Melihat kepergian Bara dari rumah Bi Dian , membuat kedua kaki Rani berubah jadi lemas seketika
Lelehan air mata kian menderai kembali
Sungguh rasanya sangat sesak , sampai Rani tak kuat untuk menahannya lagi
Bi Dian yang melihat kesedihan Rani di hadapannya , berusaha membantu
Wanita paruh baya itu ingin menjadi tempat bersandar bagi keponakan yang telah ia anggap sebagai putri kandungnya sendiri
" Kenapa mas Bara tega bi sama Rani , Rani salah apa ? " isak tangis wanita itu tatkala tubuh kecilnya di rengkuh oleh Bi Dian kedalam pelukannya
" Kamu tidak salah apa - apa nduk , hanya Bara saja yang mata batinnya saat ini telah tertutup oleh nafsu dunianya semata . Menangislah , jika menangis bisa melegakan hatimu yang sedang merasa sakit didalam sana . Namun berjanjilah , setelah semua ini terlewati . Ini merupakan air mata terakhir yang kau berikan kepada pria pengkhianat itu " ucap Bi Dian yang membuat Rani makin memeluk dan menangis kencang di dalam pelukan nyaman yang Bi Dian berikan
Sungguh pelukan yang Bi Dian miliki bagaikan sebuah pelukan hangat seorang ibu kandung bagi Rani
bertahun tahun hidup menjadi seorang anak yatim piatu membuat Rani merindukan kasih sayang orang tua di dalam hidupnya , dan hal itu ia dapatkan dari paman dan bibinya orang tua dari Anton
Namun semenjak menikah dengan Bara , Rani tak pernah merasakan elusan dan pelukan hangat dari paman dan bibinya itu lagi karena keposesifan Bara yang memang tak membiarkannya keluar rumah seorang diri tanpa di dampingi oleh sang suami , sementara Bara selalu saja bilang sibuk dengan urusan perusahaan apabila Rani minta tolong untuk diantarkan berkunjung kesana
Rani yang notabene sebagai istri polos yang tak suka membantah , tentu saja menuruti apa saja yang diperintahkan oleh Bara kepada dirinya
Namun sayang , ternyata sikap baik dan polos yang Rani miliki di salah gunakan oleh pria tersebut
Kebaik hatian yang Rani miliki sebagai seorang istri ternyata belum cukup mampu untuk mengikat hati seorang Bara untuk tetap setia kepadanya
Sedangkan disisi lain Reno dan Anton yang melihat keadaan yang tak mengenakan dan menyayat hati tersebut , sudah bertekad di dalam hati
"Apapun yang terjadi , lo harus segera urus surat perceraian mereka sampai beres . Bila perlu dengan cara yang kilat " ucap Reno yang diangguki oleh Anton
" Hal itu tentu saja akan gue lakuin , rasanya gue empet banged lihat tuch muka pria brengsek . Kalau gak di larang ibu sama Rani , mungkin gue udah masukin pria itu ke penjara disertai bonus bogeman mentah dari gue " ucap Anton menggebu yang mulai duduk kembali ke atas kursi sebelumnya , tak jadi masuk rumah karena kondisi Rani dan Bi Dian yang mengharu biru di dalam sana
Begitu pula dengan Reno , pria itu juga melakukan hal yang sama dengan Anton lakukan
Dengan muka yang merah padam dan tangan terkepal kuat , entah kenapa hatinya terasa begitu marah membara ketika melihat kesedihan yang terjadi kepada Rani
" Tapi ngomong - ngomong tumben lo mau ikut campur urusan orang lain " cebik Anton dengan senyum miringnya yang membuat Reno jadi langsung gelagapan salah tingkah di tempat
" Ah..perasaan lo aja kali , gue emang kurang suka dengan pengkhianatan . Apalagi pihak cewek sampai tersakiti seperti itu " kilahnya , yang semakin membuat Anton jadi penasaran dari perubahan sikap teman dinginnya tersebut
Selama ini Reno memang tak suka mencampuri urusan orang lain di dekatnya , bahkan ada seorang wanita cantik kejatuhan kopi disampingnya pun pria itu tetap tak bergeming di tempatnya
Sedingin itulah sikap Reno terhadap para wanita setelah di tinggal pergi oleh mantan kekasihnya
Namun apa yang Anton lihat saat ini , pria itu bahkan sampai tak percaya melihatnya
