Freya melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Berteriak kegirangan seperti orang kesurupan di dalam mobil mewah milik suaminya itu.
"Tidak dipungkiri mobil mahal memang sangat luar biasa," teriaknya dengan menginjak pedal gasnya, semakin menaikkan laju kecepatan mobil. Mobil yang dibawa Freya benar-benar seakan berlomba dengan angin. Dengan lihainya Freya membelah jalana kota tersebut. Mobil yang dibawanya memang termasuk dalam jajaran salah satu mobil termahal dan tercepat di dunia, karena dalam waktu 2.9 detik, mobil itu mampu berlari 0 – 100 Km/Jam, bahkan kecepatan tertingginya mampu mencapai 410 Km/Jam. Bukan hanya itu saja, material yang digunakan mobil tersebut pun tidak main-main, yaitu bahan serat Karbon dari Material Premium.
"Ini benar-benar menyenangkan," teriak Freya kegirangan. Sungguh ia sangat mengagumi selera suaminya itu, ketidak normalan Daniel ternyata tidak menghilangkan sisi maskulin dalam dirinya. Terlihat dari seleranya dalam mengoleksi mobil sport, begitu lah pemikiran Freya.
Freya segera menurunkan laju mobil, begitu melihat perusahan Daniel sudah di depan matanya, tanpa menuju ke arah parkiran, dengan seenaknya ia memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk perusahaan tersebut, ia hanya sebentar dan tidak ingin direpotkan dengan memarkirkan mobilnya di tempat semestinya yang menurutnya akan membuang waktunya. Ia yakin tidak akan ada yang berani protes karena mobil tersebut adalah milik boss besar mereka yang tidak lain pemilik dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Setelah menanyakan di mana ruangan Daniel, Freya segera menuju lift dan menekan angka yang menjadi lantai tujuannya. Begitu Freya sampai di lantai yang menurut resepsionis di bawah adalah ruangan Daniel, Freya langsung saja berjalan ke arah satu-satunya ruangan yang memang ada di sana. Tanpa permisi dan tanpa mengetok apalagi menggedor, Freya dengan santainya membuka pintu ruangan tersebut. Tubuhnya mendadak kaku melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Terlihat Daniel dan Will dalam posisi yang tidak menguntungkan. Dari tempat Freya berdiri, Daniel dan Will terlihat seperti sedang berciuman, tapi pada kenyataan yang sebenarnya adalah Will sedang berusaha membantu Daniel untuk meniup matanya yang sedang kemasukan sesuatu hingga membuat matanya perih.
"Siapa wanita cantik itu?"
Pertanyaan Will membuat Daniel memutar tubuhnya, dan melihat Freya yang sedang berdiri kaku di ambang pintu. Daniel mendesah, ia yakin otak wanita itu sudah berfikir hal aneh lagi.
"Ma..maaf sudah mengganggu aktivitas kalian. Aku bisa keluar dan kalian bisa melanjutkannya kembali." Freya memutar tubuhnya dan hendak pergi. Will yang mendengar pernyataan Freya hanya bisa mengernyit bingung sambil menatap Daniel dan Freya bergantian.
Sudah kuduga, batinnya.
"Ada apa kau datang kemari?"
Langkah Freya terhenti, ia kembali berbalik dan berjalan cepat ke arah Daniel lalu menyerahkan amplop yang dipegangnya ke tangan Daniel, kemudian berbalik kembali tapi langkahnya terhenti karena seseorang menahan tangannya.
"Kenapa kau terburu-buru sekali" ternyata Will lah yang menahan tangannya dan pria itu sedang tersenyum menggoda ke arahnya. Freya mengernyit lalu menoleh ke arah Daniel. Daniel berdecak seraya melepas paksa genggaman Will dari tangan Freya.
"Siapa wanita ini" kembali Will bertanya tanpa melepaskan pandangannya dari Freya. Ia menatap Freya secara terang-terangan dengan tatapan kagum, terhipnotis akan kecantikan yang dimiliki oleh wanita itu.
"Wanita yang baru kunikahi satu hari yang lalu" jawab Daniel malas seraya meminta Freya dengan isyarat matanya agar duduk.
Tatapan kagum Will berubah dengan tatapan tidak percaya. "Sepertinya Tuhan sangat berbaik hati kepadamu, dude. Bagaimana bisa kau dilimpahi dengan dua wanita cantik yang bisa membuatmu betah di rumah. Kau benar-benar beruntung, sialan!" Will meninju bahu sahabatnya itu.
"Jadi kau wanita yang dinikahinya?" Will beranjak dari tempatnya. "William Smith" Will mengulurkan sebelah tangannya yang langsung disambut oleh Freya.
"Freya"
Will mengangguk lalu kembali berbalik ke tempatnya. "Istrimu sangat cantik" ucap Will penuh tekanan seraya tersenyum mengejek. Meragukan kekuatan iman sahabatnya itu yang tidak akan tergoda dengan kecantikan Freya, ya walau diakui Clara lebih menggoda tapi tetap saja Freya mempunyai daya tariknya sendiri.
