Bab 15

Setelah pulang dari perusahaan Sagara, Nadine merasa sangat puas. Akhirnya pria itu bisa sadar juga, jika mencintai Sofia adalah sebuah kesalahan.

Nadine sebenarnya heran dengan Sofia itu, bagaimana bisa dia membuat banyak pria bertekuk lutut padanya.

Hebat sekali dia, semoga nanti jika anak yang di kandung Sofia ternyata wanita. Nadine berharap anak itu tidak mengikuti jejak ibunya.

^^^^^^^^^

Tidak terasa 2 bulan telah berlalu dan kini akhirnya status Nadine sudah benar-benar menjadi janda.

Yah, Nadine dan Alexander akhirnya resmi bercerai juga. Sekarang Nadine telah tinggal di rumah lamanya saat dia masih berstatus sebagai Azura dulu. Sebenarnya Nadine berencana ingin membeli rumah baru tapi mungkin tidak di kota ini. Yah Nadine berencana akan pindah tapi itu nanti setelah dia selesai membalas orang-orang yang sudah jahat padanya dan kedua anaknya dulu.

Nadine juga masih ingin melihat secara langsung drama yang akan terjadi di dua keluarga itu nantinya. Setelah semua usai baru dia akan pindah dan memulai hidup baru bersama dengan kedua anaknya dan juga sahabatnya Kelaya.

Yah, Nadine telah bertemu kembali dengan sahabatnya itu. Awalnya Kelaya memang sulit percaya jika dia adalah Azura tapi setelah memberikan beberapa bukti akhirnya sahabatnya itu percaya juga.

Flashback

pagi itu Nadine memutuskan untuk ke rumah lamanya dan menemui Kelaya. Dia sudah sangat merindukan sahabat cerewetnya itu. Selain itu, saat ini sahabatnya itu sedang ada masalah di tempatnya bekerja.

Jadi sebagai sahabat yang baik Nadine akan membantu Kelaya. Dia mungkin akan menyuruh Kelaya untuk resign saja dari tempat kerjanya dan membantunya mengurus kedua anaknya saja nantinya. Karena biar bagaimanapun Nadine masih belum begitu berpengalaman mengurus anak.

setelah sampai di rumah lamanya Nadine segera mengetuk pintu. Saat pintu itu terbuka dia bisa melihat sahabatnya yang dulu berpipi cabi sekarang justru pipinya terlihat begitu tirus dengan lingkaran hitam di bawah matanya.

Nadine tau kalau setelah kematiannya Kelaya selalu menangis setiap malam, dia juga sulit untuk tidur dan tidak makan dengan teratur. Nadine jadi merasa bersalah pada gadis polos di hadapannya ini.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Nadine.

"iya, silahkan masuk." ujar Kelaya ramah sambil mempersilahkan Nadine untuk masuk.

"Boleh aku tau kamu siapa?" tanya Kelaya akhirnya. Dia merasa tidak pernah mengenal wanita cantik di hadapannya ini.

"Kalau aku bilang aku Queen Azura, kamu percaya?" tanya Nadine basa-basi, sambil melihat bagaimana ekspresi Kelaya. Nadine bisa melihat kalau sahabatnya ini begitu terkejut.

"maksud kamu apa? Apa kamu penggemar kak Azura sampai ngaku-ngaku sebagai kak Azura." sewot Kelaya.

"Ini mungkin tidak masuk akal bagi kamu Kelaya, tapi ini memang aku Azura. Sahabat kamu." ujar Nadine

"Azura sahabat aku nggak pernah ngomong lebih dari 5 kata. Jadi bagaimana bisa aku harus percaya kalau kamu memang sahabat aku." Ujar Kelaya sambil terkekeh kecil.

"tapi kenyataannya ini memang aku Kelaya Anastasia. aku memang Azura, kita sama-sama tumbuh besar di panti asuhan flora. Dulu aku yang selalu lindungin kamu kalau kamu dalam bahaya, kalau penjaga panti pengen lecehin kamu aku bakalan ngumpetin kamu di dalam lemari baju. Warna favorit kamu itu biru karena kamu suka banget sama langit. Dulu kamu juga pernah bilang kalau warna biru itu adalah warna yang sangat indah dan kamu pengen hidup kamu bisa seindah birunya langit nantinya. Kamu suka pake pakaian dalam yang ada motif lebah madunya karena kamu suka banget sama madu. film favorit kamu itu film 18+, padahal muka kamu kayak lugu banget gitu. Kamu juga suka nonton film sedih dan pada akhirnya kamu bakalan nangis seharian hanya karena baper sama filmnya. Lebih parahnya lagi, kamu kalau nangis suka ngelap ingus sembarangan. Bahkan baju aku sering jadi korban, kamu juga aslinya jorok banget. Kamu suka banget ngupil sambil nonton film. kamu.."

