Bab 4. Pesta Kedatangan Bayu

Aqila pun segera berlari ke kamarnya dan ingin menumpahkan segala sesak di dadanya. Sedangkan, Baron hanya bisa terdiam saat melihat Aqila berlari ke belakang.

Dalia pun melihat anaknya lari ke kamar pun turut menyusulnya.

"Papa, mau mandi. Sejak kemarin meeting dengan klien sungguh membuatku pusing." ucap Dimas berbohong dan berlalu pergi meninggalkan istri juga anaknya di depan tangga.

Ervin pun berpamitan kepada mamanya untuk berangkat kuliah. Dirinya tak mau ikut campur urusan kedua orang tuanya.

"Baron, bagaimana semuanya? Apakah sudah siap semua?" tanya Davina yang terlihat sangat bersemangat saat mengetahui Bayu akan datang.

"Sudah siap, Nyonya."

"Bagus. Kalau begitu, perintahkan yang lain untuk menata meja dan makanan di depan sana." titah Davina lalu kembali ke kamar untuk bersiap-siap.

"Baik, Nyonya Davina."

*

Malam hari tiba. Bayu telah pulang sejak 2 jam yang lalu. Kediaman Dimas telah ramai para tamu undangan yang hadir untuk menyambut kepulangan Bayu selama tinggal di luar negeri.

Jajaran direksi, manajer dan para staf turut diundang ke pesta penyambutan sang adik yang bernama Bayu Sunjoyo.

"Selamat datang kembali ke Indonesia Bayu." Para karyawan saling memeluk dan bergantian berjabat tangan kepada Bayu. Sedang Dimas dan Davina, masih mengobrol dengan tamu lain.

"Terimakasih, Pak."

Davina berkali-kali menatap ke arah Bayu, berharap lelaki itu melihatnya. Sampai akhirnya lelaki itu menyadari, bahwa seseorang terus menerus melihatnya.

Bayu pun tersenyum pada wanita itu seraya membawa gelas sebagai tanda mengerti akan arti tatapan itu. Begitu juga dengan Davina yang juga melihat Bayu menatapnya dengan tersenyum.

Kemudian, Davina berpamitan kepada tamu undangan tersebut untuk menyapa tamu yang lain. Sedang Dimas, hanya tersenyum saat melihat istrinya pergi begitu saja tanpa menghormatinya sebagai suami.

"Hallo Nyonya. Wah, semakin cantik saja kakak iparmu Bayu," puji para staf saat Davina datang ikut bergabung.

"Terimakasih, Tuan. Demi acara ini, saya harus tetap terlihat cantik dan menawan," ucap Davina berdiri di sisi Bayu.

Bayu pun nampak terpesona akan kecantikan Davina dari istri sang kakak. Mereka pun mengobrol dan tertawa bersama. Bayu dan Davina terlihat saling bercanda satu sama lain dengan tamu undangan yang lain.

"Kamu semakin cantik saja, sayang. Aku sangat merindukanmu," bisik Bayu di telinga Davina.

"Aku juga merindukanmu, sayang," ucap Davina lirih.

Dari jauh, Dimas menyaksikan kedekatan keduanya membuat hatinya terasa sakit dan tidak nyaman. Akhirnya dia memilih pergi dari keramaian yang membuatnya sesak daripada harus melihat perselingkuhan yang mereka lakukan di depan matanya.

"Kenapa aku merasa sesak saat melihat perselingkuhan mereka? Aku sadar bahwa diriku terlalu sabar menerima perlakuan istri dan adikku selama ini," gumam Dimas berjalan melangkah ke tepi danau belakang rumah.

Saat dalam kegelapan, Dimas berjalan pelan dan tak sengaja melihat ada seorang wanita duduk di tepi danau yang sepi tanpa ada orang sama sekali.

Beruntung suasana danau jauh dari rumah. Terkadang, Aqila suka menyendiri saat mendapat masalah dari orang lain.

"Aqila." panggil Dimas saat melihat Aqila duduk sendirian.

"Pak Dimas!" Aqila terkejut saat melihat sahabat ayahnya datang ke tepi danau.

Aqila begitu ketakutan saat melihat orang yang pertama kali menodai dirinya. Dia hanya bisa menunduk dan terdiam seribu bahasa pada lelaki paruh baya itu.

"Apa yang kamu lakukan disini Aqila?" tanya Dimas pada gadis itu saat duduk di bawah pohon.

"Sa…sa…saya hanya…!" jawab Aqila tergagap.

