#11

#11

“Lama amat sih?” Gerutu Dion begitu Darren duduk nyaman di dalam mobil, “Kasian tuh anak orang pingsan.” 

“Iya maaf mas, tadi aku sekalian mandi, habis gak enak banget, lengket plus bau.” Keluh Darren.

Pak Joko segera menjalankan mobil ke rumah sakit. “kita kemana ini?” tanya pak Joko sang sopir.

“William …” jawab Dion, seperti biasa jika Darren ingin ke rumah sakit, selalu mengarah kesana.

“JANGAAAAANNN!!!” pekik Darren seketika, apa jadinya kalau Aya di bawa ke rumah sakit milik keluarga William tersebut, itu sama saja dengan membuka Aib Darren di depan keluarga nya, dan sesudahnya ia akan berada dalam masalah, karena kedua orang tuanya bekerja di sana, bahkan papa Kevin kini sudah menjabat sebagai direktur utama rumah sakit, membawa Aya ke William Medical Center sama halnya dengan bunuh diri, karena setelah keluarga besarnya tahu tentang kejadian malam itu, mereka tak akan begitu saja tinggal diam, terlebih mereka tahu siapa Aya, dan seberapa besar peran Aya dalam membantunya menyelesaikan pendidikan.

Dion dan pak Joko seketika menoleh ke bangku penumpang, “Kenapa?” tanya Dion, “Biasanya kamu selalu kesana, bahkan lebih nyaman berada disana jika sedang sakit.”

“Itu biasanya, kali ini luar biasa, cari rumah sakit lain saja.” perintah Darren tak kalah sengit.

“Tapi …”

“Please mas, jangan membantahku kali ini, jika mas Dion tak ingin aku dalam masalah.” pungkas Darren.

“Kamu berhutang penjelasan padaku.” 

Dion pun mengarahkan pak Joko menuju ke sebuah rumah sakit, walau tak sebesar William Medical Center, rumah sakit tersebut cukup besar, dengan fasilitas medis yang lengkap.

Dion segera memanggil petugas medis setiba nya di IGD, sementara Darren bergegas memakai masker dan topi agar penampilannya tersamarkan, ia mengangkat tubuh mungil Aya yang terasa ringan di pelukannya, kemudian meletakkan di brankar yang disiapkan oleh petugas.

“Kalian keluarga nya?” tanya seorang dokter yang bertugas.

“Iya dok saya kakak nya,” Dion terpaksa berbohong, agar identitas Darren tak dikenali.

Dokter itu mengangguk, “nama Pasien?”

“Cahaya Dihyani.” jawab Darren yang membuat dokter tertegun, karena ternyata bukan kakak nya pasien yang menjawab pertanyaan tersebut.

“Usia?” 

“19 tahun.”

“Gejala sakitnya?”

“Sepertinya mual, dan muntah, kemudian pingsan.” lagi lagi Darren menjawab dengan lancar, bukan hanya dokter yang penasaran, tapi Dion pun semakin tak bisa menahan rasa ingin tahunya.

Usai mendapatkan keterangan singkat, dokter itu pun menghampiri brankar, tempat Aya berbaring, kemudian melakukan sederet pemeriksaan yang diperlukan.

Sementara Dion menyeret Darren ke tempat sepi. 

“Katakan Padaku siapa gadis itu, dan ada hubungan apa denganmu?” tanya Dion tegas.

Darren kembali memasukkan kedua tangannya ke saku celana. “Dia teman sekelasku dulu, gadis yang pernah kuceritakan, dia yang pernah menjadi mentorku.”

“Ahhh … dia rupanya.” Dion sedikit lega mendengar penjelasan Darren, “lalu apa yang kalian perdebatkan?” 

“Keluarga pasien Cahaya … “ suara perawat membuat pembicaraan Dion dan Darren seketika terhenti, kemudian keduanya mengikuti langkah perawat, menghampiri Aya yang sudah mendapatkan infus serta pemeriksaan awal. 

“Pasien hanya kelelahan, dan sepertinya kekurangan nutrisi juga, karena itulah saya pasang infus untuk tambahan vitamin dan makanannya, ada cedera ringan di pergelangan kakinya, tapi tidak parah, hanya perlu bedrest sehari untuk mengistirahatkan kakinya, oh iya, apakah pasien sudah menikah?” tanya dokter tersebut.

Darren dan Dion saling pandang, kemudian kompak menggeleng tak tahu. “Kenapa dok?” tanya Darren yang sudah mulai kepo tingkat tinggi.

“Sepertinya pasien sedang hamil.” 

DHUUUAAARRR 

Tentu kalimat singkat itu bagai petir di telinga Darren, wajah tampannya pucat seketika darahnya berdesir, denyut jantungnya berdetak hebat tak karuan, ia mundur beberapa langkah ke belakang, kakinya gemetaran, bagaimana mungkin? ia hanya melakukannya sekali, apakah mungkin satu kali itu membuahkan hasil? Darren bukan tak tahu tentang hal itu, ia hanya tak menyangka akan mengalaminya sendiri.

