Bab 14

Melihat Alexander yang terkapar mengenaskan di lantai, tidak membuat hati Nadine tersentuh sedikit pun. Dia justru tersenyum puas melihat ketidakberdayaan Alexander itu.

Para pekerja pria yang melihat peristiwa itu meringis ngilu, membayangkan betapa sakitnya tendangan itu. Semoga saja tuan mereka itu benar-benar tidak impoten.

Mereka juga sedikit terkejut sebenarnya, karena biasanya nyonya mereka tidak pernah melawan apapun yang dilakukan tuan mereka padanya.

Andai saja mereka tau kalau saat ini jiwa yang ada dalam tubuh nyonya mereka sudah di gantikan oleh jiwa Azura si petinju wanita terkenal itu, mereka pasti akan berpikir seribu kali untuk macam-macam dengan nyonya mereka ini.

Karena mereka yang tau bagaimana mengerikannya Azura itu.

"kalian berdua juga ikut sama mama sekarang, nggak usah ganti baju kalian juga udah ganteng dan cantik. Jadi ayo kita pergi." Ajak Nadine sambil menggandeng tangan kedua anaknya.

Awalnya dia tidak ingin mengajak kedua anaknya ini ikut dengannya tapi melihat adanya Alexander di sini Nadine menjadi khawatir terhadap keselamatan kedua anaknya ini.

"Siap mama." jawab kedua anak Nadine serentak.

sebelum meninggalkan mension, Nadine lebih dulu berpesan pada kepala pelayan agar membawa Alexander ke rumah sakit. Nadine tidak ingin masuk penjara jika seandainya pria itu mati.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, kira-kira sekitar 1 jam waktu perjalanan. Akhirnya Nadine dan kedua anaknya sampai juga di perusahaan Sagara.

Dengan wajar datar khasnya Nadine melangkah memasuki gedung perusahaan itu. Ada banyak pasang mata memperhatikan Nadine sejak memasuki gedung tadi, mereka berdecak kagum melihat kecantikan Nadine yang begitu paripurna. Mungkin inilah sebabnya si mantan madunya itu selalu cemburu padanya.

"Boleh saya bertemu dengan pak Sagara Maxim?" Tanya Nadine pada resepsionis ber name tag Anggun itu.

"Apa ibu sudah membuat janji dengan pak Sagara?" tanya anggun santun.

" saya belum membuat janji. Tujuan saya ingin menemui pak Sagara karena saya ingin melakukan investasi di perusahaan ini. Jadi bisa mba anggun hubungi pak Sagara untuk menyampaikan keinginan saya ini?" Tanya Nadine kembali dengan senyum tipis. Nadine malas jika harus berbasa-basi cukup lama, jadi dia langsung saja pada intinya.

"Baik Bu, tunggu sebentar saya akan menghubungi pak Sagara dulu." Jawab anggun sambil tersenyum hangat.

"Kata pak Sagara ibu bisa langsung ke ruangan pak Sagara. Mari Bu saya antar ke ruangan pak Sagara." ujar anggun setelah itu mengantarkan Nadine dan kedua anaknya ke ruangan Sagara.

Tok tok tok

"silahkan masuk." ucap sekertaris Sagara setelah membuka pintu.

Nadine menggandeng kedua anaknya memasuki ruangan Sagara, melihat kedatangan Nadine dan kedua anaknya tentu saja membuat Sagara shok Sagara tentu saja tau siapa Nadine, karena bagi Sagara Nadine adalah wanita yang sudah merusak kebahagiaan wanita yang dia cintai. Siapa lagi jika bukan si Sofia jelmaan kuntilanak.

"mau apa kamu kesini?" tanya Sagara sarkas.

"tentu saja berinvestasi dengan perusahaan kamu." jawab Nadine santai dan langsung duduk begitu saja tanpa di persilahkan terlebih dahulu. Nadine juga menyuruh kedua anaknya untuk ikut duduk bersamanya.

Tadinya Nadine ingin menitipkan kedua anaknya ini pada sekertaris Sagara, tapi dia khawatir kedua anaknya itu akan di bawa kabur.

"Saya tau tujuan kamu kesini pasti bukan hanya itu."

"Wahhh, tebakan yang cerdas." puji Nadine.

"sekarang katakan. saya sedang tidak ingin berbasa-basi, jadi langsung pada intinya saja." ucap Sagara sambil melipat tangannya di dada.

"Baik, sebelum kita membahas tentang investasi. Saya ingin kamu melihat Vidio ini." ujar Nadine santai sambil memperlihatkan sebuah Vidio pada Sagara.

Melihat Vidio yang ada di ponsel Nadine itu, tentu saja membuat Sagara shok bukan main.

Jadi kecelakaan ibunya dulu bukanlah kecelakaan biasa melainkan kasus pembunuhan yang di lakukan oleh Sofia, wanita yang selama ini di cintai oleh Sagara.

Tapi jika itu benar adanya, apa alasan Sofia melakukan itu.

"Ah, lihat juga Vidio ini" setelah itu Nadine kembali memberikan 1 lagi Vidio pada Sagara. Melihat Vidio kedua yang ditunjukkan Nadine membuat hati Sagara semakin hancur. Rasanya begitu menyakitkan. Bagaimana bisa Sofia melakukan ini, sedangkan setau Sagara Sofia adalah gadis yang baik hati dan lugu. Membunuh semut saja dia tidak tega tapi kenapa Nadine memperlihatkan dirinya Vidio ini. Vidio dimana Nadine membunuh putranya dan juga ibu kandung Sagara.

"ini pasti cuma editan, kamu kan nggak suka sama Sofia." tuduh Sagara memandang sinis Nadine.

