JEJAK ALAM

Hari ini adalah hari yang mana kelas 11 akan mengadakan jejak alam yang di lakukan di salah satu hutan. walaupun keadaan Alea masih belum sepenuhnya pulih tadi gadis itu tetap memaksa ikut karena dia juga belum pernah ke hutan atupun ke gunung.

Ada tiga kelompok yang sudah terbagi begitupun juga dengan bus yang sudah yang jumlahnya mengikuti ada berapa kelompok. sebelum berangkat, absen adalah hal yang sangat penting setelah semuanya sudah di dalam kini merupakan berangkat dengan bus yang di tumpangi Regantara yang memimpin.

3 kelompok tersebut di acak dan tidak berdasarkan kelas agar interaksi ketiga kelas tersebut bisa terjalin dengan baiknya. Regantara satu kelompok dengan 4 anggota osis dan juga Alea dan Lila. memang suatu kebetulan sekali mereka satu kelompok.

Perjalanan mereka tidak ada kendala apapun hingga tak berselang lama kini sampai mereka di sebuah tempat tujuan. Bis terparkir dengan rapinya kemudian semuanya pun turun dengan tertib. Lagi lagi absen di lakukan kembali dan mereka mendapatkan arahan langsung dari guru dan petugas yang mengurusi area tersebut. petugas pun memberitahu medan hutan yang akan mereka lalui.

"Pastikan kalian berhati-hati dan tetap pada kelompok masing-masing. Jangan ada yang terpisah. Kita berangkat bersama juga harus kembali bersama. Apa kalian mengerti!!!" kata Bagas salah satu guru yang memberi arahan pada seluruh siswa.

"Paham." jawab mereka serempak.

Setelah berdoa mereka pun mulai kegiatannya. Kelompok 1,2,3 terpisah dan di tempatkan di beberapa titik berbeda untuk mencari apa yang sudah di tugaskan kemarin di sekolah. Tak lupa mereka juga harus mengabadikan kegiatan mereka untuk di jadikan dokumentasi sebagai bukti jika mereka telah melakukan tugas sekolah.

Mereka berjalan dengan pelan dan penuh ke hati-hatian. Lila terus memegangi Alea karena khawatir dengan kondisi gadis itu, sementara Alea hanya berdecak kesal saja karena menurutnya Lila over khawatir terhadapnya.

Ketika menemukan benda dan membaca petunjuk nya, kini mereka di haruskan untuk beristirahat lebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan bendera ketiga. Hari sudah semakin sore dan pukul 5 sore mereka sudah menemukan bendera ke 3. Mengikuti petunjuk tersebut akhirnya guru pembimbing pun memutuskan untuk mendirikan tenda di sana.

"Setelah ini kalian harus mencari apa yang sudah di tuliskan di bendera tadi. ingat, kalau kalian menemukan bendera bewarna hitam bergambar mawar itu artinya kalian harus kembali karena itu batas area yang harus kita telusuri. Apa kalian paham?!!!" kata Bagas.

Setalah mendengar itu kini mereka pun mulai mencarinya. 1 kelompok itu di bagi menjadi 4 kelompok dan seperti awal mereka mencari di titik berbeda-beda. Sepanjang perjalanan mereka selalu berhitung untuk memastikan jumlah mereka masih lengkap.

"3...." kata Lila tapi cukup lama tidak ada balasan dari Alea yang ada di belakangnya.

"Al....???" tanya Lila dengan berbalik dan mengedarkan pandangannya tapi tidak menemukan Alea.

"Al!!!! Lo dimana??!!", teriak Lila dengan paniknya yang membuat teman-temannya juga ikut terkejut.

"Alea kemana Lil??" tanya Gilang yang merupakan pemimpin kelompok tersebut.

"Ngga tau tadi masih di belakang gue. Al!!!!! Lo dimana !!!? Jangan bercanda deh ngga lucu!!!" teriak Lila.

"Kita balik kita cari dia, barangkali dia ketinggalan karena kebelet pipis atau apa." kata Gilang.

