Sementara itu di kediaman Pak Subrata, terlihat lelaki tampan, pemilik tubuh tegap sempurna yang sedang menselonjorkan kaki di atas sofa, sambil memangku laptop keluaran terbaru di atas pangkuan, terlihat begitu sibuk dan juga fokus dengan banyaknya rangkaian kata hasil laporan yang dikirimkan pegawainya kepadanya.
Dia adalah Erfan Pratama, putra semata wayang Pak Subrata yang telah menginjak usia 29 tahun, lelaki yang akan di jodohkan dengan Adara, CEO muda yang kini telah memimpin perusahaan Pak Subrata.
Lelaki dingin yang tak banyak bicara, terutama dengan siapapun yang tak dekat dengan dirinya, selalu memasang wajah datarnya cenderung dingin, terlihat angkuh dan juga acuh.
Drrrrrttt drrrrrtttt
Suara ponsel Erfan bergetar, berdering di atas meja di depan sofa yang didudukinya, mengalihkan pandangannya.
"Sarah," gumamnya pelan, sesaat setelah meraih ponselnya, mengalihkan laptopnya di atas meja, membaca nama kekasihnya di dalam layar ponselnya yang menyala.
Model cantik yang telah menjadi wanitanya, penghuni hatinya selama tiga tahun kebelakang.
“Halo Sayang,“ lembut Erfan, sesaat setelah menggeser layar ponselnya, menerima panggilan dari kekasih yang begitu sangat di cintainya.
"Lagi ngapain?"
"Lagi...," jawab Erfan menggantung, mengulaskan senyum di bibirnya, menyadari kekesalan yang terdengar dari nada suara Sarah yang belum di hubunginya. "Mikirin kamu, apalagi?"
Dan di sambut suara kekehan Sarah yang terdengar merdu menyapa telinganya.
"Pinter sekali kamu bohongnya?"
"Aku nggak bohong Sayang,"
"Sudah berapa lama kamu nggak menghubungiku?"
"Baru juga tadi pagi Sar, kemarin malam kan kita sudah teleponan." sahut Erfan, begitu sangat menyukai sikap manja kekasihnya, mendesirkan hatinya.
"Tapi aku sudah kangen sekali sama kamu," manja Sarah.
"Wah... aku jauh lebih kangen lagi Sayang sama kamu," terus saja menggoda, sebelum saling tertawa melanjutkan obrolan.
Bercerita apapun sama seperti biasanya,
sungguh berhasil mengurai kepenatan di pikiran Erfan akibat pekerjaan yang seolah tak ada habisnya.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu kamar Erfan yang terdengar, mengalihkan pandangan si empunya menjeda obrolan.
Sebelum beradu pandang dengan Pak Subrata, yang telah membuka pintu kamarnya yang tak terkunci, mengayunkan langkah mendekatinya.
"Papa ingin bicara sama kamu," kata Pak Subrata, yang telah berdiri di depan putranya.
Menganggukkan pelan kepala Erfan, segera memutus panggilan teleponnya. “Sebentar ya aku tutup dulu,“ ucap Erfan, tanpa menunggu jawab dari Sarah, segera mengakhiri obrolannya mematikan sambungan teleponnya.
“Ada apa?” Tanya Erfan kepada Papanya.
“Untuk hari Minggu besok kosongkan jadwalmu ya,"
Mengerutkan kening Erfan, menatap Papanya yang hendak duduk di atas sofa di sebelahnya. "Untuk? ada acara apa?" tanya Erfan.
"Lamaran,"
"Lamaran?" sahut Erfan cepat, demi untuk meyakinkan dirinya tak salah dengar, menganggukkan mantap kepala Pak Subrata.
"Iya lamaran,"
"Lamarannya siapa?"
"Kamu," dengan begitu entengnya, kian mengentalkan hati putranya yang terperanjat kaget.
"Aku?" tanya Erfan, menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu, Papa ingin melamar anak Om Herman untuk kamu,"
Mempercepat degup jantung Erfan, sama sekali tak menyangka dan tak bisa percaya dengan kalimat Papanya, lebih menegakkan duduknya yang tiba tiba saja menjadi tak nyaman. "Jangan bercanda Pa, nggak lucu!"
