Ciiiiitttttttt
Daniel menginjak rem mobilnya secara mendadak, decitan yang memekakkan telinga itu pun membelah kesunyian malam. Bukan tanpa alasan Daniel, menginjak remnya secara mendadak, tapi tiba-tiba seseorang berlari ke arahnya.
"Wanita ini cari mati!" decaknya kesal. Ia mendelik mengabaikan gedoran di jendela mobilnya.
"Tuan, tolong aku. Tolong buka pintunya, seseorang sedang mengejarku" Dari dalam mobilnya Daniel bisa melihat raut ketakutan di wajah wanita itu, bahkan wajahnya sudah penuh dengan air mata.
"Merepotkan saja" Daniel menurunkan kaca mobilnya, belum berniat untuk membuka pintunya pada wanita itu. Tapi begitu manik mereka beradu, Daniel terpana seketika melihat manik mata berwarna hazel itu. Manik mata terindah menurutnya, sekalipun dibanjiri oleh air mata. Wanita itu menatapnya dengan tatapan memohon seraya menyatukan kedua telapak tangannya, dan sesekali ia melihat ke arah di belakangnya dengan ketakutan yang nyata.
Daniel menelisik wajahnya, ia perlu waspada, bisa saja itu hanyalah sebuah modus yang sedang trend akhir-akhir ini untuk membegalnya dengan umpan seorang wanita cantik. Tapi tunggu dulu, kenapa wajah wanita itu memar dan sudut bibirnya bahkan mengeluarkan darah.
"Tuan, tolong buka pintu. Tolong selamatkan aku" mohon wanita itu dengan sorot mata yang berharap penuh.
"Tuan, aku mohon" wanita itu sudah terlihat semakin menangis dan ketakutan tatkala dua orang pria dengan tubuh besar sedang berlari ke arahnya. Daniel melirik sekilas kepada kedua orang tersebut, lalu membuka pintu mobilnya. Dengan sigap wanita itu masuk dan segera mengunci mobilnya.
Sementara wanita itu menghembuskan napasnya karena merasa lega, Daniel di sampingnya malah mengernyit bingung dengan penampilan wanita itu. Wanita itu mengenakan dress yang sangat minim sekali, yang hanya mampu menutupi setengah pahanya, jika ia menungging sedikit saja, Daniel yakin, wanita itu akan memperlihatkan dalamannya. Tapi yang menjadi fokus Daniel, bukanlah itu, tapi kaki jenjang wanita itu yang tidak mengenakan apa pun. Wanita itu berlari dengan kaki telanjang. Daniel bisa melihat telapak kaki wanita itu bahkan sudah berdarah mungkin akibat krikil-krikil tajam yang tidak sengaja ia pijak, tapi sepertinya wanita itu tidak menyadari rasa sakit di kakinya akibat rasa takutnya lebih besar dibanding itu.
"Tuan, jalankan mobilmu" perintah wanita itu, membuat Daniel mengalihkan tatapannya dari kaki wanita tersebut.
"Tuan, ayo jalankan mobilmu" desak wanita itu, wanita itu kembali merasakan kegugupan begitu melihat dua pria besar itu sudah mendekat ke arah mereka. Daniel hanya mentap datar, ketakutan wanita itu tidak lantas membuatnya segera menjalankan mobilnya. Ia bahkan terlihat seperti sedang menunggu kedua pria itu menghampirinya.
"Tuan, aku mohon jalankan mobilmu sebelum kita berdua mati konyol di sini"
Daniel hanya melirikkan matanya sekilas ke arah wanita itu, lalu kembali mengalihkannya ke arah dua pria itu. Kini kedua pria itu sudah mulai menggedor pintu mobilnya. Wajah wanita itu terlihat pucat pasi, wanita itu menatap nanar ke arah Daniel. Kedua tangannya yang saling bertaut kini terlihat bergetar. Dengan susah payah wanita ini meneguk ludahnya, mendadak tenggorokannya terasa kering.
"Aa..aapa kau komplotan mereka?" jelas sekali wanita itu teramat ketakutan, suaranya bahkan sudah bergetar hebat. Air mata itu pun kian deras.
