Clara pasti punya selingkuhan🤭🤭🤭
cuman nebak
2021-05-07
0
Lina yuu
kenapa sebelum menikahkan freya mereka gak bilang keadaannya kalau freya dijadiin ke dua.kalau sampai tau pasti freya tambah sakit hati
2021-03-10
1