Episode 16

Gubrak....

Bara menabrak meja yang ada di ruang tengah. Tiba-tiba saja kepalanya terasa berputar. Dan perutnya terasa mual.

" Bara.. "

Hary yang mau masuk kamar terkejut melihat apa yang terjadi pada Bara. Bara terlihat membungkuk. Satu tangan memegang perutnya dan satu tangan yang lain berpegangan pada meja. Hary bergegas mendekati Bara.

" Kepala Bara pusing sekali.." Ucap Bara pelan. Dan kemudian dia terlihat mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Bara muntah. Dan muntahan itu adalah darah segar.

" Bara .. Kamu kenapa Nak.."

Hary semakin panik. Bara sudah tidak sadarkan diri. Untung saja Hary sangat sigap. Hary datang tepat waktu. Bara jatuh di pelukan Hary.

" Ma.. Mama.. "

Hary berteriak memanggil sang istri yang sedang di dapur menyiapkan cemilan.

" Ada apa pa... Astaghfirullah Bara. Kamu kenapa Nak.."

Mama yang datang tergopoh-gopoh dari dapur sangat terkejut melihat keadaan Bara. Muka Bara sangat pucat.Darah segar terlihat di lantai.

" Ma.. Segera siapkan mobil. Kita ke rumah sakit.." Hary segera mengangkat tubuh Bara. Walaupun berat dia berusaha untuk kuat. Untung ada satpam yang tadi mendengar teriakkan Hary sehingga bisa membantu mengangkat tubuh Bara.

Sedangkan mama segera mengambil kunci mobil dan mendekatkan mobil ke pintu depan. Kemudian turun duduk di belakang siap memangku tubuh Bara.

" Panggil supir saja ma.. " Teriak Hary

" Tidak sempat pa. Udah papa saja yang menyetir. Biar mama yang memangku kepala Bara. Ayo cepat pa. Bara sudah terlihat lemas sekali.."

Mereka berdua terlihat panik. Pak satpam membantu mengangkat tubuh Bara untuk di masukan ke dalam mobil.

Hary melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia merasa takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Hary tidak mau terlambat.Dia harus bisa segera sampai di rumah sakit.

Sepanjang jalan sang mama menangis melihat keadaan Bara. Bara tidak pernah sakit. Sekalinya sakit sangat membuatnya khawatir.

" Jangan menangis ma, tolong mama bacakan saja Ayat Al-Qur'an yang mama hapal."

Mama terkejut mendengar ucapan suaminya. Dia mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi di keluarga nya

"Pa. .. Ada apa sebenarnya. Mama yakin ada yang kalian berdua sembunyikan.."

"Mohon kali ini mama jangan banyak bertanya. Turuti saja apa yang papa minta. Demi Bara. Demi putra kita.."

Papa semakin kencang mengemudikan mobilnya. Sebenarnya Mama merasa takut. Namun dia harus tegar. Mereka harus sesegera mungkin sampai di rumah sakit.

" Pa.. Bisa tidak pelan sedikit. Mama tahu papa khawatir. Tapi jangan membahayakan nyawa kita semua seperti ini.."

Akhirnya papa memelankan mobilnya. Walaupun masih kencang juga. Untung jalanan tidak begitu padat. Sehingga mereka bisa segera sampai di rumah sakit.

Para dokter dan petugas sudah menunggu di pintu depan. Sebelumnya Hary telah menghubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu kalau mereka akan datang. Petugas segera mengangkat tubuh Bara dan meletakkan diatas bangkar . Dan segera mendorong menuju IGD.

Papa dan mama Bara mengikuti dari belakang. Mereka berlari untuk menyeimbangkan langkah agar tidak tertinggal dengan petugas yang berjalan cepat.

" Bapak dan ibu tunggu di luar ya . Biar kami tangani.."

Pintu ruangan IGD tertutup. Hary dan Mia menunggu di luar dengan perasaan yang tidak karuan. Cemas dan juga khawatir. Mia berjalan mondar-mandir. Sedangkan Hary duduk dengan tangan bersedekah.

" Ma.. Duduk sini..." Hary menepuk bangku kosong di sebelahnya. Mia hanya menoleh sekilas. Sekarang Mia berdiri bersandar pada tembok.

" Ma... Duduk sini. Capek berdiri terus." Mia berjalan mendekati Hary dan duduk di sampingnya.

" Pa.. Sebenarnya ada apa? Mama curiga papa menyembunyikan sesuatu. " Mia memandang sang suami dengan penuh tanya. Matanya sudah berkaca-kaca. Mia sangat khawatir dengan keadaan Bara.

