Setibanya di toko kecantikan.
“mau saya temani atau…”
“ahh tidak perlu pak Bagas, aku mau mencarinya sendiri, hehehe,” timpal Valerie yang kemudian masuk ke dalam meninggalkan Bagas yang akan menunggu di depan toko.
“Baik nona,”
...----------------...
“Ada yang bisa dibantu nona?” begitu Valerie melangkah masuk ke dalam, salah satu staf toko pun langsung menyambutnya dengan ramah.
“Hhhhee.. Aku.. mau cari sabun buat wajah kak,” respon Valerie diiringi tawa kecilnya.
“Ahh itu, mari saya antar, disini nona,” ajak staf tersebut lengkap dengan gesture tubuh yang mendukung.
“Silahkan nona,” imbuh staf tersebut usai mengantarkan Valerie ke area facial wash.
“Amm.. Sebenarnya.. aku belum pernah memakai sabun wajah kak, boleh tolong pilihkan saja kira-kira yang cocok untukku yang mana hehehe, maaf merepotkan,” tutur Valerie seramah mungkin.
“ahh begitu.. hhehe, oke sebentar, ammm... kira-kira yang mana yaa (gumamnya sembari memindai deretan facial wash yang berada didepannya)
Bagaimana kalau dari brand ini aja, some by me, ini produk yang berasal dari korea nona dan diperuntukan khusus gadis remaja seperti nona, best seller loh dikalangan anak-anak SMA,” papar staf tersebut seraya meraih 1 facial wash dan ditunjukannya pada Valerie.
“Hehehe.. Umurku 28 tahun kak,” kata Valerie seraya tersipu malu.
“Ahhh begitu rupanya, hahhaha! Saya kira nona masih umur 20 an hehehe habis terlihat imut sekali sih,” pujinya lengkap dengan senyum simpulnya.
“Tapi gak apa-apa kok nona, menurut saya lebih baik nona pakai dari produk some by me aja, karena bahan-bahannya alami bagus untuk kulit nona yang belum pernah memakai produk apapun,” tambahnya lagi.
“Oke kalau begitu hehehe,” timpal Valerie.
“Mau sekalian sama rangkaian lainnya nona? Seperti toner, serum, moisturizer, cream malam?” tawarnya yang malah membuat Valerie kebingungan untuk memahami setiap kata yang dilontarkan.
“Amm.. iya boleh, sama.. make up juga ada?” sahut Valerie yang memilih tak ambil pusing dan menyetujui apa yang ditawarkan oleh staf tersebut.
“Ada! Ada! Disini nona,” seru staf tersebut sembari menarik lengan Valerie, kemudian membawanya menuju area lainnya.
“Silahkan, apa yang nona butuhkan?” imbuh staf tersebut seraya menunjukan deretan kumpulan make up dari ujung ke ujung.
“Waaahh banyak sekali, amm.. gak perlu yang terlalu lengkap kak, palingan seperti bedak, dan perona bibir aja hehehe,” kata Valerie.
“Ahh begitu, nona mau mencobanya lebih dulu?”
“Ammm…”
“Atau mau saya bantu merias wajah nona, saya bisa loh menutupi luka lebam dan bintik-bintik merah itu dari wajah cantik nona,” katanya seraya memandangi wajah Valerie dari pantulan cermin yang ada dihadapannya.
Mendengar hal itu membuat Valerie pun ikut menatap dirinya didepan cermin. Seketika raut wajahnya mengerut ketika melihat wajahnya yang tampak mengerikan lantaran dipenuhi luka lebam biru.
“Benarkah?” tanya Valerie yang kembali mengarahkan pandangannya ke staf tersebut.
“Iya, mau coba sentuhan ajaib tanganku? Hehehee,” katanya penuh percaya diri.
“Oke aku mau kak,”
Segera setelah mengiyakan tawarannya, staf tersebut langsung meraih conceler sebagai permulaan dari merias wajah Valerie.
...****************...
Selang 20 menit kemudian.
Di depan toko kecantikan, Bagas masih berdiri disamping toko sembari mengawasi area sekitar.
“Dimana gadis itu?” tanya Elbara yang telah menyelesaikan urusannya.
“Masih didalam tuan muda, akan saya cek,” sahut Bagas seraya hendak memutar tubuhnya.
“tidak perlu,” tahan Bara yang kemudian masuk ke dalam toko dan mencari keberadaan Valerie.
Kedua matanya tampak sibuk menelusuri setiap sudut sembari berjalan dengan langkah cool nya, hingga lagi-lagi membuat para gadis terpesona dan tak hentinya memandangi keindahan yang tengah berlangsung dihadapannya.
Mereka pun tak lagi fokus pada barang yang akan dibelinya, melainkan buru-buru merogoh ponsel masing-masing kemudian mengarahkannya pada lelaki tampan yang masih berkeliaran di area toko kecantikan.
Meski dirinya tahu jika banyak yang telah lancang memfotonya diam-diam, namun Elbara sama sekali tak perduli dan terus saja berjalan mengikuti insting yang akan membawanya pada gadis yang dicarinya.
Sampai…
“Tuan Muda…” panggil Valerie begitu langkah Elbara telah sampai dihadapannya.