Mereka terus mencari dan menelusuri jalan awal yang mereka lalui tapi tidak ada tanda-tanda jika Alea ada disana. Hingga akhirnya merekapun kembali ke camp dan ternyata disana masih ada kelompok 4 yang ternyata sudah menyelesaikannya.

"Alea mana?" tanya Regantara ketika tidak mendapati Alea.

"Ngga tau Alea tiba-tiba ilang gitu aja. Bantuin kita nyari Alea." kata Gilang yang membuat Regantara terkejut begitupun juga yang lainnya.

"Gimana bisa ilang....haissss yaudah kita cari." kata Bagas.

Disisi lain, Alea yang menyadari jika ia sudah terpisah dari rombongan pun panik. Ia berteriak memanggil semuanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. ia tidak tahu medan hutan yang di lalui saat ini dan sialnya dia lupa tadi ia berjalan lewat mana saja.

"Lila!!!!! Nanda!!!!Gilang!!!!" teriak Alea dengan terus mencari jalan keluar. Ia mengeluarkan hp nya dan yang terfikir saat ini hanyalah Regantara saja.

Mendengar hp nya berdering membuat Regantara kesal bukan main tapi setelah melihat siapa yang meneleponnya ia langsung terkejut dan mengangkatnya.

"Al???? Alea??? Lo dimana?? Halooo.....Al Alea Al halooo...aishhhhh!!!!!" kata Regantara dengan kesalnya karena tiba-tiba saja sinyalnya menghilang.

"Siapa Rey?" tanya Bagas.

"Alea Pak. Dia tersesat tapi ngga ada sinyal sama sekali disini." kata Regantara yang membuat semua orang mengeluarkan hp nya dan benar saja tidak ada satupun sinyal di sana.

"Yaudah kita cari saja. Lang, kamu tau kan jalur yang tadi kamu sama kelompok kamu lewati." tanya Bagas yang di angguki oleh Gilang.

"Rey!!!!" teriak Alea yang mulai takut karena hari sudah gelap apalagi ia hanya sendirian saja.

Regantara yang semakin panik dan khawatir pun akhirnya memutuskan untuk mencari sendiri dengan arah yang berbeda dari mereka semua.

"Alea!!!" teriak Regantara dengan terus mencari Alea .

gelap malam benar-benar menyulitkannya untuk mencari arah yang benar dan segera menemukan Alea. Regantara terus berteriak agar Alea bisa mendengar suaranya.

Tanpa tahu arah yang benar, tak terasa kini Alea malah semakin masuk ke dalam hutan. Ia hanya berbekal satu kayu lumayan besar untuk berjaga-jaga dan lampu senter di hp nya.

"Tolonggg!!!! Rey!!! Lila!!! Dimana kalian???!" teriak Alea dengan menyingkirkan ranting ranting yang menghalangi jalan mereka.

"Aarrrrgghhhhhh!!!!" teriak Alea ketik tak sengaja kakinya terpeleset dan hampir saja ia masuk ke dalam rawa-rawa jika saja ia tidak langsung berpegangan pada pohon yang ada di sampingnya

"Akhhhhh sakit...." kata Alea dengan merasakan sakit luar biasa pada kakinya yang terkilir hingga membiru

Ia hampir menangis karena benar-benar sangat sakit tapi sebisa mungkin ia menahannya dan mencoba berdiri dengan bantuan kayu yang dia bawa. ia berjalan dengan menyeret kakinya. Rasa sakit tidak membuatnya berhenti begitu saja, karena jika dia hanya berdiam diri di suatu tempat tanpa usaha untuk mencari jalan keluar semuanya hanya akan sama saja dan ia akan terus terjebak di hutan itu.

"Reyyyy!!!! Lila!!!!" teriak Alea lagi dengan terus berjalan menyusuri gelapnya hutan.

Hujan mulai turun dengan derasnya tapi ia tidak berhenti begitu saja dan terus melanjutkan langkahnya dengan terus memanggil nama teman-temannya.

"Huftttt huffttt gue harus kuat gue harus bisa keluar dari sini..." ucap Alea dengan menyemangati dirinya sendiri tapi kondisinya benar-benar tidak memungkinkan.

