Bab 5 Kompor Mleduk

"Dod, sepertinya Anggi itu ada hati sama kamu deh, sepertinya dia cemburu pada kedekatan kita!" Kata Saras pelan.

"Bodo amat, mau ada hati kek atau ada jantung kek, cintaku hanya untuk mbak Saras! Apalagi di dalam perutmu kini ada benihku!" Sahut Dodi.

Saras begitu terharu mendengar perkataan Dodi.

"Semoga hubungan kita bisa direstui oleh keluargamu ya Dod?" Kata Saras.

"Amiin!" Jawab Dodi mengaminkan.

"Sekarang jika disuruh lembur mending kamu tolak biar aku saja yang menggantikanmu! Aku harus kerja keras sekarang karena aku punya kamu, anak-anak dan calon bayi kita!" Ucap Dodi.

***********

Saras masuk kerja hari ini tetapi entah mengapa sejak tadi pandangan orang kok sedikit berbeda dengannya.

"Mbak Saras...mbak Saras!" Novi lari mengejar Saras dengan tergopoh-gopoh.

"Mbak, Bella dan Anggi membuat gosip hari ini katanya mereka ketemu mbak Saras dengan si dodod eh dodi sore kemarin di apotik berduaan, betulkah?" Tanya Novi.

"Iya!" Jawab Saras mengakui.

"Tempat tinggal kami kan searah, aku sedang sakit dan motorku masuk bengkel lagi, nggak mungkin dalam keadaan aku sakit aku pergi sendiri keapotik? Jadi aku teleponlah Dodi untuk minta tolong mengantarkanku, terus bertemu Bella dan Anggi di sana! Apa itu salah?" Balik bertanya Saras.

"Semestinya nggak salah sih? Lagian ngapain juga dua kompor mleduk itu ikut campur!" Sahut Novi akhirnya.

"Ya karena sepertinya Anggi suka sama Dodi!" Jawab Saras.

"Hai Dodi? Kita sarapan bareng yuk?" Ajak Anggi saat mereka selesai briefing pagi.

"Sarapan...kalau mau sarapan itu di rumah tadi pagi, kalau sekarang waktunya kita kerja!" Sahut Dodi acuh.

"Kan aku mau sarapan bareng kamu, jadi tadi aku bawa sarapan lebih...yuk sarapan dulu!" Ajak Anggi tak mau menyerah.

"Aduh...nggak deh Nggi terima kasih! Lagian tadi pagi aku sudah sarapan sudah ngopi juga, kerjaanku hari ini tuh banyak banget!" Tolak Dodi.

Lalu tanpa menunggu persetujuan Anggi, Dodi cepat-cepat angkat kaki pergi dari sana.

"Lho...itukan mbak Diah, mbak Denok dan pak Parjo, mau apa pagi-pagi mereka sudah kemari?" Gumam Dodi.

"Heh...heh...kemari kamu anak bandel!" Kata mbak Denok saat dia melihat Dodi mau melarikan diri dari mereka.

"Ish mbak Denok, Dodi kan bukan anak kecil lagi!" Sahut Dodi.

"Bagi kami, kamu itu tetap adik kecil kami!" Sahut mbak Diah.

"Kalian mau ngapain datang kemari?" Tanya Dodi setengah berbisik.

"Ya mau meninjau keadaan perusahaanlah...memang kamu nggak tau jika perusahaan ini milik ibu?" Tanya mbak Diah.

"Aduh...mateng aku!" Gumam Dodi.

"Kok aku bisa nggak tau kalau perusahaan ini milik Kinasih grup?" Gumam Dodi lagi.

"Ya iya kamu nggak tau wong kerjamu dulu kuliah dan main aja sekarang malah memilih jadi cleaning service dengan alasan ingin mandiri!" Jawab Denok lagi.

"Ya sudah mbak Diah, mbak Denok, pak.Parjo...Dodi mau kerja dulu ya!" Lalu Dodi cepat-cepat ngacir dari hadapan para mbakyu nya.

"Dasar bandel dan keras kepala!" Kata Diah sambil memandang kepergian adik bungsunya.

********

"Jeng Sri? Ada angin apa gerangan mampir kemari?" Tanya Ayu Kinasih pada tamu nya yang berkunjung kerumahnya sore itu.

"Lho ini Anggikan? Ini putri bungsumu yang selalu digendong kemana-mana dulu toh?" Kata Ayu Kinasih menatap Anggi.

"Iya tante!" Jawab Anggi malu-malu.

"Ayo masuk...masuk!" Ajak Ayu Kinasih.

"Anak-anak pada kemanaan jeng?" Tanya Sri celingukan.

"Diah sama Denok biasalah...mereka sibuk mengurus perusahaan sambil mengurus keluarga juga!" Sahut Ayu Kinasih.

