"Syukurlah Lo udah sadar Al. apa yang Lo rasain sekarang hah ada yang sakit nggak?" tanya Regantara dengan khawatirnya.
Alea memegangi perutnya yang tiba-tiba saja terasa sakit. ia terkejut ketika mengingat jika dirinya tengah hamil sehingga langsung merabanya dengan raut wajah panik dan khawatirnya karena takut jika calon anaknya kenapa-kenapa.
"Dia ngga papa tenang aja." kata Regantara yang membuat Alea menatapnya dengan bingung.
"Lo bingung kenapa gue bisa tahu kalau Lo lagi hamil? Kenapa Lo ngga ngasih tahu gue? kenapa Lo malah mau ngerahasiain ini dari gue? Dia juga anak gue Al, gue berhak tau." kata Regantara tapi Alea hanya diam sama sambil memalingkan wajahnya.
"Lo nggak mau di ada disini." kata Alea.
"Kata siapa? Apa Lo nganggep omongan gue serius?" tanya Regantara.
"Kan Lo yang bilang sendiri." kata Alea.
"Heh pinter!!! tatap gue!! Cepetan!!" kata Regantara yang membuat Alea menatapnya.
"Dengerin gue...ngga ada pasangan yang udah nikah yang ngga ngarepin seorang anak apalagi orang tua kita yang udah berharap banget punya cucu. Lo tau setiap gue ke rumah mama selalu ada pertanyaan itu dan gue sampai bingung mau buat alasan apa lagi. gue tau selama ini gue belum bisa jadi suami yang baik bagi Lo tapi sekarang gue bakalan selalu ada buat Lo." kata Regantara.
"Ngga usah berlebihan Rey, gue bisa urus diri sendiri dan masalah anak ini gue bakal rawat sendiri. Jalani hidup masing-masing aja karena setelah dia lahir kita bakalan cerai. Dan gue bakalan mulai membiasakan diri mulai dari sekarang." kata Alea yang membuat Regantara terdiam
"Al...." ucap Regantara.
"Apa gunanya sih kita nikah hidup satu atap tapi yang ada di hati Lo cewe lain. Ngga ada artinya Rey. Kita nikah cuman di atas kertas dan anak ini hasil dari kecelakaan yang ngga akan pernah di inginkan sama sekali jika bukan karena gue kena Hipo." kata Alea yang membuat Regantara tetap terdiam.
"Gue pacaran sama Lolly jauh sebelum gue nikah sama Lo." kata Regantara.
"Tapi sekarang status Lo udah beda Rey. pantes ngga sih menurut Lo, Lo udah punya istri tapi Lo masih pacaran sama wanita lain. Sebenarnya Lo nganggep sebuah pernikahan tuh penting nggak sih, sakral ngga sih Rey? Gue capek tau harus nahan semuanya sendirian tanpa Lo tau gimana perasaan gue. Kalau emang Lo cinta sama Lolly, yaudah Lo nikah sama dia, Lo ceraiin gue sekarang juga ngga papa gue udah siap Rey." kata Alea
"Kenapa Lo ngomong kaya gitu Al?" tanya Regantara.
"Gue capek Rey. Terserah Lo sekarang mau gimana. Kita pisah aja ya gue balik ke rumah orang tua gue dan jalanin kehidupan masing-masing kaya dulu. Soal kehamilan ini ngga perlu orang tua kita tahu." kata Alea yang membuat Regantara terkejut.
"Apa yang mau Lo lakuin sama anak ini Alea. Dia ngga salah, jangan gila Lo Al." kata Regantara.
"Gue ngga gila gimanapun juga ini anak gue dan gue harus ngebesarin dia. Ya bener kata Lo, dia ngga salah dan yang salah gue sama Lo." kata Alea.
"Nggak usah ngomong kaya gitu. Lo juga ngapain mau balik ke rumah orang tua Lo. Kalau mau Lo kaya gitu oke Al, tapi Lo jangan balik ke rumah orangtua Lo. Gue yang bakal pergi, tapi gue tetep bakalan sering-sering ke rumah buat mastiin kesehatan anak gue." kata Regantara yang membuat Alea benar-benar merasa kecewa dengan pilihan Regantara
.
.
.
Pagi itu Alea melakukan aktivitasnya seperti biasa. Walaupun dia tengah hamil tapi itu tidak membuatnya tidak semangat untuk tetep ke sekolahnya. ia kembali telat lagi karena taksi dia pesan terlalu lama datangnya hingga dia pun bisa pasrah saja saat ia tahu akan terkena sanksi.
Saat akan berbalik badan, Regantara melihat taksi yang berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Ia sudah mengira pasti ada yang telat lagi dan ternyata itu adalah Alea. Gadis itu sedikit berlari sambil memegangi perutnya yang masih raya sementara Regantara hanya menatapnya saja.
"Maaf gue telat." kata Alea dengan mengatur nafasnya.
"Udah Lo masuk ke kelas, istirahat." kata Regantara yang membuat Alea tersenyum senang dan langsung berlari.
