Harus Begini

Marlina tak memiliki lagi kuasa atas kehidupannya karena sekarang ia disetir oleh sang papa demi memuluskan ambisi papanya menjadi perdana menteri. Marlina dipaksa keluar dari pekerjaannya yang sekarang dan kini Marlina tidak bekerja dan disuruh untuk fokus menghadapi pernikahan antara dirinya dan Giovani. Alexa begitu sangat bersemangat memilihkan gaun pengantin terbaik untuk putrinya kenakan saat hari pernikahan tiba.

“Hei, Marlina.”

“Iya, Ma?”

“Kamu sejak tadi mendengarkan apa yang Mama katakan atau tidak?”

Marlina terdiam mendengar pertanyaan dari sang mama barusan, Alexa nampak kesal sekali dengan ulah Marlina yang tak mendengarkannya sama sekali. Alexa kemudian menyuruh Marlina untuk mencoba semua gaun pengantin yang dipilihkan olehnya sementara Alexa akan melihat apakah gaun itu cocok dan pantas untuk dikenakan oleh Marlina atau tidak. Membutuhkan waktu sampai hampir 4 jam lamanya untuk Alexa merasa puas melihat gaun yang dikenakan oleh Marlina, kini setelah mereka selesai melihat-lihat baju pengantin yang cocok, Marlina meminta izin untuk pergi menemui Giovani.

“Kamu benar-benar akan bertemu dengan pria itu kan?”

“Untuk apa aku berdusta pada Mama?”

“Baiklah, Mama akan memercayaimu kali ini namun awas saja kalau kamu mencoba berdusta.”

Setelah itu Marlina pun berpisah dengan sang mama, ia pergi menuju tempat di mana ia dan Giovani sudah sepakat untuk janjian bertemu. Ketika Marlina tiba di sana, Giovani sudah menantinya dan pria itu nampak memasang ekspresi dingin ketika Marlina datang.

“Jadi kenapa mengajakku datang ke sini?”

“Aku memiliki sebuah permintaan padamu.”

“Permintaan apa?” tanya Giovani penasaran.

“Aku mau setelah kita menikah, kita tidak tinggal di Italia, bawa aku pergi ke Amerika saja.”

“Amerika? Untuk apa kita harus tinggal di Amerika? Kamu tahu kan bahwa perusahaan keluargaku ada di Italia dan bukannya Amerika?”

“Namun perusahaanmu memiliki anak cabang di Amerika kan? Bisa saja kamu membuat alasan supaya papamu bersedia kita pindah ke Amerika.”

“Apa tujuanmu menyuruh kita pergi ke Amerika setelah menikah? Apakah kamu ingin berselingkuh dengan pria lain?”

“Aku ingin kebebasan yang jauh dari campur tangan keluargaku, oleh sebab itu aku ingin pergi ke Amerika.”

****

Marlina tiba di rumah dan Alexa menyambutnya di sana, Marlina mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa ia dan Giovani bertemu namun Alexa mengatakan bahwa ia tak memerlukan hal tersebut karena ia sudah mengetahui semuanya.

“Mama memata-mataiku?”

“Mama hanya ingin memastikan bahwa kamu tidak berdusta pada Mama, sayang.”

Marlina menghela napasnya panjang dan kemudian ia pun pergi ke kamarnya sementara Alexa pergi ke ruang perpustakaan dan menelpon sang suami, Alexa mengatakan bahwa rencana mereka sepertinya akan berhasil.

“Kamu tetap awasi dia, jangan sampai dia bermain mata dengan pria itu lagi.”

“Tentu saja sayang, aku akan menjaga dia baik-baik dan akan aku pastikan bahwa putri kita hanya akan menikah dengan Giovani.”

“Baguslah kalau begitu, aku percayakan Marlina padamu.”

Setelah itu Alexa menutup sambungan teleponnya, ia keluar dari ruangan perpustakaan dan menyuruh asisten rumah tangga menyiapkan makan malam karena sebentar lagi suaminya pasti akan pulang. Setelah semua hidangan selesai dibuat dan disajikan di meja makan, Alexa menyambut kepulangan suaminya.

“Selamat datang di rumah ini, sayangku.”

“Bagaimana tadi?”

“Kamu baru saja pulang ke rumah ini namun langsung penasaran dengan apa yang terjadi tadi.”

****

Sementara itu di rumah keluarga Balzano, Giovani baru saja pulang dari kantornya dan berjalan melintasi paviliun belakang rumah, ia mendengar seseorang tengah berbincang-bincang dan ketika ia menghampiri sumber suara nampak sang papa yang tengah sibuk dengan ponselnya. Erik nampak sedang membicarakan sesuatu yang membuat Giovani menjadi penasaran hingga pria itu pun mencuri dengar apa yang sang papa sedang bicarakan ini. Giovani terkejut ketika mendengar rencana sang papa yang mana saat itu papanya sudah selesai bercerita di telepon dan berbalik badan dan menemukan putranya tengah berdiri di sana memerhatikannya.

