Bab 5

Garina merantau ke Kalimantan lima tahun yang lalu, ia sempat bekerja sebagai Asisten Rumah tangga, buruh pabrik ,hingga kini sebagai pelayan Restoran.

kurang lebih seperti itulah laporan yang diberikan Erik asistennya.

Byan meremas selembar cv dihadapannya, ada sebuah potret berukuran 3 kali 4 disana yang memperlihatkan wajah tanpa ekspresi Garina, wajah yang dulu selalu nampak bahagia dengan senyum khasnya yang Byan rindukan.

Apa sebenarnya yang terjadi selama 10 tahun ini?

Setega itukah Sagara kepada Garina?

Andai Ia tahu seperti ini maka Byan tak akan menunggu hingga 10 tahun untuk mencari Garina, ia tak perlu menjadi seorang penerus untuk mencari keberadaan Gadis yang selalu mengisi hatinya itu.

"Tuan." Erik yang berdiri didepan Byan baru saja memeriksa sebuah notifikasi disana.

"Ada apa!" Byan menatap asistennya dengan netra yang mengembun.

"Lihat ini," Erik menyodorkan benda pipih dengan layar memperlihatkan sebuah artikel. dan saat membaca isinya Byan tak tahan untuk tidak tersenyum mencemooh.

"Apa ia sekarang sudah menjadi artis? Bahkan masalah privasinya sudah diberitakan oleh situs gosip." Byan terkekeh. Dimata pria itu Sagara sudah tak memiliki harga diri lagi sejak ia memutuskan untuk menikahi Garina.

Byan membenci Sagara karena merebut satu satunya teman yang mau menemaninya dengan tulus dan byan semakin membencinya ketika di Amerika ia mendengar kabar sang kakak justru menikahi mantan kekasih yang sudah meninggalkannya.

"Aku berjanji akan bahagia, saat kau pulang nanti kita akan bermain lagi." Garina tersenyum saat mengantarkannya ke Bandara, dan itu adalah senyum terakhir yang dilihat Byan, setelahnya Byan memutuskan semua aksesnya, Hatinya terlalu sakit dengan semua kenyataan dihadapannya. Ia enggan kembali.

"Dia benar benar pria brengsek! Bahkan setelah mengetahui jika wanita yang ia perjuangkan tidak lebih dari sekedar pelacur ayahnya, ia masih enggan mencari keberadaan Garina." Byan mengepalkan tangan kuat lalu menghantam meja kerjanya hingga buku buku jarinya memerah.

.

.

.

"Kau tidak bisa melakukan ini Sagara!" Bella melempar Amplop coklat kedepan wajah suaminya yang masih bisa tenang dalam situasi seperti ini.

"Kau akan mendapat harta gono gini."ujar Sagara santai, ia justru kembali memeriksa susunan grafik diatas mejanya.

"10 tahun aku mendampingimu, beberapa kali aku berakhir di meja operasi dan ranjang pesakitan hanya demi melahirkan keturunan untukmu!" Dada Bella terlihat kembang kempis melampiaskan amarahnya didepan pria 35 tahun yang masih nampak sangat tampan itu.

"Kau tidak mendampingiku Bella, kau menipuku!" Kini tatapan Mata Sagara benar benar semerah saga. Ia memang bodoh karena diperbudak cinta pertama.

Sial!

"Begitu susahnya kau menerima masalaluku? Sudah berapa kali kujelaskan itu semua karena ayahku, dia yang selalu menyodorkanku pada pria tua itu agar bisa dipilih sebagai calon wakil Bupati kab Xxx saat itu." terang Garina entah ini sudah yang keberapa kalinya ia menjelaskannya kepada Sagara.

Kepergiannya saat itu juga karena tengah mengandung hasil hubungan terlarangnya dengan pria brengsek yang berhasil menipu semua masyarakat , ah keduanya sama sama brengsek Ayahnya dan Bupati itu. Bagaimana tidak Ayahnya sengaja mengajaknya setiap kali ada pertemuan dan menyuruhnya memakai pakaian sexi, ia tahu sang calon pemimpin durjana itu selalu takluk dengan pesona wanita cantik.

Alhasil harga dirinya terenggut hanya demi cemerlangnya karir politik ayahnya.

Ayah Bejat! Padahal Bella sudah menganggap pria yang menikahi ibunya sejak ia berusia 2 tahun itu sebagai sosok ayah teladan.