"Papa serius," memasang wajah tak berdosa nya, membulatkan mata putranya.
"Hahaha, Papa jangan membuat aku jantungan deh Pa, sumpah! ini nggak lucu" Erfan yang tak mau percaya tertawa kecut.
“Papa serius Fan, papa ingin kamu menikah dengan Dara anaknya Om Herman," jawab Pak Subrata, berusaha untuk menjelaskan tak ingin di anggap bercanda. "Papa sudah lama memperhatikan Dara, dia gadis yang sangat cantik, sopan dan ceria. Papa suka sekali sama dia Fan, dan Papa, ingin mempunyai menantu seperti dia.“ Lanjut Pak Subrata.
Mengacuhkan tatapan kaget Erfan yang berdiri, memprotesnya keras. "Aku nggak mau Pa," tolak Erfan mentah mentah.
Sama sekali tak ingin menikah dengan gadis lain selain Sarah, di tambah lagi menikah dengan Dara, siapa itu Dara? bahkan dirinya pun tak mengenalnya.
"Aku nggak mau menikah dengan gadis itu Pa, aku nggak kenal siapa dia! kok bisa bisanya Papa ingin melamar dia untuk aku?" sama sekali tak bisa percaya dengan kelakuan Papanya, merasa begitu jauh dari nalar dan logikanya.
“Kamu kenal Dia Fan, Dia anak Om Herman, kamu kan sering nganterin Papa kerumahnya.“
“Tapi aku nggak kenal sama anaknya Om Herman Pa, walaupun aku sering nganterin Papa, tapi tetap saja aku nggak pernah tahu siapa anaknya, bagaimana wajahnya,“ jawab Erfan menekankan.
“Bagaimana kamu bisa tahu kalau kamu sendiri nggak mau mengenalnya? datang hanya untuk duduk dan melihat ponsel, nggak mau berbicara nggak mau berbincang, dari datang sampai pulang.“ Sahut Pak Subrata tak mau kalah.
“Papa nggak mau tahu ya Fan! pokoknya Papa ingin Dara yang jadi menantu Papa! dan Papa hanya ingin berbesan dengan Herman, kamu anak satu satunya papa, kalau nggak menikah sama kamu mau menikah sama siapa Dara?“
“Ya menikah sama pacarnya lah Pa“ sahut Erfan.
“Oh ya? ya sudah kalau begitu,"
"Ya memang harus begitu Pa,"
"Kalau begitu kamu harus menikah sama Dira adiknya Dara yang masih SMP," dengan begitu entengnya.
Membulatkan mata Erfan yang kembali tertawa paksa, semakin tak percaya.
“Intinya Papa hanya ingin berbesan dengan Herman Fan! dan Minggu besok pukul sembilan pagi, kita berdua akan berangkat melamar Dara. Atau Dira? terserah kamu mau memilih yang mana," Pak Subrata yang bersikukuh, mengatupkan bibir Erfan yang bersiap untuk bersuara.
"Papa keluar," lanjut Pak Subrata, lebih memilih untuk membalikkan badannya, mengayunkan langkahnya keluar kamar Erfan.
Demi untuk menghindari perdebatan, akibat sikap protes yang pasti akan di layangkan putranya.
Tak mengetahui helaan nafas di bibir Erfan, yang terdengar begitu kasar memperhatikan langkah Pak Subrata. Terlihat begitu kesal, merasa keberatan dengan permintaan Papanya yang di anggapnya begitu nggak masuk akal.
_____________________________
Hai readers jangan lupa LIKE, VOTE, KOME dan FAVORIT ya, biar authornya lebih semangat Up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Toshio Inge
ya udah nikah sm dira yg masih SMP aja , ngakak aq thor batangin Erfan kaget🤣
2021-01-14
1
pinnacullata pinna
halo thor aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏
2021-01-02
0
Yeti Suryati
suka
2020-12-25
1