Untuk sesaat tubuhnya membeku dalam keterkejutannya mendapati sosok yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Mungkin jika bukan karena pakaian yang dikenakan Valerie juga jepitan rambutnya Elbara tak akan bisa mengenali gadis yang kini tengah memberikan senyum lebar padanya.
“Bagaimana? Apa aku terlihat cantik?” tanya Valerie seraya mendekat 1 langkah.
Alih-alih memberikan pendapatnya, Elbara terlihat sangat gugup sekali sampai membuang wajahnya ke sembarang arah, karena tak kuasa mengendalikan degup jantungnya yang tiba-tiba berdetak sangat cepat.
Tak ingin berada terlalu lama disituasi canggung, Elbara pun memutuskan merogoh dompetnya dari saku jas kemudian memberikan kartunya pada Valerie.
“Ekhmm!.. Ba.. bayar pakai ini, cepat! Ku tunggu diluar,” racau Elbara yang langsung bergegas mengambil seribu langkah, meninggalkan Valerie yang masih termenung sembari memperhatikan punggung lebar Elbara yang perlahan menghilang dari pandangannya.
“Bagaimana aku membayarnya hanya dengan benda tipis ini?” gumam Valerie, setelah ia tak bisa melihat Elbara, ia mengalihkan fokusnya pada kartu yang berada diatas telapak tangannya.
“Hehhehe, mari saya antar ke tempat pembayaran nona, akan saya bantu bagaimana cara menggunakannya,” ujar pegawai toko yang sudah merias Valerie sebelumnya, dengan senyum ramah dan gesture sopannya ia menunjukan jalan menuju tempat pembayaran.
“Hehhehe, oke, karena kakak baik sekali padaku, akan ku belikan parfume ini untuk kakak,” seru Valerie seraya meraih 1 botol parfume yang berada dirak belakangnya.
“Waaaahh!! Terimakasih nona terimakasih hehehe,” seru pegawai tersebut penuh antusias hingga membuat Valerie ikut merasa bahagia.
Mereka berdua pun lantas berjalan beriringan menuju tempat pembayaran dengan keranjang penuh skincare juga kosmetik hasil dari rekomendasi pegawai tersebut.
...****************...
Setelah beres melakukan pembayaran, Valerie pun berlari kecil menuju pintu keluar dengan menenteng 1 keresek penuh barang-barang yang dibelinya.
“Maaf menunggu lama Tuan Muda!” seru Valerie sesampainya dihadapan Elbara yang tengah membelakanginya.
Elbara perlahan memutar tubuhnya dan menatap wajah baru Valerie yang tertutup riasan tebal, sehingga lebam biru akibat kekerasan yang dialaminya beberapa hari lalupun menghilang seketika.
“Waaahh nona baru saja dirias?! Saya sampe pangling loh, saya kira siapa hahahhaa! Sini saya bantu bawakan barang-barangnya nona,” ujar Bagas yang hendak mengambil alih keresek yang dipegang oleh kedua tangan mungil Valerie.
Namun dengan cepat Elbara menyambarnya lebih dulu yang membuat Bagas tampak terheran-heran.
“Ada tempat yang ingin kau kunjungi?” tanya Elbara.
“Ammm..”
Karena terlalu lama berfikir, akhirnya Elbara pun memutar tubuh serta menarik langkah meninggalkan Valerie yang bahkan belum sempat mengutarakan keinginannya.
“Astaga.. tunggu aku Tuan Muda!” seru Valerie yang lantas berlarian menyusul langkah panjang Elbara, begitu pun dengan Bagas yang ikut menyusul mereka berdua, sembari mempertahankan jarak 2 langkah dari belakang.
“Aneh sekali..” celetuk Bagas seraya memperhatikan Elbara dan Valerie dengan raut wajah bingungnya.
...****************...
Di tempat yang berbeda, yakni toko pakaian yang sebelumnya disinggahi oleh Elbara, Valerie dan Bagas.
Terlihat Joy tengah berdiri didepan tokonya sembari mengamati seseorang yang berada jauh disebarang sana.
“Apa yang kau lihat?” tanya seseorang yang membuat lamunannya pun buyar seketika.
“Astaga! Kaget gue! Kau lama banget sih, tadinya aku ingin menunjukan sesuatu padamu,” gerutu Joy.
“Sesuatu?” tanya wanita yang mengejutkan Joy.
“Iya, apa kau tahu jika Bara sudah move on darimu, dia bahkan membawa seorang gadis aneh kemari,” paparnya penuh antusias dalam menyampaikannya.
“Gadis aneh?”
“Iya wajahnya benar-benar kacau sekali, seperti seseorang yang sudah dipukuli, hiihhh!! Apa Bara yang melakukan hal itu padanya,”
“Apa sih yang kau bicarakan,” timpalnya yang tak mengerti maksud dari perkataan temannya itu.
“Gini loh.. (kata Joy seraya mendekatkan mulutnya ke telinga Serena agar tidak siapapun yang bisa mendengar apa yang dikatakannya)
Kau tahu kan di film-film ada aja lelaki yang melakukan kekerasan saat berhubungan, katanya itu untuk meningkatkan euphorianya,” bisik Joy yang malah membuat Serena tercengang hingga membulatkan kedua matanya.
...****************...
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments