Menikahi Pria Tidak Sempurna
Freya menatap pantulan dirinya di cermin, wajah cantik dengan polesan make up yang terlihat sangat natural, terlihat sekali kalau yang sedang mendadaninya adalah seorang MUA terkenal yang dipanggil khusus oleh keluarga Rodriquez. Sentuhan seorang MUA terkenal memang sangat berbeda, dalam sekejap Freya benar-benar terlihat seperti seorang peri. Ia bahkan hampir tidak mengenali dirinya sendiri.
Freya menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka. Seorang designer terkenal masuk dengan senyum menawan di wajahnya dan ia membawa sebuah gaun putih di tangannya. Dan Freya bisa menjamin bahwa gaun yang ada di tangan wanita itu sangatlah indah dan mengagumkan. Mungkin dalam keadaan dan situasi normal, Freya akan menjerit histeris kegirangan melihat sosok wanita yang sangat dikagumi seluruh wanita di dunia ini. Bagaimana tidak wanita itu adalah Nichole Penelope, seorang designer nomer satu di dunia. Setiap wanita berlomba-lomba ingin mengenakan rancangan miliknya, dan Freya kali ini beruntung bahwa ia akhirnya bisa mengenakan salah satu rancangan milik wanita itu, tapi percaya lah itu tidak lantas membuatnya merasa bahagia karena situasi yang dihadapinya ini bukan situasi yang disebut normal, dengan kata lain, Freya tidak menginginkan hari ini ada, baginya ini adalah hari terburuknya.
"Kau cantik sekali, Nona" Nichole tersenyum seraya tangannya membuka kancing baju yang dikenakan oleh Freya. Freya hanya tersenyum tipis sebagi jawaban, dan ia hanya diam saja saat wanita itu mulai menanggalkan pakaiannya dan membantunya memakaikan gaun yang ia bawa tadi.
"Sempurna" decak Nichole penuh kagum. "Kau terlihat seperti bidadari"
Kembali Freya hanya memberikan senyum tipis, lalu berbalik untuk melihat pantulan dirinya di depan cermin. Freya tersenyum kecut. Bidadari? Ya, dirinya memang terlihat seperti bidadari. Cantik dan mengagumkan. Tapi tetap saja itu tidak lantas membuatnya bahagia. Bahkan ia sangat membenci penampilannya itu. Jika bisa memilih ia ingin mati detik itu juga daripada harus melalui hari ini.
"Calon suamimu pasti akan terpukau melihatmu" puji Nichole tanpa bermaksud untuk menggoda. "Kau adalah pengantin tercantik yang pernah kulihat" lanjutnya dengan tatapan kagum.
Kembali Freya hanya bisa menghela napas dalam mendengar pujian yang tulus dari sang designer. Ya, hari ini adalah hari pernikahannya, hari dimana seharusnya setiap insan pasti akan merasa sangat bahagia karena sudah dipersatukan dengan jodohnya dalam ikatan sakral. Tapi bagi Freya ini adalah hari mengerikan dalam hidupnya, ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak ia kenal wajahnya sama sekali.
Mimpinya tentang pernikahan bersama sang kekasih, Sean Maxime hancur begitu saja, hanya kerena perintah sang Daddy yang menginginkannya menikah dengan orang yang tidak ia kenal sama sekali.
Apakah ia menerima begitu saja? Tentu saja tidak! Freya adalah orang yang sangat keras kepala, sekalipun itu permintaan orang tuanya, tak lantas membuatnya patuh dan tunduk. Ia memberontak dan menggila tapi pada akhirnya apa yang dilakukannya sia-sia, ia kalah terhadap sikap arogant sang Daddy dan Sean kekasihnya juga tiba-tiba menghilang, sehingga ia semakin tidak berdaya. Dan sekarang di sini lah ia berada, di dalam sebuah ruangan dan berdiri di depan sebuah cermin besar. Wajah cantik itu terlihat sangat mengagumkan dan tubuhnya yang memang terbentuk dengan indah semakin terlihat memesona dalam balutan mewah gaun putih memanjang.
"Selesai" ucapan Nichole, menyadarkannya dari lamunannya. "Aku akan memanggil Daddy-mu untuk mengantarmu ke altar" tukasnya seraya berlalu pergi.
Freya mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi kekasihnya dan ini sudah untuk keseribu kalinya, dan untuk keseribu kalinya juga Sean, tidak kunjung menerima panggilannya. Freya melempar ponselnya, hingga berkeping-keping. Satu-satunya orang yang ia harapkan dapat membantunya mengubah takdir jalan hidupnya seperti juga enggan untuk menolongnya. Ada apa dengan pria itu? Freya tersenyum getir, ia menggigit bibir bawahnya menahan agar tangisannya tidak pecah. Sungguh dadanya sangat terasa sesak menahan gejolak amarah yang menumpuk. Ia menatap nanar pintu yang baru saja tertutup itu, pintu yang akan membawanya memasuki kehidupan yang menurutnya akan seperti nereka. Percayalah sepanjang hari ia mengutuk Daddy-nya beserta istri dan putrinya, begitu juga dengan pria yang akan mengucap janji suci dengannya sebentar lagi. Pria bodoh mana yang mau menikah dengan wanita yang tidak ia cintai sama sekali dan terlebih wanita itu tidak ia kenal sama sekali.
