Di sisi lain tepatnya di rumah Regantara, tampak pria itu juga tengah duduk diam seribu bahasa setelah mendengar perkataan ayahnya.
"Kamu punya pacar? Papa sudah bilang sama kamu jangan pacaran karena kamu udah papa jodohin dari kecil. Putusin pacar kamu sekarang juga." kata Erlangga dengan marahnya.
"Telpon dia!!! bilang di depan papa." kata Erlangga yang membuat Regantara hanya menurut saja karena hanya akan sia-sia dia melawan ayahnya.
Ia pun menelpon kekasihnya dan langsung mengutarakan maksudnya di depan Erlangga. Setelah itu ia mematikan hp nya dan menatap Erlangga dengan tajam.
"Udah kan." kata Regantara.
"Jangan temui dia lagi, karena kamu akan segera menikah. Besok papa bakal atur pertemuan sama keluarga sahabat papa." kata Erlangga.
"Terserah papa." kata Regantara dengan cueknya.
setelah ayahnya pergi, ia langsung menghubungi kekasihnya lagi dan mengajaknya bertemu di taman tempat mereka jadian.
"Apa maksud kamu ngomong kaya gitu? Ngga lucu ya!!" kata Livy dengan marahnya.
"Dengerin aku dulu aku mau ngomong. kamu mau nunggu aku kan." kata Regantara.
"Apa kenapa?" tanya Livy.
"Aku di jodohin sama orang tua ku." kata Regantara.
"Terus kamu mau?" tanya Livy.
"Aku ngga ada pilihan lain Li. Tapi percaya deh itu cuman terpaksa dan aku bakal tetap sama kamu." kata Regantara.
"Ngga mungkin Rey!!! Kamu tega ya sama aku. Udahlah terserah kamu aja. emang dari dulu cuman aku yang berjuang, kamu ngga pernah." kata Livy dengan menghapus air matanya sambil pergi.
"Li tunggu!!!" teriak Regantara tapi Livy malah berlari.
.
.
.
Pagi ini Alea telat ke sekolah lagi dan ia harus memanjat pagar belakang sekolah agar tetap bisa masuk. Semalaman ia tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan ayahnya yang ingin menjodohkan dirinya.
"Hufftt akhirnya..." ucap Alea ketika berhasil turun dengan sempurna.
"Bangga banget ya, udah masuk sekolah telat, pake manjat pager belakang sekolah." kata seorang pria yang sudah berada di belakangnya sehingga membuat dia terlonjak kaget.
"Ngagetin aja sih Lo. kenapa sih dimana mana selalu ada Lo? kayaknya emang bener deh sekolah ini milik keluarga Lo ya. Ayolah kita damai ya Rey, sumpah gue ngga ada tenaga buat debat sama lo. gue langsung ke kelas ya." kata Alea
Di lihat dari raut wajah Regantara membuat Alea mengerti jika sekarang bukan waktunya untuk bercanda. entah Rey sedang ada masalah atau apa tapi Alea memilih untuk menurut saja walaupun ia juga sebenarnya lemas.
"Lo di hukum sampai istirahat." kata Regantara dengan berlalu pergi.
Alea mendongak menatap bendera yang tertiup angin dan berkibar dengan indahnya. Ia mulai hormat di tengah-tengah halaman sekolah. Bukan hanya dirinya saja, tapi ada beberapa siswa juga yang tengah berlari mengelilingi halaman.
pelajaran pertama pun sudah berlalu dan Alea masih stay di depan tiang bendera dengan hormat. Terik matahari dan keringat sudah membahasi tubuhnya. Kaki yang pegal tidak ia rasakan. sesekali ia juga mengelap keringat.
Sebuah tangan yang memegang minuman tiba-tiba saja ada di samping Alea.
"Lo kok seneng banget sih di hukum kaya gini. Padahal rumah Lo Deket kan dari sekolah." kata Iyan yang membuat Alea langsung meminumnya dengan habis.
"Ngga tau gue. makasih ya hampir aja gue mati kehausan .'' kata Alea.
"Udah lah balik ke kelas aja yok. Ntar gue yang bilang ke Rey." kata Iyan yang memang teman sekelas Alea.
"Bentar lagi kelar kok. gue mau langsung ke kantin kalau udah istirahat." kata Alea.
Iyan yang melihat Regantara pun langsung menghampirinya membuat Regantara hanya menatapnya saja sekilas.
"Siapa Lo? Pacarnya? Ya kalau Lo mau gantiin ya silahkan." kata Regantara dengan berlalu pergi.
"Lo ngapain disini sih, udah sana masuk." kata Alea.
"Lo yang masuk ntar dehidrasi. Gue udah bilang ke Rey kalau gue yang bakal gantiin Lo." kata Iyan.
"Enggak lah mana bisa. gila Lo ya!! Udah sana abis ini istirahat, kita makan di kantin." kata Alea.
"Lo aja sana." kata Iyan.
