.
.
.
"mampus kau...! itu baru permulaan karna kau berani menantangku." seringai Gerry begitu bangga sambil memperbaiki jas formalnya.
Gerry diam-diam mengintip di Ruangan Kenan tapi tidak ada tanda akan ditegur oleh atasannya di Indonesia.
telepon Perusahaan berbunyi,
Gerry langsung tersenyum penuh kemenangan dan Ia langsung merekam Kenan yang di hubungi oleh seseorang untuk mempermalukannya.
"siapa?" tanya Kenan membuat Gerry hampir saja menjatuhkan Ponselnya.
"kamu Manager utusan Kami kan? siapa namamu?" tanya Orang itu ke Kenan.
"aku Orang kepercayaan Tuan Besar An, kalian tidak berhak menegurku selain Tuan An saja." Kata Kenan lalu mematikan panggilan secara sepihak.
"ck..! mengganggu saja." kata Kenan lalu fokus dengan pekerjaannya mencari data-data penting di akun Pribadi Perusahaan itu kini.
Gerry segera pergi dari sana dengan geram pantas saja Kenan begitu angkuh ternyata Orang kepercayaan Presdir tertinggi mereka.
Kenan melirik ke arah Pintu Ruangannya sambil tersenyum tipis, "pengecut." umpat Kenan.
menurut Kenan cara seorang Pria mempermalukan Orang lain dengan cara merekam lalu disebarkan ke banyak Orang itu hanyalah tindakan seorang pengecut.
.
di Ruangan rapat,
Gerry terus saja mencari masalah dengan Kenan bahkan ketika Kenan bicara dianggap angin lalu oleh Gerry, Kenan memang penurut tapi Ia punya temperamen buruk dan tidak suka diabaikan kecuali dirinya mengabaikan Orang lain, Ia pun mengeluarkan Ponselnya lalu memotret Gerry membuat penghuni di Ruangan rapat menjadi kebingungan.
"kirim..!" gumam Kenan tersenyum penuh arti.
"apa yang kau lakukan hah??" teriak Gerry.
Kenan tidak banyak bicara lalu kembali duduk dibangkunya, disaat Gerry hendak marah tiba-tiba Ponselnya berbunyi dan Ia dipecat oleh Atasannya.
"Apaaa?? ti-tidak mungkin Pak..! kenapa anda memecat saya? apa kesalahan saya pak?" cecar Gerry tidak terima pun berdiri dari tempatnya.
Sam dan yang lainnya beralih ke Kenan yang tersenyum tipis lalu segera bangkit keluar dari Ruangan itu seolah-olah Ia adalah Bos besarnya disini.
"kenapa kau mencari masalah dengan Orangnya Tuan Besar An hah?" maki Atasan Gerry lalu memerintahkan Gerry segera pergi dari sana karna Ia tidak mau dipecat disebabkan kelakuan Gerry itu.
Gerry mengepalkan tangannya lalu panggilan terputus, Ia berteriak di sana dalam keadaan yang sangat marah segera Penghuni Ruangan Rapat melarikan diri dari sana sebelum terkena amukan Gerry.
.
Sam menemui Kenan di Ruangan Kenan padahal Ia seorang wakil direktur seharusnya bisa meminta Kenan datang ke Ruangannya.
"sebenarnya apa yang terjadi Tu--Tuan?" tanya Sam menyebut Kenan Tuan karna Ia beranggapan Kenan punya kekuasaan lebih dibanding dirinya.
Kenan menatap diam Sam seolah hal itu tidak penting untuk dijawab, tatapan Kenan membuat Sam langsung paham lalu segera pamit undur diri.
Sam mengelus dada dibalik pintu Ruangan Kenan, "Ke--Kenapa tatapannya seperti Tuan Besar An ya? apa yang salah dengan mataku?" Sam menggeleng-geleng kepala memikirkan cara Kenan menatapnya.
Sam sangat jarang bertemu dengan An tapi Ia yang memang sangat berkesan cara An menatap bawahannya jika bicara yang bisa-bisanya membuang waktu An jelas menatap tidak senang pelaku, itulah yang Sam tangkap ketika Kenan memandangnya seperti itu.
.
Gerry mendatangi Kenan dengan muka memerah juga tangan terkepal kuat.
Brakhh...!
Kenan masih begitu tenang ketika Ruangannya di acak-acak oleh Gerry.
"kenapa kau memotretku dan mengirimnya ke Tuan Besar An?" tanya Gerry begitu berang juga memandang Kenan dengan mata menyala merah (begitu marah).
