Bab 6

Tin..tin..

Sebuah mobil terlihat ingin melintasi pagar pembatas di depan pos satpam tersebut .

Seorang pria tampan berkaca mata hitam terlihat mengernyitkan keningnya tatkala melihat seorang gadis yang tengah menangis sesegukan selayaknya seorang anak kecil yang tak diberikan es krim oleh orang tuanya .

Pria itu terus memperhatikan gerak gerik Rani yang akan menaiki motor miliknya yang berlalu pergi dari tempat itu dengan tak lupa berterima kasih kepada kedua satpam tersebut yang telah meminjamkannya tempat untuk mengeluarkan semua air mata miliknya .

" Selamat sore tuan Reno " ucap kedua satpam secara bersamaan sambil menunduk hormat kepada pria berparas tampan tersebut .

" Siapa ? " Kedua satpam itu terlihat saling pandang tak mengerti ucapan Reno .

" Siapa gadis itu ? " jelasnya lagi yang membuat kedua satpam itu jadi mengerti .

" hmm..maaf tuan Reno yang tadi itu istrinya salah satu penghuni disini " sahut satpam itu ragu .

" Kasihan sekali tuan , wanita itu tak mengetahui jika suaminya telah menikah lagi dan lebih parahnya lagi mertuanya tahu tentang semua akan hal itu dan membiarkannya , Dih benar - benar mengerikan seka....hmmm " ucapan satpam yang nyerocos tanpa rem itu langsung di bekap oleh temannya .

" Maaf kan kecerewetan si udin tuan , dia kalo keceplosan emang suka begitu " ujar satpam yang bernama pak Mahir itu .

Reno tampak menganggukkan kepalanya dan kemudian melajukan mobil mewahnya untuk masuk ke kediamannya yang ada di dalam kompleks perumahan elit tersebut .

Entah kenapa dipikiran pria tampan itu saat ini memikirkan tentang Rani yang sedang menangis sesegukan di pos satpam tadi .

" Lucu " gumamnya sambil tersenyum sendiri di dalam mobil .

*******

Di dalam kamar Rani terlihat sedang memandang sebuah bingkai foto pernikahan .

Ya...foto yang ada di bingkai tersebut merupakan foto pernikahan wanita itu dengan Bara .

Rani terlihat mengusap wajah di dalam foto tersebut dengan berhiaskan raut sendu di wajahnya .

" Mas..kenapa kamu tega sama aku " ucapnya .

Sungguh dirinya tak pernah menyangka apabila senyuman yang dulu tersematkan di atas bibirnya kini telah berubah menjadi senyuman pahit yang menyesakkan hati .

Rani terlihat mengusap air matanya , dipandanginya kamar yang saat ini sedang ia tempati bersama Bara beberapa tahun ini .

Beberapa kenangan manis kini terlintas di dalam benak wanita cantik itu .

Kenangan akan dirinya dengan Bara . Sungguh dirinya tak pernah menyangka apabila suami yang dia percayai akan mengkhianatinya sekejam ini .

" Kau harus kuat Rani , air matamu tak pantas kau berikan untuk makhluk yang tak punya hati seperti mereka itu . ingat!! Ini adalah air mata terakhir darimu untuk mereka " ucap Rani bermonolog seorang diri di depan cermin besar yang ada di dalam kamar itu .

Rani terlihat menarik nafas kembali dan mengusap air matanya secara perlahan . Tatapan tajam kini kembali ia layangkan di depan cermin itu kepada dirinya sendiri .

" Kau yang memulai duluan mas , jangan salahkan aku jika aku berbuat kejam terhadapmu " ucapnya lagi dan beranjak ke atas tidur untuk mengistirahatkan badannya lebih awal , karena besok mungkin dirinya akan melakukan banyak hal yang akan menguras tenaga .

_______________

Dengan langkah cepat Bara terlihat memasukki pelantaran rumahnya .

" Sayang....." teriaknya ketika mencari sosok wanita yang dicintainya itu , biasanya pagi - pagi begini istrinya itu akan terlihat berada di dapur untuk memasak ataupun bebersih rumah

Nihil

Tak ada siapapun ia dapati di sana .

Jantung Bara berdebar dengan sangat kencang

Rasa takut saat ini merasuki dalam benaknya .

Sungguh Bara sangat takut jika Rani akan pergi dari rumah itu meninggalkan dirinya , bagaimanapun juga pria itu sangat mencintai sosok istrinya begitupula dengan sosok Sinta .

Terlihat serakah memang , namun itu adalah kenyataannya .

Kedua wanita itu merupakan wanita yang begitu berarti dalam hidup Bara , sehingga akan sulit bagi pria berwajah tampan itu untuk melepaskan salah satu di antara mereka .

Dengan langkah kaki cepat , Bara terlihat menaiki tangga yang ada di rumah itu .