“Sejak kapan kamu berdiri di sana?”

“Itu tidak penting, apa yang baru saja Papa bicarakan di telepon?”

“Itu semua bukan urusanmu, urusanmu adalah nikahi wanita itu.”

“Tunggu dulu, Pa. Papa tidak serius kan untuk melakukan rencana itu?”

“Tentu saja Papa serius, apa yang Papa katakan di telepon itu adalah serius.”

“Tapi keluarga Benzeti akan menolong kita untuk keluar dari masalah yang dibuat oleh perdana menteri kurang ajar itu.”

“Silvio Benzeti, pria tua haus akan kekuasaan itu terlalu tamak hingga bisa dengan mudahnya aku kendalikan oleh sebab itu tidaklah sulit bagiku menyingkirkannya.”

“Lantas kalau tuan Silvio meninggal dunia, siapa yang akan menggantikannya? Apakah Papa berani menjamin penggantinya akan mau kita kendalikan?”

“Sudahlah Giovani, kamu tak perlu mengkhawatirkan hal itu, Papa sudah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi tapi yang jelas selamanya keluarga ini tidak akan pernah tersentuh oleh hukum.”

****

Hari pernikahan antara Marlina dan Giovani sudah semakin dekat dan kali ini Marlina dan Giovani tengah mengukur baju untuk yang terakhir kalinya setelah kegiatan itu mereka pergi makan siang berdua dan kalau Marlina perhatikan dari raut wajah Giovani sepertinya pria ini agak gelisah dan menyembunyikan sesuatu darinya.

“Apa yang terjadi padamu?”

“Bukan apa-apa.”

“Bukan apa-apa? Apakah kamu ingin mengatakan bahwa pernikahan kita akan dibatalkan?”

“Tentu saja tidak, pernikahan akan terus berlangsung.”

Marlina nampak sedih saat tahu ia harus tetap menikah dengan pria ini, Giovani sendiri nampak bimbang apakah harus mengatakan ini pada Marlina atau tidak.

“Sebenarnya ada apa, sih? Sikapmu agak aneh kalau aku perhatikan.”

“Marlina, setelah menikah mungkin aku tidak dapat membawamu pergi ke Amerika dan tinggal di sana akan tetapi mungkin kamu bisa tinggal di Mesir.”

“Mesir?”

“Kamu bisa tinggal di sana, aku akan bicara dengan papaku kalau kamu memilih untuk tinggal di sana.”

“Lalu bagaimana denganmu?”

“Tentu saja aku akan tetap di Roma, akan tetapi aku akan mengunjungimu setiap satu hari dalam seminggu.”

****

Marlina dalam perjalanan pulang dan entah kenapa ia ingin sekali melajukan mobilnya menuju rumah di mana Malek tinggal, Malek tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggir kota Roma, sebelumnya pria itu pernah mengajaknya datang ke apartemennya dan mereka sempat mengobrol mengenai masa depan mereka di tempat itu. Marlina sudah tiba di sana dan memarkirkan mobilnya, ia turun dari kendaraan itu dan berjalan masuk ke dalam apartemen itu menuju lantai 3 yang mana di sana Malek tinggal. Setelah sampai di lantai 3 dan di depan pintu tempat tinggal Malek, justru Marlina agak ragu untuk mengetuk pintunya.

“Apakah dia ada di dalam sekarang?”

“Apa yang kamu lakukan di sini?”

