1 per 1 tablet yang ada dalam telapak tangan Nina dirinya ambil kemudian meneguknya bersamaan dengan air minum yang masih berada dalam genggamannya. Sampai pada tablet ke 2 ia masih bisa mengatasinya karena ukurannya pun tidak terlalu besar. Namun sampailah pada tablet terakhir, ia tampak tertegun melihat ukuran tablet tersebut yang 2 kali lipat lebih besar dari tablet sebelumnya.
“Kenapa? terlalu besar ya, biar aku belahkan dulu sebentar,” ujar Nina yang seakan peka dengan situasi yang terjadi saat ini, namun dengan cepat Valerie menyambar tablet terakhir dan langsung menelannya.
“Uhuuuk!! Uhuuukk!!” Valerie terbatuk seiring dengan rona wajahnya yang kian memerah, buru-buru ia pun meneguk kembali air mineralnya untuk membantu tablet yang sempat tersangkut dikerongkongannya.
“Aughh.. aughh.. inilah akibatnya jika nona keras kepala,” Nina langsung menepuk-nepuk punggung Valerie diiringi dengan dumelan panjang yang tak ada ujungnya.
“Sudah ku bilang jangan merasa sungkan pada kami semua nona Valerie, anggap saja kau sedang berada dirumahmu sendiri, dan kami semua adalah keluargamu. Aku benar-benar tulus mengatakan ini padamu nona, jadi berhenti terus menolak niat baik kami semua oke!”
Valerie hanya mengangguk pasrah ditengah usahanya untuk menstabilkan kembali pernafasannya yang sempat terganggu beberapa saat lalu.
“Anak pintar, (puji Nina seraya mengelus kepala Valerie setelah dirasa keadaan Valerie sudah membaik)
Kalau begitu sebaiknya nona mandi sekarang dan ganti baju nona, sepertinya piyama nona sudah dipenuhi keringat aromanya cukup menyengat,” kata Nina seraya mengambil alih gelas kosong yang berada dalam genggaman kedua tangan Valerie.
“Amm.. bi.. bisakah kau membantuku berjalan menuju kamar mandi?” pinta Valerie dengan nada yang berhati-hati.
“Nona ingin aku menggendongmu?” respon Nina seraya mengerutkan dahinya.
“Bu.. bukan, maksudku…”
“Oke, tunggu sebentar aku akan meminta bantuan pada pak Pras dulu ya!” seru Nina yang langsung lari secepat kilat keluar dari kamar Megan untuk mencari keberadaan Pras, tanpa berniat menunggu penjelasan lebih lanjut yang akan Valerie sampaikan padanya.
...****************...
Nina tampak sibuk berlarian kesana kemari untuk mencari seseorang yang bisa dimintai tolong, meski banyak pelayan di mension Elbara namun semuanya didominasi oleh pelayan wanita, sedangkan lelaki hanya ada beberapa orang saja.
Seperti Pras yang bertugas memperbaiki apapun yang rusak layaknya seorang maintenance dan tak jarang dirinya ikut menjadi supir cadangan ketika supir asli tengah menjemput tuan muda, kemudian ada Bowo yang mendapatkan tugas merawat kebun bersama dengan para pelayan wanita lainnya dan 2 lainnya Bagas serta Adi yang bertugas sebagai supir.
Jika Bagas khusus menyupiri tuan muda Elbara, sementara Adi ditugaskan mengantar jemput siapapun yang hendak pergi ke swalayan untuk membeli bahan makan serta peralatan yang dibutuhkan lainnya.
Setelah berkeliling mencari keberadaan Pras yang biasanya selalu stay dimension, akhirnya Nina pun tersenyum lebar kala melihat Pras yang tengah berdiri di samping Megan sembari menaruh 1 tangannya dipinggang sementara 1 tangan lainnya tengah menggenggam sebuah tang.
“Oke sudah kan?” ujar Pras saat Megan mencoba menyalakan air keran air.
“Iya makasih Pras,” sahut Megan disertai senyum tipisnya.
“mas Pras, aku cari kemana-mana, taunya ada disini,” racau Nina begitu sampai di belakang Megan dan Pras.
“Ada apa?” tanya Pras santai seraya menyakukan tang nya ke dalam saku belakang celananya.
“Bisa tolong bantu gendong nona Valerie ke kamar mandi? Sepertinya kedua kaki nona Valerie masih sangat lemah,” papar Nina yang langsung dibalas anggukan beberapa kali oleh Pras.
“Oke, ayo,” kata Pras yang kemudian mengambil langkah panjang meninggalkan area dapur.
...----------------...
“Iya tadi pas aku masuk ke kamar mau bawain bubur dan teh hangat buatan Bu Megan, aku melihat nona Valerie sudah dudukan diatas karpet dekat ranjang, kasihan sekali nona Valerie, sebenarnya siapa sih yang tega menyiksa gadis secantik nona Valerie huhh!!” racau Nina ditengah perjalanannya melewati ruang tengah.
