Anak laki-laki itu melihat sekeliling ruangan itu dengan penasaran dan berkata.
"Hei, Reggina beri tahu saya di mana saya? Dan siapa saya?" anak laki-laki itu bertanya.
[Tuan, saat ini anda berada di dunia Liebe, anda adalah Allen Heartfilia, putra dari Countess Heartfilia]
"Dunia Liebe!"
Tiba-tiba, pintu kamarku terbuka, dan seorang wanita masuk. Melihatnya sesaat aku menjadi linglung sejenak
Rambut pirang yang jatuh ke bahunya, mata biru yang bersinar seperti permata, bibir montok dan aura keibuan muncul darinya, Madaras Heartfilia, ibuku masuk ke kamarku.
Meskipun aku baru pertama kali bertemu dengannya, berbagai kenangan muncul di kepalaku setelah melihatnya yang membuatku langsung mengenalinya.
Madaras melihat ke arah anaknya, dan untuk sesaat, dia merasa bahwa anaknya tampak berbeda, seperti orang asing.
Apa yang aku pikirkan, sepertinya stres mulai menyerangku. Sambil mengangkat bahu, dia berjalan menuju anaknya.
Melihat apa yang dilakukan ibuku, melihatku dengan tatapan serius dan mengerutkan keningnya, membuat jantungku hampir berhenti berdetak, dan keringat dingin membasahi punggungku.
'apakah dia tahu? Tidak, mungkin dia merasa ada sesuatu yang berbeda? Aku perlu berprilaku sewajar mungkin.
Menyelesaikan monologku, aku melihat ke arah ibuku dan memulai bertingkah seperti anak seusiaku.
"Allen, kamu baik-baik saja? Aku takut ketika kamu tiba-tiba pingsan."
Mengatakan demikian, ibuku mendekatiku dan menarikku ke pelukannya, aku langsung bersandar ke dadanya yang seperti bantal, dan aroma manis memasuki hidungku.
'Umm, baunya seperti mawar. Tunggu, itu tidak penting. Apakah dia mengatakan bahwa saya pingsan?'
Saya mulai mengingat kembali ingatan saya dan menemukan bahwa saya pingsan saat sarapan. Meletakkan tanganku di payudara ibuku untuk menarik diriku ke atas, aku melihat ke arah ibuku. Sambil tersenyum, aku berkata.
"Tidak apa-apa, Bu. Aku hanya sakit kepala, tapi sekarang aku sudah baik-baik saja."
Melihat putranya baik-baik saja, Madaras tersenyum bahagia. "Aku bisa tenang melihatmu baik-baik saja. Aku sudah memeriksakanmu ke tabib, dan dia bilang kamu baik-baik saja."
"Huh... Selalu membikin orang repot saja."
Setelah teriakan keras itu, dua gadis masuk ke kamarku, yang satu berusia sepuluh tahun dan yang lainnya berusia enam tahun, dan aku tahu siapa yang barusan berbicara dengan kesal.
Agnes Heartfilia, dia adalah kakak perempuanku yang saat ini berumur 10 tahun, dengan rambut pirang tergerai sampai ke bahunya, mata biru seperti milik ibu, dan wajah bulat dan cantik yang terlihat imut, tidak diragukan lagi dia akan memukau hati banyak pria di masa depan ketika dia besar nanti.
Di sampingnya berdiri seorang gadis pemalu berusia enam tahun, rambut pendek berwarna pirang, sepasang mata biru besar berkedip dengan kepolosan menatap langsung ke mataku, Lilia Heartfilia, dia adalah adik perempuanku.
"Huh, sama seperti yang aku kira bahwa kamu lemah, pingsan saat sedang sarapan"
Kata kakakku sambil menatapku seperti orang lemah, melihatnya aku bertingkah seperti anak kecil yang ketakutan. Aku menyelam lebih dalam ke payudara ibuku dengan takut.
Melihat putranya memeluknya lebih ketat, Madaras tidak terlalu memikirkannya, siapa yang mengira bahwa seorang anak berusia delapan tahun akan memiliki jiwa seorang pria dewasa?
Madaras mendesah tak berdaya dan memandang ke arah putri sulungnya yang mulai menindas adiknya. Setelah kematian suaminya, putri sulungnya sering kali menindas putranya.
Memikirkan suaminya rasa sakit melanda hatinya, tetapi dia dengan cepat menghilangkan perasaannya, ketika dia tersadar dari linglungnya, dia menatap putrinya dan berkata.
"Agnes jangan menggertak saudaramu, kamu tahu dia telah melalui banyak hal,"
Mendengar teguran ibunya, dia mendecakkan lidahnya dan memalingkan muka.
Aku mengerti apa penyebab ketidaksukaan kakak perempuanku kepadaku, menurutnya aku ikut bertanggung jawab atas insiden kematian ayah.
