Penguasa Penakluk

Penguasa Penakluk

Kematian dan Kebangkitan

Di sebuah medan perang yang sekelilingnya terdapat banyak mayat berserakan, berbagai macam mayat ras jenis apapun bisa di temukan di tempat ini, dari mayat manusia, elf, iblis, beastmen, binatang ajaib, binatang buas dan bahkan ada mayat seekor naga.

Di tengah berserakan tumpukan mayat tersebut hanya ada 3 makhluk yang masih hidup, mereka semua manusia yang masih selamat dari perang yang sangat mengerikan itu.

"Agares, Saatnya kita selesaikan peperangan ini" kata pria yang memiliki sayatan pedang di pipinya sambil mengacungkan pedangnya ke depan.

"Ya, aku juga sependapat denganmu" ucapku sambil menarik pedangku dari sarungnya.

"Sayang, berhati-hatilah kepada skil milik Lucifer, dia memiliki kekuatan mengkontrol ruang" Salsa berkata saat berada di belakangku.

"Ya, aku tahu" kataku sambil melihat kekasihku yang sekarang berada dibelakangku, melihat matanya yang menatapku dengan cemas, tanpa sadar senyumku muncul, dia memiliki wajah yang cantik dengan rambutnya yang berwarna perak menambah kecantikannya. Dia selalu menemaniku di berbagai situasi hidup dan mati, bisa dibilang dia adalah kekuatanku untuk sampai sini saat ini.

Aku menguatkan cengkraman pada pedangku, dan menyerang Lucifer dengan mengayunkan pedangku secara alami, ini adalah keahlianku sebagai pendekar pedang yang sangat ditakuti lawan-lawanku.

Lucifer menghindar serangan pedangku dengan susah payah, dia nyaris tidak bisa menghindarinya, naluri bertahan hidup yang membuatnya bisa mengatasi krisis itu.

'Apa pun yang terjadi, aku harus memenangkan pertarungan ini' pikirku.

Saat aku memikirkan cara mengalahkan Lucifer dengan cepat, namun sebuah senyum muncul di bibir Lucifer yang memunculkan perasaan tidak nyaman pada diriku.

Aku secara reflek melompat ke kiri, untung saja aku melakukan hal itu, bila tidak mungkin aku akan mengalami luka yang cukup fatal, karena tempatku sebelumnya mengalami kehancuran total.

Untung saja aku menyuruh Salsa untuk menjauh dariku sejauh mungkin sebelum aku melancarkan serangan pada Lucifer.

Tebasan...

'Sialan, dari mana serangan itu terjadi'

Sebuah luka sayatan muncul di paha kananku, Lucifer menebaskan pedangnya dengan gerakan sangat aneh, namun serangan-serangannya membuatku mati langkah.

Tebasan...

Darah segar muncul bagian dada kiriku, benar-benar keahlian pedang yang sangat membingungkan.

Aku tidak menyangka Lucifer memiliki keahlian pedang yang sangat hebat, menggunakan pedangku sebagai tumpuan berat badanku, aku menatap Lucifer dengan waspada.

Namun sebuah senyum meremehkan muncul di bibir Lucifer dan berkata.

"Agares, apa hanya ini kekuatan yang kamu miliki?"

Sebelum aku bisa mengatakan apa pun, sebuah pedang menancap jantungku, darah segar bercucuran seperti air yang mengalir keluar dari jantungku.

Aaahhh...seluruh badanku terasa sangat sakit, inikah rasanya bila ajal menghampiriku, aku tidak menyangka kematianku akan terjadi seperti ini.

"Ada satu hal yang inginku tahu, sebelum aku mati?"

"Apa?" ucap Salsa yang berada di belakangku dengan pedang di tangannya yang menembus jantungku.

"Apakah kamu selama ini benar-benar mencintaiku?"

"Aku sangat mencintaimu" ucap Salsa dengan suara bergetar.

Aku tidak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau tidak, karena dia berada di belakangku.

"Kenapa kamu tidak bertanya, mengapa aku membunuhmu"

"Itu tidak penting bagiku"

Keheningan...

"Terima kasih telah hadir dikehidupanku. Uhuk... Uhuk... Uhuk...hari-hariku yang kuhabiskan dengan dirimu sangat berarti bagiku" Darah segar terus menerus mengalir dari mulutku.

"Selamat tinggal" ucapku sambil menutup kedua mataku.