Daniel kembali hanya meliriknya sekilas sebagai respon, lalu dengan santainya dan wajah datar ia membuka kaca mobilnya, hingga wanita menghela napas panjang.
"Ada apa?" Daniel menatap ke dua pria itu, yang sepertinya terperanjat begitu melihat sosoknya.
"Wanita ini_"
"Ada apa dengan wanita ini?" Daniel menyela dengan cepat ucapan salah satu dari mereka. Dengan santainya ia melipat kedua tangannya di atas setir kemudinya. Kedua pria itu terlihat gugup tidak tahu harus menjawab apa. Ayolah siapa yang tidak mengenal Daniel Rodriquez, wajahnya wara wiri di televisi, pengusaha muda yang sangat mempunyai pengaruh dalam bidang apa pun, termasuk klub tempat kedua pria bertubuh besar itu bekerja. Dalam sekejap mata ia bisa menghancurkan bisnis siapa pun yang ia inginkan. Jangan pernah mencari masalah dengan Rodriquez, begitulah yang sering mereka dengar.
"Katakan pada tuan kalian, bahwa wanita ini milikku" setelah mengatakan hal tersebut, Daniel pun menutup kaca mobilnya lalu menjalankan mobilnya.
"Di mana rumahmu?" Daniel bertanya tanpa mengalihkan fokusnya dari jalan.
"Aku tidak mempunyai rumah" cicit wanita itu.
"Rumah keluargamu?"
"Aku tidak mempunyai keluarga, aku besar di panti asuhan"
Daniel menghela napasnya, "Siapa namamu, dan jangan katakan bahwa kau tidak mempunyai nama" Daniel menghentikan mobilnya, lalu menoleh ke arah wanita itu. Wanita itu terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang ia kenakan, beberapa kali ia menarik ujung dressnya untuk menutupi pahanya.
"Dressmu tidak akan memanjang begitu saja hanya karena kau menarik-nariknya." Daniel melepas jas miliknya lalu menyampirkannya di paha wanita itu.
"Clara, Clara Amoera" jawab wanita tersebut yang ternyata bernama Clara.
Daniel menganggukkan kepalanya. "Baiklah Clara, berhubung ini sudah larut, dan aku tidak mempunyai waktu untuk mencari penginapan untukmu, mari kita pulang ke rumahku dan menginaplah di sana malam ini" putus Daniel lalu kembali menjalankan mobilnya, tidak menunggu respon jawaban dari Clara. Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan Clara, ia memang tidak mempunyai tujuan untuk pulang. Melihat kedua algojo tadi yang tidak berkutik, ia tahu sepertinya Daniel bukan pria sembarangan.
"Terima kasih" gumamnya seraya melirikkan matanya. Mengagumkan, batinnya. Ia baru menyadari pria yang menolongnya itu adalah pria yang cukup muda, dan ya sangat memesona, bahkan sekarang ia bukan hanya melirik lagi, tapi rasanya ia enggan untuk memalingkan wajahnya.
Yang awalnya Clara hanya ingin menginap satu hari, berubah menjadi berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Sikapnya yang lemah lembut, ditopang wajahnya yang cantik membuat dua bersaudara Rodriquez itu luluh terhadapnya. Liora menjadi sangat dekat dengannya, hingga mereka sering menghabiskan waktu bersama, dan akhirnya Clara tinggal di sana atas permintaan Liora. Dan seiring berjalannya waktu, bukan hanya membuat Daniel luluh, tapi ia bahkan berhasil mendapatkan perhatian dan bahkan hati pria itu, hingga akhirnya Daniel memutuskan untuk menikahinya walau tanpa persetujuan sang Nenek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
El'
whohohooo... Bang Riky pasti memyimpan sesuatu tentang Clara. i can't wait it
2021-06-10
0
♥️💕 MomSha 🌹🌹💕❤️
begitulah kisah Clara dan daniel...
2021-06-05
0
Lina yuu
oh jadi ceritanya si clara dulu dijual gitu terus ditolongin sama daniel
2021-03-10
0