Reno , terlihat sedang membuka hati dan diam diam memperhatikan Rani , sepupunya . Wanita yang akan segera menyandang status janda nanti kedepannya
Ya...Anton menyadari tatapan tak biasa yang di layangkan oleh Reno terhadap Rani di awal pertemuan mereka di rumah milik ibunya
Anton merupakan play boy kelas kakap , jadi ia tahu tatapan apa yang di berikan oleh Reno kepada saudara sepupunya tersebut
" Yaelah..kalau suka bilang aja kali , gue dukung kok " ucap Anton sambil tersenyum miring kembali menatap ke arah Reno berada
Reno yang memang sedang meminum sisa kopi di cangkirnya pun seketika jadi tersedak tatkala mendengar ucapan Anton di sampingnya
" Tapi ya gitu , lo harus sabar . Tunggu sampai proses sidang cerai dan masa idah sepupu gue selesai . Baru lo bisa tancap gas mendekati sepupu gue yang cantik itu " kekeh Anton kembali yang membuat Reno jadi memutar bola mata malas mendengarnya
Namun di dalam hati pria berwajah tampan itu sangatlah merasa senang , tatkala mendengar kalimat lampu hijau dari Anton memberi jalan baginya untuk mendekati Rani nantinya
Hanya tinggal menunggu waktu dan persetujuan dari Rani saja
Entah nanti wanita berparas cantik itu mau membuka hati untuknya atau tidak , hanya yang diatas yang tahu
Ia sebagai manusia biasa hanya bisa berusaha untuk meluluhkan hati seorang Rani , jika tak dapat . Reno akan ikhlas
Bukankah rencana Tuhan lebih indah dari apapun , dan itulah hal yang selalu Reno lakukan
*******
Malam telah larut , Rani terlihat sudah tertidur lelap di dalam sebuah kamar yang disiapkan oleh bi Dian untuknya
Sementara Reno dan Anton terlihat sudah pergi dari rumah itu , masih banyak pekerjaan yang sedang menunggu mereka
Anton dengan bidang hukumnya , sedang Reno dengan perusahaan milik keluarganya
" Anak mama kenapa terlihat senyam - senyum sendiri sedari tadi sich . Lagi menang tender ya...." ucap Kaila - ibu kandung Reno , yang melihat kedatangan Reno dari ambang pintu masuk rumah besarnya
" Perasaan tidak ada tender baru dech yang kita menangkan hari ini " jawab Gibran - Ayah kandung Reno , sambil menerima salim yang dilayangkan oleh tangan putra kandungnya tersebut
" Lalu apa dong , kenapa putra kita jadi tersenyam senyum sendiri seperti itu ? Mama jadi curiga " tanya Kaila kembali sembari meminum jus sehat yang selalu di konsumsinya setiap malam
" Mama ini , anak senyum lagi bahagia malah di curigai . Lama - lama mama bisa jadi seperti Anton . Dikit - dikit curiga " keluh Reno yang membuat Kaila jadi tertawa kecil mendengarnya
" Habisnya wajahmu kan biasanya selalu terlihat datar dan dingin seperti wajah papamu , ya mama jadi curiga . Siapa tahu kamu lagi falling in love sama seorang gadis " bibir Kaila tampak mengerucut , yang membuat Gibran menjadi gemas ingin mencium bibir seksi milik istrinya tersebut
Namun tentu saja ia harus tahan , mana mungkin ia lakukan hal mesra tersebut di depan Reno . Bisa - bisa anaknya yang dingin itu meledekinya siang dan malam karena bucin dengan istrinya , walau memang itu benar tapi ia tetap gengsi memperlihatkannya langsung di muka umum
Biarlah nanti di dalam kamar ia akan lanjutkan sikap manja dan mesra bersama sang istri
" Ma kalau calon mantu mama seorang janda , mama setuju gak ? " tanya Reno iseng yang membuat Kaila jadi langsung tersedak seketika
dan menatap ke arah Gibran yang saat ini juga sedang menatap ke arahnya
" Kau serius "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Diana Yuliyanti
Rani adalah sosok janda berkualitas, jadi pasti banyak yg suka dan ngantri ingin memiliki.
2024-05-12
1
Yati Syahira
wah enak rani sdh di tungguin jandanya ama paki kaya gantheng lagi
2024-05-11
0
Wiwik Wardoyo
janda semakin didepan...👍👍
2024-04-05
0