Rumah Mewah Keluarga Bagus Adinata, pukul 06.00
Pagi itu seluruh keluarga sedang disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Seusai sholat subuh, Nyonya Nasyila bersiap untuk acara kunjungan amal ke Panti asuhan milik yayasan, Sementara Tuan Bagus sendiri harus ada kunjungan ke luar kota untuk mengurusi bisnis.
Tak jauh berbeda dengan kedua orang tuanya, Ardan juga sibuk mengurusi persiapan keberangkatannya ke kampus.
"Bu Melly" Nasyila memanggil salah satu pelayannya.
"Iya nyonya besar?" Jawab seorang pelayan sambil menghampiri Nasyila.
"Nanti kalo ponakan saya Selvi kesini bawa anaknya, kamu sambut seperti biasa ya, barangkali saya belum datang dari panti" Titah sang nyonya besar pada pelayannya.
"Baik nyonya" jawab pelayan bernama Melly tersebut.
"Kak Melly mau kesini ma?" Tanya Ardan.
"Iya, mama pengen main sami Abi" jawab Nyonya Nasyila sambil menaikkan alisnya dan berekspresi seperti menyindir Ardan.
Abi adalah cucu dari kakak Nyonya Nasyila, anak dari Selvi sepupunya Ardan.
"Oh iya, Nanti Ardan bakal pulang agak cepet kok ma, kalo mama belum sempet pulang gapapa, Ardan yang main sama Abi!" Jawab Ardan dingin seolah tak paham kode yang diberikan oleh mamanya.
*****
Di Rumah Keluarga Sasha, pada waktu yang sama
Seperti biasa, anggota keluarga di rumah ini selalu disibukkan dengan aktivitas masing-masing.
Sasha dengan aktivitasnya di dapur yang dilanjutkan dengan bersiap untuk pergi ke kampus.
Fariz membersihkan sepatunya yang hendak digunakan.
Tasya yang sibuk bersiap hendak sekolah dibantu oleh ibu.
Sementara ayah sudah sibuk bersiap untuk membuka kios.
Ayah Sasha bernama Ahmad. Dia mempunyai kios air galon dari berbagai merk, selain itu dia juga memperjual belikan tabung gas lpg. Kios ayah Sasha juga menerima pesanan bahan bangunan yang dijual eceran.
Ibu tiri Sasha bernama Yati, Yati seorang ibu rumah tangga. Ia juga memiliki usaha jual beli kredit kebutuhan ibu-ibu rumah tangga, seperti baju, skin care, peralatan dapur dan rumahan.
Usaha orang tua Sasha terbilang cukup maju untuk menghidupi ketiga anak mereka. Namun untuk biaya kuliah, Fariz sudah menanggun sendiri biaya kuliah S2 nya, dan orang tua Sasha hanya mampu memberi setengah dari biaya semester Sasha, sehingga setengah lagi biaya itu ditanggung oleh Fariz. Beruntungnya Sasha tidak perlu mengontrak kosan, dan cukup mengendarai sepeda saja untuk ke kampus sehingga irit biaya.
Untuk uang jajan dan biaya kebutuhan kuliah lain Sasha mencari sendiri. Dia bekerja sebagai guru privat anak-anak kecil, selain itu dia juga membuka pesanan kue terkadang ia juga menjual kuenya pada teman-temannya.
"Bu, nanti Sasha pulang agak sore ya" ucap Sasha saat berpamitan hendak ke kampus.
"Mau ngajar privat ya?" Timpal ayah Sasha.
"Iya, gak papa. Hati-hati saja ya pulangnya nak!" ucap Yati, ibu tiri Sasha.
Setelah berpamitan Sasha pun mengayuh sepedanya menuju ke kampusnya.
*****
Di Kampus,
"Sha persiapan buat stand kewirausahaan sudah sampe mana?" tanya Clara.
"Aku, barang buat stand sih sudah aku siapkan. Tinggal dekor aja, nanti pas H-2. Kalo kamu ngurus stand apa ra?" Sasha menyanya kembali pada Clara.
"Stand Jurusan kita. Aku gak kebagian ngurusin stand matkul. Lagi bingung nih, pak Ramdan minta ada psikotes buat anak-anak" ungkap Clara
"Kamu bisa minta tolong, sama anak jurusan psikologi Ra"
Begitulah percakapan antara Ssasha dan temannya sampai ia tiba di pintu kelasnya dan masuk bersama-sama.
Di kampus yang sama, namun berlainan tempat.
Seorang dosen baru yang tampan dan sedang menjadi buah bibir para mahasiswinya baru tiba dan memarkirkan mobil.
Dia berjalan menuju gedung fakultas pendidikan, dan mencari salah satu ruang kelas yang hendak ia beri kuliah hari ini.
Dia berdiri di depan sebuah pintu kelas dan membukanya. Tampak mahasiswa sedang duduk bercengkerama, ada yang serius di depan notebook nya, bahkan ada juga yang sibuk mengerjai temannya.
Langkah kaki dari tubuh tegap seorang dosen tampan itu pun mencuri perhatian seisi kelas.
"Selamat pagi" suara berat diiringi senyum tersebut mampu melelehkan seluruh isi hati mahasiswi.
Begitulah kelas pagi itu dimulai.