*

Di Kekaisaran Fernandez, yang terletak di Kediaman Countess di alam Artemis, terbaring seorang anak laki-laki di kamar mewahnya. Tepi ruangan yang berhiaskan emas memberikan ruang yang cukup bagi setidaknya delapan orang untuk hidup nyaman. Anak laki-laki, dengan pipi tembem, wajah imut, dan rambut emas, tampak berusia tidak lebih dari delapan tahun. Jelas sekali bahwa dia akan tumbuh menjadi orang yang cukup tampan. Namun, suasana ruangan itu terganggu oleh rintihan, kerutan, dan gerakan anak laki-laki itu yang terus menerus mengerang, dan berguling guling di tempat tidur, seolah-olah kesakitan. Tiba tiba, dia tersentak sambil memegangi kepalanya.

"Apa apaan ini? Kenapa kepalaku sakit sekali? Apa yang terjadi?" dia mengerang.

Anak laki laki itu terus menjerit kesakitan setidaknya selama sepuluh menit sampai dia terbaring lemas di tempat tidur, rasa sakitnya perlahan mereda. Dia bergumam,

"Wow...uff, apa yang terjadi pada diriku" sambil berbaring di tempat tidurnya. Namun, dia segera menyadari bahwa dia sedang melihat ke langit-langit yang tidak dia kenal.

"Apa apaan ini? Apakah saya datang ke rumah yang salah atau apakah saya sedang berhalusinasi sekarang?" pikirnya dalam hati.

Saat dia mencoba berdiri, dia terjatuh ke belakang sambil mengendus kesakitan.

"Sialan! Ototku sakit sekali! Apa aku terlibat dengan pertarungan? Tidak, itu tidak penting. Pertanyaannya adalah di mana aku ini berada?" dia bertanya tanya.

Sambil berbaring dan bertanya pada dirinya sendiri, anak laki laki itu memperhatikan sesuatu yang aneh, segala sesuatu di sekitarnya tampak besar. Dia tidak dapat mempercayai matanya saat dia perlahan mengangkat tangannya untuk melihat bahwa tangannya kecil, putih, dan halus. Rasa takut merayapi dirinya ketika dia menyadari bahwa dia telah menjadi lebih kecil.

"Tidak, itu tidak mungkin nyata, itu tidak mungkin terjadi," gumamnya pada dirinya sendiri.

Saat anak laki-laki itu berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan pikiran seperti itu, sebuah suara terdengar.

[Tuan, akhirnya kamu berhasil hidup kembali]

Mendengar suara yang tidak pernah dia harapkan, senyum sedih muncul diwajahnya.

"...Jadi, aku mati!"

"Apa aku bereinkarnasi?"

[Bisa dibilang seperti itu, tuan]

"Bagaimana aku bisa mati?"

[Tuan dibunuh oleh seorang wanita yang sangat anda cintai]

"Mengapa, aku tidak dapat mengingat kematianku dengan jelas?"

[Tuan mengalami luka yang sangat serius pada roh anda, yang mengakibatkan ingatan anda terganggu]

"Begitukah"

"Sebenarnya kamu itu siapa?, Kenapa aku tidak bisa melihatmu dan suaramu langsung masuk di kepalaku"

[Saya adalah Reggina, komandan perang ketujuh anda, tuan mungkin lupa bahwa saya memiliki kekuatan untuk berkomunikasi secara langsung lewat pikiran, ini adalah kekuatan murni saya dari lahir]

"Sihir apa yang kamu gunakan untuk membuatku hidup kembali?"

[Saya menggunakan sihir terlarang berasal dari garis keturunan saya, yang membuat saya memiliki kekuatan untuk memperbaiki roh, namun setelah menggunakan kekuatan itu saya kehilangan tubuh saya, tapi tuan tidak perlu khawatir karena tubuh saya bisa pulih kembali, meskipun membutuhkan waktu]

"Berapa lama waktu yang kamu butuhkan?"

[Mungkin sekitar sepuluh tahun]

"Sepuluh tahun kah! Maafkan aku, gara-gara aku kamu harus kehilangan tubuhmu"

[Tuan tak perlu merasa bersalah, karena melindungi anda menjadi tanggung jawab saya, dan ini menjadi suka cita bagi saya karena berhasil menyelamatkan Anda]

"Begitukah"

[Tuan mohon maafkan saya]

"Hah, kenapa kamu tiba tiba meminta maaf?"

[Ada satu hal yang belum saya beritahukan kepada anda, bahwa saya menghubungkan roh saya dengan roh anda tanpa meminta persetujuan dari anda]

"Reggina, kamu tidak perlu meminta maaf, itu tidak menjadi masalah bagiku"

[Iya tuan]

Terpopuler

Comments

𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶

𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶

jejak

2023-10-24

1

Raja Harem

Raja Harem

up

2023-10-03

2

putra

putra

up

2023-09-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!