"Apakah pria itu seorang boss mesum yang sudah berumur? Atau pria itu mengalami kecacatan fisik dan mental?" gumam Freya menebak bakal seperti apa wujud pria yang akan menikah dengannya itu.
"Jika seperti itu, aku bersumpah akan membunuhmu, Poulsen!!"
Ceklek
Pintu terbuka, memperlihatkan sosok pria yang masih terlihat tampan di usinya yang sudah menginjak kepala lima. Ia adalah pria yang baru saja Freya sebut namanya, Frederick Poulsen_sang Ayah.
Freya menatapnya dengan sengit, seakan yang ditatapnya bukanlah pria yang ambil andil dalam kelahirannya ke dunia ini dan jika Freya bisa memilih, ia juga tidak ingin terlahir sebagai putri dari pria arogant itu.
Berbeda dengan Freya, Frederick Poulsen tersenyum memamerkan giginya yang masih utuh dan lengkap dan tentu saja itu hanya gigi palsu.
"Kau terlihat seperti Ibumu, cantik dan mengagumkan" puji Ayahnya dengan tatapan kagum dan haru.
"Ciiih!!! Mendengar kau menyebut Ibuku dengan mulut manismu itu, seakan kau sangat mencintainya" sengit Freya. "Tidakkah kau lupa bahwa kau yang mengirimnya ke surga dan membuatku merasa kehilangan. Kau membunuhnya dengan pengkhianatan yang kau lakukan, Poulsen!!" sarkasnya dengan emosi yang mulai meledak.
Frederick menghela napas dalam, menatap Freya dengan lembut. Untuk sesaat Freya merasa penglihatannya salah. Sudah lama ia tidak mendapatkan tatapan penuh kelembutan itu, tatapan khas seorang Daddy. Kapan terakhir kali Ayah-nya menatapnya penuh kasih sayang seperti itu, Freya juga sudah lupa. Yang ada dalam ingatannya pria itu mengabaikannya sejak kehadiran wanita simpanannya dan juga putri dari wanita perusak kebahagiaan keluarganya.
"Ini adalah hari kebahagiaanmu, tidak baik memulainya dengan sebuah pertengkaran" Ayah-nya mengusap bahunya lembut.
"Kebahagiaan?!" Freya tertawa sinis. Ia segera menepis tangan Ayah-nya dari bahunya dengan kasar. "Ini adalah awal dimana aku harus menjalani hidupku seperti neraka. Sepertinya mengirim ibuku ke surga tidak lantas membuatmu bahagia. Kau bahkan dengan kejinya mengirimku ke neraka. Haruskah aku berterima kasih padamu, Tuan Poulsen yang Terhormat!!"
"Freya, maafkan Ayah atas semua yang terjadi di dalam hidupmu, maafkan ketidak berdayaan Ayah...."
"Ketidak berdayaanmu bukan berarti kau harus menjualku kepada pria yang tidak kukenal sama sekali, terlebih kau tahu aku sudah memiliki kekasih" Freya menatapnya nanar. "Kenapa harus aku? Kenapa kau tidak menjual putri dari wanita perusak itu?!" amuk Freya mulai menangis mengabaikan make up nya yang akan hancur. Persetan dengan semuanya. Sungguh ia tidak peduli dengan penampilnnya.
"Sepertinya kau tidak ingin Ayah yang mengiringimu ke depan altar" gumam Frederich dengan helaan napas panjang. Ia menatap manik mata putrinya dengan lembut, lalu kembali menepuk bahu Freya. "Ingin rasanya Ayah memelukmu, tapi Ayah takut akan penolakan yang pasti akan kau berikan. Semoga kau bahagia." Ayah-nya berbalik meninggalkan Freya yang mengepalkan kedua tangannya. Begitu pintu ruangan itu tertutup, Freya terduduk dengan lemas, air matanya membanjiri wajahnya. Tubuhnya bergetar hebat akan amarah yang semakin memuncak tapi tidak bisa ia salurkan.
"Kehidupan macam apa ini?! Kenapa semesta sepertinya kompak ingin membuatku menderita?! Ibu, aku ingin bersamamu" isaknya seraya memukul dadanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hei Yoo😊😊
akhirnya aku kembali setelah hiatus beberapa bulan😁, bagi semuanya yang sudah mampir terima kasih banyak🙏🙏
Jangan lupa tinggalkan komen, like dan Fav❤ agar penulis lebih semangat😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 243 Episodes
Comments
hartatik hartatik
kgn pgn bc kmbli..jd skrg disini
2022-08-24
0
emak_aja
sambil nunggu hurt update aku baca ini utk yang ke 10 kali nya
2022-08-19
1
Ummi Ime 🙈
Hadir ✌️🙈
2022-07-04
1