Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Lili dan melly bersiap keluar dari kediamannya tanpa diketahui seorang pun.
"Tuan putri, kau yakin ingin ke lembah api?" tanya melly ragu dan khawatir.
"Tentu saja kenapa tidak? hei, Apa burung itu boleh dimakan?" tanya lili yang sangat menantikan phoenix yang akan menjadi peliharannya nanti.
***
"Ini tempatnya, tuan putri"
Melly dan lili berhenti di depan lembah api yang menurut lili biasa saja. Malahan saat melihat lembah api tempat itu seperti taman rumput disertai danau yang jernih.
"Ya. Aku masuk"
"Hah, tuan putri saya ikut"
Lili dengan senang hati memasuki lembah tersebut yang diikuti melly dibelakangnya. Melly kali ini sangat takut dan khawatir, perasaannya campur aduk membuatnya tak tenang.
BRAAK
kayu berapi terlempar kencang kearah melly dan lili. Melly yang melihat hal itu berusaha melindungi lili dan sayangnya mereka tak dapat mengelak karena kayu besar itu mengenai kepala dan punggung melly secara bersamaan
Lili yang melihat melly berdarah dan tidak berdaya itu ingin menangis. Walaupun dia adalah seorang pembunuh tapi dia adalah gadis yang memiliki hati.
Lili lebih terkejut lagi saat melihat burung besar berapi yang cantik sedang menatap Dirinya.
lili ternganga melihat burung didepannya dan menantikan peperangan besar yang mungkin akan terjadi antara dirinya dan burung ini.
"Mau apa kau manusia?"
"Heh Burung! Mau mati?!" tanya lili menatap kesal ke arah phoenix itu.
"Puas kau? kau membuat temanku pingsan, apa kau punya mata?"
Lili mengoceh panjang lebar memarahi burung phoenix itu seperti ibu dan anak yang sedang bertengkar.
Lili lari mendekati burung itu. Phoenix tersebut merasa terancam karena lili yang tiba-tiba mendekatinya, karena disaat manusia datang ke tempat nya mereka hanya ingin memburu dan melukai phoenix itu. Hal itu membuat dirinya kurang percaya terhadap manusia.
Saat ingin mengeluarkan apinya, lili yang sigap itu langsung melompat seraya mengeluarkan tali tambangnya.
Melilit dan mengikat leher burung tersebut lalu berdiri tepat diatas kepalanya.
"Jangan bergerak, bergerak sedikit saja leher mu akan patah"
Ancam lili
"Aku tidak akan melukai mu, aku hanya ingin kau menjadi milikku dan akan ku jaga kau dengan baik. Aku tidak berniat menyakiti hanya saja aku butuh dirimu. Aku kira bakal terjadi peperangan hebat rupanya kau tak seburuk yang mereka ceritakan" sambungnya lalu tersenyum ke arah burung itu dan menatap maniknya dalam-dalam.
"Diam dan tenanglah" lili menaiki burung besar itu dengan lihai dan berdiri tepat dikepala phoenix itu. Burung itu hanya tenang dan diam ditempat, lili dengan cepat menggigit jarinya dan meneteskan darah dikepala burung yang akan menjadi miliknya.
"Hari ini, kau milikku. Aku bersumpah akan menjaga mu dengan baik dan sumpah yang aku ucapkan akan sama dengan sumpah mu untukku. Kau harus menjaga dan membantu ku." cahaya bertandakan nama pemilik di atas kepala burung itu keluar menyinari lili.
"Mulai hari ini, namamu adalah axe." lili mengelus kepalanya dengan lembut dan tersadar akan melly yang pingsan dibawah sana.
"Master"
" apanya master? burung tua bodoh" lili menjitak kepala axe dengan kuat membuat nya meringis kesakitan. Lili melompat kebawah dan menghampiri tubuh melly yang terkapar direrumputan.
Luka melly semakin terbuka membuat lili makin sedih. Jika berjalan kaki ke istana akan memakan waktu yang lama. Sekarang juga sudah pukul 10 pagi, jika dia membawa axe keistana akan heboh besar nantinya.