"Sumpah ya kalau Lo masih kekeh, gue beneran marah ya." kata Alea tapi tidak di hiraukan oleh Iyan justru pria itu tetap berdiri yang membuat Alea menghela nafasnya saja.
Kriiingggg
Keduanya langsung berlari menuju kantin dan memesan minuman dingin kemudian menghabiskannya dalam sekejap terlebih Alea yang kelihatan sangat kehausan.
"huffftt akhirnya." ucap Alea.
"Lahh kalian berdua disini?" tanya Lila dengan herannya.
"iya nih ni anak malah ikut-ikutan gue di hukum. Aneh emang." kata Alea.
"Namanya juga cinta Al." kata Lila dengan terkekeh.
"Sembarangan kalau ngomong." seru Iyan dengan menatap Lila tajam.
"Yeeee marah Lo." kata Lila yang ikut bergabung bersama mereka.
"Coba deh Al, lu stel alarm biar bangun Lo ngga kesiangan. heran gue deh keknya sehari aja Lo ngga di hukum kayanya ngga mungkin. pasti adaaaa aja masalah yang Lo bikin." kata Lila.
"Ya gimana dong, yang lainnya buat prestasi, gue buat masalah pfffttt." kata Alea dengan menahan tawanya.
"aneh banget sih Lo." kata Lila.
Memang sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Alea jika mendapatkan hukuman. orang tuanya juga sering kali menasehatinya dan menyarankan agar berangkatnya tidak jalan kaki, tapi bukan Alea namanya jika hanya mengiyakan begitu saja. Ia sudah terbiasa dengan hukuman semacam itu jadi ia tidak masalah jika pun setiap hari harus mendapatkan hukuman.
"Gue ke toilet dulu ya, kebelet." kata Alea dengan berlari.
ia terus berlari hingga saat akan berbelok dia menabrak seseorang yang membuatnya terjatuh begitupun orang yang di tabrak.
"Lo gimana sih hati-hati dong!!" kata Regantara dengan kesalnya.
"Sorry Rey gue buru-buru. Sorry sorry." kata Alea dengan berlalu pergi
Regantara hanya berdecak kesal saja sambil mengambil tasnya. Ia buru-buru pergi karena ia mendapat telepon dari ayahnya ada perubahan schedule secara mendadak dan ia harus segera meeting dengan client.
tidak ada yang tahu jika Regantara sudah menjadi bos muda di usia yang masih sangat muda. Mereka hanya tau jika pria itu kerap kali ijin pulang lebih dulu karena suatu urusan. Walaupun begitu kepala sekolah hanya membiarkannya saja. Terlepas dari Regantara yang memang siswa pintar dia juga anak dari donatur tetap sekolahnya jadi apapun yang di lakukan Regantara tidak membuat kepala sekolah atau guru yang lainnya menegur atau menghukumnya, tentu mereka tidak sebodoh itu.
Saat hampir sampai di toilet, Alea baru sadar ternyata dia membawa kertas yang entahlah apa itu. Ia tidak tahu bagaimana bisa dia membawa kertas tersebut tapi yang jelas ia hanya bertabrakan dengan Regantara saja.
"Ahhh bodo amat lah yang penting gue keluarin dulu." ucap Alea .
Di dalam toilet ia membaca kertas itu yang ternyata dokumen perusahaan. Ia buru-buru pergi karena ia merasa jika kertas itu sangat penting apalagi ketika dia ingat jika Regantara membawa tas juga. Tapi ia masih bertanya-tanya kenapa pria itu membawa dokumen perusahaan ke sekolah.
Ia berlari mencari Regantara tapi tak menemukan pria itu hingga ia akhirnya sampai di parkiran dan ada mobil yang akan pergi. Alea langsung berlari dan berdiri tepat di depan mobil Regantara, sementara pria itu terkejut bukan main karena jika ia tidak langsung menginjak remnya, sudah pasti Alea tertabrak sekarang.
"Gila Lo ya!!! Ngapain berdiri di situ, gue buru-buru minggir." kata Regantara dengan membuka kaca mobilnya.
"Ini punya Lo kan?" tanya Alea dengan memberikan kertas itu pada Regantara.
"Dari mana Lo dapetin ini?" tanya Regantara dengan terkejut.
"Jatuh tadi. mangkanya hati-hati Lo udah tau penting malah di bawa ke sekolah." kata Alea.
"Thanks ya....udah minggir gue buru-buru." kata Regantara yang membuat Alea langsung minggir dengan wajah bingung dan kagetnya
"tuh orang kesambet apaan yak, seumur-umur baru denger dia bilang makasih." kata Alea yang kemudian menggelengkan kepalanya saja karena tidak ingin terlalu memikirkan hal yang menurutnya tidak penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
@sulha faqih aysha💞
dasar ketlay galak banget nanti kalau kamu tahu yang di jodohin calonnya alea pa masih pake tampang jutex
2024-01-22
1
Rita Riau
jutek banget Regantara sama Alea
2023-12-03
0