Cinta Di Ujung Senja

Cinta Di Ujung Senja

Bab. 1. Cemburu membawa benci.

"Ma, besok ada acara tour dari kantor. Kia ikut ya ma?" pinta gadis muda itu.

"Boleh, asal Syarifah ikut." ucap Fatimah ibunya Kiara.

"Males" bisik Kiara dengan kesal.

"Ko' gitu?, Biar ada yang jaga kamu disana." 

"Ma.., bisa nggak sih, sehari saja tanpa Syarifah." Wajahnya di tekuk, dia malas mau kemana-mana harus ada Syarifah, Kiara merasa orang tua nya lebih menyayangi Syarifah ketimbang dirinya.

"Kasihan Syarifah sayang, dirumah sendirian. Besok Mama dan Papa mau keluar kota. Bibi juga tidak bisa kalau nginap." tutur Mama Fatimah

"Tapi, Ma?"

"Sudah.., Syarifah pasti bisa menjagamu, Kia."

"Mm, baiklah" jawabnya sedikit kesal.

Gadis itu malas jika membahas tentang Syarifah, dia benci dengan gadis itu.

Syarifah anak angkat Mama Fatimah dan Papa Husin,  tanpa persetujuan Kiara, kedua Orang tuanya membawa gadis itu masuk kedalam rumah dan menjadikan Kakak angkat untuk Kiara.

Gadis pendiam, bermata hijau. Wajahnya teduh. Hijab panjangnya menambah keindahan pada wanita itu. Tetapi, bagi Kiara, Syarifah wanita sok cantik, sok lugu, munafik dan suka cari muka.

Gadis itu membenci Syarifah, dia benci karena orang tua nya sangat lembut kepada Syarifah. 

Awalnya biasa saja, hanya benci kasih sayang orang tuanya terbagi. Tetapi, dia semakin benci karena Malik melirik Syarifah. 

Menurut mereka Syarifah sangat cantik, tapi, menurut Kiara dia hanya suka cari muka dan sok lugu. 

Malik lelaki yang sudah lama di idam-idamkan seorang Kiara ternyata terang-terangan memintanya menjadi Mak comblang.

Sebenarnya, sejak Syarifah dirumah, Kiara sudah melarang ketiga temannya itu datang kerumah, dia tidak mau Malik suka dengan Syarifah. Ternyata tanpa sepengetahuan Kiara, Malik ke rumahnya mengantar titipan dari orang tuanya, akhirnya Malik berjumpa dengan Syarifah, saat wanita itu membuka pintu. 

Dari pertemuan itu, Malik sering kirim salam dan meminta Kiara jadi Mak comblang nya. Tetapi, Kiara tidak akan pernah menjodohkannya apalagi menyampaikan salam dari Malik.

***

"Syarifah, besok Mama dan Papa keluar kota, kamu sama Kiara ya Nak" ujar Mama Fatimah

"Iya ma."

"Lagi ngapain?" tanya mama heran, Syarifah terlihat sibuk di dapur.

"Ini ma, masak makanan kesukaan Kiara, mie goreng seafood." sembari menunjukkan masakan buatannya.

"Kayaknya enak, wangi banget" sambil mengambil sendok dan piring. Lalu, mengisi piring seraya mencicipinya.

"Bagaimana Ma, apa yang kurang" sambil menunggu Mama Fatimah mengunyah.

"Enak banget sayang. Mama bawa sedikit untuk Papa ya." sambil mengisi kembali piring ditangannya.

"Iya Ma, ambil saja. Tadi Syarifah masak banyak 'ko." ujarnya sambil tersenyum.

"Mm, wangi.., masak apa sih" tanya Kiara yang tiba-tiba nongol.

"Ini kakak Syarifah masak spesial untuk Kiara." sahut Mama Fatimah.

"Ooh" balasnya tidak seantusias tadi.

"Ayo, cobalah Nak, enak banget. Tadi Mama sudah mencicipinya." sambil mendekatkan piring ke hadapan Kiara.

"Enggak Ma, Kiara kenyang." menjauhkan piring dari hadapannya.

"Cobalah Nak, cicipi sedikit saja. Kakak tadi sudah masak spesial untuk Kiara, hargai Kak Syarifah, Nak" sambil mendekatkan piring kembali.

"Mm, baiklah. Jika mama memaksa." 

Kiara mencicipi sedikit, ternyata enak, kembali gadis itu menyuapkan ke mulutnya hingga makanan itu habis.

"Ini lapar apa doyan" goda Mama Fatimah.

"Eh, Ma, enggak terasa soalnya" ujar Kiara menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bilang saja enak." ledek Mama

"Ih, Mama" kesal, Kiara berlari memasuki kamarnya.