"Kalau nggak salah dulu kamu masih punya anak lelaki lagi seumuran Anggi ya jeng?" Kata Sri.

"Iya si Dodi! Tapi dasar anak bandel, bukannya selesai kuliah membantu mbakyu nya di perusahaan ini malah kerja jadi cleaning service." Jawab Ayu Kinasih.

"Lha apa bedanya dengan Anggi toh jeng? Sampai stres saya...bukannya meneruskan usaha ibu dan romo nya, sama seperti Dodi malah kerja ke perusahaan lain jadi cleaning service juga lagi!" Gerutu Sri.

"Dodi? Masa iya Dodi yang dimaksud ibu dan tante Ayu adalah Dodi teman kecilku dulu yang bekerja sekarang di satu perusahaan tempat aku bekerja sekarang?" Batin Anggi.

"Lha itu para mbakyu nya ketemu Dodi tadi pagi di perusahaan, rupanya cah gemblung itu nggak tau kalau tempat dia bekerja sekarang itu adalah perusahaan keluarganya juga!" Omel Ayu Kinasih.

"Memang Dodi kerja di mana tante?" Tanya Anggi makin penasaran.

"Kinasih Grup!" Jawab Ayu Kinasih.

"Apa? Jadi perusahaan itu milik keluarga tante? Anggi kan juga bekerja di sana, Anggi sering ketemu dengan Dodi tapi sepertinya Dodi tuh lupa kalau Anggi adalah kawan mainnya semasa kecil!" Kata Anggi.

"Lha berarti kalian jodoh dong, bagaimana jika kita jodohkan saja Anggi dan Dodi jeng?" Kata Sri.

"Ide bagus itu! Biar nanti aku bicarakan dengan Dodi." Jawab Ayu menyambut ucapan sahabatnya itu.

"Yes...akhirnya aku bisa memilikimu, Dodi! Kamu hanya boleh sama Anggj karena semasa kecil dulu kamu pernah berjanji akan menikahi aku, jadi hanya aku yang boleh jadi istrimu bukan tante genit seperti si Saras itu!" Batin Anggi bersorak riang penuh kemenangan.

"Berarti Dodi yang tante maksud ya Dodi Kusumadiningrat teman kerja Anggi itu dong, kok Anggi bisa nggak tau dan nggak nyadar ya?' Gumam Anggi.

"Habis Dodi sekarang tinggi banget terus pakai kacamata kayak orang culun gitu sih!" Kata Anggi.

"Iya, katanya dia sengaja berpakaian seperti itu supaya nggak ditaksir sama cewek-cewek!" Jawab Ayu.

"Aneh ya putramu itu, biasanya lelaki muda mapan dan tampan malah senang dipuja dan jadi pusat perhatian, ini kok malah sebaliknya!" Kata Sri.

"Otaknya Dodi kan memang rada sengklek!" Jawab Ayu Kinasih.

"Jangan salah tante, gitu-gitu Dodi di sana ada penggemarnya lho, tante-tante lagi!" Jawab Anggi mengompori ibunya Dodi.

"Wah, kok begitu? Berani-beraninya dia naksir anakmu jeng Ayu!" Kata Sri membantu putrinya jadi apinya ikut membakar hati Ayu Kinasih.

"Oh?? Kemungkinan wanita itu yang sering dilihat oleh ibu kost Dodi datang ketempat kostan Dodi ya? Tapi Dodi selalu menutupinya!" Jawab Ayu Kinasih termangu.

"Ya iya lah tante, Dodi itu masih berondong polos terus digoda sama wanita berpengalaman, yah tergodalah...secara kucing mana sih yang menolak diberi ikan?" Tambah Sri semakin membuat panas hati ibunya Dodi.

"Siapa nama wanita itu?" Tanya Ayu mulai teepancing.

"Namanya Saraswati tante!" Jawab Anggi.

"Tante akan memanggil Dodi dan mempertanyakan kebenaran masalah ini!" Jawab Ayu Kinasih.

"Jangan hanya ditanya tante, tapi diancam aja agar Dodi mau mengaku!" Kata Anggi menyeringai.

*

*

***Bersambung...

Apakah akal Anggi dan ibinya akan berhasil?

Mohon dukungannya dong reader!! Agar author receh ini terus semangat update nya😊😊

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

lanjut lagii

2023-11-02

0

ZasNov

ZasNov

Anggi ternyata teman kecilnya Dodi, sama2 memilih jadi cleaning service lg.. Sayangnya sifat Anggi ga baik..

2023-10-30

0

ZasNov

ZasNov

Wah bisa gitu ya, dua anak pemilik perusahaan malah milih bekerja jadi cleaning service..

2023-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!