Ayah meninggal setahun yang lalu karena melindungiku, ayahku disergap saat berada di luar wilayah Kekaisaran Fernandez oleh sekelompok pembunuh bayaran saat bepergian denganku.
Konon katanya mungkin dia bisa hidup jika bukan karena aku.
Sejak saat itulah kakak perempuanku menaruh dendam kepadaku.
Setelah memeriksaku dan melihatku baik-baik saja, keluargaku memilih untuk membiarkanku beristirahat, dan adik perempuanku mendekatiku sebelum semua orang pergi, sambil menarik bajuku dia berkata.
"Kakak, aku harap kamu cepat sembuh"
Mendengar kata-katanya aku tersenyum dan mengusapkan tanganku di kepalanya yang membuatnya terkejut.
"Jangan khawatir, ketika kakak sudah membaik, aku akan sering bermain denganmu"
Terkejut dengan tindakan keintimanku yang tiba-tiba yang diluar karakterku, dia pertama kali terkejut tetapi setelah itu, dia tersenyum malu-malu dan lari.
Menggelengkan kepalaku karena geli dengan tingkah lucunya, aku berbaring di tempat tidur, banyak yang terjadi hari ini dan sejujurnya aku belum bisa menerima semuanya sepenuhnya, meski jiwaku sudah dewasa, tubuhku saat ini masih anak-anak! Tidak bisa mengatasi semua stres ini,
'apa pun yang terjadi mulai sekarang aku akan menghadapi kehidupan baruku dengan baik'
"Tuan muda, bagun"
"Bangun, tuan muda"
Mendengar suara feminin memanggil saya, mata saya yang lelah mulai terbuka, dan hal pertama yang saya lihat adalah langit-langit yang asing. Sejenak aku bingung, lalu tiba-tiba kenangan kemarin membanjiri diriku.
'Begitu, jadi itu bukan mimpi,' pikirku dalam hati.
Saat aku bangun, aku melihat seorang wanita dengan kostum pelayan tradisional. Dia memiliki tubuh melengkung yang bagus, aura dewasa, dan wajah imut. Dia berdiri di sampingku dan menungguku. Merasa bingung, aku memutar otak mencari kenangan tentangnya.
'Hah, jadi dia namanya Nana, dan dia ditugaskan menjadi pelayanku sampai pelayanku ditentukan.
Disini, di dunia Liebe, masing-masing bangsawan pada ulang tahun ke 9 mereka menerima pembantu atau kepala pelayan pribadi. Mengesampingkan pikiran-pikiran ini, aku bangkit dari tempat tidur dan memberikan senyuman paling polos.
"Selamat pagi, Nana," aku berbicara.
"Selamat pagi, tuan muda. Sudah waktunya bagimu untuk menyegarkan diri."
"Tentu, ayo pergi."
Memberi isyarat padanya, aku dituntun ke kamar mandi tempat aku berada, dibersihkan, dibilas, dan didandani. Meskipun aneh rasanya dibersihkan dan didandani oleh orang lain, kenikmatan mental memiliki pelayan yang berbeda membersihkanmu sungguh luar biasa.
Meskipun tubuhku masih muda dan tidak bisa bereaksi, pikiranku masih dewasa. Pada saat itulah aku baru memahami betapa besarnya rumah yang aku tinggali, meskipun ini tidak pertama kalinya aku memiliki suasana seperti ini.
Setiap sudut meneriakkan kemewahan. Seperti inilah yang anda dapatkan ketika anda menjadi saudara perempuan kaisar. Di antar oleh pelayanku ke ruang makan yang terdapat sebuah meja besar berisi berbagai jenis makanan berbeda.
Sesampainya di meja tersebut, aku sudah bisa melihat keluarga baruku sedang menungguku. Sudah menjadi aturan bahwa semua anggota keluarga akan duduk bersama untuk sarapan.
Memainkan pesona anak seusiaku, saya menyapa setiap keluarga saya, dan saya menyadari bahwa saya benar-benar perlu mulai mengubah perilaku saya secara bertahap.
Ibu dan adik perempuanku tersenyum padaku sementara kakak perempuanku cemberut dan memalingkan muka. 'Imut,' pikirku melihat tingkah laku kakak perempuanku. Aku mengambil tempat dudukku dan memulai sarapanku, ahh rasanya enak sekali.
Perasaan nostalgia terasa di seluruh tubuhku, ini salah satu makan yang paling enak yang pernah aku makan, dan makanan itu meleleh begitu saja di mulut saya.
Saat sarapan, ibu menanyakan kabarku dan pertanyaan lain tentang penyakitku. Aku menjawab dengan singkat, sesuai dengan kepribadianku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
your boss
dada madaras wangi mawar cuy /Shhh/
2023-10-23
4
Raja Harem
hadir
2023-10-03
2
putra
up
2023-10-01
2