“Apa dokter yakin?” tanya Dion memastikan, setelah melihat reaksi Darren Dion jadi bisa menyimpulkan apa yang terjadi, dan jika gadis itu hamil ia pun tahu siapa pelakunya.

“Dari pemeriksaan awal ada indikasi ke arah sana, sebentar lagi akan saya lakukan pemeriksaan dengan mesin USG.” 

“Baik dok, lakukan semua yang terbaik, pastikan pasien menerima semua perawatan yang ia perlukan.”

Dokter tersebut kembali mengangguk, “mari ikuti saya, biar anda mengetahui hasil pemeriksaan.” 

Seorang perawat membawa sebuah mesin USG portable, setelah melakukan serangkaian persiapan, dokter menggerakkan transducer ke permukaan perut Aya, dan … “benar sekali dugaan saya, jika anda kurang yakin kita akan dengarkan denyut jantung janinnya.”

Darren semakin membeku di tempatnya, sang calon papa muda ini benar benar tak menyangka akan menjadi papa di usianya yang masih sangat muda, bahkan buah dari kesalahan semalam.

Jantungnya semakin tak karuan, kala mendengar betapa cepat bunyi detak jantung tersebut.

dug

dug 

dug

“ini janin pertama.” ujar dokter, 

“Apa dok? janin pertama?” tanya Darren spontan, sementara tangannya tanpa sadar mer*emas pinggiran tempat tidur pasien. 

“Iya … karena ada dua kantung kehamilan,” jawab dokter tersebut dengan tenang, tanpa mengalihkan pandangan, kemudian kembali menggerakkan transducer ke sisi lain perut Aya, dan benar saja, 

dug

dug

dug

Detak tersebut tak kalah kuat dari janin pertama, membuat Darren gemetaran tak karuan, rasanya sekujur tubuhnya mendadak panas dingin, bukan karena rasa bahagia, melainkan entah perasaan apa yang kini berkecamuk, campur aduk menjadi satu di dalam dirinya.

“Menilik dari ukuran janin, sekarang usianya hampir 5 minggu.”

Oh ya Tuhan, bahkan usia janin tersebut sama persis dengan jangka waktu kejadian naas tersebut, lagi lagi Darren mengusap kasar wajahnya, ia meninggalkan ruangan tersebut karena butuh udara segar untuk bernafas, membiarkan Dion melakukan semuanya, termasuk membereskan masalah yang ia buat.

Darren mencoba mencerna semuanya, hamil? walau Darren tahu itu mungkin terjadi, tapi ternyata menghadapinya sendiri tak semudah yang ia bayangkan, bahkan menilik dari usianya Darren yakin bahwa janin janin itu adalah anaknya, tapi sekarang bagaimana selanjutnya, jika ia bertanggung jawab, menikahi Aya, Karirnya bisa dalam masalah, dan lagi ia sedang terikat kontrak dengan sebuah brand yang mengharuskannya tidak menikah selama dua tahun kedepan, lalu Clara? belum lagi ejekan Baldi, Chiko dan Teguh, malu sekali jika sampai mereka menertawakan dirinya, terlebih setelah mereka tahu Aya adalah putri dari ibu kantin sekolah, mendadak semu pikiran jahat itu melintas, tak satupun ia pikirkan dari sisi Aya, apalagi dari sisi anak anak nya yang kelak ketika lahir akan menerima julukan anak haram, karena ia menolak menikahi ibu mereka.

Darren mulai menyusun siasat, yang pertama ia pasti tak ingin masalah ini diketahui keluarga nya, opsi kedua adalah menanyakan pada Aya, apakah ia akan menerima dan melahirkan kedua janinnya, yang jelas Darren tak mau bertanggung jawab menikahi gadis itu, mungkin jika Aya ingin melahirkan janin tersebut, Darren akan membiayai mereka, karena yang ia inginkan adalah memiliki anak dari rahim wanita yang ia cintai, jika itu dari rahim Clara ia akan lebih bahagia.

Lalu bagaimana dengan Aya? … mau tak mau ia harus sabar menunggu, hingga gadis itu sadar, barulah membicarakan langkah selanjutnya.

.

.

nah loh … jadi kan? 😁

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Mohon maaf jika seandainya di nupel ini nanti, retensinya tak sesuai standar editor, mungkin novel ini bakalan HIATUS 🤓

Terima kasih 🙏

💙

Terpopuler

Comments

family megantara

family megantara

ini sampai tamat kan k....

2024-12-20

1

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

heh tanggung jwb lu atau aq bilangin papa kevin loh... cie sok akrab papa kevin /Grin//Grin/

2025-02-01

0

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

emang bangke bgt si Darren

2025-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!