Flashback

Flashback On....

Sebulan. usai pasangan Zao dan Wu Xia mendapatkan kebahagiaan atas kelahiran putra mereka yang keduanya sepakat memberikan nama Zao Wu Feng,Sebuah tragedi menimpa Klan Zao.

Klan Zao merupakan salah satu keluarga terpandang dan terkenal kaya raya di daratan tengah Benua Zuan.Dan Zao Lian,yang merupakan putra dari salah satu anggota keluarga Zao juga di kenal sebagai jenius muda dari Klan itu,sedangkan Wu Xia,ia tentu saja membawa nama besar dari Klan Wu.

Pada Suatu malam....

BLOOM...

Suara letupan tak hentinya terdengar, sama halnya seperti Wu Feng yang baru berusia satu bulan yang tiada hentinya menangis karena terganggu dengan suara ledakan yang menghujani kediaman Klan Zao.

Malam itu, Klan Zao mendapat serangan dari tiga Klan sekaligus, yaitu Klan Zi, Klan Boa dan Klan Dong.pemantik dari pertempuran itu adalah ketidak puasan ketiga Klan yang kalah dalam pelelangan.

Zi Kung, kepala Klan Zi memimpin langsung penyerangan bersama dua kepala Klan lainnya yaitu Boa Weng dan Dong Shil dengan mengerahkan lebih dari 600 pasukan dari ketiga Klan.

"Kalian takkan bisa keluar dari kediaman kalian! kami telah mengurung kalian dengan formasi Dewa! "

"Zao Nam_? malam ini,aku akan membalaskan hinaanmu tempo hari " ZI Kung berseru lantang.dengan dukungan dari dua Klan, ia merasa berada di atas angin dan bisa leluasa meluapkan dendamnya.

Sementara Zao Nam, ia hanya memandang sinis pada sikap yang di tunjukan Zi Kung serta lainnya.

"Percayalah!! Klan Zao tidak akan mudah kalian taklukan! jika kalian berfikir seperti itu,maka bersiaplah untuk sebuah kehancuran pada Klan kalian! " ujar Zao Nam,yang tak sedikitpun gentar dengan gertakan dari tiga Klan. karena jika di lihat dari segi kekuatan, baik Zao, Zi, Dong dan Boa berada di ranah yang sama, yaitu ranah Bintang Guru tahap menengah, namun Zao Nam lebih di untungkan dari segi teknik, karena Klan Zao di bekali sebuah teknik dari Klan Wu,yang tentu saja itu adalah teknik yang tidak biasa.

"Kau hanya pura pura buta, Zao Nam! klan Zao yang kau pimpin ini sudah kami kurung dan takan ada satupun yang akan keluar hidup hidup! "

"Serang mereka!! " Seru Zi Kung memberi perintah.

BOOOM

Serangan yang di lancarkan oleh ketiga Klan di halau dengan formasi pertahanan Klan Zao. pertempuran tak ter elakkan,bentrokan itu mengguncang wilayah sekitar Klan Zao, yang berdiri di atas tanah kota Luang daratan tengah.

Benturan kekuatan energi dan dentingan suara pedang serta senjata lainnya mengiring jalannya pertempuran hidup mati itu.

Sementara Zao Nam sendiri memdapat tiga serangan sakligus, namun kepala Klan Zao itu tak nampak terdesak, ia terlihat piayawai dalam memainkan pedanngnya.setiap ayunan pedang nya selaras dengan gerakan yang kian kemari.

Zao Nam lincah dalam berkelit dan dalam menghindari setiap tebasan juga serangan fisik lainnya yang di lancarkan oleh Zi,Bao dan Dong, bahkan ia sangat fokus pada ketiga lawannya yang sesekali melancarkan serangan energi padanya.

"Zao Nam, teknik apa yang kau pakai sialan? aku tau itu bukan teknik yang berasal dari Klan Zao? " ucap Zi Kung,ia di buat frustasi oleh kelincahan Zao Nam,yang selalu lolos dari tebasan pedanganya.

"Cih,,, mungkin kau lupa kalau Klan Zao adalah kerabat Klan Wu dari daratan selatan,Zi Kung! "

"apaa_? " Boa tersentak, bahkan ia menghentikan serangan, namun sudah terlambat.Zao Nam sudah menghitung Klan Boa sebagai musuhnya.

Slaaassshhhh.....

Zao Nam memanfaatkan kelengahan Boa dan menebas lengannya hingga putus. "aarggghh" Boa menjerit kesakitan dan memilih melesat mundur dari pertarungan, sembari menotok jalan darahnya agar tak terus menetes.

Sementara di dalam kediaman, Zao Lian dan Wu Xia merasa sangat menghawtirkan keselamatan putra nya, mengira bahwa Klan Zao takan sanggup melawan gempuran dari tiga Klan.

"Gege_? apa yang harus kita lakukan untuk melindungi Feng'er? " Suara Wu Xia terkesan panik.ia sangat menghawtirkan Feng kecil.

