Apartemen Serena.
"Jadi apa rencana kamu besok O'Grady?" tanya Serena.
"Kita berdua saling mengawasi Ivan Abramovich. Jangan terlalu mencolok." Duncan menatap Serena serius."Jika dia mampu berubah menjadi siapapun, itu satu kemungkinan yang harus kita pertimbangkan..."
Duncan pun berdiri melihat ke arah daftar pegawai cleaning service. "Dia bisa menjadi siapa saja, Kirrin."
"Bagaimana kita bisa melacaknya, O'Grady, jika dia bisa menjadi siapa saja." Serena menatap layar tv besarnya.
Duncan tampak berpikir. "Biar aku pikirkan caranya Kirrin. Sekarang, aku harus pulang. Terimakasih atas spaghetti nya yang enak." Pria itu lalu membereskan semua barang bawaannya. "Besok kamu berangkat naik apa?"
"Bis lah, O'Grady" jawab Serena.
"Oke. Berhati-hatilah." Duncan pun mengangguk ke arah Serena. "Selamat beristirahat."
"Oh O'Grady..." panggil Serena sesaat sebelum Duncan memegang gagang pintu.
"Apa Kirrin ?" jawab Duncan sambil menoleh.
"Apakah kamu butuh password pintu apartemen aku? Agar mempermudah jika kita harus berdiskusi?" Serena menatap polos ke Duncan.
"Hhhmmm. Buatkan saja 323846"
Serena mengernyitkan dahinya. "Apa artinya?"
"Enam angka belakang bilangan Π ( phi )" jawab Duncan cuek membuat Serena melongo.
"Astaghfirullah ! Dasar anak Matematika!" gelak gadis itu dan Duncan tersenyum smirk ke arah Serena.
"Good night Kirrin."
"Good night O'Grady."
***
Apartemen Duncan O'Grady
Duncan tidak bisa tidak membicarakan ini dengan Omanya, Jang Geun-moon yang memang tidak ikut ke Kuwait. Oma berdarah Korea Selatan itu tampak tercenung dengan penemuan cucunya.
"Are you sure D?" tanya Geun-moon.
"Positif Oma. Kalau sampai MI6 mengirimkan agennya ke Jang Corp berarti penyelidikan intelijen mereka valid. Dan aku juga sudah membuktikan bahwa memang John Smith aka Ivan Abramovich berada di Jang Corp."
Geun-moon menatap Duncan yang tampak serius. "Kayaknya Oma sudah mulai karatan deh ... Jadi agak telat tahunya..."
"Bukan karatan tapi Oma kan memang sudah pensiun..." senyum Duncan. Semenjak Benjiro menderita stroke dan harus dirawat intensif, Geun-moon memutuskan pensiun dan merawat suaminya. Benjiro mengalami stroke trombotik yang mengakibatkan sedikit lumpuh di tubuh kirinya dan Geun-moon tidak ingin kehilangan momen dengan suaminya.
"D, kamu koordinasi dengan Oom Gio mu sepulang dari Kuwait. Nanti biar Oma bantu dari sini."
"Baik Oma. Selamat beristirahat..."
"Kamu juga D. Berhati-hatilah besok, jangan sampai ketahuan."
***
Jang Corp Keesokan Harinya
Duncan masih berusaha untuk bisa mendapatkan DNA atau apapun dari Ivan Abramovich dan dia masih belum menemukan cara yang pas serta tidak mencurigakan.
"Ayolah D ! Apa gunanya kamu punya otak cerdas untuk urusan begini tidak bisa dipakai?" gerutu Duncan di ruang kerjanya.
Duncan memajukan bibirnya dan meletakkan pensil diantara bibir atas serta hidungnya. Dirinya jika sedang berpikir, selalu seperti itu. Tak lama, Duncan mengambil pensil di diata bibirnya. Senyum nya terkembang saat merasa idenya cukup efektif.
Duncan lalu menghubungi Shanti, peneliti asal India yang sedang mengembangkan GPS dalam berbentuk sekecil kutu kucing.
"Shanti, bisa ke ruangan saya?" pinta Duncan. "Bawa sekalian prototipe GPS kutu kucingmu."
"Baik Mr O'Grady" jawab Shanti.