Saat itu Ayahnya dan Bella sama sekali belum mengetahui latar belakang Sagara, ia hanya tahu Sagara adalah mahasiswa s2 anak dari salah satu direktur Ganendra group. karena ketika Ganendra berada dibawah pimpinan Ayah Sagara ia selalu memastikan data diri keluarganya tidak ter ekspose di Publik, namun saat Tuan Ganendra wafat wajah Sagara muncul di berbagai situs dan majalah bisnis sebagai pewaris Ganendra group, dan itu membuat Bella menangis meraung seperti orang gila ditempat persembunyiannya. jika saja ia tak punya perjanjian dengan pria brengsek beristri yang menghamilinya bahwa ia akan melahirkan anak dikandungannya saat itu maka Bella pasti sudah berlari pulang kepelukan Sagara. Namun Bella lekas sadar ia perlu waktu memulihkan berat badannya serta operasi selaput dara untuk memantaskan diri mendampingi Sagara.

"Aku korban saga! Aku korban disini!" Sentak Bella, ia merasa sakit diseluruh persendiannya mengingat kebodohannya dimasa lalu ditambah lagi luka jahitannya yang belum sepenuhnya mengering membuat Bella merasa benar benar lemah.

"Korban?" Sagara terkekeh pelan, Bella tak mengorbankan apa apa sedangkan dirinya?

Ia harus kehilangan gadis sebaik Garina Jelita hanya demi wanita sialan yang sudah menipunya mentah mentah, wanita itu bahkan rela menjalani operasi selaput darah untuk membodohinya, kini Sagara merasa terbelenggu dalam kebodohannya sendiri.

"Hahaha." Sagara terbahak bahak namun siapapun yang mendengarnya bisa mengetahui jika dibalik tawa itu ada luka yang begitu dalam yang coba ia sembunyikan.

"Sa-sagara." Panggil Bella pelan, ia sedikit ketakutan melihat tinggah suaminya yang seperti orang gila, yah Bella bisa melihat ada genangan air mata yang terpàtri disudut Netra sagara.

"Aku!" Sagara menepuk dadanya kuat," Aku kehilangan gadis baik seperti Garina hanya untuk mempertahankan wanita murahan sepertimu disisiku!" Hardik Sagara sembari menunjuk wajah Bella.

"Kau tidak realistis Saga! Kau meniduri Garina tapi aku tak boleh tidur dengan pria lain? Sadar Saga kita sama, sama sama tidak suci lagi ketika menikah!" masih terdengar nada bicara ketakutan meski Bella berteriak dengan lantang.

"Aku melakukannya dengan istriku, tidak seperti dirimu Brengsek!"

Tubuh Bella bergetar, semakin lama Sagara semakin tak bisa menahan emosinya, ia takut dengan semua umpatan Sagara yang baru pertama kali ia dengar dari Pria itu.

Murahan!

Brengsek!

Selanjutnya apa lagi?

"Kau Jahat Sagara! Kau mengetahui semuanya dua tahun lalu, tapi mengapa baru mengajukan cerai sekarang Hah! Kita bahkan melakukan proses bayi tabung"

"Kau tahu kenapa? Karena aku menghukum diriku sendiri dengan terus hidup bersamamu, kau murahan aku Bajingan kita seimbang, kita sama!, tidak ada wanita baik untuk laki laki bejat sepertiku selain wanita Durjana seperti dirimu!"

"Kalau begitu tetaplah seperti itu, hukum dirimu dengan terus hidup bersamaku, karena aku tidak akan pernah bisa hidup tanpamu, Jadi batalkan gugatan itu." Bella terluka mendengar Sagara tak lagi menghargai kehidupannya.

"Tidak! Hidup bersamamu masih terlalu ringan, aku akan menghukum diriku lebih berat lagi jadi tanda tangan ini secepatnya!" Sagara kembali melemparkan amplop berlogo pengadilan agama itu kehadapan Bella yang terlihat semakin pucat.

Brakkk....

Tubuh Bella terjatuh, wanita itu tak sadarkan diri namun sepersekian detik Sagara hanya bisa bergeming menatap datar wanita yang dulu begitu ia puja puja.

Tak lama ia menekan sebuah tombol untuk memanggil Jhon mengurus tubuh istrinya.

"Panggil Ambulance, hubungi ayah dan Ibunya untuk menjaga putri kesayangan mereka!" Titah Sagara.

"Baik Tuan." Jhon mengangkat perlahan tubuh Bella yang terlihat semakin kurus, usia dan beban fikiran benar benar sudah menghilangkan pesona wanita yang dulu terlihat sangat cantik itu hingga Sagara tega meninggalkan Garina hanya karena bujuk rayu dan godaan Syaiton yang dibawa oleh Bella.

Terpopuler

Comments

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Nah ini kebodohan Sagara, membuang batu berlian demi batu kali. Sekarang Sagara sedang menikmati penyesalannya 😂😁

2025-04-15

0

DozkyCrazy

DozkyCrazy

woww makin makin menarik n penasaran author

2024-12-20

0

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Benar benar menguras emosi tuh si Bella

2025-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!