Tok..tok..tok

" Ran..Rani " teriak Bara dari luar ketika mendapati kamar tidur yang biasa mereka tempati terkunci rapat dari dalam

Tok..tok..tok

" Rani..." panggil Bara berulangkali .

Ceklek

" Ada apa sih teriak - teriak " sahut Rani dengan muka bantalnya .

" Astaga sayang...mas kira kamu pergi meninggalkan mas dari rumah ini " Bara memeluk tubuh Rani dengan sangat erat , sehingga membuat Rani jadi sedikit sesak nafas karena ulah suaminya tersebut .

" Lepas mas " ucap Rani yang ingin meronta lepas dari pelukan suaminya tersebut , namun sayang bukannya lepas pelukan suaminya itu makin bertambah kencang di tubuhnya .

" Mas!! Aku kehabisan nafas " ucapnya lagi yang membuat Bara langsung terkekeh dan melonggarkan pelukannya tersebut .

" Maaf...mas kangen banged sama kamu Ran " Bara terlihat menangkupkan kedua tangannya di wajah Rani dan hendak mencium bibir ranum milik istrinya tersebut .

Namun sayang , ketika wajah Bara sudah akan terlihat mendekati wajah istrinya tersebut . Rani dengan refleks memalingkan wajahnya .

Sungguh saat ini dirinya tak ingin di sentuh oleh pria itu .

Salah memang .

Tapi mau bagaimana lagi mengingat jika tubuh pria itu yang sudah terbagi dengan wanita lain membuat Rani menjadi jijik melihatnya .

Bahkan pelukan yang biasanya ia sukai dari Bara , saat ini Rani sudah tak menyukainya lagi .

" Mari kita bercerai "

Jederrrr

Ucapan Rani seakan membuat guntur di kepala Bara .

" Sayang ...kau jangan berbicara seperti itu , aku mohon maafkan aku .Aku berjanji akan berlaku adil kepada kalian berdua " ucap Bara mengiba , sungguh pria itu tak ingin melepaskan Rani .

Dia mencintainya , dia ingin mempertahankan Rani disisinya .

Sinta saja mau menjadi miliknya walaupun wanita itu tahu dirinya sudah memiliki istri , kenapa Rani tidak ? Itulah pikiran pria brengsek tersebut saat ini .

" Aku sudah memafkanmu , tapi maaf mas aku tidak bisa bersamamu lagi . Aku bisa berbagi hal yang lain tapi tidak untuk suamiku " sahut Rani tegas .

Sudah cukup dirinya bertahan selama ini , perceraian mungkin sebuah dosa tapi mau bagaimana lagi Rani hanyalah seorang manusia biasa .

Dirinya tak bisa hidup berbagi suami , jika Sinta bisa berbagi tapi tidak dengan dirinya .

Rani tak mau makan hati sendiri , dirinya tidak mau gila karena menahan rasa sakit hatinya ketika melihat suaminya sendiri hidup bahagia dengan wanita lain di hadapannya .

No

Big no

Rani masih ingin waras dalam menghadapi hidup ini .

" Tapi Ran...Mas mohon kamu jangan minta pisah dari mas , mas gak sanggup yank"

" Kenapa gak sanggup ? Mas menikah lagi saja sanggup , kenapa mas gak sanggup buat nyeraiin Rani . Hati mas sudah bukan milik Rani lagi , dan saat ini Rani ingin pisah dan memudahkan hubungan mas dengan Sinta yang menjadi wanita masa lalu dan masa depan mas Bara saat ini " Rani berucap sambil menunjuk dada Bara , agak tak sopan memang tapi sekali lagi Rani hanyalah manusia biasa yang saat ini dalam keadaan emosi yang memuncak , lagipula menurutnya tak perlu memakai norma kesopanan untuk suami pengkhianat seperti suaminya itu .

" Tidak Ran aku tidak akan menceraikanmu " tetap kekeh dengan pendiriannya .

" Ingat mas , kamu telah memiliki anak dari wanita itu . Dengan kamu menikahi Sinta dengan cara siri aku yakin anak itu masih belum memiliki surat - surat kelahiran karena pernikahan kalian saat ini belum tercatat sah secara hukum " Rani berucap kembali . Rasa emosi yang tadi terlihat memuncak saat ini sudah terlihat kembali menyurut . Mengingat seorang balita yang kini telah menjadi anak tirinya , dia tidak tega . Walaupun kedua orang tuanya telah menyakiti dirinya begitu dalam , tapi balita itu tak bersalah . Dan Rani bukanlah termasuk orang yang kejam , yang akan melampiaskan kemarahannya kepada seorang anak kecil yang tak berdosa .

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

bara srakah egois dan munafik obral diri ,lekas cerai rini

2024-05-11

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

mereka gak sama

2024-04-20

1

Endang Supriati

Endang Supriati

bara sdh zinah mata tdk bisa menjaga hati dan mata.hanya nafsu yg digedein
zinah fisik punya anak haram anak syetan aja bangga!!

2024-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!