Jam di dinding menunjuk di angka enam, itu artinya sebentar lagi mas Ryu akan turun untuk makan malam karena setelahnya dia harus segera pergi ke klinik.
Berhubung ayah dan bunda masih di rumah oma bunda Nina, sementara Jihan dan Dara sudah di jemput sama mas Sagara, aku tak perlu menemani mas Ryu makan malam. Toh nggak ada orang di rumah termasuk bik Titik yang juga ikut bunda jenguk oma Nina.
Melihat jarum jam yang sudah mendekati jam tujuh malam, aku mulai menimbang-nimbang sesuatu. Butuh setidaknya sepuluh menit untukku mengumpulkan keberanian memanggil mas Ryu yang masih ada di kamar.
"Mas!" Panggilku begitu pintu ku buka.
"Hmm?" Sahutan yang tenang dan datar, membuatku menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya kembali berucap
"Maaf kalau aku ganggu"
"Ada apa?"
"Makan malamnya sudah ku siapkan"
"Iya"
Aku tak bisa protes atas jawaban singkatnya, karena biasanya memang seperti itu.
Kembali menuruni anak tangga, aku memilih menunggunya di bawah.
Satu hal yang membuatku bertanya-tanya. Kenapa ada koper di sebelah ranjang kami, dan kenapa mas Ryu seperti sangat sibuk menyiapkan berkas-berkas seperti sebuah dokumen?
Apa dia mau pergi? Kalau iya, pergi kemana?
Aku mendadak di liputi rasa cemas. Pasalnya tak ada pemberitahuan sebelumnya kalau mas Ryu hendak pergi. Pun dengan bunda yang nggak mengatakan apapun mengenai hal ini.
Beberapa menit kemudian, akhirnya pria yang ku tunggu muncul juga, dia sudah siap dengan kemeja yang ia kenakan.
Menarik kursi, mas Ryu langsung duduk kemudian mengambil nasi.
Aku sendiri hanya diam mematung. Karena dia tahu kalau kami hanya berdua saja di rumah, jadi aku nggak perlu melayaninya makan.
"Sudah tahu jam berapa bunda pulang?" Tanya mas Ryu sebelum menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Belum" Sahutku menunduk.
"Coba kamu telfon bunda, tanyakan mau pulang jam berapa"
"Iya, nanti setelah makan"
Kemudian hening, kami makan dalam diam. Terlalu canggung jika harus berbincang-bincang dengannya.
Sampai makanan mas Ryu habis, pria itu tiba-tiba mengatakan sesuatu.
"Aku nanti nginep di klinik, kasih tahu bunda kalau aku nggak pulang"
"Iya". Jawabku cuek. Sebenarnya, aku ingin tanya kenapa dia nggak pulang dan akan menginap di klinik, tapi sayangnya aku takut.
"Besok, sampai tiga hari ke depan aku juga nggak pulang" Katanya lagi membuatku berhenti mengunyah. "Aku ada undangan ke Jakarta untuk menghadiri hari jadi IDI. Ini tugas dari rumah sakit tempat aku kerja"
Aku menyimak baik-baik apa yang dia ucapkan.
"Selain itu, aku juga akan menemui kekasihku" Tambahnya yang persekian detik membuatku seperti tersengat listrik.
"Ada hal yang ingin kami bicarakan mengenai hubungan kami"
Mendengar apa yang dia katakan, jantungku seperti berhenti berdetak sesaat. Ketika detakannya kembali berdenyut, ada rasa sesak dan perih yang datangnya bersamaan.
Apa mas Ryu akan menceraikan ku setelah ini?
Pikiran burukku kembali meronta.
"A-apa mas mau melanjutkan hubungan kalian?" Tanyaku yang tak tahu kenapa, aku malah tergagap.
"Tentu saja" Jawabnya lalu meneguk air di gelasnya. "Pertama, aku akan jujur terlebih dulu padanya tentang pernikahan kita, baru setelah itu kami bicarakan langkah selanjutnya"
Entahlah,,, pikiranku benar-benar kacau, aku bahkan tanpa sadar telah mengacak-acak makananku.
"Untuk hal ini, tolong kamu jangan bilang ke bunda karena aku sendiri yang akan memberitahunya"
Dari percakapan ini aku malah terinspirasi dengan cerita Jihan tentang kekonyolan oma Nina ke opa Danu.
Haruskah aku juga melakukan apa yang oma Nina lakukan?
Haruskah aku merubah diri menjadi wanita lain untuk menggoda suamiku sendiri?
Jika mas Ryu tak mengenaliku, semua akan berjalan lancar, tapi jika dia menyadari tentang penyamaranku, maka riwayatku akan tamat sebelum permainan ku mulai.
Kira-kira apa rencana ini akan berhasil juga, mengingat Mas Ryu bukan lah tipikal pria mata keranjang?
"Aku berangkat, Assalamu'alaikum" Pamit mas Ryu membuyarkan lamunanku.
"Wa'alaikumsalam" Jawabku tanpa melihatnya.
Dia langsung pergi tanpa memperdulikan luka yang ia torehkan padaku barusan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Lyzara
lanjut lg yuk kak..
2023-10-18
2
Asri
aiiiiih menunggu lagi. kak ane bikin gregeeeeetttttt buat karakter ryusang yg pengen diuyel2 sama emak2. lanjut kak 😁
2023-10-18
1
Mika Saja
semoga SJ ada minus dr pacarnya Ryu yg BKN Ryu mikirin kedpnnya hrs bgmn dengan naina,,ikut ide Oma kynya bgs jg
2023-10-18
1