Namun belum sampai ke tempat tujuan, langkah mereka berdua terhenti kala melihat sang tuan muda yang baru saja pulang, keduanya pun langsung membungkukan tubuh mereka disertai sapaan ramah yang sangat jarang dibalas oleh Elbara.
“Selamat sore Tuan Muda,” sapa keduanya serempak.
Segera setelah Elbara menarik langkah menaiki anak tangga, keduanya pun lantas bubar dan kembali meneruskan perjalanan mereka menuju kamar Megan.
Berusaha mungkin ia tampak acuh dan mengabaikan perasaan emosinalnya, namun mendengar Nina menyebut nama Valerie ditambah langkah keduanya yang terkesan tergesa-gesa membuat Elbara sangat terusik. ‘Apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu?’ kalimat itulah yang terus berputar-putar dalam fikirannya selagi menaiki anak tangga menuju lantai 2.
Tak ingin terus dihantui oleh rasa penasaran yang kian menggerogoti hatinya, ia pun lantas menghentikan langkahnya dan melirik ke arah 2 pegawai yang masih belum jauh dari pandangannya.
“Tunggu!” panggil Bara dengan suara nyaringnya hingga membuat keduanya pun refleks memutar balik serta menundukan pandangan mereka.
Perlahan Bara mengubah haluannya kemudian menuruni anak tangga 1 per 1 dengan langkah tegasnya.
“Apa yang terjadi?” tanya Bara yang langsung pada intinya.
“Tidak tuan, hanya kendala kecil saja, akan kami atasi,” respon Nina yang masih menundukan pandangannya.
“Kenapa dengan gadis itu?” tanya Bara lagi seakan tidak puas dengan jawaban Nina.
“Nona Valerie masih belum bisa berjalan tuan muda, dan Nina meminta saya untuk membawa nona Valerie ke kamar mandi,” sahut Pras yang ikut bersuara.
“Bukankah di gudang ada kursi roda?”
“Baik tuan, akan saya bawakan untuk memudahkan nona Valerie kesana kemari sendiri,”
“Dimana dia sekarang?”
“Di kamar Bu Megan tuan muda,”
“Kau bersihkan kamarku, Kulihat tadi pagi noda alcohol yang terciprat ke atas meja masih belum kau bersihkan dengan benar!
Dan kau Pras, pergi ke gudang ambil kursi roda!” perintah Elbara yang langsung dibalas anggukan patuh oleh keduanya tanpa adanya bantahan.
Saat keduanya pergi menuju tujuan masing-masing, Elbara pun menarik langkah menuju kamar sang kepala pelayan tempat dimana gadis malang itu berada.
...****************...
Setibanya di kamar Megan.
“Apa yang kau lakukan?” kaget Elbara begitu melihat Valerie sedang mencoba merangkak menuju kamar mandi.
“Ahh.. aku.. aku cuma gak mau menyusahkan kalian lagi,” respon Valerie seraya menundukan kepalanya lantaran tak berani menatap langsung kedua mata tajam lelaki yang kini sedang berdiri dihadapannya.
Tanpa berkata lagi, Elbara pun lantas merengkuhkan tubuhnya untuk mengangkat Valerie lalu membawanya ke kamar mandi. Menyadari eksrepsi Valerie yang merasa tidak nyaman dengan tindakan tiba-tiba dirinya, Elbara pun melirik tajam ke arah Valerie.
Saking takutnya Valerie sampai mere*mas kedua tangannya yang melingkar ditengkuk Elbara.
Elbara pun mendudukan Valerie diatas toilet duduk yang tertutup bersamaan dengan kedua tangan Valerie yang terlepas dari tengkuk Elbara.
“Jika tak mau menyusahkan orang lain, cepatlah pulih! Lalu pergi dari sini!” pekik Elbara seraya mundur 1 langkah, serta memasukan 1 tangannya ke dalam saku celana kainnya selagi pandangannya masih menatap tajam gadis yang sedang menunduk dalam ketakutannya.
“Ba.. baik, te.. terimakasih sudah mau menolongku tuan, maaf aku baru sempat mengatakannya sekarang,” ungkap Valerie ditengah perasaan emosional yang kembali menyelimuti hatinya.
Tak ingin perduli dengan ungkapan terimakasih Valerie, Elbara pun melongos pergi begitu saja meninggalkan Valerie yang mulai menitikan air mata pilunya.
“Terimakasih tuan, aku sungguh tulus mengatakannya, aku akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan tuan!” seru Valerie bersamaan dengan isak tangisnya saaat Elbara hendak menarik handle pintu.
Elbara terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali meneruskan gerakannya, ia pun pergi dari kamar mandi meninggalkan Valerie yang masih menatap pintu dengan tatapan dalamnya ditengah isak tangis yang semakin menguasai dirinya.
...****************...
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Desta
jgn jungkook dong min... jungkook itu milik saya milik army hehehe
2023-12-27
0