Bab 7

"bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Alexander tepat setelah dokter baru saja keluar dari ruang rawat Sofia.

"Istri anda saat ini sudah baik-baik saja, begitu juga dengan janin yang di kandung istri anda. Kandungan Istri anda memang sedikit lemah maka dari itu pasien tidak boleh terlalu stres karena itu bisa sangat berpengaruh pada kondisi janinnya. Saya harap setelah ini bapak bisa lebih menjaga istri bapak lagi, agar keadaan seperti ini tidak kembali terjadi." Jelas sang dokter.

"Tapi adik dan keponakan saya benar-benar baik-baik saja kan dok?" tanya Felix khawatir.

"keduanya saat ini sudah baik-baik saja, pasien saat ini sudah melewati masa kritisnya. Mungkin dalam beberapa jam lagi pasien akan sadar." lanjut sang dokter.

"Baik dok, kami mengerti." sambung Belinda.

"kalau begitu saya permisi dulu.

setelah mendengar keadaan Sofia yang sudah membaik, Alexander merasa sangat lega.

"Jangan pernah menyakiti anak saya lagi setelah ini, jika hal seperti ini masih terjadi jangan salahkan saya kalau saya akan menyuruh anak saya untuk meninggalkan kamu." Jelas ayah Sofia yang juga merupakan ayah kandung Nadine.

"Iya pa, aku janji hal ini nggak akan pernah terjadi lagi." Ucap Alexander

"saya pegang janji kamu itu." lanjut ayah Sofia lalu menepuk pundak Alexander.

"sebaiknya kamu segera menceraikan Nadine sesegera mungkin. jangan menunggu terlalu lama." Ujar Luna ibu Alexander sebelum pergi menyusul yang lain keruang rawat Sofia. Mendengar kata-kata ibunya, Alexander mengepalkan tangannya lalu segera pergi meninggalkan rumah sakit.

Di sisi lain saat ini Nadine sedang duduk di taman belakang bersama kedua anaknya. Alicia dan Arion sangat bahagia saat ini, akhirnya keinginan mereka sejak lama kini terwujud. Mereka akhirnya bisa merasakan kasih sayang ibu mereka. Mereka berjanji akan menjadi anak yang baik agar ibu mereka selalu menyayangi mereka dan tidak akan mengabaikan mereka kembali. Kedua anak itu terus bercerita banyak hal pada ibu mereka sesekali kedua anak itu akan tertawa renyah saat mendengar lelucon yang di lontarkan ibu mereka. Padahal sejujurnya lelucon itu tidaklah lucu sama sekali. Bagaimana bisa di bilang lucu, jika Nadine menceritakan lelucon dengan raut wajah datarnya itu.

Di saat mereka masih sibuk bercanda, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kedatangan Alexander.

"Sepertinya kalian bersenang-senang." Ucap tajam Alexander. Melihat Alexander kedua anak Nadine langsung bersembunyi di balik punggung ibu mereka.

"Sepertinya sekarang kamu menjadi bisu sejak kecelakaan itu ya." Hardik Alexander sinis, sedangkan Nadine hanya menatap Alexander sekilas lalu kembali meminum tehnya dengan santai.

"Sekarang apalagi yang kamu rencanakan? saya peringatkan jangan pernah berpikir ingin kembali menyakiti Sofia karena kalau sampai itu terjadi saya tidak akan pernah segan lagi untuk membunuh kamu." Ujar Alexander lalu menampar tangan Nadine hingga gelas yang di pegang Nadine terjatuh dan pecah. Melihat tindakan tidak sopan Alexander tentu saja membuat Nadine marah. Tapi dia masih memilih diam, Nadine ingin melihat sejauh apa yang akan pria ini lakukan padanya.

"CK. bajingan." gumam Nadine. dia benar-benar muak dengan pria di hadapannya ini. Bagaimana bisa wanita ini begitu menggilai pria brengsek ini. Mungkin mata wanita ini buta sehingga tidak bisa melihat betapa buruknya Alexander ini. Dia bahkan muak berada satu tempat yang sama dengan pria ini.