"aku tidak suka diabaikan." kata Kenan dengan singkat lalu menghubungi Security untuk mengusir Gerry.
Gerry yang begitu marah langsung mendekati Kenan lalu menarik kerah jas Kenan yang memutar kedua bola matanya dengan malas.
kretakkk...!
"aaahhhh!!" Gerry tiba-tiba menjerit ketika Kenan memutar lengan Gerry terdengar suara retakan tulang.
Kenan mendorong kasar Gerry hingga terjerembab dilantai bersamaan Security datang memberi hormat pada Kenan.
"bawa dia Keluar." titah Kenan dengan dingin.
"Ehh?? ba--baik Tuan." jawab salah satu Security sudah mendengar kabar Gerry dipecat.
Gerry adalah Direktur yang semena-mena pada bawahannya bahkan semua Orang hampir merata membenci Gerry, segera Security menarik paksa Gerry.
"lepaskan aku..! apa kau tidak tau siapa aku hah? aku akan pecat kalian semua..! biarkan aku sialan..! jangan sentuh aku." teriak Gerry marah-marah lalu menjerit ketika tangannya yang dilukai oleh Kenan ditarik oleh Security.
Gerry di tendang dari Perusahaan itu secara tidak hormat.
Gerry berjanji akan membalas dendam pada Kenan yang telah berani membuatnya seperti itu hanya karna Kenan adalah Orang kepercayaan An, padahal Gerry lah yang salah karna bertindak seperti seorang Bos besar tanpa diketahui Bos Besarlah yang di perlakukan kasar oleh Gerry, jelas Kenan sangat murka tidak dianggap oleh Gerry sebab masukan serta pendapatnya sangat baik untuk Perusahaan.
.
Kenan bekerja menjadi lebih tenang dan lebih leluasa mencari bukti-bukti penyalahgunaan Keuangan dari Pusat ternyata pelakunya adalah Gerry.
"bedeb*h...!" Kenan mengumpat geram karna terlambat menyadarinya sebab pelakunya hanya Kenan pecat saja belum di hukum secara adil.
Kenan menemui Sam dan meminta Sam menghubungi seluruh bawahannya untuk berkumpul di Aula, saat Kenan berbicara Para Pekerja Perempuan malah hanya fokus dengan ekspresi Kenan yang begitu serius menjelaskan masalah Perusahaan.
"apa kalian dengar?" tanya Kenan dengan dingin.
"Ehh??"
Kenan menatap mereka semua satu persatu lalu salah satu Pekerja memberi masukan bahwa Ia percaya dengan ide Kenan.
"baiklah..! bubar." kata Kenan lalu meneguk botol minuman di meja nya sebab Ia bicara bicara cukup panjang mengenai pekerjaannya tadi.
Sam sampai ternganga dengan ide Kenan yang membuatnya semakin yakin kalau Kenan adalah Asisten pribadinya An, cara Kenan menyelesaikan pekerjaan sudah mirip seperti seorang Presdir tapi tidak terbesit dalam pikirannya kalau Kenan adalah anak kandung An.
Kenan hanya menggunakan nama Kenan Pratama, di setiap identitasnya jadi tak ada yang curiga kalau Kenan Pratama adalah Kenan yang sama dengan Kenan Pratama Maldev si Putra Penguasa yang tersembunyi itu, dan masalahnya juga nama Kenan Pratama sangat banyak di Indonesia sehingga sulit diketahui yang mana anaknya An dan Carrina.
"bubar??" titah Kenan.
Para Pekerja yang terpana dengan ketampanan Kenan pun segera melarikan diri seperti seorang Pencuri yang tertangkap basah.
"siapa namamu?" Kenan menatap Sam yang menoleh kiri-kanan pun segera mendekati Kenan.
"saya Sam, Tuan." jawab Sam dengan sopan karna menganggap Kenan bukan Orang yang bisa disinggung sebab bisa memecat Gerry yang sudah lama bekerja di Perusahaan sekitar 7 tahun-an.
Kenan mengangguk, "Kau akan menjadi Direktur disini." kata Kenan lalu segera pergi dari sana meninggalkan Sam yang termangu sendiri.
"Ehh?? Tu--Tuan? ke--kenapa saya?" Sam tersadar pun mencari Kenan yang sudah tidak ada di Aula itu lagi.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Kania Anjelina
aku suka aku suka☺☺
2024-01-12
1
Ratna Anggraeni
wah si Sam dpt rejeki nomplok ,.,.🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-01
2
wiwik
emangnya Gerry punya rencana pa iya??
2023-09-27
1