“Tolong… tolong aku tuan, kumohon tolong aku!! Aku akan melakukan apapun untukmu sebagai gantinya! Kumohon…” rengeknya ditengah cengkraman kuatnya pada kaki jenjang lelaki tersebut.
Sontak para anak buahnya bergegas menarik paksa tubuh gadis malang itu yang menempel di kaki tuannya.
Sementara itu sang tuan hanya menatap tajam ke arah wajah gadis malang tersebut yang masih berusaha mencengkram kuat kakinya.
“Kumohon tolong aku hikkksss!! Aku benar-benar takut!! Hikkksss!!” rengeknya lagi bersamaan dengan raungan yang tak hentinya memekikan telinga.
Akhirnya para anak buahnya berhasil melepaskan cengkraman kuat gadis itu dari kakinya, namun entah kenapa, tampaknya bagian terdalamnya merasa terusik saat gadis itu masih meronta dan memohon dengan sisa kekuatan yang ia miliki.
“Helikopternya sudah berada diatas tuan, kita harus bergegas!” ujar ketua dari para bawahannya kala tuannya hanya terdiam menyaksikan gadis malang tersebut berusaha melepaskan diri dari cengkraman kuat para anak buahnya yang kini tengah memeganginya di belakang.
“Kumohon…” belum sempat gadis itu kembali merengek, dengan sigap salah satu anak buahnya membungkam mulutnya agar suaranya tidak kembali menggema mengisi keheningan saat itu.
“Lepaskan dia,” perintah lelaki tersebut usai memindai seluruh tubuh gadis malang tersebut dari atas sampai bawah.
Ia pun lantas menarik lengan gadis mungil tersebut dan membawanya berlari pergi dari lokasi menegangkan saat ini.
“tapi tuan…” cegah sang ketua, tak setuju dengan keputusan tuannya yang ingin membawa serta gadis asing tersebut.
“TETAP FOKUS!” bentak lelaki tersebut saat melihat para anak buah utusan kakeknya tiba-tiba muncul dari kejauhan dan melepaskan tembakan biusnya ke arah dirinya, namun dengan gesit ia menghindar hingga yang terkena adalah anak buah yang berada tepat dibelakangnya.
“Baik tuan!” serunya yang kemudian kembali memfokuskan dirinya pada serangan-serangan para anak buah utusan sang kakek ketimbang mengurusi gadis asing barusan.
“BENTUK BARACADE LINDUNGI TUAN MUDA!!” Perintahnya yang langsung dilaksanakan dengan baik oleh para anak buahnya.
Mereka semua berlari dengan tetap mempertahankan posisi barricade untuk melindungi tuan dan seorang gadis yang tengah berlari keluar dari kapal.
Begitu mereka telah sampai di dek kapal, sebuah helicopter telah menunggu disisi kapal lainnya dengan sebuah tali berbentuk tangga yang menjulur ke bawah, karena sulit untuk mendarat diatas kapal, lelaki itu memberi perintah untuk menurunkan sebuah tali guna membawanya pergi dari kapal tersebut.
Tanpa berfikir panjang lelaki tersebut merangkul pinggang sang gadis asing sebelum meraih tali yang berasal dari helicopter, dengan hitungan detik helicopter itu pun menjauh dari kapal membaut para utusan sang kakek bersiap mengarahkan pistolnya tepat ke arah dada tuan muda.
“Kau ingin membunuh tuan muda?!” pekik atasannya seraya menurunkan pistol para bawahannya.
“Apa kita akan membiarkannya pergi begitu saja?” jawabnya disertai kerutan didahi.
Belum sempat atasannya menanggapi pertanyaan anak buahnya, para anak buah tuan muda yang sebelumnya berdiri ditepi kapal, menyaksikan tuannya yang perlahan menghilang dari pandangannya. Mereka pun berbalik menyerang para utusan sang kakek untuk memberikan pelajaran pada mereka semua karena sudah mengusik atasannya.
Sementara itu lelaki yang tengah bergelantungan di tali helicopter hanya tersenyum menyeringai, kala pandangannya menangkap seorang kakek tua yang tengah berdiri di tepi pagar pembatas kapal, di sisi lain yang jauh dari kericuhan yang terjadi, bersama dengan 2 anak buah yang berdiri 1 langkah dibelakangnya.
“Siapa gadis yang dibawanya?” tanya kakek tua itu usai menghisap dan mengepulkan asapnya keluar dari mulut hitamnya, sedang 1 tangannya yang lain memegang tongkat untuk membantunya berdiri kokoh.
