Bab 7

Seperti yang sudah diputuskannya kemarin. Akhirnya Tiara pun memberanikan diri untuk menemui Tom dengan diantar oleh Hesti, yang kebetulan satu kantor dengan mantan suaminya tersebut.

Walaupun sejujurnya Tiara belum siap untuk bertemu dengan pria yang sangat dibencinya itu, tapi ia tidak punya pilihan lain demi menyembuhkan penyakit yang diderita putra semata wayangnya.

"Ti, kau baik-baik saja?" tanya Hesti dengan cemas saat melihat teman baiknya itu diam saja dengan kedua tangan saling bertautan.

Ia tahu Tiara tengah panik karena sebentar lagi akan bertemu dengan mantan suaminya, karena kini mereka sudah berada di lantai satu gedung perkantorannya untuk menemui Tom.

"Aku baik-baik saja," jawab Tiara dengan berbohong, karena sejujurnya kemarahan mulai ia rasakan kembali hanya dengan membayangkan sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan Tom. Bertemu dengan pria yang pernah mengisi hari-harinya dulu dengan tawa dan air mata.

Entah bagaimana penampilan mantan suaminya itu sekarang. Apakah masih terlihat tampan dan gagah seperti dulu, ataukah semakin tampan. Lalu siapa wanita yang kini menjadi istrinya? Apakah kekasih Tom dulu atau wanita yang baru, mengingat mantan suaminya itu sering berganti pasangan hanya untuk melupakan cinta sejatinya yang bernama Venus.

Ya, mantan suaminya itu begitu mencintai Venus Graham. Wanita yang merupakan sahabat pria itu. Tapi sayang Venus mencintai dan menikah dengan pria lain, sehingga Tom patah hati dan melampiaskannya dengan beberapa wanita.

Dulu saat Tiara belum mencintai Tom, ia tidak merasa risih atau keberatan dengan perilaku Tom yang dengan terang-terangan menjalin hubungan dengan wanita lain di depannya meskipun mereka telah menikah. Tapi seiring berjalannya waktu, Tiara yang mulai mencintai Tom mulai merasa emosi dengan banyaknya wanita yang ada di sekeliling mantan suaminya. Dan tanpa sadar kerap mencari perhatian Tom dengan berpura-pura sakit.

"Kenapa dia belum datang juga?" tanya Tiara dengan gusar, karena pria yang sejak tadi ditunggunya tidak juga menampakkan batang hidungnya.

Hesti menatap jam dipergelangan tangannya dengan raut wajah yang bingung, karena tidak biasanya atasannya itu terlambat datang padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

"Sebentar, kau tunggu dulu di sini! Aku akan mencari tahu dulu."

Hesti pun berjalan meninggalkan Tiara, untuk bertanya pada temannya yang bekerja sebagai sekertaris Tom. Ia ingin tahu kenapa atasan mereka itu belum juga datang ke kantor, karena takutnya Tom ada jadwal ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.

Dan benar saja seperti dugaannya tadi. Ternyata atasannya itu sedang berada di luar kota sejak kemarin malam, itu sebabnya sampai dengan saat ini pria itu tidak hadir di kantor mereka.

"Maaf Tiara, karena aku tidak mencari tahu dulu sebelum kau datang kemari," sesal Hesti, karena sia-sia saja teman baiknya itu datang jika tak membuahkan hasil.

Tiara menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, lalu kapan dia akan kembali ke Jakarta?" tanyanya dengan menyembunyikan rasa kecewaannya, karena semakin lama mereka bertemu maka akan semakin lama Gio sembuh.

"Dia di Bali selama dua hari, jadi lusa kau bisa datang kembali ke sini."

"Baiklah, aku pergi dulu."

Tiara pun berpamitan dengan teman baiknya itu, karena tidak ada gunanya juga berlama-lama ada di tempat tersebut. Selain harus menjaga toko bakery nya, Tiara juga harus menjaga Gio dengan ekstra karena takut kesehatan putranya kembali drop.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***