Bab 20

Tiara terus berjalan dengan menggendong Gio tanpa mempedulikan teriakan Tom yang memanggil namanya. Untuk saat ini yang diinginkan Tiara hanya satu, yaitu membawa Gio pergi jauh dari kantor suaminya.

Sungguh ia merasa keputusannya untuk datang ke kantor Tom adalah keputusan yang salah, karena dengan kedatangan mereka, Gio hampir saja melihat sesuatu yang tidak semestinya kalau saja ia tidak dengan cepat membalik tubuh putranya.

"Kau memang tidak pernah bisa berubah Tom, sekalinya brengsek maka selamanya akan seperti itu," umpat Tiara dalam hati dengan penuh kemarahan.

"Mommy kenapa kita pulang? Aku ingin bertemu Daddy," pinta Gio yang kini telah diturunkan dari gendongan mommy nya setelah mereka masuk ke dalam pintu lift.

"Nanti saja kita bertemu Daddy nya, saat ini Daddy sedang sibuk," bujuk Tiara.

Gio pun mau tidak mau menganggukkan kepalanya, meskipun merasa kecewa tidak sempat bertegur sapa dengan Daddy nya.

Melihat Gio yang mengerti dengan ucapannya, Tiara pun tersenyum. Namun senyum itu langsung menghilang saat pintu lift terbuka, menampakkan tubuh Tom yang berdiri tepat di hadapannya.

"Daddy...." teriak Gio sembari berlari keluar dari lift dengan memeluk Daddy nya.

Tiara yang sebenarnya merasa enggan untuk menghampiri suaminya, terpaksa ikut keluar dari dalam lift karena tidak punya pilihan lain. Ingin menghindar pun percuma, karena mereka sudah berada di lantai paling bawah tempat keluar dari gedung tersebut.

Sepetinya Tom menggunakan lift khusus, hingga bisa menyusul mereka lebih cepat dan kini berada di hadapannya dengan senyuman tanpa dosa.

"Hai jagoan," Tom mengusap rambut putranya sebelum akhirnya membawa ke dalam gendongan. "Ada apa jagoan Daddy kemari?" tanyanya.

Karena memang Tiara dan Gio tidak pernah datang ke kantornya, itu sebabnya Tom terkejut terlebih kedatangan mereka bertepatan dengan keberadaan Julia di ruangannya.

"Gio ingin makan siang bersama Daddy, jadi Mommy membawa Gio ke sini."

Tom menatap pada Tiara yang sejak tadi diam saja, lalu kembali menatap pada putranya.

"Baiklah kita makan siang bersama, Gio ingin makan apa?" tanya Tom sembari membawa putranya keluar dari gedung perkantorannya menuju mobil.

Tiara pun mau tidak mau mengikuti suami dan putranya, meskipun rasanya ingin sekali mengumpat suaminya itu dan membawa Gio pergi untuk makan siang berdua saja. Tapi itu tidak mungkin dilakukannya, mengingat ada Gio diantara mereka.

"Maaf Tuan, aku tidak tahu jika tadi Nona Tiara dan Tuan kecil datang," ucap Zack dengan tergesa setelah berhasil menyusul Tom yang hendak masuk ke dalam mobil.

Sungguh Zack tidak melihat saat Tiara dan Gio masuk ke dalam ruang kerja Tom, karena tadi ia pergi ke toilet. Namun setelah kembali, ia melihat Nona Julia yang hendak pergi, dengan berkata ingin menyusul Tom dan Tiara. Zack yang merasa ada yang tidak beres, segera mengamankan Julia sebelum wanita itu merealisasikan rencananya.

"Lupakan saja, sekarang kau bereskan Julia. Aku tidak ingin dia menganggu istri dan anakku," perintah Tom sembari menatap Tiara dan Gio yang sudah duduk di dalam mobil.

"Baik Tuan."

Tom pun langsung masuk ke dalam mobil, menjalankan kendaraannya itu menuju restoran yang dinginkan Gio. Dan selama di perjalanan Tiara hanya diam saja dengan sesekali menanggapi pertanyaan Gio. Bahkan setelah mereka sampai di restoran cepat saji, Tiara masih diam membisu tanpa mempedulikan Tom sama sekali.

"Tiara kau jangan salah paham, tadi aku—"

"Kenapa Tom? Kenapa kau tidak bilang jika kau masih berhubungan dengan Julia?" sela Tiara dengan menahan emosinya karena ada Gio diantara mereka. "Jika kau bilang sejak awal, aku tidak akan setuju menikah denganmu lagi."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***