episode 3

pagi yang cerah membuat felix lebih bersemangat dengan tenaga baru yang akan melakukan pejerjaannya

felix berangkat menuju kediaman juragan kaya yang selalu di nilainya sangat baik hati.

Meskipun sangat kaya raya tapi tidak sombong dan angkuh, terkadang felix sering merinding sendir karna bila dia membayangkan betapa kejamnya orang kaya yang ia lihat di film film tv yang menggambarkan sangat kejam dan sinis juga sombong,, tapi menurutnya berbeda dengan majikannya yang sekarang meskipun hanya sementara..

Setelah tiba di rumah jurgan kaya itu, felix selalu bersikap ramah,,, yaa mmng felix gadis yang baik jg ramah..

"Selamat pagi Ny sapa felix.

"Eh,, selamat pagi felix, sahut sang nyonya.

"Maaf Ny, apa mau saya buatkan teh hangat atau teh madu.?

"Hmma,, sepertinya itu sangat nikmat,, baiklah buatkan untuk saya sahutnya.

"Baiklah Ny felix beranjak untuk membuat teh tersebut

Felix kembali dengan teh madu hangat di tangannya, meletakkan di atas meja dengan senyum yang selalu mengembang di bibirnya.

"Silahkan Ny, ucap Felix sopan

"Terimakasih felix.

"Sama-sama Ny, sahut Felix kembali ke dapur, dan melakukan pekerjaan yang lain.

Setelah itu felix kembali bekerja untuk mencuci pakaian dan menyetrika..

Sebelumnya felix harus lebih dulu mengambil kain yang kotor di setiap kamar yang ada di rumah besar ini, dan tibalah dia di kamar anak sang juragan..

Aliando Pratama Widodo, yah dialah anak semata wayang keluarga Widodo

"Apa yang kau lakukan dikamarku..!!!!!

"Hmm, ma,maaf tuan saya mau mengambil kain kotor untuk di cuci, ucap felix terbata.

"Keluaaarrrrrr.!!!

Sontak felix terkejut dan ketakutan dengan bendungan air mata yang mulai jatuh,, tanpa menjawab felix keluar dan pergi begitu saja dengan berlari menuju ruang cuci, para Art yang melihat felix terburu-buru merasa heran hingga datang menyusul felix ke ruang cuci, Bibi wati selaku kepala Art di rumah itu, menemui Felix dan bertanya.

"Felix kamu kenapa.?? tanya Bik wati.

"Saya tak kenapa Bik, saya baik baik saja, ucap Felix menghapus air matanya.

Tapi penglihatan Bik wati tak bisa dibohongi dengan mata merah dan sembab akibat menangis, reflek Bik wati menyentuh wajah felix.

"Apa tuan muda, berbuat kasar padamu??

"Ngak kok Bik,

"Bibi tahu itu felix tak usah bohong.

Felix menunduk karena dia tidak dapat berbohong lagi, dan memang merasa sakit hati karena bentakan Ando tadi.

"Tuan muda memang orangnya begitu,

mungkin karena tuan muda tak pernah melihatmu, jadi tuan muda merasa asing dan marah karna kau tiba-tiba masuk kamar beliau, Namun sebenarnya tuan muda orangnya baik hati dan meskipun dingin dan terlihat angkuh dan kejam, ucap Bibi mengelus bahu Felix lembut.

"Iya Bik ngak pa pa kok, felix tadi hanya takut dan terkejut, ucap Felix tersenyum.

"Ya sudah bekerjalah lagi, jangan kamu bawa dalam hati ya, ucap Bik wati lembut.

"Baiklah Bik.

.................................................................

Karna merasa kesal aliando turun dari kamarnya menuju ruang tamu dan ingin menanyakan hal tersebut pada sang mami

"Selamat pagi mi.

"Pagi sayang, lho,, kok menyapa mami wajahnya ngak enak gitu sihhh..?

apa kamu ada masalah..???

"Ngak ada mih, cuma ando kesal aja..!!

"Lho kok bisa anak mami yang tampan ini kesal sepagi ini,, memangnya apa yang menganggumu hemm???

"Tadi itu mih, ada gadis masuk kamarku sembarangan aja dan Ando ngak suka.!

"Ooohh, jadi itu yang buat anak mami kesal??

"Dia itu felix, gadis baik, ramah baik hati dan pekerja keras, kamu jangan salah paham dulu sayang, dia itu bukannya lancang tapi memang dia bekerja di rumah kita untuk sementara sebenarnya tapi karna mami sangat menyukainya yahh mami suruh aja dia bekerja selamanya disini, dan kamu ngak keberatan kan sayang.???