" Mama berdoa saja semoga putra kita baik-baik saja ya. "

Hary menggenggam tangan Mia. Dia ingin menyalurkan ketenangan buat sang istri.

" Pasti pa. Tapi mama ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya."

" Nanti pasti papa kasih tahu. Sekarang yang penting kita berdoa untuk keselamatan Bara terlebih dahulu."

Hary semakin erat menggenggam tangan sang istri. Tangan satunya dia pakai untuk memeluk pundak istrinya.

" Pa.. Ma. Apa yang terjadi dengan Bara."

Arkhan yang datang tiba-tiba langsung mendekat kedua orangtuanya. Wajahnya terlihat panik .

" Nak, kok kamu tahu. Siapa yang memberitahukan.."

Hary terkejut dengan kedatangan Arkhan. Pasalnya dia sama sekali tidak memberitahu kejadian yang mereka alami tadi.

" Arkhan tadi ke rumah. Namun kalian tidak ada. Pak satpam bilang kalau Bara sakit. Memang sakit apa."

" Adikmu baru di periksa. Belum ketahuan sakit apa. Tunggu saja nanti keterangan dokter." Jawab Papa. Dia melihat ke arah ruang IGD dengan penuh luka. Dia tidak menyangka kalau bisa sejauh ini.

" Pa.. Sejak kapan rumah sakit dirombak tamannya.."

" Maksud kamu apa. Apanya yang di rombak.." Mia yang mendengar perkataan Arkhan ikut bingung. Tadi pas mereka masuk tidak melihat ada yang berubah.

" Itu di taman depan ada pohon jambu air. Mana sedang berbuah. Banyak lagi. Merah sangat segar keliatannya.."

" Pohon jambu air.....?"

Hary tertegun. Dia mengingat-ingat di mana dia melihat pohon jambu air.

" Papa mau melihat sebentar ke taman.."

Hary berjalan menuju taman yang tadi disebutkan oleh Arkhan. Sesampainya di sana , dia melihat pohon jambu yang di maksud. Hary terdiam memandang ke arah pohon itu.

" Seperti tidak asing. Dimana aku melihat pohon itu ya.."

Hary bergumam. Hary terus berpikir. Dia merasa heran biasanya setiap apa yang berubah di rumah sakit ini dia selalu diberitahu. Kenapa kali ini tidak.

" Benarkan pa. Sejak kapan pohon jambu itu tumbuh disitu. Perasaan seminggu yang lalu belum ada."

Hary terkejut mendengar suara Arkhan. Tiba-tiba Arkhan sudah ada disampingnya. Padahal Hary merasa dia berjalan sendiri ke tempat itu.

" Papa kenapa sih. Apa ada yang aneh dengan Arkhan. Kenapa memandang seperti itu..?"

" Kamu itu lho. Kan papa kaget. Tadi kan kamu masih bersama mama. "

" Papa saja yang berjalan sambil melamun. Arkhan tadi memang mengikuti papa ke sini. Memang ada yang aneh ya pa."

Hary terdiam sambil memandang pohon jambu yang terlihat meliuk-liuk tertiup angin, seperti seorang penari yang dengan luwesnya membawakan sebuah tarian.

" Pa...." Hary tidak menjawab. Arkhan mengulang lagi panggilannya.

" Pa... Melamun lagi. Ada apa sebenarnya sih papa ini.."

Arkhan ikut memandang ke arah pandangan sang papa. Arkhan ingin tahu apa yang membuat sang papa jadi aneh seperti ini.

" Tidak ada yang aneh. Kenapa papa memandangnya serius sekali.."

Arkhan diam berdiri di sebelah sang papa. Dia merasa ada yang tidak beres. Arkhan hanya takut terjadi sesuatu dengan sang papa.

" Pa..."

Sekali lagi Arkhan memanggil Hary. Kali ini sambil menepuk bahunya.

" Hm.. Ada apa nak."

" Itu dokter sudah keluar dari ruang IGD. Baru saja Mama memanggil."

Mereka berdua bergegas menuju ruangan IGD. Mereka ingin segera tahu apa yang sebenarnya di derita Bara.

" Pa, Arkhan cepat kesini.." Mia melambaikan tangan. Dia sedang berbicara dengan dokter saat melihat suami dan anaknya mendekat.

" Bagaimana keadaan Bara dokter." Hary sudah tidak sabar ingin mengetahui keadaan Bara.

" Mari kita bicarakan di ruangan saya saja. "

" Baiklah, Arkhan kamu temani mama disini ya . "

Arkhan mengangguk. Kemudian Hary mengikuti sang dokter pergi ke ruangan dokter yang ternyata tidak jauh dari ruang IGD.

