Bebarapa minggu berlalu dan tiba lah hari raya idul fitri, semua orang saling bersilaturahmi dari kerabat dekat hingga jauh dan yang dari kota semua pulang kerumah orang tuanya yang masih punya orang tua.
2 minggu beralau setelah hari raya idul fitri. Padli dan Kak Yaya bermain ke rumah, untuk bermaaf- maafan sekaligus silaturahmi.
"Assalamualaikum"....
"Waalaikumsalam," eh Padli dan Kak Yaya rupanya" masuk-masuk.
"Iya gak usah, Gak lama kok," sahut Kak Yaya.
"Gak papa lah gak lama juga masuk aja dulu, baru juga datang," ucap ku.
Padli pun ikut menimpali dengan celotehannya.
"Emang mau di kasih apa kalo kerumah dulu, mau di suguhin yang enak-enak ya, atau mau di bungkusin sisa kemaren lebaran hehe," sambil nyengir gak jelas.
"Yaa enggak juga sih, biar santuy dan rilek aja gitu ngomongnya, kalo di luar kan gak enak banyak orang lewat," mengajak mereka masuk ke rumah
Yang memang jalan dan rumah ku itu sangat nempel, karna masuk gang.
"Ya udah kita masuk aja dulu deh kalo gitu" kata Kak Yaya dan Padli," serentak.
"Dari tadi kek," kata ku sambil mengerlingkan mata ke sembarang arah.
"Eh iya kamu sekolah di mana sekarang?" tanya ku sama Padli.
"Aku sekarang sekolah di kampung Bapak ku," jawab Padli.
"Kalo Kak Yaya?" tanya ku.
"Ah Kakak sih lagi nyari kerjaan ajah biar cepet punya duit, buat bikin usaha he he," sahutnya sembari nyengir kuda.
"Oooh_emang gak mau di terusin buat kuliah gitu," kata ku.
"Lah mending langsung cari duit ajah terus kawin," sahut Padli menimpali, yang sedari tadi memainkan henponnya.
"Uh dasar! orang yang di tanya siapa yang jawab siapa,"
"Kamu ajah yang kawin duluan sanah, aku sih pengen ngabisin masa muda dulu," kata Kak Yaya.
Kak Yaya memang sudah lulus sekolah SMK, karna kita beda 1 kelas darinya.
"Emmh, ngomong-ngomong kita makan yu," ajak ku, sambil berlalu kedapur untuk membawa makanan.
"Eh gak usah-gak usah." sahut mereka ber 2 berbarengan, kita mau pulang sekarang kok.
"Ah, gak papa lah sekali-kali gitu makan dulu di sini," sahut ku basa basi.
"Gak usah makasih kita mau pulang kok, Padli juga mau pergi ke rumah Ayahnya," kata Kak Yaya.
"Emm, ya udah de kalo gitu, kan sebentar lagi masuk sekolah 4 hari lagi, nanggung amat," ucap ku.
"Iya gak lama juga kok di sana cuma mau silaturahmi ajah, karna kemaren belum sempat kesana sama keluarga dan lagi pula aku kan udah sekolah di sanah juga sekarang," jelas Padli.
"Eh iya lupa! hi_hi, hati-hati di jalan ya, semoga selamat sampai tujuan," ucap ku mendoakan.
"Iya kita pulang ya, assalamualaikum," pamit mereka berdua.
"Waalaikumsalam"
Lalu Padli pun memarkirkan motornya dengan di ikuti Kak Yaya yang ikut naik ke motornya, karna mereka berboncengan, Kak Yaya di bonceng sama Padli kemudian mereka pun berlalu.
Aku melihat mereka sampai tak terlihat lagi punggungnya.
"Tia....Tia!"
Tiba-tiba Nenek memanggil ku, dari rumahnya. Karna rumah Nenek dan Mamah saling berdampingan.
"Iya, Nek. ada apa?"
"Temen-temen kamu udah pulang?" tanya Nenek.
"Iya udah, emang kenapa ?"
"Gak papa, Nenek mau ngajak kamu ke rumah Tante Eti sekarang, agar nanti pulangnya gak ke sorean, kalo ke sorean gak ada angkutan umum nanti," jelas Nenek.
"Oh_ya udah ayo," Sahut ku.
Sambil berlalu ke rumah untuk berganti baju dan memberi tau Mamah yang sedari tadi di kamar sedang menyusui Kahfi sepertinya ketiduran.
"Mah_Mamaah," teriak ku smbil masuk ke kamar mamah.
"Ih, kamu! ngagetin ajah," kata Mamah sambil terperanjat dari tidurnya dan menghela napas panjang.
"Hehee_ kirain gak tidur," jawab ku cengengesan.
"Kamu tu, gak ada sopan-sopannya ya, sama orang tua," gerutu Mamah sambil melotot ke arah ku.
"Ya maaf Mah," ucap ku.
sembari senyum maniss hihi, supaya mamah gak marah lagi.
