S2 Lucifer: Tangis dalam diam

"Aku lupa berterima kasih pada bocah busuk itu. Ah sudahlah, lagi pula mereka sudah pergi jauh... Lebih baik aku membereskan mereka saja" Ucap Anya sambil menarik dua pria berbadan besar tadi, dan kemudian tanpa tak terduga ia mulai mengikat keduanya dengan sebuah tambang yang entah dari mana ia dapatkan.

"Alih-alih ingin menangkap ku, dua botak ini justru malah aku tangkap. Dasar botak tidak ada otak" Kesal Anya menggerutu sebal pada kedua pria yang tidak memiliki anak rambut itu.

*****

"Daddy"

"Minta maaflah pada kakak mu, ia dimarahi oleh bunda karena ulahmu yang sesuka hati pergi begitu saja" Ujar Ersya dengan datar.

Ezra menatap wajah sang daddy yang menampilkan raut wajah dingin padanya, mata cantiknya kini mulai berkaca-kaca karena ia merasa sedih permintaannya ditolak mentah-mentah oleh sang daddy. Walaupun tidak berkata apapun tapi Ezra tau jelas arti raut wajah sang daddy yang kini tengah ditampilkan.

"Aku hanya ingin mommy..."

"Maafkan daddy sayang, karena tidak bisa melindungi mommy mu dari kejadian saat itu, andai kata jika waktu bisa diulang lagi, maka daddy yang akan mengorbankan diri daddy untuk hidup mommy mu" Batinnya Ersya.

Tak berselang lama akhirnya Ersya dan Ezra sampai ke mansion L'z karena Zenitha dan Erzeline memang kebetulan tengah menginap juga disana, atas izin dari Virendra yang tengah melakukan perjalanan bisnis. Virendra pun memilih untuk mengizinkan istri dan putrinya agar tinggal bersama Ersya saja dari pada keduanya harus tinggal di mansion Victor bersama maid saja.

"Ezaaa!" Panggil Erzeline berteriak senang dengan berhamburan memeluk tubuh Ezra sang adik yang baru saja diturunkan oleh sang kakak.

"Kau dari mana saja? Mengapa kau pergi berlari tanpa membawa ku. Aku sangat mengkhawatirkan mu, tolong jangan seperti itu lagi! Jangan menghilang secara tiba-tiba"

"Maaf kakak" Lirih pelan Ezra, menundukkan pandangannya kebawah tanpa ingin melihat siapapun termasuk wajah sang daddy.

"Kau tidak terluka kan?" Tanya Erzeline.

Ezra tidak menjawab lagi, ia hanya menggelengkan kepalanya saja dan diam seribu kata tanpa mau menjawab pertanyaan siapapun ketika beberapa pertanyaan di lontarkan untuknya. Bahkan ketika Zenitha mulai bertanya pun ia juga tidak menjawabnya, hanya jawab dengan anggukan kecil serta gelengan saja.

"Eza sayang kau kenapa hmmm? Cerita lah pada bunda ada apa dengan mu, mengapa kau sedari tadi menundukkan pandangan mu kebawah?" Pinta Zenitha dengan lembut.

"Tidak apa-apa bunda, Eza mau istirahat saja. Daddy terimakasih, kakak maafkan aku, dan bunda juga. Maafkan aku" Ucap Ezra lalu pergi begitu saja dengan pandangan yang terus menunduk.

Kepergian Ezra pun jelas dilihat oleh Ersya, dimana putranya diam-diam tengah menahan tangisannya, tapi respon yang ia berikan saat ini hanya diam dan tidak ingin banyak bicara. Zenitha bisa melihat raut wajah Ezra yang tidak bersemangat, bahkan Erzeline juga sama seperti sang bunda yang bisa langsung menyimpulkan perihal sang adik.

"Er, ada apa dengan--"

"Ia hanya lelah bunda, biarkan ia sendiri. Istirahatlah dan kau juga Zeline, pergilah berisitirahat kalian pasti juga lelah habis bermain tadi" Tutur Ersya kemudian ikut pergi.

"Bunda" Panggil Erzeline.

"Semua pasti baik-baik saja Zeline, mungkin adikmu memang sedang lelah saja. Maafkan bunda soal tadi ya sayang" Kata Zenitha dengan mengelus pelan puncak kepala sang putri.

"Hmmm... Iya bunda"

*****

Dikamar Ezra...

"Mommy" Lirih Ezra memandang bingkai foto mendiang sang mommy sambil terduduk diatas kasurnya.

"Mommy apa aku salah meminta penggantimu? Jika ia maafkan aku... Aku hanya ingin mempunyai mommy seperti anak-anak yang lainnya, jika boleh jujur aku iri dengan kakak yang mempunyai bunda dan ayah yang lengkap. Tapi aku hanya mempunyai daddy saja saat ini yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dan dunia gelap nya, aku merindukanmu. Kau ingin mempunyai sosok mommy dalam hidupku walaupun itu hanya sosok mommy sambung, aku tidak suka kesepian dan kekosongan ini. Aku ingin ada seseorang yang selalu menemani aku" Lirih Ezra dengan menangis dalam diam sambil menatap lekat bingkai foto wajah mendiang sang mommy yang terlihat tersenyum manis itu saat menggendongnya ketika kecil, dengan sang daddy yang juga ikut tersenyum di dalamnya tepat di samping sang mommy.