Tiba-tiba saja Alea terjatuh dan rasanya tidak punya tenaga lebih untuk bangun. Tubuhnya benar-benar terasa dingin dan menggigil. matanya juga sudah berkunang-kunang tapi ia memaksakan untuk tetap terjaga.

"Peluit....gue bawa peluit...." ucap Alea dengan merogoh sakunya.

dengan sisa tenaganya ia pun berusaha untuk sampai ke bawah pohon agar bisa bersandar di sana kemudian ia meniup peluit sekencang mungkin.

"Al Alea Lo dimana!!!??" teriak Regantara dengan tubuh yang sudah basah kuyup tapi seketika ia berhenti ketika telinganya menangkap bunyi peluit .

"Al!!!!" teriak Regantara dengan berlari tapi sialnya dia terpeleset yang membuat tangannya lebam karena menghantam batu.

"Al!!!" teriaknya lagi dengan mencari sumber suara peluit tersebut tapi semakin lama suaranya semakin kecil dan menghilang.

"Kok hilang??? Al!!!! Alea!!!" teriak Regantara yang mulai panik.

"Rey....Gue disini!!!" kata Alea dengan suara agak kerasnya ketika melihat bayangan Rey sekelebatan.

Alea berusaha untuk meniup peluitnya lagi dengan sisa tenaga yang ada sehingga membuat Regantara menoleh ke sumber suara dan langsung berlari menghampiri Alea yang sudah benar-benar pucat, serta tubuhnya sedingin es.

"Rey...gue takut...ayo pulang." kata Alea.

"Al, Lo harus kuat, kita pergi dari sini cari jalan keluar." kata Regantara dengan mengangkat tubuh Alea.

"Akhhhh...." erang Regantara ketika merasakan tangannya yang sakit karena terpeleset tadi.

"Ngga bisa Rey, kaki gue sakit. gue ngga bisa berdiri." ucap Alea.

"Naik. kita keluar dari sini bareng." kata Regantara dengan berjongkok sehingga membuat Alea langsung naik ke punggung Regantara.

"Rey gue dingin....gue ngga bisa pulang bareng Lo kayaknya. Lo pulang sendiri ya." kata Alea dengan omongan yang semakin kesana kesini.

"Ssttt diemmm kita bakal keluar bareng-bareng." ucap Regantara yang semakin khawatir jika Alea terkena Hipo.

Bukannya berhenti justru hujan semakin deras dan di sertai badai sehingga membuat Regantara tidak ada pilihan lain selain mencari tempat untuk berteduh tapi tidak mungkin mereka akan menemukannya mengingat mereka berada di tengah hutan dan di malam hari.

Hingga setelah sekian lama mencari Regantara melihat ada gubuk kecil entah milik siapa dia juga tidak tahu di sekitarnya juga ada tanaman seperti daun kacang tanah, entah siapa yang berkebun di tengah hutan seperti itu.

Regantara meletakkan Alea dengan hati-hati di gubuk tersebut , sementara keadaan Alea benar-benar sudah mengkhawatirkan. Sepanjang perjalanan Alea terus berceloteh yang membuat Regantara semakin khawatir.

"Rey..." ucap Alea dengan lemahnya.

"Lo harus bertahan Al." kata Regantara yang akhirnya melepaskan bajunya sehingga membuatnya bertelanjang dada.

"Ngga ada cara lain Al, gue ngga mau Lo terus kaya gini." kata Regantara yang sadar jika Alea terkena Hipo dan itu harus segera di obati salah satunya dengan skin to skin.

Antara ragu ingin melakukan atau tidak, tapi karena tidak ada pilihan lain akhirnya dengan memalingkan wajahnya, Regantara melepaskan semua baju Alea beserta bra yang di pakainya.

"Akhhhh gue bisa gila kalau kaya gini...." umpat Regantara dengan mendongak.

"Gue ngga maksud apa-apa, gue cuman mau Lo sembuh." kata Regantara yang akhirnya membantu Alea untuk bangun dan membuat gadis itu agar bisa duduk di pangkuannya sehingga ia bisa memeluknya dan menyalurkan sedikit energi hangat lewat tubuhnya.

