Bertahan Demi Buah Hati

Bertahan Demi Buah Hati

bab 1 perkenalan peran dalam cerita

Assalamu'alaikum... hai, perkenalkan nama saya mala. saya punya anak tiga yaitu Deri, Dela dan Rizki. Ketiga anak itu dari dua suami. Deri dan Dela dari suami pertama. Sedangkan Rizki dari suami kedua. Semenjak kematian suami pertama, aku banting tulang bekerja membiayai kedua anak ku. Aku bekerja keras demi mencukupi kebutuhan anak Ku. Bukan hanya kebutuhan nafkah saja. Tapi, mereka butuh buat jajan, biaya pendidikan, dan pengobatan saat sakit. Aku juga sebagai tulang punggung orang tua. Mereka mengharapkan aku menjadi anak yang berbakti. Itulah alasan ku bekerja tanpa mengenal waktu. Aku titipkan kedua anak ku disaat aku harus pergi merantau. Kedua orangtua ku mengurus dan menjaga kedua anakku. Hingga anakku sudah beranjak dewasa. Ada kebanggaan sendiri saat aku bisa berjuang seorang diri bisa mencukupi kebutuhan dan keinginan Anak ku. hingga aku bekerja di sebuah cafe shop. sebagai waiters. Di sana lah aku bertemu dan berkenalan dengan Reza. Sering Reza jadi pelanggan cafe shop tempat kerja aku. Setelah kami sering ngobrol dan merasa nyaman. Kami pun melangsungkan kejenjang lebih serius lagi yaitu pernikahan. Aku melihat Reza begitu sayang dan perhatian kepada kedua anak ku.

setelah aku menikah dengannya aku pun keluar dari tempat pekerjaanku. Dia menyuruh aku diam dirumah. Jaga anak, urus rumah dan urus suami. Sebagai istri yang baik aku pun menuruti keinginan suami ku. Selama pernikahan kami baik baik saja dan bahagia. Dan kami pun dikarunia seorang bayi laki laki. Yang kami beri nama Rizki. Namun, setelah Rizki berusia 1 tahun lebih. Rizki menampakkan sifat aslinya. Ternyata dia cemburuan dan mudah emosi.

Dia juga tidak memberikan kasih sayang kepada kedua anakku dan tidak ada lagi perhatian buat mereka darinya. semakin tahun berganti tahun aku pun mengetahui karakter dia sebenarnya. Mudah tersinggung dan egois. Ini lah yang menyebabkan aku bingung menghadapinya. Terkadang aku bingung harus memilih dan membela siapa antara anak dan suami. Hingga orangtua mu mengetahui keretakan rumah tangga ku. Mereka juga tidak suka dengan suami ku yang mulai berubah terhadap kedua cucunya, anak dari ku. Hingga suatu hari dia berani selingkuh dengan teman kerjanya. Isu tentang perselingkuhan nya sudah aku dengar. Namun, aku belum percaya sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Dan ternyata pada hari itu. Aku mencurigai gerak gerik suamiku. Sering pulang malam. Hp selalu dikunci kode. Kadang tidak pernah disimpan sembarangan seperti dulu lagi. Ini lah yang membuat aku semakin curiga dan cemburu. hingga suatu hari nanti aku memergoki Reza sedang berjalan bergandengan tangan dengan perempuan lain. Aku mencoba mengikuti dia. Hingga dia masuk kesebuah kosan. ternyata setelah aku tanyakan kepada orang sekitar. Mereka diam diam sudah menikah sirih. Hati istri siapa yang tidak hancur ,kecewa dan bersedih saat itu. Aku langsung berlari pulang dan menangis. untung hari itu ketiga anak ku sedang liburan dirumah orangtuaku. Hingga aku bebas untuk mencurahkan air mata kekecewaan, kepedihan dan kehancuran Hati. malam pun dia pulang. Aku diamkan dia. hingga dia merasa aneh dengan sikap ku yang tidak biasanya.

"ada apa denganmu?" tanya Resa penasaran dengan sikap ku yang mendadak diam.

"hari ini apa saja yang kamu lakukan?" aku balik nanya ingin tau kejujuran dia.

"kerja lah!" jawab dia ketus. Aku tersenyum sinis menahan emosi dengan kebohongan dia.

"kamu kerja apa?" tanya ku yang sudah mulai muak dengannya.

"pekerjaan ku setiap hari apa? Masih nanya?" dia malah membalikkan setiap pertanyaan ku. Aku semakin benci dan ingin rasanya aku menampar wajahnya.

"aku tanya kamu jawab jujur!" paksa aku mulai emosi.