Meskipun Duncan termasuk junior tapi otaknya tidak bisa ditandingi jeniusnya. GPS kutu kucing itu pun idenya yang kemudian dikembangkan oleh Shanti yang memang pintar dalam soal pengembangan peralatan dalam ukuran mikro milimeter.
***
"Apakah ini sudah bisa diaktifkan?" tanya Duncan sambil melihat GPS mikro milimeter yang tidak bisa dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Mirip mikro dot yang digunakan dalam perang dunia kedua teknologi German, tapi oleh Duncan dan Shanti dibuat dengan versi jauuuhhh lebih kecil. GPS itu tersimpan dalam sebuah botol kecil yang bersegel dan memiliki nomor barcode masing-masing.
"Sudah bisa Mr O'Grady. Saya sudah melakukan uji coba ke kucing saya dan memang berhasil. Kucing saya yang biasanya susah dilacak, semenjak saya tanam GPS ini, bisa segera ditemukan" jawab Shanti.
"Apakah dia tidak larut dalam darah?" tanya Duncan.
"Tidak Mr O'Grady. Begitu kita suntikan, otomatis di dalam GPS ini langsung menempelkan diri pada jaringan tissue dalam tubuh kita" jawab Shanti.
Duncan mengangguk. "Kamu sudah buat berapa ini?"
"Total ada sekitar sepuluh prototipe. Semuanya sudah bisa digunakan, Mr O'Grady."
"Tolong kamu jaga semuanya, Shanti. Jangan sampai jatuh ke tangan yang salah." Duncan menatap serius ke gadis India itu.
"Absolutely, Mr O'Grady. Saya menjaganya dengan nyawa saya. Bahkan semua formula saya simpan di cloud milik Mr Smith. Saya sudah menghapalkannya di otak saya jadi tidak ada catatan di meja atau apapun karena setiap hari selalu saya musnahkan sebelum saya pulang ke rumah" jawab Shanti.
"Bagus Shanti. Terimakasih atas semua dedikasi kamu di Jang Corp..." ucap Duncan tulus.
"Saya senang bekerja disini, Mr O'Grady. Semua orang diberikan kebebasan meneliti dan mendapatkan kredit serta bayaran yang sangat sesuai perjanjian sebelumnya" senyum Shanti.
***
Duncan menghampiri area istirahat para cleaning service setelah mengetahui jadwal Yvette Yetta. Pria itu membawakan kopi dari untuk semua orang disana.
Tentu saja semua orang menyambut senang ketika petinggi Jang Corp datang membagikan kopi dan bagi para pegawai lama, sudah biasa jika Giordano juga melakukan hal yang sama. Duncan memberikan satu persatu kopi itu dan Yvette pun menerimanya.
Duncan memperhatikan wajah Yvette dan yakin dia adalah Ivan Abramovich yang menyamar. Tak lama semua orang pun bersalut sambil minum kopi, begitu juga dengan Yvette. Duncan mengajak ngobrol ke semua orang dan berharap tetap bekerja dengan baik.
Setelahnya Duncan bersalaman dengan setiap orang dan ketika ke Yvette, pria itu menjabat tangannya erat demi bisa memasukkan jarum kecil dari cincinnya dan membuat GPS mikro milimeter itu masuk ke dalam aliran darah Yvette.
Duncan tahu Yvette / Ivan terkejut merasakan tusukan tapi semua itu terkamuflase dengan geseran stripe jam tangan Duncan yang dari metal. Usai berbasa-basi, Duncan pun keluar dari ruang istirahat dan membuka ponselnya lalu mengaktifkan GPS yang sudah masuk ke dalam tubuh Yvette / Ivan. Bahkan Duncan bisa melacak dari CCTV yang ada di kantornya.
Shanti, kamu memang sangat out of the box ! Duncan tersenyum smirk.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
amilia amel
turunan pratomo memang nggak ada yg gagal.... semuanya RUARRRRR BIASA....
2023-10-03
2
wonder mom
mbak Hana, Shanti mo jd pawang siapa? berlian tu. 😍😍😍
2023-10-02
2
ellyana imutz
aji gile mr.panasan beraksi ni...kirrin cara pdkt ny alus pisan euy...smg jodoh y kirrin..
2023-10-01
2