My Disable Husband
"Saya terima nikah dan kawinnya Zee Hayfa Zeira binti Danu Wijaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Bagaimana, saksi? Sah?"
"SAH...!!"
"Alhamdulillah............"
Lantunan doa-doa setelah ijab qobul pernikahan terdengar dari bibir seorang pria berambut putih dengan kacamata bening yang hari ini berlaku sebagai wali nikah itu. Doa terpanjat dengan khidmat di ruangan itu, mengiringi dimulainya babak baru kehidupan sepasang anak manusia yang kini telah resmi menjadi sepasang suami istri itu.
Tuan Danu Wijaya mengusap lelehan air matanya. Suasana haru menyelimuti hati duda satu anak itu. Sang putri yang baru menginjak usia sembilan belas tahun itu kini resmi menyandang predikat sebagai seorang istri. Istri dari seorang pria dewasa pilihannya, pria anak dari sahabat dekatnya, Dewangga Bima Caturangga.
Perjodohan berjalan dengan sukses. Sepasang pria wanita yang terpaut usia cukup jauh itu kini resmi menikah. Lega rasanya, kini Zee telah berada di tangan yang tepat. Pria matang yang ia yakini dapat membimbing putri semata wayangnya itu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sementara itu, setitik air mata menetes di pelupuk mata sang pengantin wanita. Dadanya sesak. Untuk sekedar bernafas pun seolah ia tak sanggup.
Masa mudanya telah selesai. Kisah cintanya dengan sang kekasih kandas. Kini ia resmi menikah dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak ia kenal. Seorang laki-laki yang usianya enam belas tahun lebih tua darinya. Seorang laki-laki cacat, tidak mampu berjalan dengan normal. Laki-laki pilihan ayahnya yang dianggap terbaik untuknya.
Sungguh, gadis muda itu tidak menyukai pernikahan ini. Ia benci pernikahannya sendiri. Ia benci laki laki yang kini menjadi suaminya ini! Karena harus menikah dengannya, membuat Zee harus rela melepaskan laki laki yang sangat ia cintai.
Kenapa harus ada perjodohan? Sedangkan ia sudah memiliki kekasih. Laki laki yang sangat ia cintai, yang sudah membersamainya sejak dua tahun terakhir. Jahat sekali.
Serentetan doa untuk kedua mempelai telah selesai dilantunkan. Kini laki laki gagah, bertubuh tegap dengan jambang tak terlalu lebat itu nampak meraih sebuah kotak cincin disana. Diambilnya satu buah cincin emas itu, lalu memasangkannya di jari manis wanita muda yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Semua mata tertuju pada pengantin baru itu. Termasuk Tuan Danu, ayah Zee, Tuan Adiawan dan Nyonya Dewanti, kedua orang tua Dewangga, serta seorang gadis cantik yang duduk di belakang mempelai, Nadira Asyifa, sahabat terbaik Zee. Mereka menjadi saksi hari yang entah bahagia atau tidak untuk sepasang anak manusia itu.
Cincin terpasang dengan sempurna di jari manis Zee Zee. Pria yang lebih akrab disapa Dewa itu diam diam mencuri pandang ke arah Zee yang sejak tadi diam menunduk dengan mata sembabnya. Ia tahu betul bagaimana perasaan gadis itu.
"Sekarang giliranmu," lirih pria itu pada sang istri. Zee menatap pria itu. Giginya nampak mengetat. Ia benci pria itu. Tapi ia tak mungkin mengungkapkan kekesalannya pada Dewa saat ini. Masih banyak orang disini
Zee menarik nafas panjang. Ia meraih satu cincin yang tersisa disana, lalu mulai memasangkan benda melingkar itu di jari manis Dewa yang kokoh.
Dewangga mengulurkan tangannya. Zee meraihnya. Ia kemudian mencium punggung tangan itu dengan terpaksa. Dewangga meraih kening sang istri, lalu hendak mengecupnya. Namun belum sampai bibir itu menempel di kulit Zee, wanita itu sudah menarik kepalanya dari tangan Dewa.
Beberapa pasang mata yang menyaksikan adegan itu sedikit mengernyitkan dahinya. Dewangga hanya bisa tersenyum kaku. Sedangkan Zee nampak memalingkan wajahnya, seolah tak mau menatap wajah para tamu undangan yang tak seberapa banyak itu.
...****************...
Sementara itu di luar gerbang rumah megah tempat berlangsungnya acara akad nikah.
Buughh....
"Akkhhh!!"
"Zee!!"
Buughh....
"Anj...."
Buughh....
Pemuda itu jatuh tersungkur lagi. Penampilannya sudah acak acakan. Wajahnya babak belur. Darah mengucur di pelipis serta ujung bibirnya. Kancing kemeja itu sebagian sudah lepas. Kemeja putih yang ia kenakan itu kini nampak berubah coklat dengan beberapa bekas telapak sepatu terbentuk disana.
Tangan itu terulur ke arah pintu gerbang yang tertutup rapat..
Bugghh....
Preman bayaran yang Tuan Danu kerahkan secara khusus untuk menghadang kekasih putrinya itu kembali melayangkan tendangannya pada tubuh yang nampak ringkih itu.
Ya, itu adalah Airlangga Abimanyu, kekasih Zee yang hari ini ditinggal nikah oleh pujaan hatinya.
Hancur hati pria itu. Remuk. Semua telah kandas. Cinta yang terbina dua tahun lamanya pupus di tengah jalan. Wanita itu memilih menikah dengan pria lain dengan dalih perjodohan. Ia tidak melihat, betapa tengah berjuang nya laki laki itu kini untuk mempertahankannya.
Dihajar, dipukuli, dikeroyok para pria pria berbadan algojo suruhan Tuan Danu itu dengan sangat membabi buta.
"Zee...!!!" teriak Angga lagi.
Bugghh...
Satu tendangan mendarat di wajah Angga. Darah muncrat dari dalam mulutnya. Laki laki itu terkapar dalam posisi terlentang. Ia memejamkan matanya menatap langit. Sekujur badannya merasa remuk dan sakit.
Laki laki itu perlahan mulai lemah.
Diam.
Pingsan!
Angga tergeletak di depan gerbang rumah mewah itu dalam kondisi tak sadarkan diri.
...----------------...
Visual..!
Hanya sesuai imajinasi Author. Kalau nggak cocok, skip aja..!
Zee Hayfa Zeira 👇
Dewangga Bima Caturangga 👇
Airlangga Abimanyu 👇
Nadira Asyifa👇
Kimmy Alexandria 👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mamah Kekey
Airlangga nasibmu... cinta tak sampai 😭😭😭
2023-12-10
1
Griselda Nirbita
ya aku mampir thor
2023-10-31
1
MUSFIRA
Aku baru mulai baca nich Thor..klo bagus cerita nya mungkin Lanjut trus..Mudah2 an cerita nya Bagus dan menarik/Smile/
2023-10-24
1