"Asihhh gue bisa gila beneran ini. Tahan Rey Lo pasti bisa ngelakuin ini." kata Regantara yang merasakan seluruh tubuhnya tiba-tiba panas karena sesuatu.

Kini tubuh keduanya benar-benar menempel tanpa sehelai benangpun. Regantara memeluk Alea dari depan dan menggosok gosok punggung gadis itu.

"Al lu bertahan. Lo harus bertahan." kata Regantara yang terus berusaha memberikan kehangatan bagi Alea.

Alea hanya bisa menghela nafasnya saja beberapa kali kemudian dengan sisa tenaganya ia balas memeluk Regantara dengan eratnya agar cara yang di lakukan Regantara berhasil

"Jangan di lepas." kata Regantara dengan khawatirnya.

.....

Disisi lain semua anggota yang berusaha mencari keberadaan mereka berdua akhirnya memutuskan untuk kembali ke camp karena cuaca yang tidak mendukung dan mereka akan melanjutkan pencariannya di pagi hari.

"Jika ada yang keluar lagi tanpa ijin dari bapak, maka bapak pastikan siapapun tidak akan di perbolehkan mengikuti ujian." kata Bagas dengan mengancam semuanya karena ia tidak mau jika ada siswa lagi yang hilang.

"Tetap di tenda kalian dan kita akan melanjutkan besok." lanjutnya

"Udah Lo tenang, Alea sama Regantara pasti di temuin kok. Lo istirahat dulu besok kita cari lagi." kata Nindi dengan menenangkan Lila yang sedari tadi menangis.

"Istirahat Lo bilang? Temen kita loh ada di dalam hutan dan kita ngga tau sekarang gimana keadaan mereka, dan Lo nyuruh gue buat istirahat dan ngga ngelakuin apapun gitu?" kata Lila.

"Please Lil jangan memperburuk keadaan kaya gini, nurut kata gue, kita cari lagi besok. Cuaca di luar ngga memungkinkan kita buat nyari. Besok ada timsar yang bakal bantu cari mereka." kata Nindi dengan menenangkan Lila

....

"Al tatap gue..." kata Regantara dengan memegangi wajah Alea yang hampir hilang kesadaran.

"Lo harus tetap sadar, Lo ngga boleh kaya gini." kata Regantara dengan menepuk pipi Alea pelan sementara gadis itu sudah tidak menghiraukan ucapan Regantara dan matanya perlahan lahan tertutup membuat Regantara semakin panik.

"Al sadar Lo harus bertahan Alea hei.... apa yang harus gue lakuin...." kata Regantara dengan bingungnya.

Tanpa berfikir lagi ia langsung meraih tengkuk Alea dan menciuminya dengan lembut. Alea membuka matanya sedikit yang membuat Regantara merasa lega tapi ia tidak menghentikan ciumannya pada Alea hingga setelah cukup lama Regantara melakukan kini ia merasakan balasan dari Alea yang membuatnya lega sehingga ia menyudahinya dan mengusap pelan bibir Alea.

"Lo harus tetep sadar. Gue bakalan ngelakuin apapun dan kita bakal keluar dari sini sama-sama. Lo percaya gue kan." kata Regantara yang membuat Alea menatapnya dengan lemah.

"Jangan lepasin gue." kata Regantara yang mulai memeluk Alea kembali.

"Rey...gue ngga kuat." ucap Alea dengan lemahnya dan seluruh badannya mulai menggigil kembali.

Waktu terus berjalan dan hujan turun semakin deras di sertai badai. hawa di sana benar benar sangat dingin di tambah lagi kondisi Alea yang tadinya sudah agak mendingan kini drop lagi sehingga membuat Regantara benar-benar panik dan takut jika terjadi apa apa pada Alea, bagaimanapun juga Alea kini adalah istrinya dan juga merupakan tanggungjawabnya. ia tidak tahu harus mengatakan apa pada orang tua Alea jika sampai terjadi sesuatu pada gadis itu.

"Ngga ada cara lain, maaf gue harus ngelakuin ini Al." kata Regantara yang mulai mencium Alea dengan lembutnya sambil melepaskan celana yang di pakai Alea.

"Maaf gue ngga punya pilihan lain." ucapnya dengan menelan ludahnya saat merasakan jika miliknya mulai terbangun dari tidur panjangnya selama ini.

"Maaf." lagi lagi Regantara hanya bisa mengucapkan maaf dan mencium kening gadis itu sebelum akhirnya dia melakukan hubungan suami istri dengan Alea agar kondisi gadis itu semakin membaik

"Lo harus bertahan Al. Setelah ini Lo bakal marahin gue habis-habisan ngga masalah yang penting Lo harus sembuh." kata Regantara dengan terus melanjutkan aktivitasnya

....

Pagi hari pun tiba dan hujan masih turun tapi tidak terlalu deras seperti tadi malam. Regantara terkejut mengingat kejadian semalam sehingga langsung bangun dan memeriksa suhu tubuh Alea yang ternyata sudah membaik.

"Syukurlah." ucap Regantara dengan menghela nafasnya lega.

Regantara melihat tas yang di bawa Alea dan tanpa meminta izin ia langsung membukanya dan melihat apa saja yang di bawa gadis itu. Hanya ada 1 roti dan 1 air mineral saja.

"Ssssttt Al...." ucap Regantara dengan menepuk pelan pipi Alea sehingga gadis itu mengerjapkan matanya perlahan.

"Rey..." ucap Alea dengan bangun.

"Lo makan dulu buat isi tenaga setelah ini kita cari jalan lagi. Di luar masih hujan tapi juga ngga mungkin kita terus ada disini" kata Regantara dengan memberikan semua rotinya pada Alea.

"Lo juga makan." kata Alea dengan membagi rotinya sama rata.

"Apa yang Lo rasain sekarang?" tanya Regantara.

"Gue udah baik-baik aja. makasih udah dateng, gue ngga tau kalau Lo ngga Dateng." kata Alea.

"Sebenarnya apa yang terjadi sampai Lo kepisah sama kelompok Lo?" tanya Regantara.

"Tolong ambilin tas gue dong." kata Alea kemudian mengambil sesuatu dari tasnya.

"Gue liat ini dan gue ambil karena gue suka." kata Alea dengan menunjukkan bunga hydrangea

"Gara gara itu????" kata Regantara dengan tidak habis pikirnya

"Hehehe gue suka bunga ini. Tapi sayangnya udah layu dan rusak." ucap Alea.

"Lo tau ngga Lo hampir mati tadi malem??" kata Regantara dengan kesalnya.

"Iya iya maaf udah ngerepotin Lo." kata Alea dengan mengerucutkan bibirnya membuat Regantara teringat kejadian tadi malam yang membuat berteriak seperti orang gila

"Terjadi sesuatu sama gue tadi malam?" tanya Alea dengan bingungnya.

"Lo ngga inget sama sekali?" tanya Regantara.

"Iya gue inget." kata Alea yang membuat Regantara heran.

"Lo ngga marah sama gue?" tanya Regantara.

"Emang Lo siapa gue?" tanya Alea yang membuat Regantara bingung.

"Bukannya Lo bilang sendiri Lo punya hak atas semua hal tentang gue. Yaudah termasuk ini kan? ngapain gue marah sama Lo, walaupun hubungan kita ngga sehat tapi tetep saja kita punya hubungan lebih dari itu Rey." kata Alea yang membuat Regantara terdiam.

"Lo suami gue." lanjutnya.

"udah ayo cari jalan keluar." kata Regantara dengan mengalihkan pembicaraan.

"Lo bisa jalan ngga?" tanya Regantara.

"Ngga tau, gue coba dulu." ucap Alea dengan berusaha berdiri tapi ternyata masih tidak bisa justru kakinya semakin sakit.

"Gue bisa hufttt..." ucap Alea dengan memberikan isyarat kalau dirinya baik-baik saja.

