Duda Perawan

Duda Perawan

Bertemu teman lama

Di bulan ramadan yang bahagia dan istimewa bagi semua umat muslim, kurang lebih 2 minggu berjalan.

Biasanya aku gak pernah di suruh untuk belanja, tapi waktu itu semuanya sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Tia....Tia!" teriak Mamah dari dapur.

"Ya, mah. ada apa?" jawab ku.

"Tia kamu lagi apa? Bisa belanjain kebutuhan rumah gak?" kata Mamah.

Awalnya aku menolak karna malas, tapi karna semua orang sibuk jadi, ya aku yang belanja. Lalu Mamah memberi aku daftar belanjaan dan sejumlah uang untuk keperluan yang akan dibeli.

Dan akhirnya akupun berangkat dengan sepedah motor milik Bapak, tak butuh waktu lama aku sampai di pasar.

Aku pun segera membeli semua kebutuhan yang sudah tertulis di kertas tadi yang Mamah kasih, sesudah semua belanjaan lengkap dan selesai aku pun bergegas pulang, tiba-tiba di tengah perjalanan ada yang memanggil ku.

"Tia ....Tia...Tia.....Tia!" panggil seseorang, aku pun menoleh.

Suara seseorang yang memanggil ku dengan sangat kencang, dan membuat ku kaget juga bingung, lalu aku pun menepi ke pinggir jalan, coba apa yang aku lihat, wooow rasanya seperti mimpi dan tak percaya.

"Kamu mau kemana? Aku kira siapa, kemana ajah selama ini gak pernah terlihat batang hidung kamu?" tanya ku.

"Hehe" jawabnya.

"Aku sekarang tinggal di kampunga ayah ku," kata Padli.

"Sudah 2 tahun kita gak ketemu lumayan lama juga ya," kata Kak Yaya.

"Iya emang kenapa? Tapi gak ada perubahannya toh masih kaya gitu-gitu ajah haha," kata ku bercanda.

Dia adalah Padli dan Kak Yaya, mereka berdua teman ku waktu SMP, kita berteman cukup dekat waktu sekolah SMP dulu. Kita kadang berkumpul bareng jika sedang istirahat kalo kebetulan sedang barengan istirahat karna berbeda kelas.

Setelah agak lama aku Padli dan Kak Yaya bercerita. Kami bertukar nomor henpon dan beranjak menaiki motor dan berlalu masing-masing berjalan ke arah yang berbeda, aku pulang kerumah sedangkan Padli dan Kak Yaya mereka entah pergi kemana.

Sampai juga akhirnya ke rumah. Huaaahh, luamayan cape juga, haus pula mana waktu buka masih agak lama, hemmhh karna baru waktu menjelang ashar.

"Assalamualaikum," tak lupa mengucapkan salam saat masuk kerumah.

"Waalaikumsalam, sini mana belanjaannya Mama mau masak sekarang gak ada yang tertinggalkan? Ya udah kamu bantu Mamah ya potong-potong sayuran," suruh Mamah.

"Okee Mah," sahut ku.

Tak butuh waktu lama masakan pun sudah jadi sebelum adzan tiba. Aku pun kembali ke kamar dan memeriksa henpon ku, tapi gak ada siapapun yang menelpon atau pun mengrim pesan. Aku pun memain kan henpon ku dan membuka aplikasi game lalu aku bermain game sambil menunggu adzan tiba karna hanya tinggal 10 menit lagi.

"Tia..Tia!" Mamah memanggil ku lagi.

"Ya, apa lagi Maaaah?" jawab ku.

"Kamu tu, ya! Bukannya tadarus malah main henpon,"

"Tanggung Mah, bentar lagi juga adzan hehe," celetuk ku.

Tak lama adzan berkumandang kami sekeluarga pun berkumpul bersama untuk berbuka. Aku, mamah, bapak dan ke 3 adik ku semua sibuk dengan makanan masing-masing dan saling berebut makanan.

"Mah, aku mau itu,punya Kak Bilal," ucap Kafi

Kahfi, meronta-ronta ingin mengambil cemilan Bilal, dengan gaya bicaranya yang kurang jelas tapi lucu. Kahfi adik bontot ku yang baru berusia 1,6 tahun itu merengek.

"Enggak! enak ajah ambil sendiri," kata Bilal.

Bilal gak mau ngalah sehingga Kahfi menangis denga kencang dan membuat suasana berbuka menjadi lebih ramai karna tangisan Kahfi.

Hemmh_begitu lah ulah kakak beradik setiap hari tiada henti, sehingga membuat rumah tak pernah sepi, berbeda dengan adik ke 2 ku yang cewe namanya Rara. dia memiliki kelainan fisik, emmh dia tak bisa mendengar dan tak bisa bicara, kalo bahasa Dokter kalo gak salah di sebut tuna wisma atau tuna wicara, gak tau lah pokoknya seperti itu.

Oh iya! semenjak aku bertemu lagi dengan teman lama ku, kita sering bertemu lagi bahkan Padli dan Kak Yaya main bersama ke rumah ku, setelah pertemuan waktu di jalan.

"Assalamualaikum," Padli dan Kak Yaya mengucap salam berbarengan.

"Waalaikumsalam," silah kan masuk," kata Mamah.

Walaou baru pertama kali mereka main ke rumah ku, tapi sepertinya mamah sudah tau kalo Padli dan kak yaya teman ku. Karna aku sering bercerita tentang mereka.

Aku yang tak tau kedatngan mereka merasa sangat aneh dan bingung, tumben mereka ke rumah, "gumam ku dalam hati.

Mamah memanggilku karna aku sedang di kamar beres-beres.

"Tia...Tia! ini ada teman kamu," sambil berjalan menghampiri ku.

"Siapa mah?"

"Kamu samperin ajah sanah,"

Aku pun berjalan ke ruang tamu.

"Eeh ternyata kalian, tumben main ke sini ada apa?" tanya ku basa-basi.

"Gak papa kita cuma kebtulan lewat, jadi mampir aja ke sini sekalian," kata Padli.

"Kita mau main ke alun-alun kota tapi masih terlalu siang, jadi ke sini aja dulu," timpal Kak Yaya.

"Oohh gitu ya, eh omong-ngomong pada puasa gak nih, maaf kalo gak di suguhin. Aku lagi puasa soalnya," cerocos ku bercanda.

"Aku sih puasa, gak tau tu kalo si Yaya," ejek Padli.

"Yee....aku juga puasa keles," sahut Kak Yaya.

"Ya udah buka bareng di sini aja sekalian yah," ucap ku menawarkan sekaligus mengajak.

"Nggak usah makasih kita mau jalan-jalan doang terus pulang," jawab Padli.

"Ya udin kalo gitu,"

"Udah yu kita berangkat sekarang, udah sore ni," ajak Kak Yaya ke si Padli.

"Ya udah yu," jawab Padli.

"Kita pergi ya, mau jelong-jelong dulu sambil ngebuburit," pamit Kak Yaya.

"Kamu mau ikut gak Tia?" Tanya Padli.

"Enggak usah, makasih,"

"Ya udah yu, assalamualaikum," pamit mereka ber 2 bersamaan.

Mereka pun berlalu tanpa jejak.

Terpopuler

Comments

JW🦅MA

JW🦅MA

mantap tuh duda

2023-12-01

0

JW🦅MA

JW🦅MA

walah kakaknya bisa bersikap gitu ya 😄😄😄😄😄

2023-11-29

2

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

kk yunia mampir

2023-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!