"Ngga usah lari!!! Seru Regantara dengan mengejar Alea dan menarik tangannya. Ia khawatir akan terjadi sesuatu pada calon anaknya jika Alea berlarian seperti itu.
"Iya iya." ujar Alea dengan berdecak kesal dan akhirnya berjalan biasa saja hingga saat sudah jauh dengan Regantara ia kembali berlari tanpa menghiraukan ucapan Regantara.
"kepala batu!! Susah banget di bilangin. Awas aja Lo kalau terjadi sesuatu sama anak gue." gumamnya dengan kesalnya.
"Tumben banget mas Rey ngga hukum mbak Al. Kayaknya ada udang di balik batu nih hehehe." gumam satpam sekolah dengan terkekeh.
"Al......." kata Lila yang langsung menghampiri Alea ketika gadis itu sampai di kelasnya.
"Gue takut kalau Lo bakal kena hukuman." kata Lila.
"Aman." ucap Alea dengan tersenyum.
"Kok bisa?" tanya Lila dengan penasarannya.
"Bisa dong. Apasih yang ngga bisa gue lakuin." kata Alea dengan bangganya.
"Yeee biasanya juga Lo di hukum." kata Lila.
Saat tak sengaja melihat ke kaca jendela ia melihat Regantara yang tengah berjalan dengan menatapnya tajam hal itu membuat Alea bergidik.
"Liat apa Lo?' tanya Lila yang mengikuti pandangan Alea.
"Oooo...."
Saat istirahat mereka makan di kantin. Alea memesan bakso dengan sambal yang sangat banyak. Lila dan Iyan yang tak biasanya melihat Alea seperti itu juga merasa heran. Melihatnya saja sudah membuat perut mereka sakit sendiri.
"Al Lo nggak takut kalau sakit perut?" tanya Lila.
"Gue pengen yang pedes-pedes." jawab Alea dengan menyeruput kuahnya
"Perut Lo Al." kata Lila dengan khawatirnya.
"Sejak kapan Lo suka pedes Alea. gimana kalau perut Lo sakit. Udah lah ganti aja yang baru gue yang bayar." kata Iyan yang juga ikut khawatir.
"Enggak loh. Ini enak tau." kata Alea dengan begitu menikmati baksonya.
Regantara datang dan duduk tak jauh dari tempat mereka duduk. Regantara menatap Lila seakan ingin tahu apa yang sedang di makan Alea begitupun juga Lila yang memberikan isyarat melalui matanya.
"Kalian nggak makan?" tanya Alea yang langsung membuka hp nya ketika ada pesan masuk.
Melihat siapa yang mengirim pesan membuat ia langsung mengedarkan pandangannya dan melihat jika Regantara tengah memperhatikannya dengan tatapan dinginnya sehingga membuatnya tersedak
"Tuh kan apa gue bilang!!!" kata Lila dengan kesalnya dan mengambilkan air minum untuk Alea.
"Pedes kan?? Kan udah gue bilangin. Lu sih ngeyel." kata Lila dengan mengelus punggung Alea sementara gadis itu masih terbatuk batuk dengan rasa pedasnya
"Kenapa? Perut Lo sakit?" tanya Iyan .
"Sedikit. Gue ke toilet bentar ya." kata Alea yang langsung berlari karena sudah tidak tahan.
....
"Huffttt akhirnya....aaaaaakhhhh!!!" seru Alea ketika membuka pintu dan mendapati Regantara sudah ada di depannya.
"Lo ngga mikirin yang ada di dalam perut Lo?? jangan ceroboh makan makanan sembarangan Alea, itu bisa ngebahayain dia Lo tau nggak sih." kata Regantara dengan menekankan kata-katanya.
"Peduli apa sih Lo sama gue. biarin aja dia kuat kok." kata Alea.
"Dia anak gue dan gue berhak atas dia. Sekali lagi Lo makan makanan kaya gini lagi gue pastiin Lo bakal sekolah di rumah dan ngga keluar kemana-mana." kata Regantara.
"Emang gue peduli??? enggak tuh. Terserah gue dong." kata Alea yang membuat Regantara kesal.
"Lo di bilangin ngeyel banget sih." kata Regantara dengan mendorong tubuh Alea ke dinding.
"A apa yang Lo lakuin hah!!!" kata Alea dengan terkejutnya.
"Lo ngga bisa seenaknya kaya gini Al. Lo bukan cuman sendiri tapi sekarang Lo berdua sama anak gue. Kalau terjadi apa-apa sama anak gue karena kecerobohan Lo itu, gue ngga akan tinggal diam." kata Regantara dengan menyentil jidat Alea kemudian pergi begitu saja
"Gue tau kali mana yang baik mana yang bukan, lagian ini juga anak gue huh." gumamnya kemudian pergi.
Tanpa mereka sadari di salah satu bilik toilet ada seorang gadis yang mendengar percakapan mereka dan ia tengah menangis mengetahui fakta tersebut karena terkejut sekaligus tidak menyangka jika kekasihnya telah membohongi dirinya, Ya siapa lagi kalau bukan Lolly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rita Riau
akhirnya ketahuan,,, entah siapa yang salah,,,🤔
2023-12-03
0