Bab 17

Dengan sekuat tenaga , kedua satpam kompleks yang sedang berjaga membantu memindahkan tubuh Bara yang lumayan berat ke dalam kamar yang Sinta minta

Pria itu terus saja meracaukan nama Rani secara terus menerus sehingga membuat Sinta dan juga Mirna jadi geram serta kesal di buatnya

" Lihatlah Sin , anak ibu terus saja meracaukan nama Rani seperti orang gila . Apa bagusnya wanita itu . Cantik nggak , miskin ia . Berpendidikan tinggi pun tidak . Ibu yakin wanita itu pasti menaruh guna - guna kepada Bara , Sin " ucap Mirna dengan menggebu

Sinta yang mendengar ucapan sang mertua , terlihat mengangguk guna membenarkan

Kebencian sang mertua kepada Rani tentu saja menguntungkan dirinya dalam mencari posisi sebagai istri serta menantu satu - satunya di dalam keluarga tersebut

" Sinta juga pikir begitu bu , Sinta ini sudah kenal mas Bara dari remaja dan Sinta tahu kriteria wanita yang disukai oleh mas Bara . Dan Rani benar - benar bukanlah tipe wanita yang termasuk dalam kriteria idaman dari mas Bara tersebut " balas Sinta mencoba memprovokasi sang mertua

Mirna yang memang sangat membenci seorang Rani dari dulu tentu saja langsung terhasut oleh ucapan sang menantu kedua , sehingga membuat wanita berumur tak muda lagi itu jadi semakin membenci sosok Rani sebagai menantunya

" Lihat saja nanti tuch wanita tak tahu diri , pokoknya ibu akan minta paksa Bara buat nyeraiin dia . Biar kapok dan tahu rasa " ucap Mirna dengan perasaan menggebu didalam sana

Tidak tahu saja wanita itu bahwa sebelum Bara menalak cerai Rani , sosok Rani sudahlah meminta cerai duluan sehingga membuat anaknya tak terima hingga membuat pria itu mabuk tak sadarkan diri seperti ini

Sedangkan disisi lain , kedua satpam yang terlihat sedang membantu memindahkan tubuh Bara hanya bisa mengelus dada dan beristigfar ria di dalam sana tatkala mendengarkan ucapan kedua wanita di dekatnya

Bukan bermaksud kurang ajar menguping pembicaraan orang , hanya saja kedua wanita berbeda usia itu berbicara seperti menggunakan loudspeaker bervolume sangat tinggi , sehingga membuat kedua satpam yang memiliki indra pendengaran yang sangat baik itu jadi bisa mendengar segala ucapan serta umpatan yang kedua wanita itu berikan terhadap Rani

Kedua satpam yang memang tak terlalu suka ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain itu hanya bisa saling pandang satu sama lain dan saling diam , tak ingin ikut campur

Urusan rumah tangga mereka sendiri aja udah pada ribet , malah mau ngurusin rumah tangga orang lain . Itulah pikiran kedua pria paruh baya tersebut

" Non..nyonya..kami berdua pamit ya , pak Bara sudah kami pindahkan kedalam kamar " ucap Kedua satpam tersebut yang diangguki oleh Rani dan juga Mirna

" Makasi ya sudah mau bantu , ini untuk kalian berdua . Lumayan buat beli kopi " Sinta terlihat menyodorkan dua lembar kertas berwarna merah ke arah dua pria itu sehingga membuat mereka jadi saling pandang dan menggeleng pelan seketika

" Gak usah Non...kami ikhlas , lagian ini sudah merupakan tugas kami sebagai seorang satpam kompleks perumahan sini " ucap satpam bernama pak Tarno , padahal dalam hati mah tangan pria itu sudah terasa gatal ingin mengambil uang yang di sodorkan oleh Sinta namun gengsi

" Iya non bener....gak usah , lagian ini memanglah sudah tugas kami berdua sebagai penjaga kompleks yang baik dan benar di kawasan perumahan elit ini " balas Ujang menimpali