"Serius?? Ngga mau gue bantu?' tanya Regantara.

"Iya ayo...gue ada bawa jas hujan tapi cuman satu." ucap Alea.

"Lo aja yang pakai, ntar pingsan di tengah jalan karena kedinginan bikin repot lagi." kata Regantara.

Akhirnya merekapun keluar dari gubuk itu dan mulai mencari jalan keluar sementara di sisi lain 25 timsar dan semua siswa juga tengah mencarinya lagi. mereka menyebar di beberapa tempat yang memungkinkan Regantara dan Alea di sana.

"Al Lo masih kuat?" tanya Regantara.

"Masih." jawab Alea

Di tengah perjalanan tiba-tiba saja Regantara merasakan perutnya yang sangat sakit. ia berusaha untuk menahan sakit itu dengan memeganginya. Suhu tubuhnya juga tiba-tiba naik dan matanya berkunang-kunang.

"Rey!!!!" Seru Alea dengan terkejutnya ketika tiba-tiba saja Regantara pingsan di depannya.

"Rey bangun!!!!" kata Alea dengan paniknya.

"Rey!!!! Bangun!!! Gue tau Lo kuat!!! please bangun hiks!!!!" ucap Alea dengan menangis dan tetap berusaha membangunkan Regantara yang pingsan.

"Akhhhh....." teriak Alea ketika terpeleset yang membuat kakinya semakin sakit dan juga berdarah karena ada ranting yang menancap di kakinya.

Ia merobek bajunya sendiri dan mengikatnya di kakinya agar darah tidak terus keluar dan juga untuk membantu mengurangi nyeri.

Ia berusaha untuk mengangkat tubuh Regantara tapi tenaga tidak cukup karena tubuh Regantara yang berat dan juga ia belum sepenuhnya sembuh. Di tengah hutan yang tengah hujan ia menangis dengan panik dan khawatirnya sambil terus berteriak meminta tolong.

"Rey bangun hiksss ..."

"Tolong!!!!!!"

Akhirnya ia pun menemukan sebuah ide untuk membawa tubuh Regantara. Ia mencari kayu besar yang lumayan banyak dan juga akar pohon yang bisa ia gunakan untuk mengikat. Rasa sakit pada kakinya sudah tidak tidak ia rasa karena keselamatan Regantara sekarang nomor satu.

"Rey Lo harus bertahan sebentar lagi kita bisa keluar dari sini." kata Alea dengan menyusun semua kayu dan di ikat dengan akar sehingga membentuk seperti sebuah papan dengan sisa akar yang ia gunakan untuk menarik papan tersebut.

Ia mengangkat tubuh Regantara yang kuat dengan sepenuh tenaga kemudian ia baringkan di atas papan itu kemudian ia mulai menariknya dengan kuat kuat.

"Aaaaaaaakhhh Rey Lo harus bertahan." teriak Alea dengan terus berusaha menarik papan itu bersama Regantara yang ada di atasnya yang tidak sadarkan diri.

Alea benar-benar mengerahkan semua tenaganya untuk membawa Regantara keluar dari hutan itu. Rasa sakit dan lelah sudah tidak di rasakan lagi. Ia juga melepaskan jas hujannya dan ia gunakan untuk menutupi tubuh Regantara sementara dirinya sudah basah kuyup.

Tangannya juga sudah mengeluarkan darah karena menarik terlalu kuat akar tapi ia masih tidak ingin berhenti sebelum mereka mendapatkan pertolongan. Hingga akhirnya tenaganya pun benar-benar tak cukup lagi untuk menarik papan itu sehingga ia duduk bersimpuh dengan kepala yang ia letakkan di dada Regantara.

"Hiksss...Reyy bangun dong gue ngga suka lo kaya gini." ucap Alea dengan menggoyangkan tubuh Regantara tapi tidak membuat pria itu sadar

Hingga Alea memberikan nafas buatan juga pada Regantara tapi pria itu masih belum sadar. Ia semakin khawatir dengan kondisi Regantara dan memaksakan diri untuk tetap membawa Regantara keluar.