Freya yang melihat senyum mengejek di wajah Will, menganggap bahwa Will sedang cemburu terhadapnya. "Hmm,,, kau tidak usah khawatir, aku dan Daniel tidak akan mengkhianatimu, dia juga mengatakan kami akan segera bercerai" tutur Freya dengan polos dan bodohnya, yang membuat Will semakin mengerutkan dahinya. Dari tadi Will merasa ia tidak mengerti apa yang diucapkan wanita itu.
Apa wanita ini mempunyai kesenjangan dalam berkomunikasi? ingatkan ia untuk bertanya kepada sahabat brengseknya itu nanti.
"Kenapa dia mengatakan bahwa kalian tidak akan mengkhianatiku? ada apa dengan istri mudamu itu?" bisik Will di telinga Daniel.
"Bukan begitu Daniel?" Daniel dan Will, kompak menoleh ke arah Freya.
Daniel mengehela napasnya, ia sendiri bingung harus menyikapi keadaan ini seperti apa. "Kau datang bersama siapa?" sebaiknya ia mengganti topik sebelum Freya semakin membuat dirinya terlihat bodoh, dan sebelum Will bertanya lebih banyak.
"Sendiri" Ia segera berdiri dari tempatnya. "Baiklah, aku akan pergi. Aku akan membelikan ponsel baru dengan kartu milikmu dan mungkin aku akan bertemu dengan kekasihku"
"What?!" pekik Will kaget. "Kau ingin bertemu kekasihmu disaat kau sudah mempunyai suami, Nona?!"
"Ya, dia membebaskanku dan aku juga akan menjaga rahasia kalian berdua."
"Rahasia apa yang kami miliki hingga kau perlu menjaganya?"
"Kau naik taksi?" Daniel segera menimpali untuk menghentikan perbincangan antara Will dan Freya.
"Tidak, Nenek mengijinkanku membawa salah satu mobilmu" Freya menunjukkan kunci mobilnya yang membuat mata Daniel melebar seketika. Ia merampas kunci mobil itu dari tangan Freya untuk memastikan.
Koenigsegg CCXR Trevita, mobil yang dibandrol dengan harga selangit itu dan merupakan salah satu mobil mewah yang diproduksi terbatas, sengaja Daniel beli untuk dihadiahkan kepada Clara yang berulang tahun hari ini, bahkan plat nomer mobil tersebut tertera jelas nama Clara, istri tercintanya.
"Dari sekian banyak mobil, kenapa kau harus memilih yang ini?!" geramnya.
"Tentu saja karena aku menyukainya"
"Tidak seharusnya kau memakai yang itu!" ia menatap Freya dengan wajah dingin.
"Memangnya ada apa dengan mobil itu?" Will menimpali, ia sudah melihat raut kemarahan di wajah Daniel.
"Tidak seharusnya dia memakai itu, karena itu bukan miliknya" desis Daniel.
"Aku tidak mengatakan itu milikku, aku hanya meminjamnya sebentar, aku juga tidak akan mencurinya." Freya membela diri.
"Harusnya kau memperhatikan batasanmu!"
"Hei Daniel, tenanglah" Will berusaha menenangkan, sepertinya ia bisa menebak bahwa mobil itu ada hubungannya dengan Clara, istri tercinta sahabatnya itu.
"Bukankah kau sangat berlebihan, aku hanya meminjamnya sebentar, tidak akan membawanya kabur tapi kau berkata seolah aku akan mencuri mobil sialanmu itu. Jika kau tidak ingin orang memakai mobil sialanmu itu, harusnya kau jangan menyimpannya di garasi, kenapa tidak sekalian saja kau bangun museum untuk mobil berhargamu itu, dengan begitu tidak akan ada yang menyentuhnya" emosi Freya mulai terpancing, ia tidak terima Daniel sampai membawa batasan hanya karena perkara mobil.
"Memangnya apa hebatnya mobil itu?" desisnya tajam, seraya melayangkan tatapan yang tidak kalah tajam pada Daniel.
Mobil itu memang hebat sebenarnya, ralatnya dalam hati. Bahkan mengagumkan.
"Aku tidak akan meminta maaf atas kelancanganku yang tidak mengetahui batasan seperti yang kau katakan karena sikapmu juga sudah terlalu berlebihan, Tuan!" Freya segera menghentakkan kakinya lalu berbalik pergi. Dan Braaakkk!! Freya segera membanting pintu dengan kekuatan tenaga dalamnya hingga membuat kedua pria itu berjengkit kaget.
"Ingatkan aku untuk menuntut wanita itu karena sudah merusak properti perusahaanku" geram Daniel.
"Dan ingatkan aku jika kau sudah bercerai dengannya."
Daniel menoleh cepat ke arah Will. "Lalu?"
"Lalu aku akan mengejarnya dan menjadikannya milikku" jawabnya santai, Daniel mendengus mendengar jawaban konyol sahabatnya itu. "Wanita itu benar-benar menarik, Dude!" decaknya kagum.
"Aku tidak menyangka ternyata definisi wanita menarik bagimu hanya sebatas membanting pintu" sindirnya dengan mengibaskan sebelah tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
nobita
ini karyamu yg ke 5... sampai aku gk bisa move on dari semua karya karyamu thor... keren
2023-10-28
0
Yusria Mumba
sabar, freya,
2023-05-01
0
Ummi Ime 🙈
Semoga kau bisa pegang kata² mu itu tuan Daniel 😏😏
2022-07-04
1