 Mama dan Syarifah tersenyum melihat tingkah Kiara.

"Maafkan anak Mama ya sayang, walaupun sudah besar, Kiara masih kekanak-kanakan." ujar Mama Fatimah.

"Tidak apa-apa ma, Syarifah ngerti ko', mungkin Kiara cemburu saat kasih sayang Mama dan Papa terbagi." tutur gadis bermata hijau itu.

"Jangan bilang begitu sayang, Syarifah sudah menjadi bagian dari keluarga Husin, kalau bukan karena kamu , mungkin Papa dan Mama tidak akan disini." ucap Mama Fatimah.

"Ma.., jangan bilang begitu, itu sudah takdir Allah. Mama dan papa selamat itu semua karena Allah bukan karena Syarifah." Wanita itu tersenyum lembut, wajahnya yang teduh membuat orang lain yang melihatnya merasa nyaman.

"Iya sayang, Mama ingin sekali Syarifah membimbing Kiara, menjadi gadis baik, menutup rambutnya dan menjadi wanita solehah." ungkap Mama

"Semoga Allah menjadikan keinginan Mama menjadi kenyataan." Ucap Syarifah tulus

"Aamiin." balas Mama tulus.

Kiara yang hendak ke dapur, tanpa sengaja mendengar pembicaraan Mama dan Syarifah. Hatinya semakin panas, dan semakin memupuk benci.

Kiara kemudian berbalik, mengurungkan niatnya. Gadis itu kembali masuk kedalam kamar serta mengunci pintu kamarnya.

***

"Tok tok tok"

"Assalamu'alaikum" terdengar salam dari luar

"Wa'alaikum salam," buru-buru Syarifah berjalan dari dapur, ketika hendak membuka pintu, Kiara tiba-tiba datang dan menyuruhnya kembali ke dapur.

"Hai, masuk-masuk." Kiara membuka pintu sembari mempersilahkan tamunya masuk.

Malik, Rosi, Maura, teman sekantor Kiara. Mereka berkunjung untuk kegiatan besok. Mereka tampak asyik berbincang sesekali terdengar tawa canda.

Syarifah datang membawa minuman serta cemilan, Dia tersenyum pada teman-teman Kiara, sambil menuangkan minuman ke dalam gelas.

"Silahkan diminum" ucap Syarifah.

Tatapan Malik tidak lepas dari wanita berwajah teduh itu dan membalas senyum Syarifah, " terimakasih" ucapnya.

Syarifah mengangguk kemudian, beranjak dari ruang tamu.

"Ingin sekali rasanya punya teman" batin wanita itu.

Sementara Kiara tidak suka dengan keramahan Syarifah. bisik-bisik dari temannya membuat ia semakin kesal.

"Kiara, panggilan Syarifah dong." pinta Malik

" Untuk apa sih." sahut Kiara

"Ya untuk cerita, biar rame." balas Malik lagi.

"Enggak usah, dia itu banyak kerjaan, dia kan cuma pembantu." kesal Kiara.

"Kok gitu sih, Kia. dia itu kan saudaramu." sahut Rosi menimpali.

"Kalian sewot banget, dia itu banyak kerjaan, dia juga bukan saudari aku." suaranya sedikit meninggi.

"Mm, sudah, sudah. Kenapa jadi pada ribut. Kamu lagi Malik, Kiara kan, enggak suka, kenapa kamu memaksa." ujar Maura.

"Kita disini membicarakan acara tour besok, gimana jadi apa kagak?" ucap Maura lagi.

"Jadilah, Bokap dan Nyokap udah kasih izin, walaupun harus ikut si Syarifah." sahutnya dengan nada kesal.

Malik tersenyum mendengar Syarifah ikut, 

"Jadi, kita kemana nih."

"Pak manager bilang kita ke ujung pulau S." jawab Rosi.

"Ada destinasi wisata disana, dekat perkampungan penduduk. Kemungkinan besar kita nginap di salah satu rumah warga." tutur Maura.

"Dan satu lagi, kita mesti pake ini." sembari menunjuk kepalanya.

"Ribet amat" ujar Kiara.

"Enggak kok, Kiara kan' belum biasa atau belum pernah kali ya" Maura tersenyum.

"Iya deh, entar aku coba pake gituan. di rumah kan ada Hajjah." balasnya, membuat mereka tertawa.

"Eh, ngomong-ngomong itu, siapa sih namanya." tunjuk Maura ke arah dapur

"Syarifah" sahut Malik

"Mm, iya Syarifah. Dia itu cantik banget, iya kan, Matanya itu lho, Apa dia keturunan Turki atau orang turki gitu?" tanya Maura kagum.