"Aaaaarrrrghhhhhh...."

Timsar dan semua orang yang tengah mencari pun mendengar teriakkan itu sehingga mereka langsung mencari sumber suara.

"Disana!!!" teriak salah seorang timsar yang melihat Alea begitupun Alea yang sadar jika ada orang lain selain mereka sehingga ia langsung jatuh terduduk dengan menangis sejadi-jadinya.

"Tolong!!!" kata Alea dengan menangis.

"Al ya tuhan....." kata Lila dengan menangis melihat keadaan Alea dan Regantara seperti itu.

Semuanya pun membantu membawa Regantara dan Alea untuk keluar dari hutan. Alea menolak untuk di obati sebelum melihat Regantara sadar hingga pada akhirnya Regantara pun di larikan ke rumah sakit dengan mobil salah satu timsar.

Terpopuler

Comments

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

perjuangan yang panjang dan tidak sia sia

2024-01-22

1

Rita Riau

Rita Riau

dalam keadaan darurat,,,unboxing

2023-12-03

0

Wanti Ningsih

Wanti Ningsih

malam pertamanya di gubuk, tengah hutan lagi tapi gak apa yg penting bisa sembuh tuh alia

2023-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 MENDISIPLINKAN
2 PERJODOHAN
3 SEHARIAN NGGAK DI HUKUM? YA NGGAK MUNGKIN.
4 REY? REGANTARA???
5 TEPAT WAKTU
6 PERJANJIAN PERNIKAHAN
7 SETELAH MENIKAH
8 KEDATANGAN LILA
9 GOSIP BARU
10 TIDUR SERANJANG
11 DI HUKUM
12 DEMAM
13 PINGSAN
14 JEJAK ALAM
15 DI RAWAT
16 GARIS DUA
17 KEDATANGAN LOLLY
18 STRES
19 HARUS DI JAGA
20 LOLLY TAHU
21 KEDATANGAN MERTUA
22 LELAH DENGAN SEMUANYA.
23 SEMUA ADA BATAS KESABARANNYA
24 CALIFORNIA
25 MENDADAK BULAN MADU.
26 BERBAIKAN
27 SAMPAI DI RUMAH
28 KARENA LO ORANG PERTAMA BUAT GUE
29 POSESIF
30 MANGGIS
31 BAGAI CANDU
32 MENDADAK POSESIF
33 TURNAMEN SEPAK BOLA
34 CEMBURU
35 IKUT KE KANTOR
36 RINDU
37 JADI PENGUNTIT
38 TERBUKA
39 MARAH
40 KEJUTAN ULANG TAHUN
41 TUDUHAN
42 POMPA ASI
43 PENCURI
44 KONDISI MEREKA
45 PERMASALAHAN KANTOR
46 INSIDEN PENCULIKAN
47 ALEA DI SEKAP
48 OPERASI
49 PULANG
50 AURA BARU
51 WELCOME BABY MEYLIN
52 TERUNGKAP
53 SEDIKIT MASALAH
54 PERAN YANG SANGAT MENYENANGKAN
55 HARI KELULUSAN
56 KE KAMPUS
57 MENJADI PERWAKILAN DARI MAHASISWA BARU
58 FOTO DAN IMUNISASI
59 KEJUTAN ULANG TAHUN REGANTARA
60 MERASA ANEH
61 KECELAKAAN
62 MENINGGALKANNYA
63 PEMAKAMAN DAN KESEDIHAN
64 MEMPERKENALKAN MEYMEY
65 KEBAHAGIAAN
66 MENDAPAT KESEMPATAN
67 TIDAK PUNYA AYAH
68 ENISA LAY
69 FESTIVAL KAMPUS
70 SIAPA DIA???
71 KECURIGAAN ALEA
72 RASA PENASARAN
73 PERTEMUAN DENGAN MEYMEY DAN MEGI
74 PERTEMUAN DENGAN MEYMEY DAN MEGI 2
75 PRESENTASI DAN GUEST
76 COKLAT MANIS SEPERTI KASIH SAYANG PAPA
77 BERMAIN
78 MENYATAKAN PERASAAN????
79 LAMPU HIJAU
80 BELUM TERPIKIRKAN
81 PERDEBATAN
82 TINGKAH KEDUA BOCAH NAKAL
83 TERKEJUT
84 DI TOLAK?
85 SALAH PAHAM
86 MEMUTUSKAN UNTUK PERCAYA
87 MOMENT YANG DI TUNGGU
88 WISUDA DAN ULANG TAHUN
89 TAMAN BERMAIN
90 PERASAAN YANG SESUNGGUHNYA
91 MELAMAR?
92 FINALLY END
Episodes