“Kami tak tahu tuan, saya rasa gadis itu hanya gadis asing yang baru ditemuinya, karena sebelumnya tuan muda hanya datang sendiri,” sahut salah satu bawahannya itu sembari menautkan tangan didepan dan menundukan kepalanya.
“Begitu? Fiuuuhh.. (lagi-lagi ia mengepulkan asap rokok ke udara ditengah 2 matanya yang masih memandangi cucunya yang tersenyum penuh kemenangan begitu berhasil kabur dari kejaran kakeknya yang hendak menangkapnya)
Selidiki gadis itu!” perintah sang kakek bersamaan dengan tarikan langkahnya menjauh dari tepi pagar pembatas dan hendak masuk kembali ke dalam kapal.
“BAIK TUAN!” seru kedua anak buahnya seraya membungkukan tubuhnya kala tuannya berjalan melewati keduanya.
...****************...
Beruntung lokasi kapal dan daratan saat itu tidak terlalu jauh, hanya butuh 10 menit kini mereka pun telah sampai didaratan.
Begitu keduanya memijakan kaki di dermaga, helicopter itu pun lantas kembali terbang tinggi dan meninggalkan keduanya. Bersamaan dengan kepergian helicopter sebuah mobil SUV berwarna hitam terparkir tepat dihadapan keduanya.
Salah seorang yang duduk dikursi samping pengemudi pun turun untuk membukakan pintu, segera setelah pintu terbuka lelaki tersebut pun mendorong gadis yang berada disampingnya untuk lebih dulu masuk ke dalam mobil sebelum akhirnya ia pun menyusul menempati posisi disebelahnya.
...****************...
Setelah melalui 1 jam perjalanan yang cukup melelahkan, mereka pun akhirnya sampai di mension yang letaknya berada di pusat kota Jakarta.
Bergegas bawahannya itu keluar dari mobil kemudian kembali membukakan pintu untuk tuannya.
“Kau tak akan turun?!” pekik tuan muda kala melihat sang gadis hanya terdiam dipojokan sembari menautkan kedua tangannya.
“I.. iya baik tuan,” responnya yang kemudian menggeserkan bokongnya ke sisi lain lalu turun perlahan.
Sang tuan muda pun menarik langkah lebih dulu sembari membenarkan jas nya.
Naasnya saat gadis malang itu mencoba melangkah ia tiba-tiba ambruk, dengan cepat bawahannya meraih tubuh mungil gadis itu serta mencoba membantunya kembali berdiri tegak.
Mendengar suara gaduh yang berasal dari belakangnya, sang tuan muda pun menolehkan kepalanya ke belakang, dilihatnya sang gadis tengah berusaha berjalan sembari berpegangan pada tangan kekar bawahannya.
Namun lagi-lagi tubuhnya terjatuh ke aspal sebab kedua kakinya sudah benar-benar tak sanggup melangkah.
“Maaf jika saya lancang, tapi ijinkan saya untuk menggendong nona,” ucap bawahan tuan muda lengkap dengan senyum ramahnya terhadap sang gadis yang tengah mencoba kembali bangkit.
Tidak seperti bawahannya yang dengan sopannya meminta ijin untuk menyentuh tubuh sang gadis, tuan muda itu lantas menarik langkah panjang menghampiri keduanya, kemudian tanpa ba bi bu ia berjongkok serta meletakan tangan sang gadis dibelakang tengkuknya, lalu mengangkatnya dan membawanya masuk ke dalam mensionnya.
Sang supir berjalan mendekat ke arah temannya yang kini terdiam membeku, sembari memandangi tuan mudanya yang tengah menggendong seorang gadis kucel, lusuh serta sekujur tubuhnya dipenuhi luka lebam dan goresan benda tajam layaknya pisau yang sengaja disayatkan ke kulit pucatnya.
“Ini pertama kalinya tuan muda tidak merasa jijik bersentuhan dengan seorang wanita, setelah konflik pelik yang terjadi beberapa tahun silam dengan nona Serena,” komen sang supir.
“Benar, aku bahkan hampir tak percaya, mungkinkah ini mimpi?” gumamnya yang masih tak dapat melepaskan pandangannya dari pemandanagn aneh didepannya.
...****************...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Queen AL
ekspektasi saya ini kirain di luar negeri yang bisa dijadikan tempat untuk para mafia2 dan bos besar... pas baca kota Jakarta langsung buyar ekspektasi.
2024-02-02
0
lirian
saya vote Kaka.... cerita awalnya seru.... lanjut... terus semangat kk
2023-10-06
0