"Emang ada apaan sih kok teriak-teriak begitu, kaya ada kebakaran ajah," Sahut Mamah sambil melangkah ke luar dari kamar.
"Itu mah kata Nenek kita ke rumah Tante Eti sekarang katanya, biar nanti pulangnya gak kesorean," jelas ku.
"Ooh_ kok Nenek gak bilang sama mamah dari kemaren atau dari tadi gitu, ngedadak banget. mamah gak bisa ikut kayanya, itu si Kahfi juga baru tidur kasian kalo di bawa lagi tidur begitu nanti kebangun lagi, kamu ajah deh sama yang lain mamah gak bisa," Jelas Mamah panjang lebar.
"Heemmh_ iya deh aku bilangin nanti sama Nenek kalo Mamah gak bisa ikut."
Tante Eti itu anak tiri nya nenek, dari pernikahannya yang ke 2x nya dan katanya sih masih sodara juga sama suaminya yang sekarang tapi beliau sudah almarhum, jadi kita kesana juga sekalian sambil ke makamnya mantan suami nenek yang sebelum meninggal sudah cerai, ceritanya panjang kalo di ceritain, pokoknya ya begitu lah.
*
*
Kami sekeluarga besar pun segera berangkat ke rumah Tante Eti yang tak bisa di sebutkan satu persatu anggota kelurga ku karna terlalu banyak. Kami menggunakan angkutan umum. Yang di bagi menjadi 2 bagian. Aku nenek dan adik-adik ku berangkat duluan dan yang lain masih menunggu angkutan umum berikutnya.
Yaaa maklum lah kami bukan dari keluarga kaya raya dan terpandang dari segi ekonomi, jabatan, perusahaan, bahkan kekuasaan, kami hanya memiliki bisnis kecil-kecilan yang cukup lumayan untuk menyambung-nyambung hidup kami dengan saling membantu.
Jadi kami hanya bisa menggunakan kendaraan umum saat kami sekeluraga bepergian.
Berbeda dengan cerita orang lain yang memiliki banyak harta kekayaan yang melimpah bahkan hingga kekuasaan, tapi keluarga besar kami selalu di penuhi kebahagiaan dan kebersamaan, walapun dengan keadaan sederhana.
Singkat cerita kami sampai di rumah Tante Eti dan di sambut dengan hangat, walaou sodara tiri tapi hubungan kami tetap baik dan terjaga.
Yaa walaoupun dulu kata nenek sangat lah menyedihkan dan menyakitkan jika terbayang di masa lalu tapi yang lalu ya biar lah berlalu. Yang penting sekarang kita sudah saling memaafkan, walou kadang masa lalu yang buruk itu terbayang.
Di rumah Tante Eti kami selalu asyik berbincang dan bercanda dengan kelurga.
Tiba-tiba suara mengagetkan semua orang hingga semua terdiam.
Brak,...bruk,..,brak brak,.,.
Ada apa itu? lalu semua orang bertanya dan Tante Eti sedikit berlalri ke luar ke depan rumah
"Astagfirulloh_ kirain ada apa, lagi ngapain Bilal?" tanya Tante Eti.
Itu aku mau jambu yang itu kata Bilal adik ku yang ke 1, sambil nunjuk ke atas pohon jambu dan sodara-sodara ku yang lainnya juga ikut saling menimpali, aku mau.
Aku mau...Aku juga mau.
Aku_aku,,,,
Semua sepupu ku ramai ingin memetik buah jambu itu yang lumayan cukup banyak dan terlihat sudah setengah matang.
Uwa pun memanjati pohon jambu itu. Tak butuh waktu lama setelah uwa turun, semua jambu tersebut ludes habis tak tersisa.
Tante Eti pun hanya melongo tak habis pikir sambil tertawa terbahak melihat tingkah mereka yang begitu antusias saling berebut dengan jambu yang lumayan banyak itu habis seketika.ha..ha..ha..
2 jam sudah di rumah Tante Eti, kami pun berpamitan untuk pulang, kami pun bersalaman, makasih ya Tante Eti. "kata anak-anak bergantian.
"Iya Ti maksih ya, jangan kapok kalo kami kesini lagi ya," kata Nenek.
"Iya gak papa. malah seneng bisa bertemu sperti ini, langka kita bisa seperti ini, gak tau kapan lagi kita bakalan sperti ini lagi," kata Tante Eti.
"Ya sudah kami permisi pulang ya. Sekali lagi makasih," kata nenek.
"iya Uwa sama-sama," jawab Tante Eti.
Tante Eti memang dari dulu bilang nya Uwa sama nenek, walopun pernah menjadi Ibu sambungnya.
Dan akhirnya kami pun pulang kerumah masing-masing dan beristirahat, karna hari sudah mulai gelap dan bersiap untuk menjalankan sholat magrib.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
Tia kamu sangat lucu 😂
2023-12-19
0
HARTIN MARLIN
menyimak dulu
2023-12-10
0
who are you?
aku mampir kak, semngat.
2023-11-29
1