episode 6

"Ya mih, ada apa,?? ando.

"Ihh kamu itu ya,, jawabnya jutek amat sama mami, mami ando.

'Bukan begitu mih, ando sangat lelah, memangnya ada apa mi.?? ando

"Kamu cepat pulang ada yang ingin mami bicarakan sama kamu, mami sama papi menunggu, ibu ando

"Tapi mih.! tut,, tutt, tutttt , panggilan terputus belum sempat ando protes maminya sudah lebih dulu memutuskan panggilan sepihak

Ando yang kesal karena sikap sang mami meringis jengkel, "akhh.!!"

"Pak kita balik arah ke rumah.!! ando.

"Siap tuan, pak sopir.

Setibanya ando di rumah, mami dan papinya sudah berada diruang keluarga sedang duduk santai, sambil menyeruput teh hangatnya.

"Kamu sudah pulang sayang.? ibu ando.

"Ada ada apa sih mih?? padahal ando tadi sudah hampir sampai di apartemen.

"Begini sayang papi dan mami mau bicara sesuatu yang penting denganmu, tapi kita bicaranya di ruang kerja papi.! ibu ando

Ando segera beranjak dari duduknya, dan di susul dengan papi maminya dari belakang.

Diruang kerja itu tampak sedikit tergambar situasi yang menegangkan, ando yang penasaran dan berpikir hal apa yang mau di bicarakan oleh papi dan maminya.

Setelah mereka duduk papinya ando buka bicara.

"Begini Ndo,, papi dan mami menginginkan kamu menikah dengan felix, dan tidak ada penolakkan.!! langsung skakmat

Ando yang mendengar pun sontak terkejut, dan langsung berontak dengan nada suara lumayan tinggi.

"Apa pih ando harus menikah dengan felix?? "siapa itu felix pih.??

Tanyanya karena ando sama sekali tidak tahu nama gadis yang dia bentak beberapa jam yang lalu, dan dia juga sama sekali tidak pingin tau.

"Felix itu adalah wanita yang bekerja dirumah kita ini nak, ucap sang mami.

Sontak ando melotot tidak percaya omong kosong apa ini, bisa bisanya kedua orang tuanya menyuruhnya menikahi gadis yang bukan kekasihnya juga tak di cintainya, terlebih lagi dia begitu tidak sukanya dengan gadis itu.

"Tidak.! Ando tidak bisa memenuhi permintaan kalian ini, sama saja mami sama papi secara tidak langsung mau nge bunuh ando, gak ando gak mau, maaf mih, pih.!! dengan jawaban yang begitu dingin dan kecewa.

"Memangnya papi butuh pendapat darimu.!!atau kamu mau mencoba melawan papi.?? dengan nada suara yang lumayan tinggi.

Dalam hati ando mengumpat, "Dasar pak tua.! masih tetap saja gak berubah, selalu buat keputusan yang seenaknya saja tanpa perduli orang itu senang atau tidak, yang penting kehendak dan kemauannya dituruti, dasar pak tua.!!"

"Papi tau kamu sedang mengumpati papi, saat idengan embel-embel pak tua.!! iya kan?? Ando menunduk dan merasa malu karna tebakan sang papi tepat sasaran..

"Aku ini papi kamu ando, orang tua yang membesarkanmu, dengan kedua tangan ini, jadi papi tau bagai mana raut muka kamu itu waktu kamu senang, sedih atau lagi kesal bahkan mengumpat.

"Maaf, ucap Ando lirih.

Ya sudah.!! tak ada bantahan dan penolakan, tiga minggu lagi pernikahan kalian, jadi persiapkan dirimu, dan satu lagi, besok malam felix kita undang makan malam dirumah ini, biar kalian bisa lebih dekat dan kenal satu sama lain, dan jaga sikap kamu terhadap felix, jangan permalukan papi dan mami, bersikaplah layaknya kamu sebagai seorang pemimpin yang bijak dan selalu di puji dengan kebaikanmu, dan tunjukkan itu juga pada felix, bukan hanya di luaran saja, karena akan percuma, diluar terlihat mulus tapi didalam berduri, sindiran itu ibarat ando sedang menginjak beling kaca yang menyayat telapak kakinya yang terasa ngilu,