Sagara ini seperti pria yang otaknya sudah di cuci oleh Sofia, sudah jelas Vidio itu asli malah di bilang palsu. Sagara ini memang terlalu bodoh.

"Vidio itu asli kamu bisa mengeceknya sendiri nanti apa Vidio itu asli atau palsu. tapi yang harus kamu tau adalah, putra pertamamu meninggal bukan karena penyakit jantung yang selama ini di derita oleh putramu itu kambuh melainkan Sofia sendirilah yang telah membunuh putramu itu." ungkap Nadine memandang datar Sagara.

"Kenapa, kenapa Sofia melakukan itu?" Tanya Sagara lirih. Matanya sudah berkaca-kaca, Nadine rasa pria di hadapannya ini sebentar lagi akan menangis.

"Karena bagi Sofia Elvan adalah anak yang cacat, dan selalu membuatnya malu karena keadaan anak itu yang tidak sempurna. Sofia sering kali menjadi bahan gunjingan orang-orang akibat ketidaksempurnaan putra kalian itu. Jadi Sofia berpikir daripada putra kalian itu terus menjadi beban untuknya dan akan membuatnya malu seumur hidupnya lebih baik dia membunuhnya saja dan kamu tentu sudah tau bagaimana cara Sofia membunuh putramu dari Vidio itu bukan." Terang Nadine, Nadine cukup kasian dengan Sagara ini. Sungguh menyedihkan sekali pemuda ini, dia sebenarnya pemuda yang baik hanya saja dia terlalu di buatkan cintanya pada sofia.

Diawal Nadine mengetahui semua fakta tentang Sofia sejujurnya Nadine juga sangat terkejut, bagaimana bisa wanita dengan wajah selugu sofia itu tega membunuh orang lain hanya karena dia berpikir orang itu akan merusak hidupnya. Terlebih salah satu korbannya adalah putra kandungnya sendiri. Nadine berpikir mungkin saja Sofia ini sebenarnya adalah seorang psikopat. Tapi yang cukup hebat adalah cara dia menutupi semua kejahatannya itu.

"Sedangkan alasan Nadine membunuh ibumu adalah di karenakan ibumu pernah menghinanya sebagai wanita murahan dan akan menjauhkannya darimu, ibumu juga pernah tidak sengaja melihat Sofia bersama seorang pria tua memasuki sebuah hotel dulu dan ibumu merekamnya. Ibumu sepertinya menjadikan rekaman Vidio untuk mengancam Sofia agar menjauhimu lalu kau tau apa yang selanjutnya terjadi bukan. " Lanjut Nadine lalu kembali memperlihatkan Vidio percakapan Nadine dan 2 orang suruhannya untuk menabrak ibu Sagara dan membuat itu seakan-akan seperti tabrak lari biasa.

Melihat semua bukti yang ada, hati Sagara sangat hancur. Dia merasa sangat bodoh selama ini. Ternyata ibunya benar, bahwa Sofia bukanlah gadis yang baik tapi dia adalah gadis bermuka dua dan berbahaya.

Rasanya Sagara merasa berdosa sekali pada ibu dan anaknya yang juga menjadi korban kejahatan Sofia.

"Apa kamu tidak berniat mengambil hak asuh anak kedua kamu yang akan lahir 2 bulan lagi. Kalau aku jadi kamu, aku akan ambil anak aku dari wanita seperti Sofia itu. Aku akan merawatnya sendiri dan menjauhkannya dari ibu seperti sofia. Bukan tidak mungkin Sofia akan kembali membunuh bayi itu jika bayi itu terlahir sama seperti saudaranya. Aku bertanya padamu, apakah kau akan membiarkan anakmu di besarkan oleh orang lain. apakah kau rela anakmu tidak mengenali dirimu sebagai ayahnya? apakah kau rela membiarkan anakmu memanggil orang lain ayah sedangkan kau om? dan juga bagaimana jika Sofia kembali menyakiti anakmu? apakah kau rela anakmu di besarkan wanita gangguan mental seperti Sofia itu?" tanya Nadine menggebu-gebu.

Nadine melihat tangan Sagara mengepal, wajahnya di penuhi amarah saat ini. Ah, sepertinya Nadine sudah berhasil menyadarkan pria ini.

Nadine dapat melihat penyesalan di mata Sagara, mungkin dia menyesali semua dosanya pada ibunya dan juga karena sudah membiarkan putranya itu di besarkan oleh Sofia sehingga anak malang itu harus mati di tangan ibu kandungnya sendiri.

Sagara menangis pilu, dia meratapi kebodohanya selama ini karena telah mencintai wanita yang salah. Dia masih tidak menyangka bahwa ternyata wanita yang di anggapnya polos adalah wanita yang kejam dan berbahaya. Sagara masih tidak menyangka wanita yang di cintainya itu ternyata adalah jelmaan iblis sesungguhnya.

Sagara bertekat akan mengambil hak asuh putranya itu saat dia sudah lahir nantinya. Dia juga akan membongkar semua kebusukan Sofia di depan semua orang nanti. Dia tidak akan membiarkan wanita busuk seperti Sofia hidup bahagia.

Bersambung.

"

Terpopuler

Comments

ira rodi

ira rodi

kok nadine yg bunuh ibu sagara sih...gimana bisa ceritanya begini...

2024-03-29

1

Awind Widayanti

Awind Widayanti

bukannya sofia menikah dg suami Nadine sebelum setelah mereka menikah loh ko ada ank sagara

2024-03-08

0

Mama Luqi

Mama Luqi

sat set sat set ya nadin

2024-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185 End
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!