"STOOOOPP." teriak Kelaya, dia benar-benar malu sekarang. Wajahnya bahkan sampai memerah karena apa yang di sebutkan Nadine itu memang benar adanya.

Hiks hiks hiks.

"jadi kamu benaran azuzu?" tanya Kelaya. Azuzu adalah panggilan sayang Kelaya untuk Azura katanya azuzu itu nama yang manis. Entahlah hanya Kelaya saja yang berpikir seperti itu padahal menurut Nadine itu nama yang sedikit aneh.

"iya Leyang ini aku." ucap Nadine sambil tersenyum hangat.

huaaaaaaaaa

"azuzu leya kangen." ucap Kelaya sambil memeluk erat Nadine. Dia menangis tersedu-sedu di pelukan Nadine. Kelaya begitu bahagia, dia tidak sendirian lagi di dunia ini.

"Jangan tinggalin leya lagi zuzu." lirih kelaya.

"Hmm" gumam Nadine sambil mengelus punggung Kelaya lembut.

Begitulah pertemuan Nadine dan Kelaya, dan setelah Nadine menceritakan semua hal yang terjadi padanya jujur saja Kelaya merasa begitu takjub. Kelaya pikir transmigrasi hanyalah sebuah cerita fiksi saja. Tapi melihat apa yang terjadi pada Azura akhirnya Kelaya menyimpulkan bahwa transmigrasi itu memang nyata dan bukan hanya terjadi di cerita fiksi saja.

Flashback end

Kalau berdasarkan perhitungan Nadine, harusnya sebentar lagi Sofia akan segera melahirkan. Itu artinya kebusukan Sofia akan segera terbongkar.

Sebenarnya dulu Sagara ingin sekali membongkar kebusukan Sofia setelah dia mengetahui semua kejahatan Sofia tapi Nadine memberitahu Sagara agar dia bisa sedikit bersabar sampai bayi itu lahir barulah Sagara membongkar fakta bahwa kedua anak Sofia bukanlah anak Alexander melainkan anaknya. Kalau mereka tidak percaya maka lakukan tes DNA.

Kalau kasus pembunuhan anak Sofia dan ibu Sagara, Nadine melarang Sagara membongkar hal itu.

Nadine mengatakan dia memiliki cara tersendiri untuk membongkar kejahatan wanita itu, jadi Sagara hanya perlu melihat saja.

Nadine akan membuat Sofia benar-benar hancur. Dia akan membuat wanita itu menyesal karena sudah terlahir di dunia ini. Bagi Nadine hukuman penjara tidak sepadan dengan kejahatan Sofia. Dia akan membuat wanita itu di permalukan terlebih dahulu baru memasukannya ke penjara. Bukankah itu hebat.

Drttttt

"Halo"

"apa? baik."

Tut.

Nadine sangat terkejut saat Sagara memberitahunya bahwa Sofia baru saja terlibat dalam kecelakaan mobil. Wanita itu tertabrak sebuah mobil yang remnya blong dan sekarang sudah di larikan ke rumah sakit.

Nadine berharap semoga bayi wanita itu selamat begitupula dengan wanita itu. Bukankah tidak adil jika wanita itu mati sebelum menerima karma atas semua perbuatannya selama ini.

Nadine harus mencaritahu bagaimana keadaan wanita itu. Tapi tidak mungkin jika harus ke rumah sakit, dia akan bertemu dengan keluarga bajingannya itu nantinya.

Jadi Nadine memutuskan untuk mengawasi dari jauh saja.

Dapat Nadine lihat wajah-wajah ketakutan orang-orang yang menyayangi Sofia. Kasian sekali mereka itu. Semoga saja dokter membawa kabar baik atas kondisi Sofia. semoga Sofia berhasil selamat dan baik-baik saja.