Episodes
1 Dipaksa Menikah
2 Tak Boleh Menolak
3 Harus Begini
4 Hari Itu Tiba
5 Bicara
6 Kebebasan
7 Menyinggung Orang Itu
8 Kembalilah
9 Harus Kembali
10 Kebahagiaan yang Tertunda
11 Ingat Janji
12 Pesan Bahagia
13 Ku Bahagia
14 Terciduk
15 Berbuat Onar
16 Saling Menyalahkan
17 Menanti Kabar
18 Selamat
19 Apa yang Terjadi?
20 Takdir 1
21 Takdir 2
22 Hanya Sebuah Mimpi
23 Apakah Berhasil?
24 Pria Penggoda
25 Ketika Bantuan Datang
26 Kabar Tak Terduga
27 Setelah Melarikan Diri
28 Diminta Bicara
29 Aku Tak Percaya
30 Aku Yakin
31 Harus Bekerja Sama
32 Tak Mau Dipaksa
33 Sebuah Tawaran
34 Harus Memilih
35 Demi Keluarga
36 Kenapa Kembali?
37 Tergiur Janji?
38 Kejutan Tak Disangka
39 Cinta Satu Malam
40 Berita Viral
41 Omong Kosong
42 Mama Tak Percaya
43 Jujur Itu Sakit
44 Memilih Untuk Berkhianat
45 Berani Melawan
46 Sama Sekali Tak Bahagia
47 Baik-Baik Saja
48 Pria Baik
49 Kembali Berduka
50 Ketika Papa Murka
51 Ingin Tahu
52 Kebencian Kakak
53 Kejutan Tak Disangka
54 Tak Mengaku
55 Pembalasan Menyakitkan
56 Ancaman Jadi Nyata
57 Keputusan yang Tak Dapat Diterima
58 Memberitahu Bahwa Hamil
59 Bertanggung Jawab
60 Takdir Membuat Bertemu
61 Kekerasan yang Terjadi
62 Menginap di Rumah
63 Ini Cinta?
64 Ketika Perasaan Itu Harus Jujur
65 Pilih Dia atau Dia?
66 Aku Rela Berkorban
67 Curiga Pada Mantan
68 Menanti Kabar Baik
69 Membuat Keputusan yang Sulit
70 Rasa Kecewa yang Dalam
71 Perasaan Gundah
72 Tak Boleh Ada Dusta di Antara Kita
73 Tak Mau Membantu
74 Menikah dan Permintaan
75 Tawaran Dari Mantan Suami
76 Ketika Mama Ingin Bertemu
77 Menjadi Teman Saja
78 Keadilan Menang
79 Ketika Dia Menyatakan Cinta
80 Jawaban yang Dinantikan
81 Wejangan Kakak
82 Percayalah Suamiku
83 Kakak Ipar Penggoda
84 Berani Memutar Balikan Fakta
85 Fitnah atau Fakta?
86 Kejadian Dalam Kamar
87 Keributan Kembali Terjadi
88 Pertanyaan yang Diawali Curiga
89 Kenyataan yang Mengejutkan
90 Akhir Kisah
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Dipaksa Menikah
2
Tak Boleh Menolak
3
Harus Begini
4
Hari Itu Tiba
5
Bicara
6
Kebebasan
7
Menyinggung Orang Itu
8
Kembalilah
9
Harus Kembali
10
Kebahagiaan yang Tertunda
11
Ingat Janji
12
Pesan Bahagia
13
Ku Bahagia
14
Terciduk
15
Berbuat Onar
16
Saling Menyalahkan
17
Menanti Kabar
18
Selamat
19
Apa yang Terjadi?
20
Takdir 1
21
Takdir 2
22
Hanya Sebuah Mimpi
23
Apakah Berhasil?
24
Pria Penggoda
25
Ketika Bantuan Datang
26
Kabar Tak Terduga
27
Setelah Melarikan Diri
28
Diminta Bicara
29
Aku Tak Percaya
30
Aku Yakin
31
Harus Bekerja Sama
32
Tak Mau Dipaksa
33
Sebuah Tawaran
34
Harus Memilih
35
Demi Keluarga
36
Kenapa Kembali?
37
Tergiur Janji?
38
Kejutan Tak Disangka
39
Cinta Satu Malam
40
Berita Viral
41
Omong Kosong
42
Mama Tak Percaya
43
Jujur Itu Sakit
44
Memilih Untuk Berkhianat
45
Berani Melawan
46
Sama Sekali Tak Bahagia
47
Baik-Baik Saja
48
Pria Baik
49
Kembali Berduka
50
Ketika Papa Murka
51
Ingin Tahu
52
Kebencian Kakak
53
Kejutan Tak Disangka
54
Tak Mengaku
55
Pembalasan Menyakitkan
56
Ancaman Jadi Nyata
57
Keputusan yang Tak Dapat Diterima
58
Memberitahu Bahwa Hamil
59
Bertanggung Jawab
60
Takdir Membuat Bertemu
61
Kekerasan yang Terjadi
62
Menginap di Rumah
63
Ini Cinta?
64
Ketika Perasaan Itu Harus Jujur
65
Pilih Dia atau Dia?
66
Aku Rela Berkorban
67
Curiga Pada Mantan
68
Menanti Kabar Baik
69
Membuat Keputusan yang Sulit
70
Rasa Kecewa yang Dalam
71
Perasaan Gundah
72
Tak Boleh Ada Dusta di Antara Kita
73
Tak Mau Membantu
74
Menikah dan Permintaan
75
Tawaran Dari Mantan Suami
76
Ketika Mama Ingin Bertemu
77
Menjadi Teman Saja
78
Keadilan Menang
79
Ketika Dia Menyatakan Cinta
80
Jawaban yang Dinantikan
81
Wejangan Kakak
82
Percayalah Suamiku
83
Kakak Ipar Penggoda
84
Berani Memutar Balikan Fakta
85
Fitnah atau Fakta?
86
Kejadian Dalam Kamar
87
Keributan Kembali Terjadi
88
Pertanyaan yang Diawali Curiga
89
Kenyataan yang Mengejutkan
90
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!