" Silahkan duduk pa..."

" To the point saja dokter. Saya sudah tidak sabar ingin mengetahui penyakit yang diderita putra saya."

Sang dokter menarik nafas panjang. Dia sepertinya merasa bingung untuk menjelaskan sesuatu.

" Dokter Bara baik-baik saja. Tidak terdeteksi suatu penyakit apapun.."

Ayah sudah menduganya. Dia yakin putranya sehat. Karena selama ini Hary selalu mengetahui keadaan Bara. Namun Hary merasa heran. Muntah darah itu apa penyebabnya. Pikiran Hary sudah kemana-mana.

" Lalu muntah darah itu apa penyebabnya. Dan kepala dia yang katanya pusing apa yang jadi penyebabnya."

" Kita akan melakukan pemeriksaan lebih detail lagi. Sebentar lagi dokter Bara akan melakukan tes darah dan juga CT scan di kepalanya dan juga Rontgen. Supaya kita tahu sebenarnya keadaan tubuh dokter Bara."

" Baiklah dokter lakukan yang terbaik buat putra saya. Oh ya.. Mau tanya dokter Rizal kemana tidak terlihat. Setahu saya dia libur kemarin."

" Baru saja ijin makan siang. Ada teman yang mau bertemu katanya."

Hary mengangguk tanda mengerti. Sebenarnya dia ingin bertanya tentang pohon Jambu yang baru saja dilihatnya. Namun dia yakin yang tahu pasti dokter Rizal. Karena dia kepala di rumah sakit ini. Jadi apapun yang terjadi harus sepengetahuan dia.

Hary keluar dari ruangan dokter tersebut. Dia berjalan menyusuri koridor menuju ruang di mana Bara berada. Hary berjalan perlahan, dia menoleh ke arah pohon jambu. Tiba-tiba suasana menjadi lain. Dia seperti di paksa berhenti di tempat. Dan matanya seperti ditujukan ke arah pohon jambu tersebut. Hary melihat pemandangan yang tak lazim. Dia melihat pohon jambu meliuk seperti berjoget. Dan terlihat bayangan seorang wanita tersenyum menyeringai.

Hary diam terpaku memandang tidak berkedip. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Seolah pemandangan tersebut sengaja diperlihatkan kepada nya seorang.

" Pa..."

Seseorang menepuk bahunya dari belakang. Hary terlonjak. Kesadarannya kembali. Dia menoleh. Ternyata Arkhan ada dibelakangnya.

" Apa yang papa lihat. Sampai seserius itu."

Hary menggelengkan kepala. Dia tidak mungkin bercerita dengan apa yang dilihatnya barusan. Belum saatnya dia mengambil kesimpulan. Semua masih belum pasti. Semua masih belum ada kejelasan. Hary sedang berusaha merangkai semua kejadian-kejadian yang telah terjadi belakangan ini.

Dari kejauhan tampak sesosok manusia memperhatikan mereka dengan seksama.Dengan senyum menyeringai. Dia terlihat puas melihat keadaan tersebut.

" Ini baru awal Hary. Anakmu akan jadi tumbal.Ingat Hary pembalasan itu lebih kejam. Anak mu telah membunuh anakku. Tunggu saja Hary... tunggu saja. Hahaha....."

Orang tersebut kemudian pergi berlalu dari sana. Dia terlihat berjalan cepat menghilang dari pandangan seseorang yang tidak sengaja menyaksikan semuanya.

Siapa sebenarnya orang tersebut. Begitu dendamnya kah dia pada keluarga Bara. Ada kejadian apa yang melatarbelakangi hal tersebut.

Bersambung

Love Untuk semua yang telah mampir di novelku ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

🥀⃟ʙʀRos🥀

🥀⃟ʙʀRos🥀

keren makin penasaran aja kak

2023-11-13

6

🏠⃟ayⷨaⷪnⷨgⱤƲƴƶƶꪶꫝ𝐀⃝🥀❦⃟𝐐_㊍㊍

🏠⃟ayⷨaⷪnⷨgⱤƲƴƶƶꪶꫝ𝐀⃝🥀❦⃟𝐐_㊍㊍

astagfirullahh... pohon jambu yg sama... berarti... hmmm

2023-11-13

6

🏠⃟ayⷨaⷪnⷨgⱤƲƴƶƶꪶꫝ𝐀⃝🥀❦⃟𝐐_㊍㊍

🏠⃟ayⷨaⷪnⷨgⱤƲƴƶƶꪶꫝ𝐀⃝🥀❦⃟𝐐_㊍㊍

ma baca aja... turuti aja.. aku juga khawatir

2023-11-13

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!