"Sekarang saya tidak ingin basa basi lagi, segera tanda tangani surat perceraian ini." ujar Alexander sambil menyodorkan surat cerai ke hadapan Nadine. Nadine hanya melirik sekilas surat cerai ini, sepertinya Nadine memiliki ide bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak. Bukankah pria di hadapannya ini sangat kaya raya. Yah Nadine sudah mencari tau tentang pria ini, juga tentang dunia yang di tempatnya saat ini. Ternyata ini masih dunia yang sama seperti dunianya dulu. Bahkan kota ini juga ternyata masihlah kota tempat tinggal Nadine dulu dan dia juga sudah mengetahui bahwa saat ini dia telah mati. Bahkan jasadnya sudah di kubur oleh sahabat Nadine satu-satunya itu. Ternyata sahabatnya itu sangat baik, bahkan walaupun Nadine selalu mengacuhkan dia selama bertahun-tahun tapi sahabatnya itu masih mau mengurusi mayatnya. mungkin setelah ini Nadine harus menemui sahabatnya itu.

"Baik, mari kita bercerai." ujar Nadine lalu meraih map itu.

"Tapi saya memiliki persyaratan sebelum menandatangani surat cerai ini. Bagaimana apa kamu keberatan dengan itu?" Tanya Nadine sambil memandang wajah Alexander yang menurut Nadine begitu memuakkan. Padahal Alexander ini termaksud pria yang tampan tapi karena Nadine ini bukanlah wanita pecinta pria tampan jadi dia sama sekali tidak terpengaruh dengan wajah tampan Alexander ini. Nadine ini tidak begitu mempercayai cinta dalam hidupnya. Baginya cinta hanya akan membuatnya repot saja.

"Baik, apa syarat yang kamu ajukan." ucap Alexander lalu duduk di bangku yang ada di depan Nadine.

" Mudah saja, berikan saya uang sebesar seratus trilliun maka saya akan menandatangani surat perceraian itu." Ujar Nadine dengan santainya. Mendengar hal itu tentu saja membuat Alexander begitu terkejut. Itu bukanlah jumlah yang sedikit, apakah wanita di hadapannya ini sudah gila.

"Saya tau kamu memiliki total uang dua ratus trilliun saat ini. sedangkan saya hanya meminta setengahnya saja. Saya juga tidak meminta aset kamu yang lain, hanya uang saja. Yah anggap saja itu adalah kompensasi selama saya menjadi istri kamu." ujar Nadine santai.

"Wanita menjijikkan." Geram Alexander, dia benar-benar murka mendengar syarat dari Nadine itu. Bagaimana bisa wanita ini mengatakan tentang kompensasi sedangkan selama ini dialah yang paling di rugikan disini.

"ah anggap saja ini adalah ganti rugi atas semua penyiksaan fisik selama 4 tahun saya menjadi istri kamu. Kamu tentu tidak lupakan apa saja kekerasan yang kamu lakukan pada saya selama empat tahun ini. Jadi anggap saja itu sebagai bayaran atas semua luka saya selama ini." ujar Nadine sambil memakan kue di hadapannya dengan santai. Dia bahkan sama sekali tidak terganggu dengan tatapan tajam Alexander. Bagi Nadine tatapan itu sama sekali tidak menakutkan. Bahkan tatapan Alexander itu seperti tatapan seorang anak yang permennya di curi oleh Nadine.

" Tenang saja, setelah kamu memberikan saya uang itu saya akan langsung menandatangani surat ini tanpa menunggu besok." Lanjut Nadine sambil memandang remeh Alexander.

Alexander meremas kedua tangannya emosi, dia benar-benar kesal dengan wanita di hadapannya ini. Alexander benar-benar menyesal telah menikahi wanita ini. andai saja bukan karena neneknya dia tidak akan mau bertanggung jawab pada wanita ini dulu.

"Baik saya akan berikan, sekarang kamu bisa langsung menandatangani surat cerai itu." ujar Alexander sambil menunjuk surat cerai mereka.

"sayangnya kamu tidak bisa menipu saya tuan Alexander, sebelum saya menandatangani surat itu kamu harus mengirimkan uang itu terlebih dahulu ke rekening saya dan tentunya bukan ke dalam rekening yang kamu berikan tapi ke dalam rekening saya sendiri." ujar Nadine. Untung saja pagi tadi Nadine sudah mengurus semuanya. Dia sudah membuat rekening baru atas namanya sendiri, tentu saja Nadine sudah merencanakan semua ini sebelumnya tapi dia tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Ah Nadine bahagia sekali, uangnya akan semakin bertambah banyak. Dengan begini dia tidak perlu untuk bekerja lagi bukan.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

hahhh...masuk orang terkaya seIndonesia dong...100T...halunya tinggi banget...punya uang 1T saja bisa membangun kota dan desa...apalagi 100T...woww...

2024-05-05

0

anonim

anonim

Jiwa haluku merontah ... 100T???

2024-04-27

1

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

wowwe...200 trilyun ini coy..bukan milyar..dunia halu memang beda ya.

2024-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185 End
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!