Bibir mungil itu bergetar hebat karena menangis, air matanya terus mengalir deras tanpa isak tangis. Dengan mencoba untuk bertahan agar isak tangisnya tidak keluar, justru malah membuat Ezra semakin dibanjiri air mata wajahnya.

"Mommy, aku ingin mommy..."

Perlahan tubuh mungil itu mulai berbaring, memegangi bingkai foto keluarga kecilnya yang bahagia, kemudian suaranya perlahan semakin melirih.

"Aku sedih tidak memiliki kau disamping ku mommy. Mommy, mengapa kau harus pergi meninggalkan aku dan daddy... Kembalilah pada kami mommy" Matanya perlahan mulai tertutup, tetapi suaranya tetap terdengar. Rasa kantuk mulai menyerangnya dan itu membuat Ezra tak lama kemudian tertidur.

"Mommy kembalilah..."

5 Menit kemudian Ezra benar-benar tertidur dalam tangisnya, saking lelapnya ia tertidur ia sampai tidak sadar bahwa sang daddy datang kedalam kamarnya dan mengelus pelan anak rambutnya.

Bahkan kecupan singkat di daratkan oleh sang daddy untuknya juga,tapi ia tidak merasakan itu, mungkin karena saking lelapnya ia tertidur jadi iapun tidak merasakan kehadiran seseorang di dalam kamarnya.

"Maafkan daddy sayang" Bisik Ersya.

"Azra maafkan aku yang tidak becus menjaga buah hati kita, aku tidak memberikan yang terbaik untuk putra kita seperti apa yang kau inginkan. Maafkan aku..." Gumam Ersya pelan sambil mengambil bingkai foto yang berada di dalam dekapan Ezra sang putra saat ini dengan sangat hati-hati.

"Maafkan aku sayang"

"Maafkan daddy, Ezra"

"Maaf..."

*****

Markas Besar Black Blooded Demon

"Ada apa?" Tanya Leonard.

"Cari tau tentang wanita ini uncle, setelah kau mendapatkan semua tentang wanita ini. Langsung kirimkan ke email ku saja" Pinta Ersya datar.

"Wanita?" Bingung Leonard.

"Hmmm"

"Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan mencari tau tentang wanita ini sampai sedetail mungkin" Tutur Leonard yang diangguki oleh Ersya.

"Aku akan keruangan ku saja" Pamit Ersya.

"Ya, baiklah"

Kepergian Ersya pun Leonard tatap, tidak biasanya Ersya mau mencari tahu tentang seorang wanita tanpa terkecuali informasi tentang mending sang istri. Maka dari itu ia pun mulai dilanda kebingungan, pikirnya... Untuk apa Ersya kepo dengan urusan wanita yang ada di dalam gambar foto di tangannya itu.

Leonard lihat-lihat wanita yang ada di dalam gambar itu memang cantik, tapi sepertinya wanita ini terlihat berbeda dari wanita biasanya dan benar saja, dalam waktu 3 menit ia sudah menemukan semua informasi yang diinginkan Ersya. Sebelum mengirim kan informasi tersebut ke dalam email Ersya, ia lebih dulu membaca tentang informasi wanita itu dan kemudian baru mengirimkan nya ke email milik Ersya.

"Z'anya Gardenia, anak yang dibesarkan dari panti asuhan Citra kasih. Memiliki kemampuan luar biasa diusia muda nya, jago bela diri, taekwondo dan ilmu pengetahuan, sastra, serta musik. Bekerja di salah satu sebuah cafe ternama yaitu M.R Cafe tepatnya disalah satu anak cabang milik Ersya, jabatan hanya sebagai pelayan biasa dengan gaji yang tercukupi. Tinggal di sebuah kos kecil yang tak jauh dari tempatnya bekerja, tidak memiliki pacar dan belum pernah berpacaran bahkan diumur yang sudah menginjak 21 tahun ini" Jelas Leonard membaca sebagian tentang informasi Anya.

"Ehh, bukankah wanita ini tengah mengajukan lamaran kerja pada perusahaan Ersya yang akan dimiliki Ezra nantinya? M.R Group" Gumam Leonard pelan.

"Oh kalau begitu aku akan menerima wanita ini masuk sebagai karyawan M.R Group" Senyum Leonard terdapat maksud tertentu dari senyum nya itu.

L'z Company pernah di dirikan dan kian masih berdiri kokoh di urutan dunia nomor 2, yang sudah di ambil alih oleh Ersya lagi karena Zenitha menolak menerima perusahaan tersebut dan berkata bahwa ia sudah memiliki suami dan ia hanya ingin menerima harta dari suaminya saja. Vh'v Company milik Virendra akan diwariskan nantinya pada Erzeline dan dengan alasan tersebut Zenitha menolak karena ia sudah cukup putrinya mendapatkan itu.

Zenitha ingin perusahaan L'z Company diturunkan pada Ezra saja jika Ersya menolaknya terus, untuk mengambil alih perusahaan miliknya lagi, tapi Ersya sudah membangun perusahaan sendiri untuk putranya yang bernama M.R Group yang masuk dalam tahta urutan teratas nomor 3, dan mau tidak mau nantinya Ezra akan mengambil alih 2 perusahaan besar dibawah naungan dan genggamannya itu, termasuk Black Blooded Demon. Sedangkan Erzeline akan mengambil alih milik ayahnya sendiri yaitu Cool Blooded Devil jadi cukup disini sudah jelas bukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!