" Gak apa - apa pak ...terima aja , menantu saya ini anak orang kaya . Uangnya banyak , jadi gak usah sungkan kalau di kasi uang sama dia . Kalau dibandingkan menantu saya yang lagi satu itu baru Kere , tak punya apa - apa . Jadi kalau dia kesini mending bapak usir aja gak usah kasih masuk ke wilayah kompleks ini , bikin darah tinggi saya kumat mah kalau dia kesini " ujar Mirna yang membuat kedua satpam itu jadi kembali beristighfar ria di dalam sana

Di dalam lubuk hati paling dalam kedua pria itu tampak merasa kasihan terhadap wanita cantik yang menjadi istri pertama dari Bara tersebut

Memiliki mertua dari keluarga berada yang sombong memang rada susah , si pihak wanita harus memiliki strata yang setara barulah bisa di terima dengan lapang dada , pikir kedua pria tersebut di dalam sana

" Ayo pak diambil , pegal nich tangan saya pegangnya " canda Sinta yang membuat kedua pria itu jadi mengangguk dan setuju menerima uang berwarna merah tersebut

" Terima kasih Non..nyonya...semoga rejekinya dilancarkan oleh yang diatas " balas ujang yang diaminnin oleh semua orang

Meskipun sikap kedua wanita itu kurang baik terhadap wanita bernama Rani , tapi tak masalah bukan mendoakan yang baik untuk mereka berdua . Ujang dan Tarno hanya bisa berharap semoga hati dari kedua wanita itu segera tercerahkan dan berhenti menzolimi wanita yang menyandang status sebagai istri pertama Bara tersebut

****

" Kasihan ya Jang si Mbak Rani , sampai segitu bencinya bu Mirna terhadap menantu pertamanya tersebut . Padahal disini kan dia yang tersakiti . Ingat gak pas mbak Rani nangis kejer di pos satpam kita karena baru tahu kalau suaminya menikah dan punya istri lain lagi . Gue yang ngelihatnya aja ngerasain sakit hati , apalagi dia yang ngerasain ya Jang " ucap Tarno panjang kali lebar sehingga membuat Ujang jadi menghembuskan nafas dengan dalam mendengarnya

" Ya namanya hidup No , pasti ada cobaannya . Mungkin ini sudah menjadi takdirnya mbak Rani saat ini . Gue yakin kalau disetiap cobaan hidup yang beliau berikan kepada kita , pasti akan ada sesuatu yang indah pada akhirnya . Tergantung kita menghadapi cobaan itu dengan sikap yang bagaimana dulu . Jika kita menanggapi dengan baik dan sabar , maka kebaikan pula yang kita dapat nantinya . Begitupula dengan sebaliknya . Ingat ..selalu ada hikmah di setiap cobaan yang diberikan oleh sang pencipta kepada kita di dunia ini " terang Ujang yang membuat Tarno jadi mengangguk mengerti mendengarnya

" Tunggu bentar , kok lo tumben bisa berkata bener kayak ustad begini . Jangan - jangan ini merupakan power of the money sehingga membuat otak lo jadi mendadak berubah encer begini " ejek Tarno yang membuat Ujang jadi langsung naik pitam dan langsung menendang bokong pria yang menjadi teman satu seprofesinya tersebut hingga jadi setengah tersungkur

" Dasar orang edan , jawab bener salah ..jawab nyeleneh juga salah . Emang kagak ada yang bener ngomong sama lo , heran gue " balasnya yang membuat Tarno jadi terkekeh geli mendengarnya

Kedua satpam itu memang suka sekali saling goda , jika tak begitu rasanya hari mereka kurang berwarna katanya

Sementara tak jauh dari sana mobil Reno tampak melintas

" Semangat bener jaganya bang " sapanya yang membuat kedua satpam itu jadi menyengir kuda melihatnya

" Semangat dong den , baru dapat rejeki nomplok nich " Balas Tarno sambil menempelkan selembar uang kertas berwarna merah di dahinya

" Memang rejeki nomplok dari mana Bang ? "

Terpopuler

Comments

HaruBy

HaruBy

nama satpamnya ganti atau lain orang nih🤣🤣🤣

2024-01-23

1

Lina Suwanti

Lina Suwanti

maaf kak,, sepertinya suka salah nama yaaa.....satpam yg jaga saat Rani dtg namanya bukan Mahir n Udin, kenapa skrg jd Ujang🙏

2023-12-13

7

Uthie

Uthie

lucu juga mereka 👍

2023-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!