Updated 92 Episodes

1
MENDISIPLINKAN
2
PERJODOHAN
3
SEHARIAN NGGAK DI HUKUM? YA NGGAK MUNGKIN.
4
REY? REGANTARA???
5
TEPAT WAKTU
6
PERJANJIAN PERNIKAHAN
7
SETELAH MENIKAH
8
KEDATANGAN LILA
9
GOSIP BARU
10
TIDUR SERANJANG
11
DI HUKUM
12
DEMAM
13
PINGSAN
14
JEJAK ALAM
15
DI RAWAT
16
GARIS DUA
17
KEDATANGAN LOLLY
18
STRES
19
HARUS DI JAGA
20
LOLLY TAHU
21
KEDATANGAN MERTUA
22
LELAH DENGAN SEMUANYA.
23
SEMUA ADA BATAS KESABARANNYA
24
CALIFORNIA
25
MENDADAK BULAN MADU.
26
BERBAIKAN
27
SAMPAI DI RUMAH
28
KARENA LO ORANG PERTAMA BUAT GUE
29
POSESIF
30
MANGGIS
31
BAGAI CANDU
32
MENDADAK POSESIF
33
TURNAMEN SEPAK BOLA
34
CEMBURU
35
IKUT KE KANTOR
36
RINDU
37
JADI PENGUNTIT
38
TERBUKA
39
MARAH
40
KEJUTAN ULANG TAHUN
41
TUDUHAN
42
POMPA ASI
43
PENCURI
44
KONDISI MEREKA
45
PERMASALAHAN KANTOR
46
INSIDEN PENCULIKAN
47
ALEA DI SEKAP
48
OPERASI
49
PULANG
50
AURA BARU
51
WELCOME BABY MEYLIN
52
TERUNGKAP
53
SEDIKIT MASALAH
54
PERAN YANG SANGAT MENYENANGKAN
55
HARI KELULUSAN
56
KE KAMPUS
57
MENJADI PERWAKILAN DARI MAHASISWA BARU
58
FOTO DAN IMUNISASI
59
KEJUTAN ULANG TAHUN REGANTARA
60
MERASA ANEH
61
KECELAKAAN
62
MENINGGALKANNYA
63
PEMAKAMAN DAN KESEDIHAN
64
MEMPERKENALKAN MEYMEY
65
KEBAHAGIAAN
66
MENDAPAT KESEMPATAN
67
TIDAK PUNYA AYAH
68
ENISA LAY
69
FESTIVAL KAMPUS
70
SIAPA DIA???
71
KECURIGAAN ALEA
72
RASA PENASARAN
73
PERTEMUAN DENGAN MEYMEY DAN MEGI
74
PERTEMUAN DENGAN MEYMEY DAN MEGI 2
75
PRESENTASI DAN GUEST
76
COKLAT MANIS SEPERTI KASIH SAYANG PAPA
77
BERMAIN
78
MENYATAKAN PERASAAN????
79
LAMPU HIJAU
80
BELUM TERPIKIRKAN
81
PERDEBATAN
82
TINGKAH KEDUA BOCAH NAKAL
83
TERKEJUT
84
DI TOLAK?
85
SALAH PAHAM
86
MEMUTUSKAN UNTUK PERCAYA
87
MOMENT YANG DI TUNGGU
88
WISUDA DAN ULANG TAHUN
89
TAMAN BERMAIN
90
PERASAAN YANG SESUNGGUHNYA
91
MELAMAR?
92
FINALLY END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!