Terpopuler

Comments

Umi Azzam

Umi Azzam

ceritanya bagus,,,

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Cemburu membawa benci.
2 Bab. 2 tour ke luar kota
3 Kepergok saat sedang bercumbu
4 Gosip dan tersudutkan.
5 Terusir
6 SIDANG
7 TALAK TIGA
8 PENYESALAN ISTRI
9 PENYESALAN IBU MERTUA
10 PERMINTAAN MAAF.
11 MASA LALU
12 MAKAN HATI
13 KESAL
14 HANYA UANG
15 MALU
16 DI LABRAK
17 LUKA YANG SAMA TERULANG KEMBALI
18 MATA-MATA
19 MELAMAR
20 MALU
21 KEBUSUKAN ROLAND
22 PEMERKOSAAN
23 SEKARAT
24 MENYESAL
25 DENDAM
26 PENCULIKAN
27 PENOLONG
28 PENYELAMATAN
29 KETAHUAN DAN BERTEMU DATUK.
30 KECELAKAAN
31 Koma
32 CEMAS
33 MENYUSUL KE KOTA
34 PERJANJIAN
35 SUDAH LANCANG
36 KEPO
37 TERBANGUN DARI KOMA.
38 PASANGAN GILA
39 MENANTI
40 HARI H PERNIKAHAN MENJADI HARI NAAS.
41 FIRDAUS WIJAYA
42 MENINGGAL
43 MENCARI PELAKU NYA.
44 CINTAKU SEPERTI DI UJUNG SENJA.
45 PERNIKAHAN
46 SURAT UNTUK SYARIFAH.
47 MENINGGAL DUNIA
48 MENCINTAI SESEORANG, TAPI, DIA MENCINTAI YANG LAIN
49 BAB 49
50 Bab. 50
51 Bab 51
52 SURAT DARI DATUK
53 MENUJU DESA LESTARI
54 BERKUNJUNG
55 SUSAH UNTUK MELUPAKAN
56 SAHABAT LAMA
57 HAMIL
58 BAHAGIA DAN DUKA
59 TANGIS TERTAHAN
60 MENCIUT
61 CINTA TIDAK BOLEH DI PAKSAKAN
62 KABUR
63 APA YANG MEMBUATMU NEKAT?
64 BAB. 64
65 BAB. 65
66 BAB. 66
67 Bab. 67
68 68
69 69
70 70
71 MAMA BARU
72 72
73 Di suntik mati
74 ANCAM
75 Draft
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab. 1. Cemburu membawa benci.
2
Bab. 2 tour ke luar kota
3
Kepergok saat sedang bercumbu
4
Gosip dan tersudutkan.
5
Terusir
6
SIDANG
7
TALAK TIGA
8
PENYESALAN ISTRI
9
PENYESALAN IBU MERTUA
10
PERMINTAAN MAAF.
11
MASA LALU
12
MAKAN HATI
13
KESAL
14
HANYA UANG
15
MALU
16
DI LABRAK
17
LUKA YANG SAMA TERULANG KEMBALI
18
MATA-MATA
19
MELAMAR
20
MALU
21
KEBUSUKAN ROLAND
22
PEMERKOSAAN
23
SEKARAT
24
MENYESAL
25
DENDAM
26
PENCULIKAN
27
PENOLONG
28
PENYELAMATAN
29
KETAHUAN DAN BERTEMU DATUK.
30
KECELAKAAN
31
Koma
32
CEMAS
33
MENYUSUL KE KOTA
34
PERJANJIAN
35
SUDAH LANCANG
36
KEPO
37
TERBANGUN DARI KOMA.
38
PASANGAN GILA
39
MENANTI
40
HARI H PERNIKAHAN MENJADI HARI NAAS.
41
FIRDAUS WIJAYA
42
MENINGGAL
43
MENCARI PELAKU NYA.
44
CINTAKU SEPERTI DI UJUNG SENJA.
45
PERNIKAHAN
46
SURAT UNTUK SYARIFAH.
47
MENINGGAL DUNIA
48
MENCINTAI SESEORANG, TAPI, DIA MENCINTAI YANG LAIN
49
BAB 49
50
Bab. 50
51
Bab 51
52
SURAT DARI DATUK
53
MENUJU DESA LESTARI
54
BERKUNJUNG
55
SUSAH UNTUK MELUPAKAN
56
SAHABAT LAMA
57
HAMIL
58
BAHAGIA DAN DUKA
59
TANGIS TERTAHAN
60
MENCIUT
61
CINTA TIDAK BOLEH DI PAKSAKAN
62
KABUR
63
APA YANG MEMBUATMU NEKAT?
64
BAB. 64
65
BAB. 65
66
BAB. 66
67
Bab. 67
68
68
69
69
70
70
71
MAMA BARU
72
72
73
Di suntik mati
74
ANCAM
75
Draft
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!