"Hanya apa?" tanya Dimas yang melihat tubuh Aqila dengan memakai terusan rok warna merah yang membuat gadis itu semakin cantik di malam hari.

Melihat hal itu, Dimas menelan salivanya berkali-kali. Hasratnya tiba-tiba ingin melakukan kegiatan itu lagi dengan Aqila saat di Villa beberapa hari yang lalu.

"Hanya duduk menikmati angin malam, Pak," jawab Aqila lirih. Namun, Dimas masih bisa mendengar suara merdu Aqila.

Tiba-tiba saja Dimas langsung memeluk Aqila dari belakang, membuat gadis itu terkejut. Tetapi, dirinya tidak berteriak ataupun menolak saat disentuh pria itu.

Akhirnya, Aqila pun melayani sang majikan melakukan hal tersebut dengannya di bawah pohon. Suasana malam yang dingin menambah hasrat Dimas bergelora saat bertemu dengan Aqila.

Berbeda dengan Davina istrinya. Entah mengapa Dimas tak memiliki hasrat sama sekali pada istri yang telah dinikahinya bertahun-tahun.

Di kediaman Dimas, Bayu dan Davina sibuk melayani para tamu undangan. Banyak para tamu mencari keberadaan Dimas. Tetapi, mereka tidak peduli dan melanjutkan acara pesta yang terlihat meriah itu.

Sedangkan Bayu dan Davina, semakin erat saat berpegangan tangan di depan para tamu. Hingga 2 jam kemudian, acara pesta telah usai tanpa kehadiran Dimas disana.

"Sayang, kemana kakakmu itu? Kok, pergi gak bilang-bilang," tanya Davina yang sejak tadi terlihat mencari keberadaan suaminya sejak tadi.

"Untuk apa kamu mencarinya sayang? Bukankah kamu milikku malam ini?" Bayu cemburu karena kekasihnya selalu mencari kakaknya itu.

"Ah, maafkan aku ya, sayang. Baiklah, kita lanjutkan di kamar saja. Mumpung belum ada yang melihat," ucap Davina yang sejak tadi menahan hasrat melihat wajah tampan Bayu yang semakin muda.

Keduanya naik ke lantai dua, tepatnya di kamar Bayu yang telah lama tidak ditempati. Anak-anak Davina, Clarissa dan Ervin pun pergi keluar sejak tadi sore dan belum ada yang kembali.

Para pembantu pun langsung membersihkan beberapa sampah yang berserakan di lantai dan juga piring, gelas kotor ke dapur.

Di tepi danau, dua sejoli tersebut masih melakukan kegiatan panas itu. Beruntung terdapat pohon besar, kegiatan mereka pun tak sampai terdengar di rumahnya karena jarak yang cukup jauh dari tepi danau.

"Aqila oh Aqila."

"Keluarkan nada indahmu itu. Aku sangat suka sekali," ucap Dimas yang merasa kali ini Aqila menikmati sentuhannya.

******* sekaligus erangan Aqila yang sangat disukai Dimas semakin menambah kenikmatan tersendiri baginya. Beruntung sekali dirinya saat di rumah menahan sesak nafas akan perselingkuhan istri dan adiknya. Disini, Dimas mendapat kebahagiaan bertemu dengan gadis yang membuat jiwa mudanya kembali.

"Ah, lagi sayang. Sebentar lagi."

Sedang Aqila sejak tadi hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dirinya ingat akan ancaman lelaki di depannya ini.

Dimas berkali-kali mencium beberapa bagian tubuh yang sangat disukainya. Bahkan, baju yang dikenakan Aqila pun sedikit robek akibat perlakuan Dimas.

Sampai akhirnya, Dimas dan Aqila merasakan nikmat keindahan surgawi saat mereka melakukan pelepasan bersama.

"Terimakasih, sayang. Kamulah obat penyemangatku disaat aku terpuruk seperti ini." kata Dimas yang tergeletak lemas di samping Aqila.

Aqila memejamkan mata saat mendengar perkataan pria itu. Dirinya langsung merapikan baju dan berdiri ingin meninggalkan lelaki itu sendirian di tepi danau.

"Tunggu, Aqila."

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

ceritanya mulai memberat 😶

2023-09-28

1

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

ada apa ini, kenapa mereka melakukannya lagi?

helooo.... Aqila, apa yang kau lakukan, mengulangi kesalahan itu lagi?!

2023-09-28

1

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

Dimas terlalu Cemen, kenapa tidak langsung bertindak saat mengetahui istri selingkuh dengan adik sendiri

2023-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!