"Xia'er, Gege akan keluar dan membantu ayah! apa kau bisa menjaga putra kita? " tanya Zao sembari mengusap pipi Wu Xia.

BOOOMM....

Di tengah kerisauan keduanya, suara ledakkan kembali terdengar dan keadaan di luar semakin mencekam.

"Gege, apa kita bisa keluar dari rumah ini? "

"Tidak Xia'er,seluruh kediaman sudah terkurung oleh formasi" ujar Zao Lian menjelaskan.

"Gege akan keluar membantu yang lain, jika dalam waktu dua batang dupa Gege tidak kembali, maka Xia'er harus bisa menyelamatkan Putra kita bagaimanapun caranya, mengerti! "Seru Zao Lian.

" Tapi__? "

"Tidak ada penolakan! keselamatan putra kita lebih penting dari apapun, bahkan dari nyawa Gege sendiri! "

"Cup... " Zao Lian mengecup kening Wu Xia lalu gegas keluar dari kamarnya untuk membantu pertempuran.

Sementara Wu Xia berusaha menenangkan diri, ia tidak menyesal meski tak bisa membantu Klan Zao yang sedang dalam keadaan krisis.karena keselamatan buah hatinya jauh lebih penting.dan juga, ia pun belum sepenuhnya kembali dalam kondisi prima setelah masa kelahiran.

Wu Xia menenangkan Wu Feng kecil yang tak hentinya menangis dengan memberikannya ASI,ia tak mengindahkan kengerian yang terjadi di luar kediaman.

Sebagai putri dari kepala kluarga Klan Wu,keadaan yang terjadi saat ini adalah hal biasa.namun yang membuatnya resah tentu saja adalah keselamatan putranya.

Hampir dua batang dupa, namun Zao Lian belum juga menampakkan batang hidungnya,Wu Xia padahal sudah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan, namun sebagai wanita, perasaan cinta pada suaminya mendorongnya untuk kut campur dalam pertarungan.

Lama berfikir,akhirnya keputusannya membulat saat menatap orang kepercayaannya yang selalu berada di sisinya, ia adalah seorang perempuan yang berada di ranah Bintang murid tahap awal.

Wu Xia mengeluarkan sesuatu dari cincin ruang kemudian meminta orang kepercayaanya mendekat.

"Peganglah giok ini, itu adalah alat untuk membuka pintu dimensi yang akan mengirimmu ke suatu tempat jika ke adaan benar benar mengancam? "

"Kau tetaplah di sini dan jaga putraku,sementara aku akan membantu suami ku. ingat!! gunakan giok itu ketika keadaan benar benar terdesak! aku takan lama, mengerti?! "

"Saya mengerti nyonya!? " jawab orang kepercayaan Wu Xia itu dengan sopan.

Wu Xia pun akhirnya memilih menentang peringatan dari suaminya.ia memaksa untuk membantu dalam pertarungan.

"Paman, dimana Lian Gege? " Tanya Wu Xia saat berada di tengah pertempuran.

"Entahlah Xia'er, mungkin keponakan berada di sisi lain" timpal sang paman.

Wu Xia gegas mengikuti arahan sang paman mencari Zao Lian sembari menebas setiap lawan yang berusaha melumpuhkanya dengan mudah.

Masuknya Putri dari Wu Zong kedalam pertempuran,membuat keadaan perlahan menjadi berbalik.dengan pasti, pasukan dari tiga Klan di tekan oleh seorang Wu Xia yang berada di ranah guru tahap akhir.

Bahkan Wu Xia mengganas saat melihat suaminya mendapatkan beberapa luka tebasan senjata di tubuhnya.ia menggempur pasukan tiga Klan habis habisan dengan berbagai teknik serangan.

"Lihatlah Zi Kung, dia adalah menantuku. putri dari Wu Zong, kepala keluarga Klan Wu!! "

"Kau telah membuat sang dewi perang itu mengamuk, Zi Kung! " ucap Zao Nam.sembari menekan Zi Kung dan Dong.

BLOOOOMMM..

Sebuah dentuman sangat luar biasa menghantam pasukan tiga klan dan merasakan puluhan pasukan seketika. Wu Xia benar benar mengamuk,ia mengobrak abrik fokus pasukan musuh dengan pedangnya.

"Kalian semua telah berani mengusik keluargaku,maka kematian adalah mutlak bagi kalian semua! " seru Wu Xia dengan lantang.

Kini,semua pasukan merasakan kengerian melihat kekuatan dari seorang dewi parang Klan Wu daratan selatan.pada akhirnya mereka yang tersisa memilih mundur dan kabur dari pertempuran.

Menjelang fajar,Zao Nam, Wu Xia dan anggota keluarga Zao lainnya baru berhasil memukul mundur kekuatan tiga Klan dengan Boa dan Dong yang memilih untuk kabur, sementara Zi Kung harus tewas di tangan Zao Nam.

Namun sekembalinya Wu Xia dan Zao Lian pada kemar mereka.

"Xia'er_? dimana Anak kita? "

"Ge___? " Wu Xia tebungkam, tak dapat berkata kata.

Flasback Of.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***