"ada apa sih dengan kamu. suami pulang bukannya disambut baik baik ini malah bikin ga betah!" jawab dia marah. Aku yang harusnya marah bukan dia.

ya, dia pulang enak..tinggal makan, tidur istirahat. tanpa memikirkan perasaan ku.

"kamu benar kerja seharian apa bermesraan dengan perempuan simpanan mu itu?" aku pun mulai meluapkan unek-unek ku.

Aku melihat wajah dia spontan terkejut mebelalakan mata kepadaku.

"maksud kamu apa?" tanya di setengah marah.

"cukup kamu menutupi semuanya di depanku!" bentak aku meninggikan suara.

"kamu ngomong apa sih. Kesambet apa kamu?" tanya dia mulai tegang dan takut rahasia nya terbongkar.

"sejak kapan kamu menikah lagi?" tanya aku setengah menjerit.

Dia pun terkejut mendengar ucapan ku.

"oh, jadi kamu sudah tau?" tanya dia seakan akan tidak punya hati dan perasaan.

"iya aku sudah tau semuanya! tapi, kenapa kamu berbohong padaku selama ini. Aku kurang apa sama kamu? Aku sejelek apa Dimata kamu? Aku salah apa sama kamu? sehingga kamu selingkuh dari ku! Coba pikir salahku apa?" pertanyaan demi pertanyaan aku lontarkan dengan luapan api amarah.

Dia diam sejenak, entah apa yang dia pikirkan. apa di mencari alasan dari pertanyaan ku ataukah sedang menyiapkan jawaban yang pas biar dia tidak merasa bersalah. Atau apa aku Tidak tau...yang aku tau selama ini aku setia, sayang ,melayani dai setulus hatiku. Sebagai seorang istri yang berbakti kepada suaminya. aku pun tidak pernah berbohong kepadanya. sekecil apapun aku selalu jujur kepadanya. Entah karena apa dia selingkuh. Soal pelayanan di ranjang pun dia selalu merasa puas. bahkan menggauli aku hampir seminggu 3 Ampe 4 kali. Meskipun aku lelah dan cape seharian mengasuh anak , masak, mengerjakan pekerjaan rumah. namun, aku tidak pernah menolaknya untuk dia minta dilayani di atas ranjang. Namun, apa kesalahannya hingga dia Bernai mengambil keputusan sebelah pihak. Yang akan mengancam rumah tanggaku.

"Ayo jawab!" bentak aku membuyarkan lamunanku.

"aku ingin kita cerai. Akan aku ceraikan kamu detik ini juga!" jawaban dia benar benar tidak adil bagiku.

ternyata dia lebih memilih wanita itu dibandingkan aku. Ternyata dia lebih mencintai wanita itu dibandingkan aku..aku yang selama ini menemani dia, disaat sakit,sehat, susah , duka ,suka bersama..aku yang menemani dia disaat dia terpuruk. Malah oranglain yang menikmati hasilnya. Ini benar benar tidak adil bagiku. kenapa sejahat dan sekejam ini padaku.

"apa salahku?" tanya aku berkaca kaca menahan air mata.

"kamu tidak punya salah apa apa. Tapi, aku bosan!" jawaban dia Tidak masuk akal. Dia mengatakan bosan sedangkan dia menikah lagi dengan wanita lain. Dia akan mengatakan bosan juga setelah sekian lamanya dia bersama wanita itu?

Ah, tapi itu aku tidak peduli. Yang aku pedulikan hubungan kita saat ini.

"kamu bosan? selama ini kamu mengejar nafsu mu saja? tanpa kamu memikirkan anakmu?" tanya aku lirih menelan ludah yang pahit rasanya aku telan.

"iya, aku tidak memikirkan siapa siapa saat ini. Yang aku pikirkan saat ini kita bercerai!" dia tetap mau menceraikan aku. tanpa sebab alasan yang tepat . Hanya bosan? Bosan dengan apa? Karena apa?

"hari ini aku turunkan talak buat kamu. Detik ini, jam sekarang hari ini kita bukan suami istri lagi. Aku ceraikan kamu" akhirnya dia menurunkan talak padaku. yang tidak bisa aku cegah lagi. Yang tidak bisa aku tolak lagi. Dia benar benar kejam dan tega.

Dari situlah aku menutup pintu hatiku untuk lelaki yang datang membawa cinta. Aku tidak ingin bercinta lagi. aku tidak ingin mengenal lelaki lain. Semua lelaki sama. Yang aku takutkan dan menjadi trauma. Untuk mengenal sosok lelaki lagi. Sampai saat ini aku masih trauma ....

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!