"Eh.. Kan emang tujuanku tuh buat heboh. Axe antar aku pulang." axe menunduk dan dengan cepat lili menggendong melly lalu melompat keatas kepala axe.
Burung besar cantik berapi itu terbang mengantarkan masternya, walaupun lili belum terbiasa dengan suhu axe yang agak panas.
***
Lili melewati kota kerajaan. para penduduk yang melihat kedatangan Lili bukan main terkejut dan kagum melihat phoenix tertinggi dan terkuat itu terbang melewati mereka.
Hal tersebut juga dengan cepat menyebar ke raja dinasti wu atau ayahnya lili. Membuat mereka semakin terkejut karena burung tersebut mengarah ke istana.
Tepat dihalaman istana, dimana orang-orang istana yang membenci lili terkejut. Lili dibenci di istana karena lemah, kecuali ayahnya dan permaisuri istana yang menyayanginya. Saat mereka tidak ada, lili selalu disiksa oleh saudara- saudaranya membuat lili semakin menyerah untuk hidup. Hingga lilia datang ke kehidupan lili.
"Turun di halaman istana" lili memerintahkan axe. Dan saat mereka turun ke halaman semua orang terkejut. Raja tak percaya akan apa yang ada dihadapannya dan hampir menitikkan air mata, melihat putrinya.
"Axe, kau diam disini dulu. Jika ada yang menyentuhmu tatap dia dengan tatapan membunuh!" ucap lili tajam yang langsung melompat ke bawah.
"Oh bila perlu kau bunuh saja".
Sambung lili lalu pergi membawa melly ke arah tabib
"Tolong rawat dia, jangan memandang rendah melly karena dia adalah temanku" lili berbisik kearah tabib istana dengan mata tajamnya membuat nyali tabib itu menciut. Tabib dan pelayan istana langsung pergi menghantarkan melly ke ruang rawat untuk segera diobati.
"Lili.. Benar putriku lili." raja chun wu itu memeluk erat putrinya dengan tulus membuat lili merasakan nyaman dan kehangatan. Di kehidupan sebelumnya ia tak pernah merasakan pelukan dan kehangatan dari orang tuanya karena saat masih kecil ia dimasukkan kepanti asuhan.
Lili melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah ayahnya.
Chaca dan xixi saudara tiri perempuannya yang sering menyiksa lili itu ketakutan saat menatap mata tajam lili dan burung phoenix didepan matanya menatap tajam.
Yak, phoenix yang dibawa oleh lili adalah hewan spirit yang memiliki peringkat bintang 9. Bintang 9 adalah peringkat yang hampir mencapai tingkatan awal hewan dewa, sehingga hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan hewan spirit tingkat 9.
Lili yang melihat saudarinya gemetar itu tersenyum meremehkan dan menatap tajam mereka. Sedangkan saudara laki-lakinya mendekati axe dan tak percaya. Burung besar dihadapannya ini milik adiknya.
Lili yang melihat daniel wu itu memberikan kode kepada axe.
Melihat tatapan mata lili, axe mengeluarkan aura membunuh dan menatap tajam kearah daniel membuat putra mahkota atau lelaki terkuat di dinasti wu itu hampir pingsan.
"kak kau takut?" tanya Lili lalu tertawa mengejek kearah daniel dengan tatapan tak suka. Daniel hanya meneguk ludahnya karena takut dengan lili, adiknya sendiri yang sering dia siksa dan memaki lili saat melihat lili didepan matanya.sekarang malah lili yang mempermalukannya didepan umum.
*
*
*
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Surabaya Honda
interesting 👍
2023-11-02
0
seneng moco
👍👍
2023-02-03
0
Libra3
bagusnya sih,, lebih baik disembunyikan terlebih dahulu... klau asal main nunjukkin spirit beast legenda gitu terang"an pastinya bakal jadi keributan prahnya ya pasti bakal rebutan....
makin si lili belum kuat,, mungkin krn ya namanya ke dunia lain itu udah pasti harus lebih berhati-hati lagi apalagi pakai tubub orang lain
2022-10-18
0