menjelang malam aku tidak bisa tidur. karena teringat Rizki..begitupun dengan Dela dan Deri. Mereka menyalahkan aku yang telah mau dibohongi Reza. Sedangkan dari awal mereka juga yang menyetujui hubungan kami. Aku menghadapi serba salah ku. entah apa yang terjadi pada Rizki.. sedang apakah dia saat ini..?
Aku mencoba keluar rumah. Untuk mencari Rizki meskipun entah dimana dia berada. Kemana harus aku cari. Ini semua si penghianat Reza. yang telah membawa Rizki. Menjebak aku. Ternyata dia belum puas menyakiti aku. Mungkin bila aku mati dia akan merasa puas. tapi , aku pikir pikir apa salahku dan dosaku kepadanya. hingga dia selalu menyakiti aku.
Aku menelusuri jalan sepanjang jalan dengan remang remang lampu jalanan. kemana harus aku mencari. Hari sudah mulai gelap. Aku duduk di halte. Aku meneteskan air mata. menunduk menyesali apa yang sudah terjadi. Aku menyalahkan semua nya..dan menyalahkan pada diriku sendiri.
Rizki dimana kamu berada nak...?
Angin malam semakin kencang menyapu rambut sebahu Ku. Menari nari di wajahku. Seakan akan mendalami perasaanku. sesekali aku membenarkan rambut yang tertiup angin kencang. Badan ku sudah mulai kedinginan. Aku hanya menggunakan daster batik berwarna biru. dengan bahan tipis yang menempel di tubuhku. Sehari hari aku selalu menggunakan daster saat dirumah.
Tiba tiba sebuah mobil hitam berhenti di hadapanku.
seseorang keluar dari mobil. Lalu, menghampiri aku.
Aku terkejut dengan kedatangan orang asing itu.
Dia mengenakan kaos dan bercelana jeans hitam.
berbadan besar montok.
"hai nona sedang apa kamu disini?" tanya dia menegur aku.
"siapa kamu?" aku balik nanya dengan ketakutan
"Aku Septian. kebetulan aku lewat sini. Lihat kamu seorang diri. Jam segini sangat berbahaya bagi seorang wanita berkeliaran. atau jangan jangan...?"
"jangan jangan apa?" tanya aku spontan menatap aneh padanya.
"kamu wanita malam? Yang mencari mangsa?" celetuk dia membuat aku terkejut.
"ga...aku bukan wanita seperti apa yang kamu pikirkan" bantah aku mengelak dan bangkit dari tempat duduk.
"Halah jangan berbohong nona. Ikut denganku!" ajak lelaki yang bernama Septian itu memaksa aku untuk masuk kedalam mobil.
"ga aku ga mau. pergi kamu dari ku!" bentak aku setengah menjerit.
Septian menarik tanganku. Dengan keras aku tidak bisa melawan..karena tenaga dia begitu kuat untuk aku lawan.
"tolong....tolong...tolong...aku..." teriak aku menjerit-jerit minta tolong. Namun, tidak ada seorang pun yang lewat bahkan kendaraan satu pun yang lewat. Karena jalanan begitu sepi. Dan jam pun sudah menunjukkan pukul tengah malam. Aku yang kebingungan dan stres kehilangan Rizki membuat aku nekad untuk mencarinya dan keluar rumah pada malam hari..tanpa aku pikirkan resikonya.
Tiba tiba Septian mengeluarkan kain sapu tangan dari saku celana. Lalu membungkam mulut ku dengan sapu tangan itu..hingga aku pun tak sadarkan diri..
Aku pasrah dibawa Septian dengan keadaan tidak sadarkan diri...entah berapa lama aku pingsan..
Septian membawa aku kesebuah rumah mewah. Lalu, meletakkan aku di ranjang dan kamar yang luas. entah mau diapakan diriku ini?
Tiba tiba seorang lelaki yang tidak asing bagiku masuk kedalam kamar. Dia terkejut melihat aku yang berbaring keadaan pingsan.
"Septian!" teriak Reza memanggil Septian
dengan tergopoh-gopoh Septian menghampiri Reza.
"iya bos" jawab Septian.
"kamu goblok apa? Ini bini gua tau!" bentak Septian melotot dan terkejut melihat aku yang di culik oleh Septian.
"istri bos? Maaf bos s...saya tidak tau..kalau itu istri bos " jawab Septian gugup gemetaran.
"dasar bodoh! Ngapain kamu culik istri gua Hah!" bentak Reza bersuara tinggi.