*****
Saat kelas telah usai
"Ketua koordinator stand pameran kewirausahaan, tolong ikut saya!" Seru Dosen Ardan sebelum ia pergi meninggalkan kelas.
"Baik pak!" Jawab seorang mahasiswi yang menjadi koordinator tersebut, yaitu Sasha.
Di ruang Dosen Ardan
"Konsep apa yang akan kamu usung untuk stand kita?" Tanya Ardan memulai pembicaraan.
"Temanya adalah kembali ke alam pak, jadi yang kita jual kali ini adalah bahan-bahan yang sifatnya ramah lingkungan, selain itu kita juga menjual makanan dan obat-obatan alami, kemudian kita juga menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk daur ulang sampah, di stand kita juga akan melakukan demonstrasi daur ulang sampah, yang salah satunya menjadi mainan edukasi untuk anak agar sesuai dengan jurusan kita juga pak" jelas Sasha panjang lebar.
"Hmmm, baiklah! Persiapannya sudah sampai mana?"
"Kita sedang menghubungi beberapa produsen produk daur ulang, produsen makanan-makanan alami tradisional, dan produsen jamu herbal pak, beberapa dari produsen tersebut bersedia mensyuplai produknya di stand kita, namun beberapa belum ada yang merespon"
"Produsen mana yang belum merespon?"
"Emmmmh, saya lupa pak, nanti saya kirim saja daftarnya melalui email, bisa saya minta email bapak?"
"Berikan nomor handphone mu saja, kirimkan via whysapp agar lebih cepat dan mudah"
Sasha pun memberikan nomor handphonenya, dan selang beberapa detik nomor baru mengiriminya chat via whysapp dengan foto profil seorang laki-laki tampan tersenyum yang tidak lain adalah Ardan.
"Nanti kirimkan padaku!" tegas Ardan.
"Baik pak" jawab Sasha
"Saya permisi" kata Sasha lagi sambil beranjak meninggalkan Ardan.
"Eh tunggu!" cegah Ardan.
"Kenapa pak?" tanya Sasha.
"Apa kamu adalah gadis yang di blok D?" Tanya Ardan.
"Maksud bapak?" Sasha kebingungan.
"Aaah sudahlah lupakan?" Jawab Ardan.
Sasha pun berbalik lagi dan berjalan menuju ke arah pintu.
"Eeh tunggu sebentar!" Seru Ardan lagi.
Sasha mengurungkan niatnya untuk membuka pintu, dia berbalik menatap Ardan yang sedang duduk di kursinya.
"Kalau sudah selesai mengirimkan filenya, hapus nomor saya!" kata Ardan.
"Jangan disebarkan!" sambungnya lagi.
Sasha hanya tersenyum dan mengangguk. Dia pun berbalik dan keluar dari ruangan itu.
"Bahkan nomornya saja belum sempat kusimpan" Sasha menahan tawa dalam hatinya.
Sebenarnya Sasha sempat paham ketika Ardan menanyakan tentang gadis yang di Blok D itu. Karena waktu insiden mobil Ardan menyiprati air ke Sasha itu terjadi di Blok D. Namun Sasha hanya pura-pura lupa, karena selain waktunya yang tidak tepat, Sasha juga sedikit bingung harus menjawab apa seandainya dia diminta mengganti biaya pencucian mobil mewah tersebut.
*****
Sore hari Sasha harus memberikan bimbel untuk Abimanyu, murid les privat Sasha yang masih berusia 6 tahun.
Tiit tiit... Nada dering HP Sasha memberitahu ada panggilan masuk.
"Hallo, Assalamualaikum Bu Selvi" Sasha menjawab panggilan teleponnya.
"Halo Sha, Waalaikumsalam. Sasha hari ini saya tidak di rumah, tapi sedang berkunjung ke rumah Tante saya. Tapi ini Si Abi pengen les Sha, kamu bisa gak dateng ke sini. Nanti ongkos saya tambah ya sayang." Jelas Bu Selvi
"Oh iya bu, bisa, kirimkan saja alamatnya"
"Oh iya, saya shareloc saja ya di whysapp"
Kemudian panggilan ditutup dan datanglah sebuah pesan berisi maps dari Bu Selvi.
*****
16.15 Paradise Residence
'Bu maaf saya telat, saya baru sampai gerbang depan PR, saya naik ojol'
Begitu bunyi pesan singkat dari Sasha untuk orang tua muridnya, Abimanyu.
"Mbak maaf! ojol dilarang masuk!" Satpam dari perumahan elit tersebut mencegah Sasha masuk.
"Hanya yang punya kartu akses saja yang diizinkan masuk" jelas seorang satpam.
"Tapi saya disuruh kemari oleh Bu Selvi, saya guru privat dari anaknya" kata Sasha.
Dari kejauhan tampak mobil mewah hendak memasuki pintu gerbang Paradise Residence. Seseorang dari dalam mobil tersebut membunyikan klakson sehingga menyita perhatian.
Saat mendekati gerbang, pintu kaca mobil terbuka. Keluarlah sebuah tangan sambil mengacungkan kartu.
"Tuan Ardan silahkan masuk!" Jawab seorang satpam ramah.
"Pak Ardan" Sasha refleks memanggil seseorang yang dikenalnya.
"Sasha?"
*****
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
berjodoh tu..
2023-02-26
0
Nur elis
thor
2022-05-24
0
Nur elis
tor sambung dong
2022-05-24
0