"maaf bos..emangnya saya tau itu istri bos. Tapi, bukanya istri bos itu Vina bos"
Vina...siapa Vina? tanya ku dalam hati.
"Vina itu calon istriku juga! Ah, sudahlah! Kau temui dia dimana?" tanya Reza heran.
"di halte bos" jawab Septian gemetaran.
"halte? Ngalian dia disana?" tanya Reza heran.
Tiba tiba seorang perempuan berbadan kecil berpakaian seksi mendatangi Reza dan menampar pipi Reza.
Seketika Reza dan Septian terkejut. wanita itu melototkan mata memerah dengan amarah.
"cukup puas kamu selingkuh terus dari aku?" hardik wanita berambut panjang hitam.
Reza mengelus pipi menahan sakit. Septian langsung pergi keluar kamar.
"kamu tidak tau wanita ini siapa?" tunjuk Reza pada ku yang sedang berbaring pingsan.
"aku tidak peduli siapa dia! yang aku tanyakan kamu belum puas? Kamu pintar ya..anak kamu harus aku yang jaga. sedangkan kamu disini malah senang senang dengan wanita lain!" bentak wanita itu.
Anak dia..? Apakah Rizki bersama wanita itu?
"Vina sayang..dengarkan aku...wanita ini adalah ibunya Rizki...istri aku...dia sedang mencari Rizki. makanya aku buat dia pingsan. Supaya tidak ketemu Rizki dan mengambil dia kembali..paham kan?" Reza berbohong pada wanita yang bernama Vina.
Jadi ini mantan istri Reza yang kedua..?
"terus buat apa dia disini?" tanya dia mulai merendahkan suara.
"ya udah itu urusan Septian. Yang penting dia tidak bertemu dengan Rizki" jawab Reza.
Vina masih belum percaya. Dia menatap Reza sinis.
"ya udah yu sayang..kita kekamar" ajak Reza merangkul bahu Vina.
Jadi ini dirumah Reza apa dirumah Vina?
Aku pun bingung ...tapi, ini adalah kesempatan untuk ku membawa pergi Rizki.
Aku pelan pelan membuka mata. Aku bingung dengan isi ruangan yang megah dan luas. Kasur yang empuk. Ranjang yang mewah. Bak sultan yang memiliki kekayaan megah.
Aku pelan pelan turun dari ranjang. Aku melihat jam dinding kamar. Jam menunjukkan pukul 3 malam..itu tandanya aku pingsan Berjam jam.
Namun, aku sempat mendengar percakapan Reza dan Vina.
Aku mengendap-endap membuka pintu kamar. Bak kristal itu. Aku celingukan melihat sekitar ruangan. Yang luas dan berhias serba kristal. nyata rumah sultan. Namun, aku Tidak tau ini istana siapa?
Aku bingung dengan banyak ruangan dan kamar kamar. Entah dimana Rizki disembunyikan. Dan dimana kamar Reza dan Vina?
Menyakitkan sungguh...selama ini Reza masih tinggal bersama Vina?
Lantas aku sebagai istrinya..tidak pernah dianggap ada?
Ini sebuah ancaman bagiku...antara bercerai dan bertahan dalam kepedihan?
Aku bingung memilih kamar... dengan pintu tinggi tinggi dan besar.
Karena rumah beratap tinggi dan luas. Membuat aku terhipnotis dengan kemegahan nya.
Dengan ragu ragu aku membuka pintu kamar. aku berharap akan menemukan Rizki. pintu tidak terkunci. Aku mengintip dari balik pintu. Betapa terkejutnya. Dan hati teriris iris...hancur berkeping-keping... Bagaikan disambar petir siang hari...aku ga percaya dengan Reza Seorang pengecut...aku melihat Reza sedang bercumbu dengan Vina dikamar yang luas... mereka sedang melakukan hubungan intim dibawah selimut. Hanya kaki dan kepala saja yang nampak aku lihat. Aku menganga bengong terkejut...tiba tiba air mataku menetes keluar. Menahan sakit ini...dadaku seakan akan sesak... aku yang menikah dengan nya...aku adakah istri sahnya...hanya satu kali dia menggauli aku...setelah sebulan menikah...tapi, bersama Vina..mungkin sering melakukan... pantesan Reza tidak nafsu untuk menyentuh ku..karena dia sudah kenyang bersama Vina..kejam dan tega Reza menyakiti aku dengan cara seperti ini.. ini adalah kedua kalinya aku dikhianati..
"hai kamu!" tiba tiba suara besar dan berat mengagetkan ku.. sontak saja aku terperanjat terkejut. Dan menoleh..ternyata Septian memergoki aku mengintip mereka..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments